CAMPUR ADUK

Sunday, September 21, 2025

SEE SPOT RUN

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara bagus dan menarik tentang seni dan kebudayaan Bali di chenel BALITV, ya Budi berada di depan rumahnya gitu. Budi melihat dengan baik langit yang gelap, ya bintang ada langit dan bulan juga ada gitu. Ya Budi duduk santai dengan baik di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.

"Baca cerpen saja!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.

Isi cerita di baca Budi :

Agen 11 adalah anjing pemburu yang digunakan oleh FBI; ia bermitra dengan tuannya, Murdoch, di Seattle, Washington. Saat mereka mengejar bos Mafia, Sonny Talia, Agen 11 menyerangnya dan merobek salah satu testisnya. Sonny dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi penggantian testis. Sebagai balasan, ia mengirim dua pengawalnya, Gino dan Arliss, untuk membunuh Agen 11. Demi perlindungan, Agen 11 dikirim ke fasilitas pelatihan di Alaska.

Setelah Agen 11 lolos dari antek-antek Sonny yang hendak membunuhnya, ia bertemu dengan Gordon Smith, yang bekerja sebagai tukang pos. Gordon tidak menyukai anjing dan telah menawarkan diri untuk merawat James McGuire, putra tetangganya, Stephanie, yang pergi terburu-buru untuk perjalanan bisnis. Gino dan Arliss melanjutkan pencarian mereka terhadap Agen 11, yang diberi nama "Spot" oleh James. Agen 11 tidak ingin menangkap bola atau frisbee karena Murdoch menyuruhnya untuk tidak bermain saat ia masih kecil, tetapi ia akhirnya mulai melakukannya dengan Gordon dan James seperti anjing normal. Kemudian, Gino dan Arliss mencoba membunuhnya saat ia bersama Gordon dan James di sebuah toko hewan peliharaan, tetapi ia mengecoh mereka.

Ketika FBI mengetahui bahwa Spot tinggal bersama Gordon, mereka membawanya kembali. Ia melarikan diri dan menemukan Gordon dan James lagi. Sonny kembali dan mencoba membunuhnya, tetapi ia berhasil ditipu, ditangkap, dan dipenjara. Sementara itu, penerbangan Stephanie dibatalkan dan ia terpaksa kembali ke rumah. Saat dalam perjalanan pulang, ia basah kuyup oleh lumpur, terciprat air kotor dari lubang jalan, dan kentut oleh seekor Zebra sambil memegang korek api yang menyala.

Agen FBI mencoba membawa Spot kembali, tetapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk membiarkannya memilih dengan siapa dia ingin tinggal. Dia memilih Gordon dan James, meskipun dia mengucapkan selamat tinggal kepada Murdoch. Stephanie yang kotor dan sedikit terbakar kembali dan sangat marah dengan Gordon atas apa yang telah terjadi, tetapi James meyakinkannya bahwa Gordon adalah pria yang baik, dan mereka akhirnya bersama.

Salah satu adegan terakhir film ini adalah Sonny di penjara, buah zakarnya telah diganti dengan bola logam (yang satu lagi juga telah dirobek oleh Spot) yang terus-menerus berdenting. Seorang narapidana memanggilnya "Music Man", dan dia mengancam, dengan suara yang lebih keras, "Aku akan menangkapmu di halaman. Kita akan menyelesaikan masalah ini!"

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumahnya Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasanya isinya air panas gitu, ya ada piring yang ada singkong goreng gitu, ya ada mainan mobil kodok yang terbuat dari kardus, ya dan ada kliping gitu.

"Mainan," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil mainan mobil kodok.

"Mainan mobil kodoknya....bisa berubah jadi robot Eko!" kata Budi.

"Budi buat mainan mobil kodoknya bisa jadi robot!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengubah mainan mobil kodok jadi robot.

"Keren sih...mainan mobil kodok yang di buat Budi...bisa jadi robot!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko memeriksa dengan baik mainan mobil kodok yang bisa jadi robot.

"Bagus...mainan mobil kodok bisa jadi robot. Nilai kreatifitas Budi buat mainan!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko menaruh mainan mobil kodok di meja gitu.

"Mainan mobil kodok bisa jadi robot kaya film Transformers," kata Eko.

"Ya idenya aku buat mainan mobil kodok bisa jadi robot dari film Transformers," kata Budi.

"Budi menyukai film Transformers!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko

"Eko ngopi kan?" kata Budi.

"Ngopi!" kata Eko.

Budi memberikan satu buah kopi sachet pada Eko, ya Eko mengambil dengan baik satu buah kopi sachet di tangan Budi gitu.

"Kopi," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko membuat kopi dengan baik, ya singkat waktu...kopi jadi buat Budi dan kopi segera di minum Eko gitu.

"Enak kopi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko selesai minum kopi, ya gelas berisi kopi di taruh di meja gitu.

"Kliping," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil kliping gitu.

"Kliping buatan Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko membuka kliping dengan baik, ya di lihat dan di baca dengan baik artikel-artikel koran gitu.

"Budi buat kliping, ya kumpulan artikel-artikel koran yang ceritanya tentang rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Barat," kata Eko.

"Aku memang membuat kliping yang isinya kumpulan artikel-artikel yang ceritanya tentang rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Barat...karena masih berkaitan dengan ekonomi," kata Budi.

"Ya memang sih....rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Barat berkaitan dengan urusan ekonomi gitu," kata Eko.

"Pelayanan rumah sakit bagus atau tidak, yaaa penilaian dari orang-orang yang merasakan dengan baik berobat di rumah sakit," kata Budi.

"Pelayanan di rumah sakit di nilai dengan baik," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Orang-orang yang kerja dengan baik di rumah sakit di gaji dengan baik dan orang-orang yang sakit membayar biaya berobat di rumah sakit. Roda ekonomi di gerakan dengan baik berkaitan dengan rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Barat," kata Eko.

"Memang roda ekonomi di gerakkan dengan baik demi hidup ini," kata Budi.

"Ekonomi dan ekonomi," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko menutup kliping dan kliping di taruh di meja dengan baik gitu.

"Budi buat kliping yang isi kumpulan artikel-artikel koran tentang rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Barat...tujuannya Budi adalah belajar dan belajar gitu," kata Eko.

"Belajar dan belajar dengan baik tujuan pinter," kata Budi.

"Nikmat sehat itu luar biasa kan Budi?" kata Eko.

"Memang Eko nikmat sehat luar biasa," kata Budi.

"Di...syukurin dengan baik nikmat sehat!" kata Eko.

"Memang di nikmatin dengan baik....nikmat sehat," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Main permainan Dam Eko!" kata Budi.

"Okey main permainan Dam!" kata Eko.

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Dam dengan baik gitu.

"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.

"Ya...hidup ini tetap sama sih...Eko!" kata Budi.

"Sederhana," kata Eko.

"Keadaan aku dan Eko...sederhana," kata Budi.

"Acara Tv," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Berita di Tv...masih menceritakan dengan baik urusan ekonomi," kata Eko.

"Urusan ekonomi di beritakan dengan baik gitu, ya pendidikan Universitas mengerti dengan baik tentang ekonomi ini dan itu yang di beritakan Tv gitu," kata Budi.

"Realita hidup ini...bagi yang suka dengan ekonomi...kuliah dengan baik di Universitas dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.

"Ya kenyataan tentang mahasiswa/i yang ngambil jurusan ekonomi di Universitas," kata Budi.

"Harapan mahasiswa/i setelah lulus kuliah, ya kerja dengan baik di bidang ini dan itu....jadi menggerakan roda ekonomi dengan baik," kata Eko.

"Roda ekonomi tetap harus di gerakkan dengan baik demi hidup ini," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko dan Budi tetap asik main permainan Dam gitu.

DICK TRACY

Malam yang gelap bertabur bintang di langit, ya bulan ada di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya tempat-tempat wisata yang ada di Jawa Barat di chenel TVRI gitu, ya seperti biasa sih....Budi duduk santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil minum kopi dan makan singkong goreng gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada tahun 1938, seorang anak jalanan muda menyaksikan pembantaian sekelompok mafia di tangan Flattop dan Itchy, dua penjahat yang dibayar oleh Alphonse "Big Boy" Caprice, yang meninggalkan pesan penuh lubang peluru untuk detektif polisi Dick Tracy. Setelah menangkap Kid dalam aksi pencurian kecil-kecilan dan menyelamatkannya dari gelandangan yang mengancam, Tracy untuk sementara mengadopsinya dengan bantuan pacarnya, Tess Trueheart.

Sementara itu, Big Boy memaksa mafia saingannya Lips Manlis untuk menandatangani akta kepemilikan Club Ritz, lalu membunuh Lips dengan mantel semen dan mencuri pacarnya, penyanyi seksi Breathless Mahoney. Setelah menginterogasi Flattop, Itchy, dan rekan sejawatnya Mumbles, Tracy menangkap Big Boy tetapi bukti yang memberatkannya tidak meyakinkan. Big Boy dibebaskan, dan Jaksa Wilayah John Fletcher mengancam pekerjaan Tracy.

Breathless, satu-satunya saksi pembunuhan Lips, tidak mau bersaksi melawan Big Boy dan gagal merayu Tracy. Dia mengikutinya ke klub, di mana Big Boy menyampaikan rencana kepada para penjahat utama kota untuk menyatukan mereka semua di bawah kepemimpinannya. Bos mafia Spud Spaldoni menolak dan dibunuh dengan bom karambol, dan Tracy lolos dengan susah payah. Keesokan harinya, Big Boy dan antek-anteknya menangkap Tracy dan mencoba menyuapnya, tetapi dia menolak mereka. Para penjahat meninggalkan Tracy untuk mati dalam ledakan ketel uap, tetapi dia diselamatkan oleh Kid, yang menerima sertifikat detektif kehormatan.

Fletcher yang korup terungkap berada di saku Big Boy, sementara Breathless mengunjungi Tracy dalam upaya lain untuk merayunya, dan Tess menyaksikan mereka berciuman. "The Blank", sosok misterius tanpa wajah, menggunakan pemain piano klub 88 Keys untuk membawa Big Boy tawaran untuk melenyapkan Tracy demi potongan keuntungan Big Boy. Tracy memimpin penggerebekan yang tampaknya tidak berhasil di Club Ritz, yang sebenarnya merupakan pengalihan untuk menyembunyikan Petugas "Bug" Bailey di dalam dengan alat penyadap rahasia. Mendengarkan kegiatan kriminal Big Boy, Tracy dan polisi hampir memusnahkan organisasi kriminal yang bersatu itu.

Namun, Big Boy menemukan bug tersebut dan memancing Tracy untuk menyergapnya, tetapi Tracy menyelamatkan Bailey dan Blank sendiri menyelamatkannya. Big Boy yang marah menerima tawaran Blank, sementara Tess yang patah hati meninggalkan kota. Karena jatuh cinta pada Tracy, Breathless setuju untuk bersaksi jika dia menyerah pada rayuannya, tetapi Tracy tidak sanggup mengkhianati Tess, yang berubah pikiran dan kembali ke rumah. Tess diculik oleh Blank, yang menaklukkan Tracy dan, dengan bantuan 88 Keys, membunuh Fletcher dan menjebak Tracy yang tidak sadarkan diri.

Dengan Tracy di balik jeruji besi, Big Boy meneror kota dalam gelombang kejahatan yang menguntungkan. Dibawa ke panti asuhan kota, Kid mengadopsi nama "Dick Tracy, Jr." dan bersatu kembali dengan Tracy, yang dilepaskan oleh rekan-rekannya pada Malam Tahun Baru. Menginterogasi Mumbles lagi, Tracy dan polisi mengepung Club Ritz, tempat Blank meninggalkan Tess untuk menjebak Big Boy atas penculikannya. Dalam baku tembak berikutnya, anak buah Big Boy terbunuh sementara Big Boy menyandera Tess dan melarikan diri ke jembatan angkat.

Setelah mengikat Tess ke roda gigi, Big Boy berhadapan dengan Tracy, dan mereka ditodong senjata oleh Blank, yang menawarkan untuk berbagi kota dengan Tracy setelah mereka membunuh Big Boy. Terganggu oleh Junior, Blank ditembak oleh Big Boy sebelum Tracy menjatuhkan Big Boy hingga tewas. Setelah menyelamatkan Tess, Tracy membuka kedok Blank untuk memperlihatkan Breathless yang terluka parah, yang mencium Tracy sebelum meninggal. Kemudian, Tracy melamar Tess tetapi diganggu oleh laporan polisi, dan meninggalkannya dengan cincin itu saat dia dan Junior menanggapi panggilan tersebut.

***

Budi selesai baca cerpen yang menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja, ya Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa isinya air panas, ya piring ada singkong goreng, yaaa dan mainan mobil truk yang terbuat dari kardus gitu.

"Emmm," kata Budi.

"Budi buat mainan mobil mainan truk dari kardus...lagi?" kata Eko sambil menunjuk mainan mobil truk gitu.

Budi melihat dengan baik, ya apa yang di tunjuk Eko? Ya Budi berkata "Mainan mobil truk...yang kemarin-kemarin aku buat Eko. Yaaa aku tidak buat lagi mainan mobil truk!" 

"Mainan mobil truk yang kemarin-kemarin toh yang di buat Budi. Aku kirain...Budi buat mainan mobil truk lagi gitu," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Buat mainan mobil truk lagi tidak ada masalah kan Budi?" kata Eko.

"Ya tidak ada masalah sih buat mainan mobil truk lagi, ya jadinya mobil truknya jadi dua," kata Budi.

"Dua," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Mainan mobil truk tetap mainan," kata Eko.

"Omongan Eko bener sih!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan ular tangga Budi!" kata Eko. 

"Oke. Main permainan ular tangga!" kata Budi. 

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tanga di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.

"Ya hidup ini tetap sama sih Eko!" kata Budi.

"Politik Islam," kata Eko.

"Politik Islam pelajaran tingkat Universitas," kata Budi.

"Politik Islam masih di jalankan dengan baik kan Budi?" kata Eko.

"Demi hidup ini, ya politik Islam masih di jalankan dengan baik sih dari masa peradapan kerajaan...sampai masa sekarang pemerintahan NKRI gitu," kata Budi.

"Demokrasi Indonesia tetap di jalankan dengan baik," kata Eko.

"Demokrasi Indonesia...berdasarkan berita Tv...apa pendidikan Universitas, ya Eko?" kata Budi.

"Ya dua-duanya Budi!" kata Eko.

"Dua-duanya gitu," kata Budi.

"Politik Islam terjadi...pro dan kontra di Indonesia yang menjalankan Demokrasi," kata Eko.

"Urusan politik Islam sih...hal wajar sih...pro dan kontra, ya nama juga perbedaan pendapat berdasarkan ini dan itu," kata Budi.

"Tujuannya sih...sama sih...berdasarkan Tuhan, Nabi, pemimpin, dan umat gitu," kata Eko.

"Untuk kebaikan sih...memang sih...tujuannya sama Tuhan, Nabi, pemimpin, dan umat," kata Budi.

"Urusan pemerintahan, ya pemimpin berkaitan dengan politik Islam sih....bekerjasama dengan baik dengan negara-negara Islam yang menjalankan politik Islam dengan baik gitu," kata Eko.

"Satu visi dan misi masih berkaitan dengan politik Islam urusan pemerintahan bekerjasama dengan baik dengan negara-negara Islam...di bidang ini dan itu, ya masih berkaitan dengan ekonomi," kata Budi.

"Roda ekonomi tetap di gerakan dengan baik demi hidup ini," kata Eko.

"Realitanya memang begitu," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.

CAMPUR ADUK

CREATION

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus tentang perkebunan-perkebunan yang ada di Jawa Barat di chenel TVRI, ya sepert...

CAMPUR ADUK