Budi duduk di bawah pohon rindang, ya ada di pinggir pantai.
"Keadaan memang indah di pandang mata. Hidup menikmati keindahan dengan baik," kata Budi.
Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah dengan baik, ya salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Danny "The Mean Machine" Meehan adalah pensiunan pemain sepak bola dan mantan kapten Inggris, yang dilarang bermain sepak bola seumur hidup karena mengatur pertandingan yang tidak ditentukan yang mereka mainkan melawan Jerman. Saat ini, setelah sesi minum yang lama, dia mengemudi dengan ceroboh ke bar lokal, di mana dia dikejar oleh polisi. Di dalam bar, saat diminta untuk melakukan tes breathalyser, dia menyerang dua petugas polisi dan ditangkap; dia kemudian dihukum dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara Longmarsh.
Begitu masuk, statusnya sebagai selebritas segera membuatnya berselisih dengan para penjaga, dan dia dipukuli secara brutal oleh penjaga penjara segera setelah tiba. Meehan disuruh mengunjungi kantor gubernur penjara, yang memberi tahu Danny bahwa dia berusaha keras untuk memastikan dia menjalani hukumannya di Longmarsh, menginginkan dia bekerja sebagai pelatih kepala tim sepak bola sipir penjara. Meehan menolak, dan sebaliknya menyarankan para penjaga mengizinkannya untuk melatih tim yang terdiri dari narapidana lain, yang akan menghadapi sipir dalam pertandingan latihan untuk mempersiapkan mereka menghadapi musim baru.
Meehan disambut dengan sambutan yang tidak diinginkan dari teman satu selnya, Raj, Jerome dan Trojan. Di luar, Danny bertemu dan berteman dengan seorang narapidana tua, Doc, yang mengajarinya cara bertahan hidup di penjara. Saat membersihkan halaman dengan Doc, Meehan diperkenalkan ke Sykes, seorang gangster dan salah satu narapidana yang paling dihormati di penjara. Sykes juga menunjukkan agresi terhadap Meehan, mengungkapkan bahwa dia kehilangan sejumlah besar uang bertaruh pada pertandingan Inggris yang telah dia perbaiki. Kemudian di kafetaria penjara, Meehan membuat sekutu lain, bertemu dengan pengedar barang selundupan penjara "Massive".
Danny dan Massive memulai proses rekrutmen untuk timnya, tetapi berjuang, karena banyak narapidana enggan bergabung karena pengaruh Sykes atas penjara dan kebencian mereka terhadap Meehan sebagai penipu. Saat Danny mencoba dan gagal membentuk tim, Massive sedang bermain sepak bola di lorong penjara, ketika seorang penjaga rasis mendekatinya dan menyerangnya saat narapidana lain menonton dengan ngeri. Meehan menerjang penjaga dan melindungi Massive dari pemukulan lebih lanjut, mendapatkan rasa hormat dari banyak narapidana lainnya.
Danny mulai melatih tim kontranya, termasuk narapidana dengan keamanan maksimum yang kejam bernama "The Monk". Sementara itu, sipir mendapat masalah dengan "Barry the Bookie", seorang bandar taruhan tanpa izin yang direkomendasikan kepadanya oleh Sykes. Setelah diancam melalui telepon oleh Barry, sipir memutuskan untuk mencoba mendapatkan kembali uang hutangnya dengan bertaruh pada tim penjaga penjara.
Seorang narapidana psikotik bernama Nitro menuduhnya sebagai pengadu, yang menyebabkan dua narapidana lain dan rekan Sykes menyergap Danny di kamar mandi. Saat mereka mengancam untuk memotong matanya, mereka di tangkap oleh penjaga yang menanyakan apa yang terjadi, ya tetapi Meehan menolak untuk memberi tahu, yang membuatnya mendapatkan kepercayaan dari anak buah Sykes dan Sykes sendiri. Keesokan harinya, Sykes dan rekan-rekannya menawarkan untuk membantu tim, dengan syarat Danny mengalahkan salah satu dari mereka dalam pertarungan. Pertarungan terjadi malam itu, dan Danny menang dengan mengalahkan antek Sykes. Sykes memberi tahu Danny semua dimaafkan jika timnya menang, yang akan memungkinkan Sykes mendapatkan kembali uang yang hilang dari pertandingan Inggris.
Marah karena rencananya untuk membunuh Danny gagal, Nitro, seorang ahli bom, menawarkan untuk membunuh Meehan dengan imbalan transfer ke penjara keamanan yang lebih rendah yang salah satu penjaganya, Ratchett setujui. Nitro membuat bom di selnya dan meletakkannya di loker Danny.
Dengan hampir semua narapidana di kapal dan permainan semakin dekat, Danny dan anggota tim lainnya membahas taktik di salah satu sel, ketika dia menyadari bahwa dia telah meninggalkan rekaman yang berisi rekaman para penjaga yang bermain tahun lalu di lokernya. Doc menawarkan untuk pergi dan mengambilnya, dan saat dia pergi, Jerome bertanya kepada Danny mengapa dia memperbaiki pertandingan Inggris. Danny mengungkapkan bahwa dia sangat berhutang pada saat itu, dan diperas untuk memperbaiki permainan dengan janji cukup uang untuk melunasi hutangnya jika dia melemparkan permainan, atau ancaman lumpuh seumur hidup jika tidak. Saat Danny memberi tahu narapidana lain, Doc tiba di sel dan dibunuh oleh bom. Nitro kemudian dikirim ke fasilitas lain, tetapi tidak ke penjara dengan keamanan minimum yang dijanjikan, tetapi ke fasilitas kesehatan mental.
Pertandingan dimulai tak lama setelah kematian Doc. Pada babak pertama, tim narapidana menang 1-0, dan semangat tinggi sampai gubernur, takut apa yang akan terjadi jika dia kalah taruhan kedua, mencoba memeras Meehan, menuduhnya terlibat dalam pembunuhan Doc dan mengancam akan menghukumnya. dia sampai 20 tahun kecuali dia melempar pertandingan. Pada awalnya dia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan tim, dengan sengaja bermain buruk dan berpura-pura cedera agar dikeluarkan dari lapangan. Saat momen-momen terakhir permainan terus berlanjut, dia menebus dirinya sendiri, dengan berani menggunakan bola persegi untuk sesama narapidana 'Billy the Limpet' untuk memenangkan permainan untuk kontra. Setelah itu, Kapten Pengawal, Burton, menolak untuk bekerja sama dengan upaya gubernur untuk membalas dendam pada Danny, alih-alih memberi selamat kepadanya atas kemenangannya. Kendaraan gubernur meledak, dan Sykes memberi tahu dia bahwa dia, dan Barry the Bookie, akan membalas jika dia mencoba sesuatu. Danny yang menang dan Massive berjalan dengan penuh kemenangan melintasi lapangan.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Budi mengambil botol minuman di dalam tas, ya minuman di minum dengan baik sama Budi.
"Emmm," kata Budi.
Budi menaruh botol minuman di dalam tas. Budi beranjak dari duduknya ke tempat Abdul yang sedang mancing dan duduk di atas batu karang yang besar banget. Budi pun duduk dekat Abdul.
"Sudah dapat ikan Abdul?" kata Budi.
"Masih di usahakan dengan baik," kata Abdul.
"Belum dapet," kata Budi.
"Emmmm," kata Abdul.
"Menyenangkan keadaan di sini," kata Budi.
"Pantai bagus. Ya tetap asinnya air laut," kata Abdul.
"Aku mau ngomong sesuatu tapi terlalu riskan?" kata Budi.
"Ngomong aja. Jangan penuh tanda tanya gitu!" kata Abdul.
"Baiklah sekedar obrolan saja. Karena di dunia ini, ya ada sisi lain, ya biksu sudah menjauh dengan urusan nafsu pada lawan jenis gitu," kata Budi.
"Terus!!!" kata Abdul.
"Pantai biasa di negara lain, ya cewek pakaian berbaju pantai gitu. Terlihat ini dan itu menonjol gitu berdasarkan acara Tv berkaitan pantai gitu. Dampaknya ada gitu pada cowok, ya naik hasrat gitu," kata Budi.
"Ya kalau di sini, ya enggak ada cewek berpakaian baju pantai yang menonjolkan ini dan itu. Agama Islam mengajarkan untuk menutup aurat dan cewek harus punya rasa malu," kata Abdul.
"Ya aku paham ilmu agama Islam, ya peraturan untuk cewek itu, ya untuk kebaikan cewek dan menjauhkan dari perkara-perkara yang menimbulkan penderitaan pada cewek," kata Budi.
"Cowok pun di didik dengan ilmu agama Islam, ya harus punya akhlak baik," kata Abdul.
"Aku paham omongan Abdul," kata Budi.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Abdul.
"Memang sekedar obrolan SMA!" kata Budi.
"Emmmm," kata Abdul.
"Zaman dulu cerita orang dulu, ya mendapatkan cewek di sukai mudah," kata Budi.
"Kalau dulu sih. Cewek tidak tergila-gila dengan harta ini dan itu. Cowok biasa di terima, ya asalkan bertanggungjawab dalam urusan rumah tangga dan kerja keras memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Abdul.
"Cewek-cewek kota, ya zaman sekarang di pengaruhi keadaan ini dan itu, ya apalagi kelahirannya dari kalangan keluarga kaya. Mana mau hidup susah," kata Budi.
"Omongan Eko itu bener kalau urusan jodoh. Carilah cewek yang sederajat dengan kita, ya pasti cewek itu pengertian pada kita dari pada derajatnya lebih dari kita. Kecuali, ya cewek yang derajat lebih dari kita itu, ya paham agama Islam. Maka urusan hubungan rumah tangga berjalan dengan baik. Namanya hidup ini antara baik dan buruk," kata Abdul.
"Memang sih hidup ini. Antara baik dan buruk perilaku cewek. Pinter-pinter milihlah untuk menentukan jodoh yang baik," kata Budi.
"Emmmm," kata Abdul.
"Kalau begitu aku pulang saja!" kata Budi.
"Main sudah di pantai?" kata Abdul.
"Iya!!!" kata Budi.
"Aku masih lanjut di pantai. Ya memancing gitu!" kata Abdul.
"Aku doa kan Abdul cepat dapet ikan!" kata Budi.
"Amin!!!" kata Abdul.
Budi beranjak dari duduk dekatnya Abdul. Budi pun ke tempat tasnya di taruh di bawah pohon, ya setelah itu bergerak dengan baik, pulang ke rumah. Abdul dengan sabar memancing. Tidak lama Budi pergi meninggalkan Abdul yang sedang mancing, ya Abdul dapet ikan gitu. Abdul senang berhasil dapat ikan dari usahanya memancing. Abdul terus memancing dengan baik gitu.