Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Rocks adalah seorang gadis remaja yang tinggal di London bersama adik laki-lakinya, Emmanuel, dan ibu tunggal mereka. Dia memiliki kelompok pertemanan yang erat. Seorang gadis baru yang merepotkan, Roché, tiba di sekolah Rocks dan menyukainya, yang membuat teman-teman Rocks kecewa.
Suatu hari, ibu Rocks pergi, hanya meninggalkan sepucuk surat yang menjanjikan bahwa dia akan kembali dan sebuah amplop berisi uang yang tidak mencukupi. Rocks enggan memberi tahu siapa pun tentang situasinya, hanya memberi tahu teman terdekatnya, Sumaya.
Dalam perjalanan pulang dari sekolah, Rocks memperhatikan seorang pekerja sosial di luar rumahnya dan meminta agar keluarga Sumaya mengizinkan dia dan Emmanuel menginap. Di rumah Sumaya, Rocks dan Sumaya bertengkar setelah Sumaya menyarankan agar Rocks memberi tahu orang dewasa tentang situasinya; Rocks mengungkapkan kekesalannya pada Sumaya karena memiliki rumah yang bagus dan keluarga besar, dan dengan marah meyakinkan Sumaya bahwa dia tidak membutuhkannya.
Rocks menjadi jauh dari teman-temannya dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan Roshé. Saat bolos sekolah dengan Roshé suatu hari, Rocks mengetahui bahwa Roshé telah menghasilkan uang dengan melakukan penipuan melalui pencatatan informasi kartu kredit klien di salon ibu tirinya. Sementara Roshé tidak melihat, Rocks mencuri darinya dan menggunakan uang itu untuk membayar kamar hotel untuk malam itu, berbohong kepada pemiliknya bahwa dia adalah ibu Emmanuel.
Roshé akhirnya menyadari bahwa Rocks mencuri uangnya dan membuat postingan online di mana dia menjuluki Rocks sebagai pencuri yang ditinggalkan ibunya, sehingga memberi tahu badan siswa tentang situasi Rocks. Rocks dan Emmanuel diusir oleh staf hotel setelah mereka menyadari bahwa dia masih di bawah umur. Karena tidak punya tempat lain untuk pergi, Rocks memutuskan untuk menginap di rumah temannya Agnes.
Keesokan paginya Rocks bangun dan menemukan Emmanuel dibawa pergi oleh pekerja sosial; Agnes telah memberi tahu ibunya tentang situasi tersebut, dan dia kemudian memberi tahu pihak berwenang. Rocks dengan enggan setuju untuk diambil oleh mereka, bersama dengan Emmanuel.
Rocks ditempatkan di panti asuhan di London, sedangkan Emmanuel ditempatkan di panti asuhan di Hastings. Rocks berdamai dengan teman-temannya, yang semuanya memiliki uang yang dibutuhkan untuk naik kereta ke Hastings agar Rocks dapat melihat Emmanuel di hari ulang tahunnya. Namun, sesampai di sana, Rocks melihat betapa bahagianya Emmanuel, dan tidak tega memanggilnya. Film berakhir dengan gadis-gadis bermain di pantai.
***
Budi selesai membaca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Cinta," kata Budi.
"Budi mau ngomongin tentang cinta?" kata Eko.
Eko mengambil singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus.
"Iya. Sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya di minum dengan baik gitu. Aqua gelas, ya satu dus di taruh di bawah meja, ya memang di siapkan dengan baik untuk tamu gitu.
"Ya oke sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
Aqua gelas di taruh di meja gitu.
"Ada sebuah cerita. Ya cerita tentang cowok dan cewek. Keduanya cuma berteman saja. Yang cowok sebenarnya sudah punya pacar. Sedang cewek, ya sudah punya pacar juga. Gara-gara salah paham, ya di tuduh melakukan hubungan suami istri karena terjebak di suatu ruangan di sebuah hotel. Saat itu, ya ada razia dari sistem kerja pemerintahan untuk memberantas penyakit sosial masyarakat gitu. Sampai di publikasikan di acara Tv. Ya nama baik keduanya tercemar gitu. Cowok dan cewek itu, ya untuk memulihkan nama baik keduanya, ya jadinya menikah dengan perjanjian di atas materai, ya pura-pura menikah. Jika pulih nama baik, ya putus hubungan gitu. Setelah di jalanin dengan baik, ya hubungan keduanya, ya jadi ada rasa cinta tumbuh pada keduanya. Hubungan itu, ya masih tetap perjanjian urusan pernikahan di atas materai, ya pura-pura demi pemulihan nama baik gitu. Sampai pada waktunya, ya nama baik pulih. Keduanya putus hubungan dengan baik. Cowoknya kembali pada pacarnya. Ceweknya kembali pada pacarnya juga. Cowok dan cewek itu, ya memilih untuk bersatu kembali dan putus dengan pacar masing-masing gitu. Cowok dan cewek itu, ya menikah benaran jadinya gitu," kata Budi.
"Cerita cinta yang bagus. Cerita salah paham. Yang jadi pertanyaan, ya mungkin seperti ini. Kenapa bisa jadi jodoh, ya padahal awalnya salah paham?" kata Eko.
"Memang sih Eko. Kenapa bisa jadi jodoh, ya padahal awalnya salah paham?" kata Budi.
"Nama juga cinta. Bisa jadi jodoh dengan baik, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya bisa jadi jodoh. Nama juga cinta," kata Budi.
"Jika rasa di hati telah terbuka. Maka cinta akan menyatukan hubungan antara cowok dan cewek," kata Eko.
"Hati!" kata Budi.
"Ya kalau begitu. Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Ya oke. Main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya permainan cangkulan gitu.
"Ngomong-ngomong Eko. Aku nonton vidio di jaringan internet. Ya masih penjelasan asal usul keturunan yang menyandang gelar Habib gitu. Jika ada orang yang ngaku-ngaku gelar Habib, ya gimana membuktikan kebenarannya?" kata Budi.
"Membuktikan kebenaran gelar Habib karena ada yang ngaku-ngaku. Ya di buat sederhana saja gitu. Jelasin seluruh Al Qur'an dan hadits-hadits saja dengan baik!" kata Eko.
"Kalau begitu sih. Sama dengan guru ngaji itu mah!" kata Budi.
"Kan sederhana. Kalau mau lebih, ya yang menyadang gelar Habib harus bisa membuktikan kebenarannya dengan cara melampaui batasannya manusia, ya sampai mendengarkan Roh. Maka nanti ketahuan turunan dari Nabi Muhammad atau tidak?" kata Eko.
"Ujungnya-ujungnya keturunan Nabi apa tidak?" kata Budi.
"Seperti biasa obrolan kita," kata Eko.
"Ya seperti biasa!" kata Budi.
Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik banget gitu.