Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi gelasan dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Film ini mengisahkan mengenai Rahul seorang pria kelas menengah yang menikmati pekerjaan dengan penghasilan tambahan yang dilakukan dengan cara membantu atasannya menangani beberapa urusan ekstra pernikahannya.
Bossnya bernama Siddharth Aditya Pancholi merupakan orang yang penuh nafsu yang telah menjinakkan seorang perempuan kaya dan dia menikahinya untuk dapat mempunyai properti dari wanita tersebut. Seorang wanita bernama Seema Juhi Chawla merupakan seorang wanita muda yang ambisius dan seorang model yang bercita-cita tinggi.
Rahul bersama Seema bertemu, namun Siddharth tertarik terhadap Seema dan meminta Rahul untuk dapat membantunya mengenalnya. Rahul yang tidak berdaya terpaksa melakukannya. Namun jatuh di suatu tempat, Rahul mempunyai titik lemah terhadap Seema.
Seema terkesan dengan Siddharth dan dipaksa olehnya untuk bertindak sebagai istri Rahul agar dapat membantunya menipu istri Siddharth. Seema perlahan memahami ketulusan hati Rahul dan mulai menyukai Rahul ketika mereka pergi ke Swiss untuk melakukan syuting. Namun mereka menghadapi masalah, Ibu Rahul Reema Lagoo mengalami sakit jantung dan peka terhadap berita yang mengejutkannya.
Bhushan Gulshan Grover memberitahukan kepada Ibu Rahul bahwa Rahul telah menikah dengan Seema. Hal ini membuat Rahul berusaha untuk membuat ibunya bahagia, dimana Rahul dan Seema terpaksa untuk melanjutkan drama bahwa merekah menikah dan seiring berjalannya waktu mereka saling jatuh hati.
Siddharth mengetahui hal ini yang membuatnya marah kepada Rahul. Namun cinta sejati menang ketika Seema memutuskan membiarkan kehidupan mewah pergi darinya dan menghabiskan hidup bersama dengan Rahul.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Khilaf," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu Budi?" kata Eko.
"Ya cerita cinta," kata Budi.
"Oooo cerita cinta. Pasti permainan seandainya Budi, ya kan?" kata Eko.
"Iya permainan seandainya!" kata Budi.
"Gimana ceritanya, ya Budi?" kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi yang kerjaan seorang pengusaha muda, ya menikmati hidupnya yang kaya gitu. Budi berkumpul dengan teman-temannya dengan baik, ya sampai nonton pertandingan sepak bola di stadion gitu. Ketika Budi berada di klab malam, ya bersama Eko, Abdul, dan Erwin. Cewek cantik di berada di klab malam itu, ya membuat Budi terkesan dan jadi berkenalan dengan baik gitu. Cewek itu bernama Tasya, ya kerjaannya seorang model gitu. Semenjak pertemuan yang menyenangkan itu, ya Budi menjalin hubungan dengan baik sama Tasya gitu. Keduanya menikmati hidup bersama dengan baik gitu, ya jadi berkeinginan untuk menikah gitu. Ada seorang cowok yang menyukai Tasya, ya cowok itu bernama Jhon. Ya Jhon selalu berusaha memisahkan hubungan Budi dengan Tasya dengan menggunakan orang-orang bayaran, ya preman gitu. Budi punya teman-teman yang baik, ya menolongnya gitu. Jhon dan anak buahnya di masukan penjara sama Eko, Abdul, dan Erwin gitu dengan bantuan Polisi Lapor Pak!, ya Pak Andre gitu. Jhon dan anak buahnya masuk penjara, ya Budi dan Tasya hidup jadi baik, ya aman banget gitu. Pernikahan pun di jalankan Budi dan Tasya dengan meriah dengan gaya orang kaya gitu. Eko, Abdul, dan Erwin senang dengan pernikahan Budi dan Tasya yang berbahagia gitu. Bulan madu di jalankan dengan baik sama Budi dan Tasya, ya Bali dan London gitu. Liburan seperti orang kaya beneran ceritanya gitu. Budi senang hidup bersama dengan Tasya gitu, ya bahagia. Orang tua dari Budi dan Tasya, ya sudah menginginkan cucu gitu. Tasya ternyata rahimnya lemah, ya terjadi keguguran gitu. Budi selalu bersama Tasya dengan baik dengan tujuan menenangkan hati Tasya gitu, ya karena sebenarnya Tasya ingin punya anak tapi harus menerima keadaan dirinya dengan baik gitu. Budi ngumpul bersama teman-teman seperti biasanya gitu di klab malam. Budi berkenalan cewek cantik bernama Nia gitu. Ya Nia kerjaannya pemilik butik gitu. Eko, Abdul, dan Erwin melihat hubungan Budi dan Nia sekedar teman saja gitu. Budi tergoda kecantikan dan kebaikan Nia gitu, ya jadi jalan bareng gitu. Tasya tidak tahu hubungan Budi dengan Nia, ya karena lagi sibuk kerjaan jadi model gitu. Budi tersadar dengan hubungannya dengan Nia, ya berkat nasehat yang baik dari Eko gitu. Budi mulai menjauh dari Nia. Ya Nia merasa di campakan begitu saja sama Budi, ya mulai sakit hati dan ingin menghancurkan rumah tangga Budi dan Tasya. Nia mulai menteror Tasya dengan mengirim paket berupa bangkai burung gagak, ya pertanda sial gitu. Tasya ketakutan dengan teror dari orang yang tidak di ketahui Tasya gitu. Budi meminta bantuan Pak Andre, ya Polisi Lapor Pak!, ya untuk mengusut tentang teror yang terjadi pada Tasya gitu. Nia pun menyuruh orang-orang bayaran, ya preman untuk membuat Tasya celaka gitu. Untung saja, ya Tasya di selamat dari teror yang di buat preman karena pertolongan Erwin gitu. Pak Andre, ya mengusut terus kasus Tasya gitu. Budi merasa curiga pada Nia berdasarkan omongan Abdul tentang orang yang mungkin sakit hati karena kesalahan Budi, ya sengaja atau tidak sengaja gitu. Budi bertemu dengan Nia untuk menanyakan sesuatu tentang kecurigaannya Nia pelaku teror pada Tasya gitu. Dari obrolan Budi dan Nia yang awalnya lembut jadi pertengkaran gitu. Nia yang sakit hati pada Budi, ya memilih Tasya gitu. Sampai Nia menampar Budi gitu. Budi meninggalkan Nia begitu saja gitu. Nia tetap melancarkan terus terornya pada Tasya. Pak Andre menemukan bukti-bukti mengarah dengan baik pada Nia. Pak Andre menangkap Nia dan di penjara gitu. Budi menyesal dirinya pernah main di belakang Tasya, ya dengan Nia. Pada akhirnya Nia di penjara karena perbuatannya. Budi mencintai dengan baik Tasya untuk menebus seluruh kesalahannya pada Tasya gitu. Budi dan Tasya hidup bahagia, ya akhirnya penantian terjawab dengan baik banget gitu bahwa Tasya hamil gitu. Sampai Tasya melahirkan anak perempuan, jadi lengkap kehidupan yang di jalan Budi dengan Tasya, ya buah hati tercinta gitu. Begitu ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Ya sekedar cerita saja. Dunia ini, ya masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu!" kata Budi.
"Aku paham obrolan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya ujian dari cinta, ya kesetiaan. Khilaf bisa terjadi. Berkat nasehat tokoh Eko, ya tokoh Budi sadar bahwa dirinya salah main di belakang tokoh Tasya, ya dengan tokoh Nia," kata Eko.
"Teman yang baik, ya memberikan masukan baik dengan tujuan kebaikan," kata Budi.
"Ceritanya di buat gaya kehidupan orang kaya," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Kaya cerita film atau sinetron kalau berkaitan dengan cerita gaya kehidupan orang kaya," kata Eko.
"Ada kesamaan cerita, ya tidak masalah kan?" kata Budi.
"Ya tidak ada masalah sih. Adanya kesamaan cerita. Maklum gitu!" kata Eko.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya kalau begitu. Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Okey main kartu remi saja!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik banget gitu, ya permainan yang di mainkan permainan cangkulan gitu.
"Oooiya Budi gimana kabar Daniel yang pernah tinggal di jalan Samratulangi gang pisang kota Bandar Lampung?. Yang cerita lingkungan daerah situ, ya antara orang kaya dan miskin, ya antara baik dan buruk gitu dengan persoalan dan perilaku dari kebiasaan orang-orang yang tinggal di tempat tersebut," kata Eko.
"Kabar Daniel baik gitu!" kata Budi.
"Baik toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik banget gitu.
"Terkadang orang-orang buruk, ya susah untuk tobatnya," kata Budi.
"Kalau jauh dari agama. Punya kegelapan hati. Maka orang-orang buruk, ya susah untuk tobatlah. Tetap menjalankan hidup ini, ya di depan baik, ya di belakang buruk," kata Eko.
"Topeng kepura-puraan demi menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi main dengan baik kartu remi gitu.