Eko duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Di Kota Gotham, main hakim sendiri / pahlawan super Batman meredakan situasi penyanderaan yang diatur oleh penjahat yang dikenal sebagai Two-Face, ya sebelumnya jaksa wilayah Harvey Dent. Kilas balik mengungkapkan bahwa Two-Face dirusak dengan asam oleh mafia Sal Maroni, yang gagal dicegah Batman, menyebabkan Dent mengembangkan kepribadian ganda. Edward Nygma, seorang peneliti eksentrik di Wayne Enterprises, ya mendekati majikannya, Bruce Wayne (identitas sipil Batman), dengan sebuah penemuan yang dapat menyiarkan televisi sinyal langsung ke otak seseorang. Bruce menolak perangkat tersebut, karena khawatir teknologi tersebut dapat memanipulasi pikiran. Setelah membunuh penyelianya dan menganggapnya sebagai bunuh diri, Nygma mengundurkan diri dan merencanakan balas dendam terhadap Bruce, mengirimnya teka - teki. Psikolog kriminal Dr. Chase Meridian mendiagnosis Nygma sebagai psikotik.
Bruce menghadiri acara Sirkus Haly bersama Chase. Two-Face membajak acara tersebut dan mengancam akan meledakkan bom kecuali Batman menyerah. Acrobat Dick Grayson, ya anggota termuda Flying Graysons, berhasil melemparkan bom ke sungai, tetapi Two-Face membunuh keluarganya. Bruce membujuk Dick yatim piatu untuk tinggal di Wayne Manor sebagai lingkungannya, dan Dick menemukan bahwa Bruce adalah Batman. Bertekad untuk membalaskan dendam keluarganya, Dick menuntut untuk bergabung dengan Batman dalam memerangi kejahatan, berharap untuk membunuh Two-Face, tetapi Bruce menolak.
Nygma, terinspirasi oleh Two-Face, mengadopsi persona kriminal, Riddler, dan bersekutu dengan Two-Face. Mereka melakukan serangkaian perampokan untuk membiayai perusahaan baru Nygma dan memproduksi perangkat gelombang otaknya secara massal, "Kotak", yang mencuri informasi dari pikiran pengguna dan mentransfernya ke pikiran Nygma, yang membuatnya lebih pintar dalam prosesnya. Di pesta yang diselenggarakan oleh Nygma, Batman mengejar Two-Face dan hampir terbunuh tetapi diselamatkan oleh Dick.
Batman mengunjungi Chase, yang menjelaskan bahwa dia telah jatuh cinta pada Bruce. Dia mengungkapkan padanya identitas rahasianya. The Riddler dan Two-Face, setelah menemukan rahasia Bruce melalui Kotak, meledakkan Batcave, ya menembak Bruce dan menculik Chase. Saat Bruce pulih, dia dan kepala pelayannya, Alfred, ya menyimpulkan bahwa Nygma adalah Riddler. Bruce akhirnya menerima Dick sebagai partner Batman, Robin.
Di sarang Riddler, Robin hampir membunuh Two-Face, yang menahannya di bawah todongan senjata, tetapi menyelamatkannya. Riddler mengungkapkan bahwa Chase dan Robin diikat dan disumpal dalam tabung di atas drop yang mematikan, memberi Batman kesempatan untuk menyelamatkan hanya satu. Batman mengalihkan perhatian Riddler dengan teka-teki, sebelum menghancurkan penerima gelombang otak Riddler dengan Batarang, ya menguras pikiran Riddler, dan membiarkan Batman menyelamatkan keduanya. Two-Face menyudutkan mereka dan menentukan nasib mereka dengan melempar koin, tetapi Batman melempar segenggam koin yang identik ke udara, menyebabkan Two-Face tersandung dalam kebingungan dan jatuh ke kematiannya.
Berkomitmen pada Arkham Asylum, Nygma sekarang berseru bahwa dia adalah Batman, mengepakkan lengan jaket pengekangnya, ya sekarang benar-benar delusi. Bruce melanjutkan perang salibnya sebagai Batman, dengan Robin sebagai rekannya.
***
Eko selesai baca bukunya, ya buku di taruh di meja. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya di depan rumah Eko. Ya Budi pun duduk dengan baik dekat Eko.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Ada beberapa obrolan-obrolan orang Kristen, ya bisa di bilang di jaringan internet. Obrolan yang bahas sih berkaitan dengan agama...agama Islam. Obrolan bentuknya serus sampai becandaan gitu," kata Budi.
"Terus!!!" kata Eko.
"Kenapa orang-orang Kristen suka ngomongin agama Islam. Seharusnya ngomongin agama Kristen yang dianutnya gitu?" kata Budi.
"Ya paling kemungkinan itu. Hidup ini mayoritas agama Islam. Ya cenderung yang di omongin agama Islam. Mungkin juga, ya mau belajar agama Islam. Kalau hatinya terbuka, ya akan pindah agama dari Kristen ke Islam. Karena telah membahas agama Islam dengan baik. Jadinya bisa mualaf. Dari sisi lainnya, ya yang berkaitan urusan uang, ya ekonomi. Biasanya dengan membahas tentang agama Islam, ya lagi naikin film yang berkaitan agama Islam, ya bentuk promosi dengan di jalankan lewat obrolan bentuk apapun di jaringan internet gitu," kata Eko.
"Omongan Eko, ya ada bener sih. Kemungkinan dari kecenderungan hidup ini, ya mayoritas agama Islam. Mungkin bisa pindah agama dari agama Kristen ke agama Islam. Jadi mualaf gitu," kata Budi.
"Berdasarkan realita kenyataan sih. Antara baik dan buruknya. Sisi baiknya, ya orang Kristen yang yakin pada agama yang dianutnya, ya berusaha dengan baik menjalankan aturan agama dengan baik dan beradaptasi dengan baik, ya menghormati, ya Toleransi. Sisi buruknya sih, ya orang Kristen tidak taat aturan agamanya, ya gereja tidak pernah. Kerjaannya mengkritik agama Islam dengan tajem. Orang Kristen itu, ya buat ulah dari pencuri dan menipu. Cenderung di lihat dari suku yang mayoritas menyakini ajaran Kristen," kata Eko.
"Maka ada omongan Ustad. Dari pada ngomongin agama lain. Lebih baik, ya perbaiki dulu kepribadian atau akhlak orang yang menyakini ajaran agama yang di yakini. Jangan berbuat buruk ini dan itu, ya yang merugikan orang lain," kata Budi.
"Omongan Budi benarlah. Di ruang lingkup agama Islam, ya kita tahu tentang penyakit hati manusia yang ini dan itu. Apalagi penyakit hati orang-orang beragama Kristen dan agama lainnya. Jadi di tegaskan perbaikin akhlak atau kepribadian diri karena cermin dari agama yang di yakini," kata Eko.
"Cermin agama yang baik, ya akhlak baik atau kepribadian yang baik," kata Budi.
"Sekedar obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Main kartu remi saja!" kata Eko.
"OK. Main kartu remi!" kata Budi.
Eko mengambil buku di meja di taruh di bawah meja. Eko mengambil kartu remi di bawah meja, ya di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu gitu. Keduanya main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan gitu.