CAMPUR ADUK

Thursday, April 29, 2021

CAMPUR ADUK

Indro duduk di ruang tamu sedang menundukkan kepala dan berkata "Bingung." 

Kasino yang selesai urusan kerjaan, ya keluar dari kamarnya langsung ke ruang tamu. Kasino melihat Indro yang sedang menundukkan kepala. Ya Kasino duduk di sebelah Indro dan berkata "Kenapa kamu Indro?" 

Indro pun tidak menundukkan kepala lagi, ya berkata "Bingung dengan sesuatu." 

"Urusan cewek ya?!" kata Kasino. 

"Bukan urusan cewek," kata Indro. 

"Tumben bukan urusan cewek," kata Kasino. 

"Tentang.....uang haram," kata Indro. 

"Uang haram," kata Kasino. 

"Uang haram....Kasino. Begini ceritanya. Ada orang kaya yang menaruh uang di mesjid. Setelah di usud dengan baik ternyata uang haram gitu. Hasil orang kaya itu berbuat keburukan dan orang kaya itu tobat. Jadinya aku bingung," kata Indro. 

"Indro jadi bingung," kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

"Uang haram itu. Uang kotor. Ya di cuci di londri jadinya bersih kan!" kata Kasino. 

"Iya juga ya tuh uang haram atau uang kotor di cuci di londri jadi bersih lagi. Itu mah Kasino bercanda kan!" kata Indro. 

"Ya iyalah aku becanda," kata Kasino. 

"Bagaimana menyelesaikan masalah uang haram ini ya?" kata Indro. 

"Zaman dulu ada ada cerita. Tentang seorang pendekar yang membela rakyat miskin dari penjajahan kolonial Belanda. Pendekar itu mencuri uang pejabat Belanda dan di bagikan ke rakyat miskin. Memang sih uang itu hasil dari pajak tinggi yang di ambil dari rakyat jadinya rakyat menderita gitu. Perputaran uang tadi dari halal jadi haram. Dari haram jadi halal. Campur Aduk," kata Kasino. 

"Iya sih Kasino. Uang itu jadinya Campur Aduk," kata Indro. 

"Cerita sekarang. Seorang pemuda kerjaannya mencopet pada seorang Ibu-ibu. Uang hasil copet di gunakan uang membeli makan ke penjual makan. Penjual makan tidak tahu tuh uang hasil dari mencopet. Jadi uang itu dari halal jadi haram. Dari haram jadi halal. Campur Aduk," kata Kasino. 

"Iya Kasino. Uang itu Campur Aduk," kata Indro. 

"Jadi gimana menyelesaikan masalah seperti ini. Berlarut-larut?" kata Kasino. 

"Bingung. Sama urusannya dengan uang haram," kata Indro. 

"Jika rakyat miskin dan penjual makan tidak tahu uang itu uang haram maka tidak akan jadi masalah karena pemikiran rakyat miskin dan penjual makan, ya uang itu uang halal. Jadi menanggung dosa hanyalah pendekar dan pemuda itu," kata Kasino. 

"Bener omongan Kasino. Jika tidak tahu uang itu uang haram, ya urusan jadi selesai. Masalahnya uang yang di taruh di mesjid ini ketahuan uang haram," kata Indro. 

"Ya pulangin saja tuh uang haram ke pemiliknya. Jadi urusan selesai. Tobatnya di tolak orang mesjid. Yang di terima di mesjid uang halal," kata Kasino. 

"Di pikir dengan baik. Bener omongan Kasino. Jadi masalah selesai gitu," kata Indro. 

"Masalah sudah selesai," kata Kasino. 

"Aku tidak bingung lagi," kata Indro. 

"Main game ah!" kata Kasino. 

"Baca Al-Qur'an saja!" kata Indro. 

Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk baca Al-Qur'an. Kasino asik main game di Hp-nya. Sedangkan Dono di kamarnya baca Al-Qur'an dengan baik banget. 

CEWEK LAGI!

 

Seusai sholat tarawih di mesjid. Dono, Kasino dan Indro duduk santai di ruang tamu.

"Dono, Kasino," kata Indro.

"Pasti obrolan tentang cewek lagi," kata Dono.

"Kemungkinan besar begitu yang di obrolin pasti cewek lagi," kata Kasino.

"Sebenarnya iya sih. Yang di obrolin cewek lagi. Dari pada ngobrolin tentang babi berita di Tv," kata Indro.

"Ngobrolin babi lebih baik. Ya babi ngepet kan cenderung cerita misteri," kata Dono.

"Babi itu haram untuk di makan, kalau di bicarakan tidak. Babi ngepet cuma cerita misteri, tapi memang sih cerita menarik sih. Namanya manusia kan ada yang buta dengan kehidupan ini. Maka jalan di pilih untuk jadi kaya dengan menjadi babi ngepet," kata Kasino.

"Obrolan kaya orang desa," kata Indro.

"Lebih baik obrolan orang desa masih mendekati tahayul ini dan itu. Dari pada orang kota yang di obrolin tidak jauh dengan kemajuan teknologi yang ini dan itu. Fantasi orang kota itu......bagaimana cara tinggal di planet Mars?" kata Dono.

"Omongon Dono sih bener tuh. Fantasi orang kota, ya tinggal di luar angkasa dengan pesawat yang luar biasa besarnya," kata Kasino.

"Ya aku paham omongan Dono dan Kasino tentang orang kota. Fantasinya lebih cenderung kaya film Star Wars," kata Indro.

"Memang film Star Wars...bagus sih," kata Dono.

"Star Wars..bagus itu film. Fantasinya luar biasa banget gitu," kata Kasino.

"Ayolah. Dono, Kasino yang di omongin urusan cewek!" kata Indro.

"Ok," kata Dono.

"Ok. Ngomongin urusan cewek!" kata Kasino.

"Sip. Aku mulai dengan baik. Jika Dono dan Kasino di berikan ujian. Seperti ini. Ya cewek pelacur," kata Indro.

"Buset. Bulan Ramadhan begini masih ngomongin urusan cewek pelacur," kata Dono.

"Aku tidak abis pikir dengan pemikiran Indro. Cewek pelacur," kata Kasino.

"Janda, ya lumrahlah. Perawan, ya wajar lah. Kalau cewek pelacur luar biasa ujiannya," kata Indro.

"Memang sih. Cewek pelacur itu ujian luar bisa banget," kata Dono.

"Aku setuju dengan omongan Dono dan Indro. Cewek pelacur itu ujiannya luar biasa gitu," kata Kasino menegaskan omongan Dono.

"Cewek pelacur. Dono dan Kasino di berikan ujian. Ya menyukai cewek pelacur yang cantik luar biasa gitu kaya di cerita film gitu. Bagaimana Dono dan Kasino?" kata Indro.

"Permainan apa sungguh-sungguh?" kata Dono.

"Bener omongan Dono itu. Permainan apa sungguh-sungguh?" kata Kasino.

"Permainan boleh. Sungguh-sungguh juga boleh!" kata Indro.

"Baiklah. Aku bimbing cewek pelacur dengan baik banget di jalan kebaikan," kata Dono.

"Kalau aku, ya membimbing cewek pelacur agar berjalan di jalan kebaikan dan melupakan masa lalunya yang kelam," kata Kasino.

"Dono dan Kasino, ya sama aja tentang cewek palacur. Di bimbing untuk berjalan di jalan kebaikan. Padahal aku juga sama aja sih, ya bisalah membimbing cewek pelacur untuk berjalan di jalan kebaikan gitu," kata Indro.

"Maka itu lebih baik tidak usah ngomong tentang cewek. Lebih baik ngobrol tentang monster bertarung dengan robot gitu!" kata Dono.

"Itu sih ngobrolin tentang Power Rangers," kata Kasino.

"Ok. Memang sih lebih baik ngobrol tentang dunia film gitu. Seru gitu!" kata Indro.

"Itu tahu!" kata Dono.

"Sudahlah. Ngobrolnya. Lebih baik aku nonton Tv saja!" kata Kasino.

"Aku juga sama nonton Tv aja!," kata Indro.

"Ya.....ya...ya. Pada akhirnya sekedar obrolan saja. Permainannya Indro saja!" kata Dono.

Dono tetap di ruang tamu, ya mengambil buku di meja dan di bacanya dengan baik banget. Kasino dan Indro, ya ke ruang tengah. Kasino mengambil remot Tv di meja dan menghidupkan Tv dengan baik banget dan di pilihlah chenel yang menarik gitu dengan acara film gitu. Remot di taruh di meja sama Kasino. Indro dan Kasino, ya asik nonton Tv karena film-nya bagus banget gitu.

CEWEK LAGI!

Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik banget. Kasino di ruang tengah, ya asik nonton Tv dengan acara Tv menghibur gitu....komedi yang masih kaitkannya di bulan Ramadhan. Indro yang selesai memasak makanan untuk berbuka  puasa dan juga minuman. Indro langsung ruang tamu untuk istirahat gitu.

Duduk Indro di sebelah Dono dan berkata "Dono."

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Mau ngomong tentang cewek sih?" kata Indro. 

"Bulan Ramadhan gini masih ingin ngomongin cewek lagi. Ok lah. Apa?" kata Dono. 

"Sip boleh. Aku mulai ya. Cewek kalau menyukai cowok seumur hidup bisa satu cowok saja?!" kata Indro. 

"Memang ada datanya sih. Cewek menyukai cowok seumur hidupnya bisa satu aja," kata Dono. 

"Jadi beda dengan cowok ya? Bisa menyukai cewek lebih dari satu," kata Indro. 

"Kenyataannya begitu. Jadi jangan jadi orang munafik. Bilang saja. Aku tidak bisa menyukai satu bunga tapi menyukai beberapa bunga," kata Dono. 

"Kadang cewek. Bisa menyukai cowok lebih dari satu kan?!" kata Indro. 

"Ya memang ada sih datanya. Contohnya : cewek itu jadian sama cowok. Setelah hubungan di jalanin satu tahun, ya hubungan putus. Ya cewek jadian lagi dengan cowok lain kan," kata Dono. 

"Memang yang bagus itu. Cewek yang hanya bisa menyukai satu cowok seumur hidupnya," kata Indro. 

"Memang cewek yang bagus itu. Cewek yang hanya bisa menyukai satu cowok seumur hidupnya. Di sebut....setia," kata Dono. 

"Kadang cewek itu berharap cowok yang ia sukai itu jadi calon suaminya. Tapi kenyataannya yang dateng bukan orang di sukai," kata Indro. 

"Memang ada data seperti itu. Pada akhirnya cewek itu belajar menerima cowok yang dateng itu. Jadi calon suaminya," kata Dono. 

"Berharap buah manis. Ternyata dapet buah asem, ya di makan juga," kata Indro. 

"Perumpamaan yang bagus," kata Dono yang memuji. 

"Sama halnya dengan cowok ya. Berharap cewek cantik yang luar biasa cantiknya kaya artis yang cantik jelita pesonanya. Eeeee dapetnya cewek biasa-biasa saja," kata Indro. 

"Sama maksud dengan perumpaan buah tadi," kata Dono. 

"Dono kalau di beri pilihan. Pilih jeruk asal dari Jawa Timur apa jeruk asal Palembang?!" kata Indro. 

"Permainan Indro ini mah. Ok. Jeruk asal Palembang," kata Dono memutuskan pilihan. 

"Jadi Dono milih jeruk asal Palembang. Kalau di ganti sih. Dono milih cewek asal Palembang," kata Indro. 

"Aku telah memilih dengan baik," kata Dono menegaskan. 

"Gimana jeruk asal Jawa Timur ya?!" kata Indro. 

"Berlanjut lagi permainan Indro. Ok. Jeruk asal Jawa Timur tinggal kenangan saja," kata Dono. 

"Jadi cewek asal Jawa Timur jadi kenangan toh. Kalau artis cewek...gimana Don?!" kata Indro. 

"Dikaitkan toh dengan artis cewek. Permainan Indro. Ok. Jawabannya. Aku suka jeruk asal Jawa Timur," kata Dono. 

"Ya Dono suka jeruk asal Jawa Timur. Maksudnya Dono suka artis cewek dari Jawa Timur. Alasan Don?!" kata Indro. 

"Sederhana suka saja," kata Dono. 

"Ooooo suka saja. Kalau begitu aku samain saja kedudukannya menyukai artis cewek asal Jawa Timur, ya sama dengan Dono gitu. Ya sudahlah cuma permainan saja. Aku nonton Tv saja!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik banget. Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino. Acara Tv....ya komedi gitu memang bagus banget. Indro dan Kasino terhibur dengan tontonan yang bagus banget. Sampai waktunya. Adzan di kumandangkan dari mesjid dengan baik. Dono, Kasino dan Indro menghentikan kegiatannya dan segera berbuka puasa di ruang makan. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK