Setelah nonton Tv yang acara sinetron tema cinta, ya Budi duduk di depan rumahnya sedang menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Ceritanya tentang seorang janda muda bernama Drishti Nair. Dia adalah seorang paranormal dan memiliki karunia melihat ke masa depan siapa pun. Setelah putus dengan pacar Manav yang benar-benar mencintainya tetapi harus pindah ke kota lain, Drishti pindah ke desa kecil terpencil, di mana dia bertemu Mohit, seorang montir mobil eksentrik yang membutuhkan perawatan psikiatri karena bertahun-tahun mengalami pelecehan. dari ayahnya. Mohit naksir Drishti, yang tidak disadari Drishti. Dia melakukan tugas membaca kartu Tarot kepada penduduk setempat, salah satu pelanggannya adalah Rhea Trehan. Rhea adalah seorang wanita muda yang berulang kali dipukuli oleh suaminya Sunny. Rhea memohon bantuan kepada Drishti, ketika Drishti setuju untuk membantunya. Hingga, suatu hari putra Drishti pulang sekolah dan diganggu oleh Sunny, yang menyebut Drishti sebagai penyihir. Sunny menyuruh putranya menjauh dari ibunya.
Sunny juga masuk ke rumah mereka dan mengancam Drishti untuk menjauh dari kehidupan Rhea. Saat Mohit menyelidiki bahwa Drishti sedang diganggu oleh Sunny, keduanya memasuki konfrontasi kekerasan. Setelah perkelahian itu, Sunny tidak terlihat di dekat Drishti. Drishti hidup bahagia, hingga suatu hari, putri Walikota Raja Bahadur Singh, Natasha, tiba-tiba menghilang. Tunangannya Rahul datang ke Drishti dan meminta bantuannya untuk menemukan Natasha. Karena Rahul adalah kepala sekolah putra Drishti, dia menerimanya. Tak lama kemudian, Drishti melihat bayangan Natasha digantung sampai mati di seberang sungai. Drishti memberi tahu Rahul, dan polisi akhirnya menemukan mayat Natasha.
Terlebih lagi, ternyata Sunny memiliki sungai yang berseberangan dengan tempat kematian Natasha. Sunny kemudian ditangkap, dan kasus pembunuhan Natasha diserahkan kepada ACP Ranbir Singh yang tidak percaya dengan pemberian Drishti, dan juga percaya bahwa Sunny tidak bersalah, dan pembunuh sebenarnya masih bebas. Dan akhirnya diketahui bahwa Rahul adalah pembunuh yang sebenarnya. Dia mengatakan dia melakukannya untuk membalas kehilangan ayahnya dalam pemilihan walikota dan akan membunuh Drishti ketika Mohit menjatuhkannya dari belakang. Mohit mengemudi. Drishti ke kantor polisi di mana inspektur mengungkapkan Rahul menerima kejahatannya tetapi juga mengatakan bahwa Mohit bunuh diri tetapi menurut Drishti dia sedang menunggu di dalam mobil. Saat dia melihat ke luar, Mohit tidak ada disana. Pada akhirnya, Drishti akhirnya dipertemukan kembali dengan Manav.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Eko belum datang," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Kalau begitu baca koran saja lah!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik banget gitu. Berita-berita di koran ceritanya, ya banyak menarik-menarik gitu, ya jadi di baca dengan baik tuh berita di koran. Ya cukup lama Budi baca koran. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Karena ada Eko, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Rasa senang," kata Budi.
"Budi lagi senang, ya?" kata Eko.
"Ya bisa di bilang begitu sih," kata Budi.
"Wajar Budi senang, ya nama juga manusia," kata Eko.
"Memang aku manusia!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Oooo iya Eko. Cewek itu senang di puji siapa, ya berkaitan dengan cantik dan pinternya?" kata Budi.
"Orang yang dekat dengan cewek itu, ya cowok yang mencintai cewek itu dengan baik. Pasti rasanya senang banget cewek itu di puji," kata Eko.
"Pacar atau suami. Kalau cewek jomlo mana mungkin dapat pujian dari cowok," kata Budi.
"Bisa saja dapat pujian cewek jomlo dari teman cowok atau penggemar gitu. Tapi rasanya beda, ya rasa senangnya. Lebih baik itu, ya pujian pacar atau suami," kata Eko.
"Yaaaa Kalau begitu. Aku bercerita saja Eko!" kata Budi.
"Budi mau bercerita. Ya silakan!. Ya jadi aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio gitu," kata Eko.
"Cerita Misteri!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Begini ceritanya. Lila sedang bermain dengan Pak Karta, ya main tanah liat di buat patung. Dhora yang bermain kuda dan merusak patung tanah liat yang di buat Pak Karta dan Lila gitu. Dhora makin menjadi-jadi dengan main kudanya, ya sampai kuda menginjak bebek kesayangan Lila sampai mati gitu. Lila sedih karena bebeknya mati gitu. Dhora terus main kuda, ya sampai terjatuh dari kuda dan masuk ke dalam sungai gitu. Dhora hampir mati tenggelam, ya untungnya di tolong Pak Karta gitu, ya jadi selamat Dhora gitu. Dhora bukannya berterima kasih di tolong Pak Karta, ya malahan memukul dengan pecut kuda dan pergi meninggalkan tempat tersebut dengan mengendarai kuda. Dhora sampai di rumah, ya mengadu pada Ibunya gitu. Pak Karta dan Lila sampai di rumah, ya setelah selesai bermain. Ibu langsung menampar Lila, ya demi membela Dhora gitu. Ayah melihat ulah Ibu yang menampar Lila. Ayah tahu kalau Ibu tidak suka dengan Lila gitu. Ayah memutuskan Lila tinggal di kota dengan tantenya gitu. Dhora tinggal dengan baik bersama Ayah dan Ibunya di desa Ciganyar gitu. Bertahun tahun berlalu, ya begitu cepat gitu. Dhora telah tumbuh menjadi wanita yang dewasa gitu. Dhora mengelola perkebunan dengan baik, ya pekerja perkebunan harus patuh pada perintahnya. Pekerja mengikuti aturan pemilik perkebunan dengan baik, ya demi hidup ini. Lila dan suaminya Robby, ya ke rumah Ayah dan Ibu Lila di desa Ciganyar gitu, ya karena dapat kabar tentang Ibu telah meninggal gitu. Lila dan Robby sampai di rumah, ya melihat keadaan Ayah yang hanya bisa duduk di kursi saja gitu. Lila dan Robby berziarah kemakam Ibu gitu. Setelah itu, ya menikmati keadaan naik sepeda berdua. Karena rem blong, ya jadinya nabrak kandang ayam deh Lila dan Robby. Keduanya tertawa karena terkena kotoran ayam gitu. Di rumah, ya keduanya berbenah diri dengan baik gitu dan bermadu kasih di kamar gitu. Dhora yang mengitip dari balik celah lubang kunci pintu, ya jadi penasaran dengan madu kasih Lila dengan Robby. Dhora kepingin, ya jadi di simpan rasanya karena belum nikah sampai masuk ke kamar Beni, ya orang kepercayaan Dhora gitu. Beni bingung saja dengan ulah majikannya itu, ya Dhora yang berpikir panjang gitu. Dhora keluar dari kamar Beni gitu. Dhora tetap berusaha menyusun rencana untuk menyingkirkan Lila gitu. Saat itu, ya malam Robby telah tidur. Lila mendengar suatu yang aneh, ya jadi keluar dari kamarnya gitu. Lila sampai di gudang gitu, ada boneka gitu. Tiba-tiba tikus banyak menggerayangi kaki Lila, ya jadi ketakutan. Lebih takut lagi, ya Lila melihat mayat di peti dan sampai pingsan gitu. Robby yang mendengar teriakan Lila, ya jadi bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya untuk mencari Lila. Sampai di gudang, ya Lila pingsan dan tergeletak di lantai gitu. Robby mencoba menyadarkan Lila. Ketika Lila sadar dari keadaannya, ya Lila mau menjelaskan kenapa dirinya?. Tiba-tiba muncul Pak Karta, ya mukanya telah rusak gitu. Lila pingsan lagi. Robby membawa Lila ke kamarnya dengan baik gitu. Esok harinya, ya Lila harus tinggal di rumah bersama Dhora gitu. Robby ada urusan untuk melanjutkan studinya, ya bidang kedokteran dan belajar di luar negeri gitu. Robby pun pergi dengan naik mobilnya. Tiba-tiba batu besar jatuh dari gunung dan hampir menabrak mobil, ya untung Robby bisa menghindar. Dhora memang merencanakan batu besar itu jatuh dengan cara menyuruh orang kepercayaannya, ya Beni gitu. Lila melihat keadaan lingkungan dengan baik, ya sampai menyapa pekerjaan perkebunan, ya Iyem. Ya Iyem malah menjauh dari Lila gitu. Lila berjalan-jalan sampai duduk di atas batu di pinggir sungai. Ada ular yang mendekati Lila. Untung ada Pak Tejo yang menangkap ular dan di bunuh tuh ular gitu. Lila selamat dari ular gitu. Dhora berterima kasih pada Pak Tejo, ya telah menyelamatkan Lila gitu. Sebenarnya, ya Dhora kesal rencana membunuh Lila pake ular gagal karena di selamatkan Pak Tejo. Dhora menyuruh orang kepercayaannya, ya Beni membunuh Pak Tejo dengan ular yang banyak gitu. Tiba-tiba Lila melihat kematian Pak Tejo yang mati di serang ular yang banyak gitu. Dhora tetap berusah untuk membunuh Lila. Ya Lila merasa ada yang aneh dengan lingkungan rumah dan juga lingkungan sekitar gitu. Lila bertanya pada Mbok Ijah yang biasa membereskan rumah gitu. Mbok Ijah cuma diam saja gitu. Lila merawat Ayahnya dengan baik gitu. Lila juga memang sudah hamil ketika di tinggal Robby keluar negeri gitu, ya untuk study bidang kedokteran ahli bedah gitu. Dhora melaksanakan niatnya yang buruk dengan mengajak Lila ke tempat dia bermain di masa kecil pinggir sungai gitu. Ya Lila mengingatnya dengan baik, ya tentang masa lalu yang buruk dan keadaan lingkungan tetap sama gitu. Dhora pun mendorong Lila ke sungai gitu. Dhora menjelaskan tentang mayat di gudang adalah Ibunya yang ia bunuh. Lila, ya adik tiri Dhora. Dari bayi Lila memang di asuh Ibu. Ayah di buat lumpuh sama Dhora gitu. Dhora melakukan semua itu, ya iri dengan keadaan Lila yang tinggal di kota menikmati hidup menjadi wanita yang cantik rupawan dan juga mendapat cowok gitu. Dhora hidup di desa, ya mengelola perkebunan dengan baik, ya jadi dirinya lebih berhak mendapatkan semua harta gitu. Lila yang tahu kebenaran Dhora yang sifat jahatnya. Dhora segera membunuh Lila dengan cara menenggelamkan ke sungai gitu. Ada Pak Tono dan Pak Harto yang sedang nyari ikan di sukai, ya mendengar sesuatu gitu. Pak Tono dan Pak Harto mencari tahu gitu. Dhora segera bersikap baik, ya meminta bantuan Pak Tono dan Pak Harto untuk menyelamatkan Lila, ya yang mau tenggelam gitu. Pak Tono berhasil menyelamatkan Lila dari tenggelam di sungai gitu. Pak Tono dan Pak Harto membawa Lila ke rumahnya. Sampai di rumah, ya Lila dalam keadaan mau melahirkan karena sudah waktunya berdasarkan penjelasan Mbok Ijah. Dhora masih merencanakan pembunuhan Lila dengan baik gitu. Jadi dengan cara merusak wajah Lila dengan air keras dan segera di kubur hidup-hidup gitu. Saat di kuburkan Lila, ya melahirkan anaknya jadi beranak dalam kubur. Dua orang yang mengubur hidup-hidup ketakutan mendengar tangis bayi gitu. Pak Karta menghajar salah salah satu dan mendorong ke jurang gitu. Pak Karta menyelamatkan Lila dengan baik, ya dengan bayinya gitu. Salah satu tukang kubur, ya yang selamat jadi gila dan berkata hantu beranak dalam kubur. Isu hantu merebak di desa Ciganyar gitu. Dhora jadi ketakutan dengan hantu yang menteror warga termasuk dirinya gitu. Hantu mau membunuh Dhora yang sedang tidur di kamarnya dengan pisau gitu. Tapi Dhora bangun dan berteriak ketakutan, ya hantu kabur lah. Ya jadi Robby pun selesai dari urusannya, ya pulang ke rumah untuk menemui Lila. Sampai di rumah, ya Robby tidak melihat Lila. Dhora menjelaskan kalau Lila mati tenggelam di sungai gitu, ya beserta anak yang di kandungnya gitu. Robby menelpon temannya Andre, ya seorang polisi dari kepolisian Lapor Pak!. Andre mengusut dengan baik kematian Lila gitu. Ternyata Dhora menyuruh anak buahnya membunuh Andre. Ya Andre bertarung dengan dua penjahat yang mau membunuhnya dan akhirnya menang gitu. Robby melihat hantu Lila mengejarnya dengan baik gitu dan bertemu di kuburan gitu. Lila menyuruh Robby menyelamatkan bayinya yang di sandera gitu. Robby bersama Andre melawan orang-orang suruhan Dhora gitu. Hal hasil berhasil sih, ya Andre mengalahkan penjahat dan Robby, ya menyelamatkan bayi gitu. Dhora di datengin para pekerja perkebunan di rumahnya. Mbok Ijah menjelaskan tentang majikannya, ya Dhora yang berhati setan pada pekerja perkebunan. Dhora mengambil senjata senapan dan mendorong Ayah yang duduk di kursi roda sampai terbentur tembok dan berdarah dan mengingat tentang Ibu yang meminta hak pengalihan harta atas nama Ibu saja dan Dhora gimana?. Dhora memegang senapan membunuh Ibu dan Ayah di buat tidak sadar sama orang kepercayaan nyawa, ya Beni gitu. Pak Karta yang tahu kejadian di buat muka hancur dan di buang ke jurang. Dengan senjata, ya Dhora menembakin para pekerja dari lantai dua gitu. Ayah sadar jadi mengorbankan dirinya dengan melakukan kursi rodanya dan jatuh bersama Dhora dari lantai dua gitu. Keduanya mati gitu. Lila yang menjadi hantu bohongan, ya mengendong anaknya. Robby terkejut banget dengan wajah Lila yang rusak gitu. Andre menyarankan Robby untuk mengoperasi wajah Lila, ya agar kembali semula karena Robby dokter ahli bedah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Rumor tentang hantu di buat untuk mengungkap kejahatan seseorang gitu," kata Eko.
"Ya begitulah ceritanya," kata Budi.
"Beranak dalam kubur," kata Eko.
"Ada kesamaan cerita, ya hal biasakan Eko?" kata Budi.
"Biasa itu mah. Bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.