CAMPUR ADUK

Sunday, December 17, 2017

DASAR KONFLIK

Malam yang indah di mana perayaan untuk  penyatuan kerjasama antara blok barat dan blok timur. Kedua bos menikmati acara dengan santai. Para penari menari dengan cantik dan gemulai menghibur semua undangan yang baru datang. Lina terburu-buru datang dalam perayaan. Langsung duduk diantara para undangan.

“Tuan Lie katanya anak mu penari pedang yang bagus,” kata Tuan Maa dari blok timur.

“Itu mah enggak seberapa biasa aja,” kata Tuan Lie dengan rendah hati.

“Ayolah anak Tuan Lie menari dalam perayaan ini,” kata Tuan Maa membujuk.

“Ayolah  Tuan Lie,” kata para tamu yang hadir.

Lina dengan tenang mendengarkan pembicaraan tersebut. terlihat mimik para wajah tamu yang ingin melihat kebolehannya. Kemudian Lina melihat wajah ayahnya.

“Ya bolehlah,” kata Ayahnya Lina menyuruhnya menari.

Tanpa terucap sepatah kata pun Lina  mengiyakan permintaan para tamu. Lina ke panggung kemudian di berikan sebuah pedang yang cantik yang di suguhkan oleh pelayan. Lina mengambil pedangnya mulailah menari dengan  alunan musik yang merdu. Para tamu terhibur dengan tontonan yang di berikan oleh Lina. Setiap gerakan pedang Lina menunjukkan pesona kecantikan dari seorang putri Lie.  Terlihat sorang pemuda dari pihak anak buah Tuan Maa melemparkan sebuah paku ayung di panggung.  Pijakan Lina menginjaknya paku tersebut.  Lina berusaha bertahan dengan hinaan itu. para tamu yang membenci Lina mengejeknya dengan tawa kecil yang tersembunyi. Lina yang tahu gerak-gerik dia di kerjain tetap menyelesaikan tarian pedangnya yang cantik dengan kaki yang terluka. Lantai panggung terlihat darah Lina. 

Setelah menyelesaikan tariannya. Lina mulai beratraksi melompat dan bersalto kemudian menusuk tangan pemuda yang mengerjai Lina. Kemudian semuanya bangun dengan sok dan marah dengan ulah Lina. Para tamu bangkit dari duduknya dengan mengeluarkan sebuah senjata pedang dan siap untuk bertarung. Sedangkan pimpinan mereka sudah siap dengan pistol di tangannya. Tuan Lie bangun dari duduknya.

“Sudah-sudah jangan bertengkar kita sudahi urusan ini dengan damai,” kata Tuan Lie menenangkan suasana.

“Baiklah kalau begitu Tuan Lie,” kata Tuan Maa.

Kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang urusan ini. Lina mencabut pedangnya dari pemuda yang mengkerjainya. Segera pergi meninggalkan acara perayaan tersebut.

******
Seorang wanita cantik memakai topi dan berkaca hitam, lalu membuka payung merah berjalan di hari yang panas  di daerah pertokoan tengah kota menuju sebuah tempat. Sampai di tempat cukur rambut sang wanita menutup payung merahnya. Terlihat  sang tukang cukur rambut sedang mencukur jenggot langgananya. Dengan cepat sang wanita bertopi dan berkaca mata hitam menebas tengorokan langganan toko pangkas rambut. Sang wanita bergegas keluar dari toko dan membuka payung merahnya dan meninggalkan toko pangkas rambut. Sang tukang cukur ketakutan sekali melihat langganannya bersimbah darah di lehernya. Seorang pemuda yang melihat kejadian pun ketakutan dan berusaha menghindari masalah.

Selang beberapa saat datanglah pihak-pihak yang tahu selak beluk si mayat. Kemudian di bawa untuk di makamkan. Di acara pemakaman si botak pimpinan gengster datang untuk melihat terakhir kalinya Bosnya. Pihak keluarga yang berkabung karena kehilangan sosok kepala keluarga mereka menjadi sedih sekali. Pimpinan gengster bernama Aham untuk menenangkan mereka. Juga Aham mengurus semuanya untuk mencari pembunuh yang membunuh tuan Maa.

Pada akhirnya ketahuan yang membunuh Tuan Maa adalah Lina. Aham memburu Lina. Tuan Lie yang tahu tentang kejadian berdasarkan desas desur yang beredar di anggotnya kemudian menyuruh putrinya untuk pergi meninggalkan kota Jakarta. Tapi Lina punya rencana sendiri untuk mencari tempat terbaik untuk bersembunyi. Sang ayah menyetujuinya. 

******
Seorang bos lagi menghirup udara segar di atas gedung memanggil anak buah kepercayaanya untuk menghadap. Selang berapa menunggu sang anak buah bernama Akng datang menghadap bosnya bernama Tuan Bay.

“Permisi bos,” kata Akng dengan sopan.

“Akng.......besok kamu jemput seorang di bandara,” kata bos.

“Iya.......bos,” jawab Akng.

Akng beranjak dari pertemuan dengan bosnya. Segeralah menjembut seseorang di bandara  bersama dua orang anak buah Akng yang setia. 

“Sebenarnya kita menjemput cewek atau cowok,” tanya Bul.

“Mana saya tahu,” kata Akng.

“Loooo....gimana bos ini........,” kata Cul.

“Berisik kalian perhatikan saja nanti juga dia datang,” kata Akng.

Tiba-tiba seorang wanita cantik menghampiri mereka bertiga di bandara. Sang wanita bingung sekali karena melihat ke sana ke sini yang jemput tidak terlihat. Tak di sangka tak di duga ternyata yang menjembut sudah sebelahnya dengan memajang namanya dengan terbalik. Lina melihat marah dan mengambila kertas nama yang terbalik. Kemudian menyuruh mereka bertiga membawa  barang Lina. Sedangkan Akng kesal sekali karena di perintah oleh wanita begitu juga dengan anak buahnya. Segera mereka berempat meninggalkan bandara dengan naik mobil pribadi Akng. Segeralah Cul mengendarai mobilnya membawa mereka semua ke kediaman Akng.

Selang berapa saat mereka sampai di rumah. Dengan segera mereka berempat masuk ke dalam rumah. Akng segera masuk ke kamarnya untuk berbenah. Sedangkan Cul dan Bul mengangkat barang  Lina yang berat, lalu mereka menunjukkan kamar Lina. Dengan sikap Lina yang berani melihat sekeliling kamar. Tak sengaja ke kamar Bul dan Cul yang berantakan. Kemudian Lina  mencari kamar yang terbaik ternyata kamarnya Akng.

“Kenapa masuk kemar sini,” kata Akng. Sambil keluar dari kamar.

Lina kemudian masuk dan menutup pintu. Akng di usir dari kamarnya.

“Dasar wanita,” kata Akng.

“Gimana bos?” tanya Cul dan Bul.

“Ya udah bereskan semuanya,” jawab Akng.

Bul dan Cul langsung membenahi semuanya dengan cepat dan sigap. Lina pun istirahat dengan tenang begitu dengan Akng harus mengalah demi wanita dan tinggal di kamar yang kecil.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK