Kasino yang selesai urusan kerjaan, ya keluar dari kamarnya langsung ke ruang tamu. Kasino melihat Indro yang sedang menundukkan kepala. Ya Kasino duduk di sebelah Indro dan berkata "Kenapa kamu Indro?"
Indro pun tidak menundukkan kepala lagi, ya berkata "Bingung dengan sesuatu."
"Urusan cewek ya?!" kata Kasino.
"Bukan urusan cewek," kata Indro.
"Tumben bukan urusan cewek," kata Kasino.
"Tentang.....uang haram," kata Indro.
"Uang haram," kata Kasino.
"Uang haram....Kasino. Begini ceritanya. Ada orang kaya yang menaruh uang di mesjid. Setelah di usud dengan baik ternyata uang haram gitu. Hasil orang kaya itu berbuat keburukan dan orang kaya itu tobat. Jadinya aku bingung," kata Indro.
"Indro jadi bingung," kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Uang haram itu. Uang kotor. Ya di cuci di londri jadinya bersih kan!" kata Kasino.
"Iya juga ya tuh uang haram atau uang kotor di cuci di londri jadi bersih lagi. Itu mah Kasino bercanda kan!" kata Indro.
"Ya iyalah aku becanda," kata Kasino.
"Bagaimana menyelesaikan masalah uang haram ini ya?" kata Indro.
"Zaman dulu ada ada cerita. Tentang seorang pendekar yang membela rakyat miskin dari penjajahan kolonial Belanda. Pendekar itu mencuri uang pejabat Belanda dan di bagikan ke rakyat miskin. Memang sih uang itu hasil dari pajak tinggi yang di ambil dari rakyat jadinya rakyat menderita gitu. Perputaran uang tadi dari halal jadi haram. Dari haram jadi halal. Campur Aduk," kata Kasino.
"Iya sih Kasino. Uang itu jadinya Campur Aduk," kata Indro.
"Cerita sekarang. Seorang pemuda kerjaannya mencopet pada seorang Ibu-ibu. Uang hasil copet di gunakan uang membeli makan ke penjual makan. Penjual makan tidak tahu tuh uang hasil dari mencopet. Jadi uang itu dari halal jadi haram. Dari haram jadi halal. Campur Aduk," kata Kasino.
"Iya Kasino. Uang itu Campur Aduk," kata Indro.
"Jadi gimana menyelesaikan masalah seperti ini. Berlarut-larut?" kata Kasino.
"Bingung. Sama urusannya dengan uang haram," kata Indro.
"Jika rakyat miskin dan penjual makan tidak tahu uang itu uang haram maka tidak akan jadi masalah karena pemikiran rakyat miskin dan penjual makan, ya uang itu uang halal. Jadi menanggung dosa hanyalah pendekar dan pemuda itu," kata Kasino.
"Bener omongan Kasino. Jika tidak tahu uang itu uang haram, ya urusan jadi selesai. Masalahnya uang yang di taruh di mesjid ini ketahuan uang haram," kata Indro.
"Ya pulangin saja tuh uang haram ke pemiliknya. Jadi urusan selesai. Tobatnya di tolak orang mesjid. Yang di terima di mesjid uang halal," kata Kasino.
"Di pikir dengan baik. Bener omongan Kasino. Jadi masalah selesai gitu," kata Indro.
"Masalah sudah selesai," kata Kasino.
"Aku tidak bingung lagi," kata Indro.
"Main game ah!" kata Kasino.
"Baca Al-Qur'an saja!" kata Indro.
Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk baca Al-Qur'an. Kasino asik main game di Hp-nya. Sedangkan Dono di kamarnya baca Al-Qur'an dengan baik banget.
No comments:
Post a Comment