CAMPUR ADUK

Tuesday, December 13, 2022

D3 : THE MIGHTY DUCKS

Dono yang berada kota Batam, ya di rumahnya, ya sedang duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan juga makan roti yang ia beli di toko. Dono melihat keadaan lingkungan dengan baik, ya kegiatan manusia yang menjalankan kehidupan ini dengan baik.

"Baca koran ah!" kata Dono.

Dono mengambil koran di meja, ya koran baru gitu yang ia beli di toko yang jual koran gitu, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita di koran tentang ini dan itu, ya ruang lingkup cerita kota Batam dengan permasalahan yang di lakukan manusia, ya bisa di bilang kriminal, ya berita di baca sampai urusan pemerintahan daerah dan juga pemerintahan pusat gitu. Tiba-tiba Hp berbunyi. Ya Dono mengambil Hp yang di taruh di meja. Dono berhenti baca koran gitu. Dono melihat dengan baik di layar Hp, ya siapa yang nelpon? Ternyata Indro, ya berada di kota Jakarta gitu. Ya di tekan di latar di Hp, ya muncul wajah Indro di layar, ya vidio call gitu.

"Indro tumben nelpon. Ada apa?" kata Dono.

Indro pun berkata "Kangen!"

Dono agak terkejut dengan omongan Indro, ya Dino berkata "Kangen. Kaya urusan cewek suka sama cowoknya nelpon gitu".

"Don. Kangennya sebatas temanan, ya wajar gitu. Jangan terlalu di masukkan ke urusan cewek suka sama cowok, ya telponan gitu. Walau sebenarnya aku tahu Dono, ya hobby nulis cerpen di Blog, ya cerita cinta biasa Dono tulis dengan baik. Terkadang kisah Dono sendiri, ya di masukkan dalam cerita, ya di ganti nama tokohnya, ya daerah kejadiannya dan alur ceritanya di atur dengan baik gitu," kata Indro.

"Tahu aja. Kebiasaan ku," kata Dono.

"Tahu lah. Nama juga teman!" kata Indro.

"Oh iya. Gimana keadaan Kasino?" kata Dono.

"Kasino baik saja. Kasino lagi jalan sama Selfi!" kata Indro.

"Oooo Kasino baik keadaan baik. Urusan kisah cinta Kasino dan Selfi, ya baik toh!" kata Dono.

"Oh iya keadaan Dono gimana?" kata Indro. 

"Ya aku baik saja lah. Lihat sendiri gitu," kata Dono. 

Indro melihat Dono keadaan baik, ya dari layar di Hp gitu. 

"Oh iya Dono. Urusan tentang cerita Roh yang di tulis di Blog gitu?" kata Indro. 

"Ada apa dengan cerita itu?" kata Dono. 

"Bisa saja Dono di bilang pembohong kan. Ya bercerita tentang Roh?" kata Indro. 

"Hal yang mustahil untuk di jelaskan dengan baik. Ya bisa di bilang pembohong sih tidak ada masalah. Akukan cuma pembuat cerita cerpen, ya bukan pembuat artikel. Di bilang ini dan itu, ya lumrah sih menurut aku," kata Dono. 

"Kalau cerita kenyataan pun tentang Roh. Ya tetap aja tidak percaya," kata Indro. 

"Untuk membuktikan kebenaran aku berbohong atau tidak, ya kan Roh di tulis di kitab ajaran agama yang berkembang di Indonesia gitu," kata Dono. 

"Bagi yang belajar tahu kebenarannya. Bagi yang tidak belajar, ya tidak tahu kebenarannya," kata Indro. 

"Lagiian juga aku pernah bilang. Hidup ku telah semu. Apa yang kucari telah aku buktikan dengan baik. Bahwa aku tahu kebenaran berdasarkan apa yang aku pelajari dengan baik. Bagi yang percaya silakan. Bagi tidak percaya, ya tidak masalah," kata Dono. 

"Memang Dono. Pernah bilang. Hidup Dono, ya telah semu karena telah sampai pembuktian dari apa yang cari. Ya kalau begitu udahan telponannya Dono. Aku ingat ada urusan dengan Saskia!" kata Indro. 

"Iya!!!" kata Dono. 

Dono dan Indro mengakhiri obrolan lewat Hp gitu. Ya Hp di taruh di meja sama Dono. Indro, ya keluar rumahnya dengan membawa motor ke rumah Saskia gitu. Dono tidak lagi melanjutkan baca korannya, ya koran di taruh meja. Dono mengambil buku di meja, ya buku kumpulan cerpen gitu. Dono membuka dengan baik buku, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Dono dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Dono :

Setelah kemenangan mereka di Junior Goodwill Games, ya tim hoki es muda The Mighty Ducks dan kapten mereka Charlie Conway dianugerahi beasiswa hoki universitas junior ke Eden Hall Academy, sekolah persiapan area Minneapolis yang prestisius yang dihadiri Pelatih Bombay. Charlie bergumul dengan peralihannya dari masa kanak-kanak ke remaja; dia pikir dia ditinggalkan oleh Bombay ketika yang terakhir memberitahunya bahwa dia bermaksud untuk mengambil pekerjaan di Junior Goodwill Games, yang akan membuatnya tidak dapat melatih Bebek; salah satu penegak Bebek, Dean Portman, juga memutuskan untuk tidak bersekolah setelah mendengar tentang kepergian Bombay dan Jesse Hall juga tidak hadir. Bombay memberi tahu Charlie sebelum kelas dimulai bahwa tim akan berada di tangan yang baik di bawah pembinaan mantan pemain NHL Ted Orion.

Permulaan Bebek di sekolah dimulai dengan tidak menguntungkan; sementara Bebek yang lebih baru dengan hormat duduk di pidato kepala sekolah, rekan satu tim asli menghentikan upacara di atas panggung. Tim kemudian mengalami banyak perjuangan awal: bermain dalam gaya pertahanan "hoki dua arah" Pelatih Orion yang baru, Orion meninggalkan beberapa tradisi Bebek dan beberapa permainan 'trik' muda mereka dalam permainan, kehilangan Adam Banks yang memenuhi syarat untuk Varsity, dan keluar -es konflik dengan tim Varsity. Perjuangan The Ducks berlanjut, berpuncak pada seri di game pertama mereka setelah unggul besar. Akhirnya, ketika Pelatih Orion membatasi seragam Bebek lama setelah pertandingan pagi tanpa izin dengan tim Varsity untuk menyelesaikan perbedaan mereka, di mana Orion dengan tegas menyatakan "Bebek sudah mati.", Charlie memutuskan untuk meninggalkan tim untuk kembali ke sekolah umum dan mencari karir hoki. Fulton mengikuti, tetapi menganggap berhenti hoki sangat membuat Charlie kecewa. Beberapa waktu kemudian, dia akhirnya kembali ke tim tanpa Charlie.

Marah atas kepergian Bombay dan gaya kepelatihan Orion yang sangat disiplin, tindakan Charlie mengasingkan dia dari ibunya, Hans (mentor lama Gordon dan teman Bebek), dan bahkan teman-temannya. Hans tiba-tiba meninggal, dan Bombay datang ke rumah Charlie sehari setelah pemakaman dan membawanya kembali ke Eden Hall. Dia memberi tahu Charlie bahwa karier Orion dengan Minnesota North Stars berakhir ketika tim pindah ke Dallas dan dia tetap merawat putrinya yang lumpuh. Bombay memberi tahu Charlie cerita latar belakang tentang bagaimana dia pertama kali datang untuk melatih Bebek dan mengatakan dia memberi tahu Orion bahwa Charlie adalah hati dan jiwa tim, dan dia berharap Orion dan Charlie akan belajar sesuatu dari satu sama lain. Bombay juga mengaku memberi tahu Orion bahwa Charlie adalah pria "Minnesota Miracle" yang sebenarnya. Tersentuh secara emosional oleh kata-katanya, menemukan tekad baru, dan merasa bersalah atas tindakannya terhadap Orion, Charlie setuju untuk bergabung kembali dengan tim. Oleh sebagian besar penggemar, Conway dianggap sebagai jantung dan jiwa tim, tetapi Adam Banks adalah pemain yang lebih baik.

Sesampainya di bus tim untuk pertandingan berikutnya, Charlie memberi tahu Orion bahwa dia ingin bermain "hoki dua arah". Terkejut tapi senang, Pelatih Orion menyambutnya kembali. Sebelum mereka berangkat, Dean Buckley, kepala sekolah, memberi tahu tim bahwa dewan pengawasnya ingin mencabut beasiswa Bebek dan menawarkan Orion kesempatan untuk memulai lagi dengan tim pilihannya. Puas dengan tim, Orion menolak keras berita tersebut, mengancam akan mengundurkan diri. Pada rapat dewan keesokan harinya, Bombay, yang merupakan pengacara berpengalaman sebelum melatih Bebek, bertindak sebagai pengacara Bebek dan berhasil memperjuangkan kasus mereka, mengancam dewan dengan perintah dan berjanji untuk memenangkan tuntutan hukum yang dihasilkan jika dewan mengeluarkan Bebek, dan dewan mengembalikan Bebek ' beasiswa dengan banyak keengganan karena Bombay menempatkan mereka dalam situasi yang tidak menguntungkan. Universitas sangat marah karena Bebek tidak akan dikeluarkan, tetapi setuju untuk bertaruh dengan Bebek terkait pertandingan JV-Varsity: Jika Pejuang menang, Bebek dikeluarkan, tetapi jika Bebek menang, nama tim akan diubah ke "Bebek Perkasa".

Sebelum pertandingan JV–Varsity tahunan, Orion membawa kembali kaus Bebek, memberi tim semangat baru. Sepanjang permainan, Universitas mendominasi serangan. Namun, Bebek memainkan pertahanan yang baik dan berhasil mempertahankan permainan tanpa gol setelah dua periode. Selama jeda kedua, Dean Portman kembali ke tim (setelah akhirnya menerima beasiswanya), menambahkan percikan yang dibutuhkan. Di akhir permainan, Bebek mendapatkan dua penalti dan harus bermain 5 vs 3. Selama waktu habis, Orion mengangkat kembali Charlie sebagai kapten dan menyuruhnya untuk menang jika ada kesempatan. Dengan beberapa detik tersisa dalam permainan, Charlie melepaskan diri dan mengalahkan semua pemain bertahan dan penjaga gawang; dia mengoper keping kembali ke Goldberg, sekarang menjadi pemain bertahan, yang mencetak gol ke gawang terbuka lebar saat waktu habis, mengamankan kemenangan 1-0 untuk Bebek.

Menyusul kemenangan, Charlie memeluk Orion dan melihat Bombay yang telah menghadiri pertandingan tersebut, dan mereka berdua melihat ke seberang gelanggang ke spanduk Eden Hall yang baru disajikan dengan logo Bebek, saat Universitas kalah taruhan, meninggalkan mereka untuk meninggalkan es. dalam kekalahan yang memalukan. Bombay kemudian meninggalkan pertandingan di tengah lautan penggemar yang bersorak, sambil tersenyum.

***
Dono selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Dono masuk ke dalam rumahnya, ya sambil membawa gelas berisi teh dan piring, yang ada roti gitu. Dono berada di ruang tengah, ya menaruh gelas dan piring di meja. Di ambil remot Tv di meja, ya di hidupkan dengan baik Tv dan di pilih chenel Tv yang acara bagus gitu. Dono dengan santai, ya menonton acara Tv, ya sinetron tema cinta gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK