Seusai sholat tarawih di mesjid. Dono, Kasino dan Indro duduk santai di ruang tamu.
"Dono, Kasino," kata Indro.
"Pasti obrolan tentang cewek lagi," kata Dono.
"Kemungkinan besar begitu yang di obrolin pasti cewek lagi," kata Kasino.
"Sebenarnya iya sih. Yang di obrolin cewek lagi. Dari pada ngobrolin tentang babi berita di Tv," kata Indro.
"Ngobrolin babi lebih baik. Ya babi ngepet kan cenderung cerita misteri," kata Dono.
"Babi itu haram untuk di makan, kalau di bicarakan tidak. Babi ngepet cuma cerita misteri, tapi memang sih cerita menarik sih. Namanya manusia kan ada yang buta dengan kehidupan ini. Maka jalan di pilih untuk jadi kaya dengan menjadi babi ngepet," kata Kasino.
"Obrolan kaya orang desa," kata Indro.
"Lebih baik obrolan orang desa masih mendekati tahayul ini dan itu. Dari pada orang kota yang di obrolin tidak jauh dengan kemajuan teknologi yang ini dan itu. Fantasi orang kota itu......bagaimana cara tinggal di planet Mars?" kata Dono.
"Omongon Dono sih bener tuh. Fantasi orang kota, ya tinggal di luar angkasa dengan pesawat yang luar biasa besarnya," kata Kasino.
"Ya aku paham omongan Dono dan Kasino tentang orang kota. Fantasinya lebih cenderung kaya film Star Wars," kata Indro.
"Memang film Star Wars...bagus sih," kata Dono.
"Star Wars..bagus itu film. Fantasinya luar biasa banget gitu," kata Kasino.
"Ayolah. Dono, Kasino yang di omongin urusan cewek!" kata Indro.
"Ok," kata Dono.
"Ok. Ngomongin urusan cewek!" kata Kasino.
"Sip. Aku mulai dengan baik. Jika Dono dan Kasino di berikan ujian. Seperti ini. Ya cewek pelacur," kata Indro.
"Buset. Bulan Ramadhan begini masih ngomongin urusan cewek pelacur," kata Dono.
"Aku tidak abis pikir dengan pemikiran Indro. Cewek pelacur," kata Kasino.
"Janda, ya lumrahlah. Perawan, ya wajar lah. Kalau cewek pelacur luar biasa ujiannya," kata Indro.
"Memang sih. Cewek pelacur itu ujian luar bisa banget," kata Dono.
"Aku setuju dengan omongan Dono dan Indro. Cewek pelacur itu ujiannya luar biasa gitu," kata Kasino menegaskan omongan Dono.
"Cewek pelacur. Dono dan Kasino di berikan ujian. Ya menyukai cewek pelacur yang cantik luar biasa gitu kaya di cerita film gitu. Bagaimana Dono dan Kasino?" kata Indro.
"Permainan apa sungguh-sungguh?" kata Dono.
"Bener omongan Dono itu. Permainan apa sungguh-sungguh?" kata Kasino.
"Permainan boleh. Sungguh-sungguh juga boleh!" kata Indro.
"Baiklah. Aku bimbing cewek pelacur dengan baik banget di jalan kebaikan," kata Dono.
"Kalau aku, ya membimbing cewek pelacur agar berjalan di jalan kebaikan dan melupakan masa lalunya yang kelam," kata Kasino.
"Dono dan Kasino, ya sama aja tentang cewek palacur. Di bimbing untuk berjalan di jalan kebaikan. Padahal aku juga sama aja sih, ya bisalah membimbing cewek pelacur untuk berjalan di jalan kebaikan gitu," kata Indro.
"Maka itu lebih baik tidak usah ngomong tentang cewek. Lebih baik ngobrol tentang monster bertarung dengan robot gitu!" kata Dono.
"Itu sih ngobrolin tentang Power Rangers," kata Kasino.
"Ok. Memang sih lebih baik ngobrol tentang dunia film gitu. Seru gitu!" kata Indro.
"Itu tahu!" kata Dono.
"Sudahlah. Ngobrolnya. Lebih baik aku nonton Tv saja!" kata Kasino.
"Aku juga sama nonton Tv aja!," kata Indro.
"Ya.....ya...ya. Pada akhirnya sekedar obrolan saja. Permainannya Indro saja!" kata Dono.
Dono tetap di ruang tamu, ya mengambil buku di meja dan di bacanya dengan baik banget. Kasino dan Indro, ya ke ruang tengah. Kasino mengambil remot Tv di meja dan menghidupkan Tv dengan baik banget dan di pilihlah chenel yang menarik gitu dengan acara film gitu. Remot di taruh di meja sama Kasino. Indro dan Kasino, ya asik nonton Tv karena film-nya bagus banget gitu.
No comments:
Post a Comment