Sore hari yang cerah di kediaman Dono.....tepatnya di perumahan pinggiran kota Jakarta. Di depan leptop....Dono sibuk membaca tulisan di sebuah Blog dengan seksama. Indro sedang asik nonton Tv.....menyaksikan pertandingan bola yang seru....banget dan banget.
Karena merasa haus....Indro beranjak dari duduknya menuju dapur untuk mengambil minum di kulkas. Indro melihat Dono yang sibuk di kamar sambil membaca sesuatu. Indro pun masuk kamar Dono dan mengetahui apa yang di baca temannya?
"Wulan!" kata Indro.
"Iya.....Wulan," saut Dono.
"Jadi....ada yang menulis cerita tentang...Wulan di Blog lain....lebih tepatnya sih...temanya bentuk Diary kehidupan penulisnya....karena ada beberapa foto keluarga," kata Indro.
"Iya....begitu..lah," saut Dono.
"Don...kenapa kamu membaca Blog...orang? Biasanya sibuk....membuat cerita untuk di publikasikan di Blog...sendiri?" tanya Indro.
"Mau...nya begitu. Tapi saat saya membuka Blog sendiri. Ada kunci penyelusuran untuk membaca Blog saya. Lalu saya selusurin Blog tersebut karena kunci masuknya.....Wulan. Tokoh...utama yang sering saya buat," penjelasan Dono.
"Jadi....ada..yang memakai nama Wulan selain kamu...untuk menciptakan cerita. Padahal...Wulan...sudah gak di pakai lagi karena....alasannya Wulan telah meninggal dan di gantikan Rara untuk pelengkap pasangan Dono....agar intrik cerita cinta....terus berlanjut," kata Indro.
"Ya....begitulah.....," saut Dono.
"Kalau.....begitu...sih. Gak ada masalahkan. Cuma Bren...tokoh utama di Campur Aduk....ada yang make juga alias kesamaan dalam penokohan dan juga alur cerita dan tema Blog juga beda...," kata Indro.
"Benar...sekali. Apa...yang kamu omongkan Indro. Ngomong-ngomong.....bukannya asik nonton acara sepak bola di Tv?"
"Iya. Karena saya haus....saya mau ngambil minum ke dapur. Saya melihat kamu lagi...serius baca sesuatu di leptop....jadi saya penasaran aja....apa yang kamu...baca Dono? Ternyata Blog....orang lain...yang tokoh utamanya...sama dengan kamu buat Don,"
"Ya...udah...sana ke dapur!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Indro keluar dari kamar Dono menuju dapur. Dono melanjutkan membaca Blognya...punya orang lain untuk mengetahui lanjutan cerita yang diangkat....karena ada kesamaan tokoh utama dalam tulisan. Indro pun mengambil minuman kaleng di kulkas sekalian kue yang ada di dalam toples....yang di taruh di atas kulkas.
Indro kembali ke ruang tengah untuk menonton Tv acara sepak bola yang bagus banget. Kasino baru pulang dari urusannya.
"Asalamualikum," kata Kasino.
"Waalaikumsalam," jawab Indro dengan suara keras.
Kasino melihat Indro yang asik nonton Tv acara sepak bola sambil minum dan makan kue....dengan penuh kesantaian gitu. Kasino mulai ikut menonton Tv juga.....acara sepak bola.
"Bagus...juga permainnya," kata Kasino.
"Iya...," saut Indro yang serius nonton Tv acara sepak bola.
Tiba-tiba listrik mati.
"Loe.....mati...lampu toh," kata Indro.
"Iya....mati..lampu," saut Kasino.
"Ah.....lagi....asik-asik nonton mati lampu. Gimana ini PLN?" kata Indro.
"Gak gimana-gimana? Paling ada perbaikan gardu listrik...kali. Biasa konselet listrik. Itu...kan biasa. Kalau...penasaran nonton sepak bolanya....kan bisa lewat jaringan internet pake Hp kamu....Indro!"
"Ya....saya..tahu.....Kasino."
Kasino bergerak ke ruang tamu dan duduk sambil mengambil gitarnya dan memainkan sebuah syair lagu. Ya...Indro beranjak dari duduknya di ruang tengah....ke ruang tamu duduk di samping Kasino. Dono keluar dari kamarnya....karena urusannya untuk kunci penyelurusan pada Blog...yang sama penggunaan tokoh utamanya...Wulan selesai juga....segera ngumpul bersama Kasino dan Indro yang asik menyanyi di ruang tamu.
Isi syair lagu yang di nyanyikan Kasino :
"Aku Takkan pernah berhenti
Akan terus memahami
Masih terus berfikir
Bila harus memaksa
Atau berdarah untukmu
Apapun itu asalkan
Mencoba menerimaku
Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak perlu berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini
Dan mulai menerimaku
Cobalah mengerti semua ini menjadi arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan"
Sampai...syair lagu berakhir dinyanyikan Kasino di tambah di ikutin oleh Dono dan Indro....suasana jadi lebih meriah banget. Eeee lampu hidup lagi.
"Alhamdulilahhirobil alamin," kata Dono, Kasino, dan Indro bersamaan.
Indro segera bergerak menuju ruang tengah untuk nonton Tv...melanjutkan tontonannya acara sepak bola. Dono pun....ikutan juga nonton sepak bola dan duduk di sebelah Indro. Kasino menaruh gitarnya di meja...ya ikutan juga nonton Tv yang acara sepak bola.
Ketiganya terbawa suasana permain sepak bola yang bagus sekali sampai akhir pertandingan. Azan pun di kumandangkan. Dono, Kasino da Indro mendengarnya juga. Segeralah ketiganya berbenah diri untuk pergi ke mesjid untuk melaksanakan sholat magrib.
Setelah urusan kewajiban sebagai muslim yang baik telah di jalanin. Dono, Kasino dan Indro langsung pulang ke rumah. Ya...seperti biasanya...Indro menyetel Tv untuk menonton acara sulap di kelaborasikan dengan Stan Up Comedy. Dono mulai mengetik di kamarnya karena mendapatkan ide tentang Wulan....yang baru tema ceritanya.
Kasino....tiba-tiba dapet telpon dari Selfi ya....Putri juga nimbrung juga.....karena main ke rumah Selfi. Kasino pun sepakat dengan Selfi dan Putri untuk menemani main ke Mega Mall....sekalian.....nonton film di bioskop. Segeralah Kasino ke rumah Selfi dengan membawa mobilnya dengan penuh ke hati-hatian.
Karya : No
CAMPUR ADUK
Sunday, July 21, 2019
OBROLAN
Langit malam yang indah sekali. Dono, Kasino, dan Indro sedang duduk asik di depan rumah sambil minum kopi susu yang enak.
Kasino mulai memainkan gitar sambil menyanyikan sebuah syair lagu dan Dono ikut bernyanyi dan menaruh Hpnya di meja yang tadinya sedang nonton ajang lomba musik dangdut....live...ya...seperti biasa Aulia yang berpenampilan cantik seperti biasanya. Indro lagi...asik minum kopi susu langsung di taruh meja. Indro bernyanyi dengan kawan-kawannya sambil bertepuk tangan mengimbangi permain Kasino.
Isi lagu yang di nyanyikan Kasino :
"Sejenak ku terdiam dan membisu
Membuat ku lelah dan tanpa arah
Coba mengertilah.....coba pahamilah
Aku cinta sesungguhnya
Dan le...takkan hatimu di sini
Ku berjanji kau takkan ku sakiti
Sejuk sepi sedan..... dan tanyakan bintang
Hanya kaulah yang ku sayang
Ku latih kau terbang di atas awan
Agar kau tegar dan tak terkalahkan
Jadilah jagoan seperti yang kuinginkan
Agar dapat ku banggakan
Namun sikapmu kini telah berubah
Membuatku resah dan serba salah
Kau berdiam diri membuat nadiku berhenti
Katakanlah hei kekasih
Coba kau pikirkan
Coba kau renungkan
Apa yang kau inginkan telah aku lakukan
Coba kau pikirkan
Coba kau renungkan
Hanya bintang bintang
Hanya kaulah yang ku sayang
Coba kau katakan apa yang kau inginkan
Apa yang kau butuhkan telah aku berikan
Coba kau katakan apa yang kau inginkan"
Kasino pun menyelesaikan permainkan gitarnya. Indro dan Dono bersorak-sorak sorai dengan hebohnya.
"Sudah cukup....kehebohan yang kalian buat," kata Kasino.
Dono kembali keurusannya nonton live musik dangdut dari Hpnya. Ya....Indro....asik lagi minum kopi susu yang enak. Kasino pun menaruh gitar di samping kursi.
"Kasino...berhenti...nyanyinya?" tanya Indro.
"Kan....gak ada yang bayar," saut Kasino.
"Gitu....aja perhitungan," saut Dono sambil serius nonton live musik di Hpnya.
"Ah...kalian. Kebiasaan selalu di seriusin. Bukan kalian berdua pandai menyanyi.....juga," kata Kasino.
"Salah...itu Kasino. Cukup bisa aja. Yang pandai menyanyi ini. Mareka yang sedang berlomba di ajang musik dangdut demi jadi terbaik di antara yang terbaik," penjelasan Dono sambil menunjukkan tontonannya di Hp ke Kasino dan Indro.
"Bener...itu kata Dono...yang pandai itu mereka yang berlomba di ajang musik dangdut," saut Indro.
"Kalau...itu...sih mereka yang sedang berlomba di ajang musik dangdut berusaha mengubah nasif dari bukan siapa-siapa.....menjadi seorang pemenang alias juara," kata Kasino.
"Jadi....mereka pandai menyanyikan," kata Dono.
"Ya..iya...lah. Saya...akui. Tapi ngomong-ngomong Dono siapa yang kamu dukung dalam lomba ajang menyanyi yang sedang....kamu tonton?" kata Kasino.
"Rahasia....," tegas Dono.
"Emmmm.....sikap netral lagi," saut Indro yang tahu perangai Dono.
"Netral. Kaya...sih. Kalau saya baca di Blog....bukannya....Rara, Selfi, Aulia....dan terakhir Putri. Tapi....kenapa...cewek....ya? Cowoknya....siapa....ya?" kata Kasino.
"Oh....saya...tahu. Yang pernah di tuliskan di Blog saya...pernah baca. Fildan, Irwan, dan terakhir Reza.....kalau yang lainnya Dono masih memperhitungkannya....mau di tulis dalam Blognya.....Randa," tambah Indro.
"Kebiasaan kamu.......Indro membuka rahasia tulisan.....saya..," saut Dono.
"Oh...begitu...toh rahasia tulisan....Blog....Dono...lagi di perhitungkan. Kenapa gak...tulis..Dono...cerita tentang Randa? .....atau jangan-jangan mau menulis...yang lainnya.....ya...masih kamu pertimbangkan alur ceritannya?" kata Kasino.
"Sebenarnya....omongan kamu ada benernya...Kasino. Saya lagi....mempertimbangkan...saja....alur cerita yang....pas aja. Tapi...itu pun gak perlu....jadi target ah...biasa aja," kata Dono.
"Oh...iya...Dono. Mau tanya...sesuatu?" kata Indro.
"Apa?" saut Dono.
"Penampilan....Aulia cantik gak..saat manggung...di lomba ajang musik dangdut?" kata Indro ....yang iseng aja.
"Cantiklah," jawab Dono yang tegas.
"Jelas....Dono puji....orang dia....penggemarnya...Aulia.....," tambahan dari Kasino.
"Jadi....penggemar itu harus begitu....ya..memuji penampilan artis yang di sukainya?" tanya Indro.
"Ya....kayanya...sih. Begitu. Kalau di survei data sosial media.....sih kebanyakan respon positifnya...sih pujian. Tapi respon negatifnya...menjatuhkan....lebih...rentan pola pikirnya iseng, gak suka....aja atau jengkel....dengan artis tersebut," penjelasan Kasino.
"Ya....bener di omongin Kasino. Berdasarkan....respon publik lewat media sosial. Tapi...kalau...saya konsisten....aja. Sebenarnya semua....yang berlomba di ajang lomba menyanyi itu....pantas mendapat pujian yang bagus. Maksudnya....sudah berusaha keras menunjukkan penampilan terbaiknya di atas panggung. Kalau...ada yang kurang...sih....ya...relatiflah. Gak terlalu di perhitungkan sedetel mungkin. Kan cuma perlombaan ajang menyanyi. Pasti ada yang bagus dan tidak bagus. Pada akhirnya....tujuannya...dinilaikan.
..untuk menentukan satu pemenang alias juara....
baru deh di sebut terbaik di antara terbaik," penjelasan Dono.
"Oh..begitu," saut Indro.
Tiba-tiba hujan turun. Dono berlari masuk ke dalam rumah. Indro pun mengikuti Dono. Kasino mengambil gitar dulu yang di taruh di samping kursi baru berlari masuk rumah. Ketiganya basah kuyup karena hujan dadakan.
Dono, Kasino, dan Indro berganti pakaian di kamar masing-masing. Ya....hari sudah terlarut banget Ketiganya memutuskan tidur....karena esok masih ada urusan pekerjaan yang harus di kerjakan sesuai dengan pekerjaan mereka bertiga mengelutinya dengan penuh tanggung jawab.
Karya : No
Kasino mulai memainkan gitar sambil menyanyikan sebuah syair lagu dan Dono ikut bernyanyi dan menaruh Hpnya di meja yang tadinya sedang nonton ajang lomba musik dangdut....live...ya...seperti biasa Aulia yang berpenampilan cantik seperti biasanya. Indro lagi...asik minum kopi susu langsung di taruh meja. Indro bernyanyi dengan kawan-kawannya sambil bertepuk tangan mengimbangi permain Kasino.
Isi lagu yang di nyanyikan Kasino :
"Sejenak ku terdiam dan membisu
Membuat ku lelah dan tanpa arah
Coba mengertilah.....coba pahamilah
Aku cinta sesungguhnya
Dan le...takkan hatimu di sini
Ku berjanji kau takkan ku sakiti
Sejuk sepi sedan..... dan tanyakan bintang
Hanya kaulah yang ku sayang
Ku latih kau terbang di atas awan
Agar kau tegar dan tak terkalahkan
Jadilah jagoan seperti yang kuinginkan
Agar dapat ku banggakan
Namun sikapmu kini telah berubah
Membuatku resah dan serba salah
Kau berdiam diri membuat nadiku berhenti
Katakanlah hei kekasih
Coba kau pikirkan
Coba kau renungkan
Apa yang kau inginkan telah aku lakukan
Coba kau pikirkan
Coba kau renungkan
Hanya bintang bintang
Hanya kaulah yang ku sayang
Coba kau katakan apa yang kau inginkan
Apa yang kau butuhkan telah aku berikan
Coba kau katakan apa yang kau inginkan"
Kasino pun menyelesaikan permainkan gitarnya. Indro dan Dono bersorak-sorak sorai dengan hebohnya.
"Sudah cukup....kehebohan yang kalian buat," kata Kasino.
Dono kembali keurusannya nonton live musik dangdut dari Hpnya. Ya....Indro....asik lagi minum kopi susu yang enak. Kasino pun menaruh gitar di samping kursi.
"Kasino...berhenti...nyanyinya?" tanya Indro.
"Kan....gak ada yang bayar," saut Kasino.
"Gitu....aja perhitungan," saut Dono sambil serius nonton live musik di Hpnya.
"Ah...kalian. Kebiasaan selalu di seriusin. Bukan kalian berdua pandai menyanyi.....juga," kata Kasino.
"Salah...itu Kasino. Cukup bisa aja. Yang pandai menyanyi ini. Mareka yang sedang berlomba di ajang musik dangdut demi jadi terbaik di antara yang terbaik," penjelasan Dono sambil menunjukkan tontonannya di Hp ke Kasino dan Indro.
"Bener...itu kata Dono...yang pandai itu mereka yang berlomba di ajang musik dangdut," saut Indro.
"Kalau...itu...sih mereka yang sedang berlomba di ajang musik dangdut berusaha mengubah nasif dari bukan siapa-siapa.....menjadi seorang pemenang alias juara," kata Kasino.
"Jadi....mereka pandai menyanyikan," kata Dono.
"Ya..iya...lah. Saya...akui. Tapi ngomong-ngomong Dono siapa yang kamu dukung dalam lomba ajang menyanyi yang sedang....kamu tonton?" kata Kasino.
"Rahasia....," tegas Dono.
"Emmmm.....sikap netral lagi," saut Indro yang tahu perangai Dono.
"Netral. Kaya...sih. Kalau saya baca di Blog....bukannya....Rara, Selfi, Aulia....dan terakhir Putri. Tapi....kenapa...cewek....ya? Cowoknya....siapa....ya?" kata Kasino.
"Oh....saya...tahu. Yang pernah di tuliskan di Blog saya...pernah baca. Fildan, Irwan, dan terakhir Reza.....kalau yang lainnya Dono masih memperhitungkannya....mau di tulis dalam Blognya.....Randa," tambah Indro.
"Kebiasaan kamu.......Indro membuka rahasia tulisan.....saya..," saut Dono.
"Oh...begitu...toh rahasia tulisan....Blog....Dono...lagi di perhitungkan. Kenapa gak...tulis..Dono...cerita tentang Randa? .....atau jangan-jangan mau menulis...yang lainnya.....ya...masih kamu pertimbangkan alur ceritannya?" kata Kasino.
"Sebenarnya....omongan kamu ada benernya...Kasino. Saya lagi....mempertimbangkan...saja....alur cerita yang....pas aja. Tapi...itu pun gak perlu....jadi target ah...biasa aja," kata Dono.
"Oh...iya...Dono. Mau tanya...sesuatu?" kata Indro.
"Apa?" saut Dono.
"Penampilan....Aulia cantik gak..saat manggung...di lomba ajang musik dangdut?" kata Indro ....yang iseng aja.
"Cantiklah," jawab Dono yang tegas.
"Jelas....Dono puji....orang dia....penggemarnya...Aulia.....," tambahan dari Kasino.
"Jadi....penggemar itu harus begitu....ya..memuji penampilan artis yang di sukainya?" tanya Indro.
"Ya....kayanya...sih. Begitu. Kalau di survei data sosial media.....sih kebanyakan respon positifnya...sih pujian. Tapi respon negatifnya...menjatuhkan....lebih...rentan pola pikirnya iseng, gak suka....aja atau jengkel....dengan artis tersebut," penjelasan Kasino.
"Ya....bener di omongin Kasino. Berdasarkan....respon publik lewat media sosial. Tapi...kalau...saya konsisten....aja. Sebenarnya semua....yang berlomba di ajang lomba menyanyi itu....pantas mendapat pujian yang bagus. Maksudnya....sudah berusaha keras menunjukkan penampilan terbaiknya di atas panggung. Kalau...ada yang kurang...sih....ya...relatiflah. Gak terlalu di perhitungkan sedetel mungkin. Kan cuma perlombaan ajang menyanyi. Pasti ada yang bagus dan tidak bagus. Pada akhirnya....tujuannya...dinilaikan.
..untuk menentukan satu pemenang alias juara....
baru deh di sebut terbaik di antara terbaik," penjelasan Dono.
"Oh..begitu," saut Indro.
Tiba-tiba hujan turun. Dono berlari masuk ke dalam rumah. Indro pun mengikuti Dono. Kasino mengambil gitar dulu yang di taruh di samping kursi baru berlari masuk rumah. Ketiganya basah kuyup karena hujan dadakan.
Dono, Kasino, dan Indro berganti pakaian di kamar masing-masing. Ya....hari sudah terlarut banget Ketiganya memutuskan tidur....karena esok masih ada urusan pekerjaan yang harus di kerjakan sesuai dengan pekerjaan mereka bertiga mengelutinya dengan penuh tanggung jawab.
Karya : No
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...