CAMPUR ADUK

Wednesday, June 30, 2021

KEINGINAN MENIKAH

Dono di ruang makan sedang baca buku sambil menikmati gorengan dan minum teh. Kasino dan Indro duduk di ruang tengah sedang nonton Tv, ya sambil menikmati makan gorengan dan minum kopi.

"Swasta kerjaan kita kan Kasino?" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Kerja swasta itu enaknya mengatur kerjaan sendiri. Beda dengan kerja jadi pegawai negeri, ya di atur dengan aturan yang telah di tetapkan," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Acara Tv menberitakan tentang artis muda yang ingin menikah, ya dilihat dari umur artis muda memang sudah pantes untuk nikah.

"Keinginan menikah," kata Indro.

"Beritanya tentang artis muda, ya ingin menikah di usia muda," kata Kasino.

"Cewek itu maunya sama cowok yang mapan dari segi ekonominya agar jalan kehidupannya berjalan dengan baik," kata Indro.

"Kenyataannya begitu sih," kata Kasino.

"Ada sebuah  cerita kenyataan. Cewek sudah jadian sama cowok bisa di bilang pacaran. Cowoknya memang awalnya kaya. Seiring waktu cowok jadi miskin, bangrut gitu usahanya. Cewek tetap mau sama cowoknya. Sampai biaya apa pun yang banyak berkorban itu ceweknya, ya menikah gitu. Bisa di bilang sudah telanjur jatuh cinta gitu," kata Indro.

"Kalau bertengkarkan pastinya yang di ungkit ekonomi juga," kata Kasino.

"Kaya berita di Tv tentang harta gono gini," kata Indro. 

"Cerita itu pasti ada kesamaan di mana-mana," kata Kasino.

"Hidup tidak bisa hanya urusan cinta doang. Banyak orang tua yang menjalankan hidup lebih dulu dari kita berkata dengan baik tujuannya memberikan nasehat yang baik untuk menjalankan hidup ini. Kerja dengan baik dulu baru menikah, ya agar urusan rumah tangga berjalan dengan baik.....jauh dari kata cerai," kata Indro.

"Dalam urusan kerjaan. Sekarang ini. Kompetisi dengan baik. Pinter melawan pinter demi mendapatkan pekerjaan yang baik," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menoton Tv yang acara bagus banget gitu.

"Oooo iya Kasino. Aku mau nanya sesuatu?!" kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Kalau cowok mengatur pola makan dan minumnya dengan baik dan juga olahraga dengan baik. Berarti staminanya luar biasa. Apalagi jika hubungan suami istri. Cowok yang staminanya luar biasa bisa mengalahkan ceweknya di kasur dong?!" kata Indro.

"Bisa mengalahkan ceweknya di kasur," kata Kasino.

"Jadi tidak seimbang hubungan suami istrinya?!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Untuk seimbang hubungan suami istri. Berarti ceweknya harus mengatur pola makan dan minumnya dengan baik dan juga olah raga dengan baik. Stamina cewek juga luar biasa," kata Indro.

"Bener omongan Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Ya sudah tidak perlu di bahas lebih jauh lagi. Sekedar saja. Fokus nonton Tv!" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu dan tetap menikmati minum kopi dan gorengan. Dono tetap baca buku dengan baik.

SI KANCIL DAN KERBAU DUNGU

Alex duduk di ruang tengah.

"Baca buku apa nonton Tv ya?" kata Alex berpikir panjang.

Alex berpikir dengan baik dan akhirnya memutuskan "Baca buku!"

Alex mengambil buku di mejanya dan segera di baca dengan baik.

Isi buku yang di baca Alex :

Di suatu pagi, Si Kancil merasa perutnya lapar. Saat itu ia sangat ingin memakan buah ke timun lezat di ladang Pak Tani. Tapi Ia takut tertangkap oleh Pak Tani. Jika sampai tertangkap lagi, Pak Tani pasti akan menghukumnya dengan menjadikannya sebagai sate. Namun karena sudah merasa lapar, Si Kancil akhirnya pergi ke ladang ke timun Pak Tani. Ia mengendap-endap menunggu kesempatan untuk mencuri timun, namun tidak berani karena Pak Tani selalu menjaga ladangnya. Akhirnya Si Kancil menyerah, Ia pun pergi meninggalkan ladang Pak Tani. Saat pergi meninggalkan kebun Pak Tani, Si Kancil bertemu seekor Sapi tengah memakan rumput.

“Hai Sapi! Kamu lagi makan siang Sapi!” kata Si Kancil pada Sapi.

“Iya Cil. Mari makanlah rumput bersamaku,” jawab Sapi.

“Ah kamu ada-ada saja sapi. Aku kan tidak makan rumput. Aku mau makan ketimun, kamu mau ketimun tidak hai Sapi?” kata Si Kancil lagi.

“Oh mau mau. Mana ketimunnya Cil?” kata Sapi.

“Itu banyak ketimun di ladang Pak Tani. Mari kita ambil timun Pak Tani,” ajak Kancil.

“Ah tidak. Kalau timun Pak Tani aku tak mau. Pak Tani sudah susah payah menanamnya. Kalau tertangkap mencuri, Pak Tani bisa marah,” Sapi menolak ajakan Kancil.

Si Kancil kemudian pergi meninggalkan sapi makan rumput. Belum lama berjalan, Kancil bertemu kambing tengah makan daun. 

“Kau lahap sekali makan daun hai Kambing!” seru Kancil pada Kambing.

“Oh itu kamu Kancil. Marilah makan daun bersamaku,” ajak Kambing.

“Aku tidak makan daun hai Kambing, tapi ketimun. Kamu mau makan ketimun lezat hai Kambing? Ayo kita ambil ketimun milik Pak Tani di ladang. Kalau cuma ambil sedikit kan tidak apa-apa,” kata Kancil.

“Ah aku tidak mau ambil timun Pak Tani, Kancil. Pak Tani menanam ketimun tersebut untuk dijual ke pasar. Uang hasil penjualan digunakan Pak Tani untuk membiayai keluarganya Cil.” jawab Kambing.

“Ya sudah aku pergi sendiri saja,” kata Si Kancil seraya pergi meninggalkan Kambing.

Kancil kemudian berjalan mencari teman lain untuk diajak mencuri ketimun Pak Tani. Ia sangat khawatir jika mencuri sendirian akan kembali tertangkap oleh Pak Tani. Ia tidak mau dipenggal kepalanya kemudian dijadikan sate oleh Pak Tani. Sampailah Kancil di suatu kubangan lumpur. Ia melihat seekor Kerbau tengah mandi di kubangan lumpur. Pada siang terik, Kerbau memang senang berkubang di kubangan lumpur. 

“Hai Kerbau! Sedang apa kamu di kubangan lumpur? Tubuhmu kan jadi kotor hai Kerbau?” tanya Kancil.

“Aku sedang mandi lumpur Kancil. Saat siang panas sekali jadi aku mandi di kubangan. Tak apa-apa tubuhku kotor, yang penting tidak kepanasan. Mari Kancil mandi di kubangan,” kata Kerbau.

“Ah tidak mau. Tubuhku nanti kotor. Ngomong-ngomong, siang hari ini kamu sudah makan belum Kerbau? Kalau belum, mari kita mengambil ketimun Pak Tani di ladang. Ketimun milik Pak Tani sangat lezat loh,” ajak Si Kancil.

“Aku takut mengambil ketimun Pak Tani, Cil!” kata Kerbau.

“Iya aku tahu. Tapi kita kan hanya mengambil beberapa buah saja Kerbau! Kalau kamu takut, biar aku saja yang memetik buah-buah ketimun itu. Kamu hanya berjalan saja ke ladang Pak Tani bersamaku. Bagaimana mau?” Kancil membujuk Kerbau.

“Baiklah. Tapi ingat ya, kamu yang memetik buah ketimun itu Cil. Aku hanya berjalan menemanimu saja ke ladang Pak Tani,” kata Kerbau.

Si Kancil dan Kerbau Dungu tersebut kemudian berjalan beriringan menuju ladang Pak Tani. Saat itu Pak Tani tengah membersihkan ladangnya. Kancil dengan cerdiknya berjalan di balik tubuh besar kerbau sehingga tidak terlihat Pak Tani. Sedangkan Pak Tani tidak curiga sedikit pun melihat Kerbau melintas di ladangnya, karena Kerbau tidak pernah mencuri ketimun miliknya. Ketika Pak Tani lengah, Si Kancil dengan cekatan mengambil ketimun-ketimun milik Pak Tani. Kancil dan Kerbau dungu kemudian segera pergi ke tempat sepi untuk menikmati ketimun-ketimun segar tersebut.

“Kamu cerdik sekali Kancil. Pak Tani tidak curiga sedikit pun melihat aku berjalan di ladangnya,” kata Kerbau sambil memakan ketimun.

Keesokan harinya Si Kancil dan Kerbau kembali mengulangi perbuatannya mencuri ketimun Pak Tani. Berbeda dengan hari kemarin, kali ini Pak Tani merasa curiga melihat Kerbau terus menerus berlalu-lalang di ladangnya. Pak Tani kemudian memeriksa ketimun-ketimun miliknya yang sebentar lagi akan dipanen. Betapa kagetnya Pak Tani begitu mengetahui bahwa ketimun-ketimun berukuran besar miliknya banyak hilang. 

“Kurang ajar! Kenapa ketimun-ketimun besarku banyak hilang? Jangan-jangan dicuri oleh Kerbau. Awas kau Kerbau!” gumam Pak Tani sangat marah.

Keesokan harinya Pak Tani kembali berjaga di ladang. Ia sudah menyiapkan tambang dan pecut untuk menangkap pencuri ketimunnya. Beberapa saat kemudian, Pak Tani melihat Kerbau berjalan mondar-mandir di ladangnya. Pak Tani mendekati Kerbau secara perlahan.

Kerbau mengetahui dirinya di dekati oleh Pak Tani merasa panik. “Kancil! Pak Tani mendekati kita. Bagaimana Kancil?” kata Kerbau cemas.

“Tenang saja kau Kerbau. Engkau pegang dulu ketimun bagianmu. Aku akan menyembunyikan ketimun bagianku di sana,” kata Si Kancil seraya belari kencang meninggalkan Kerbau sendirian.

Setelah berada di dekat Kerbau, Pak Tani kemudian melemparkan tambang ke arah kepala Kerbau kemudian langsung mengikatnya. 

“Oh tenyata kamu pencuri ketimunku hai Kerbau?” teriak Pak Tani.

“Bu... bu... bukan aku pencurinya..., tapi Si Kancil,” kata Kerbau ketakutan.

“Buktinya itu apa? Engkau memegang ketimun milikku? Si Kancil sudah tidak berani mencuri di ladangku hai Kerbau! Beberapa hari terakhir aku sering melihatmu hilir-mudik di ladangku. Sebagai hukuman dari perbuatanmu, mulai sekarang engkau harus membajak sawahku,” teriak Pak Tani Marah.

“Baik, baiklah Pak Tani. Aku mau membajak sawah milikmu,” kata Kerbau.

Pak Tani memegang erat tambang pengikat kepala Kerbau agar tidak lari. Sejak saat itu kerbau bekerja membajak sawah Pak Tani.

***

Alex selesai baca buku.

"Cerita yang bagus," kata Alex.

Alex menutup bukunya dan di taruh di meja. 

"Main ke rumah Tony apa main game ya?" kata Alex berpikir panjang.

Alex berpikir dengan baik dan memutuskan "Main ke rumah Tony ah!"

Alex keluar dari rumahnya, ya ke rumah Tony untuk main bersama.

KANCIL DAN SAPI

Tony minjem buku sama Andi, ya buku ceritalah. Tony duduk di ruang tamu, ya di rumahnya. Tony memegang buku ia pinjem dari Andi, ya segera di baca dengan baik.

Isi buku yang di baca Tony :

Di hutan terdapat suatu padang rumput luas, dihuni oleh keluarga Sapi. Mereka memiliki seekor anak sapi yang tengah beranjak dewasa. Anak sapi memiliki rasa ingin tahu sangat besar. Suatu ketika anak sapi melihat sebuah sungai. Ia meminta izin ibunya untuk berjalan-jalan.

 "Ibu, aku mau berjalan-jalan di sekitar sungai. Boleh kan bu?" tanya Anak Sapi.

 "Boleh anakku, tapi kau harus berhati-hati. Banyak Buaya di sungai. Kau jangan mudah percaya Buaya nak," ibunya menasehati.

Anak Sapi dengan riang segera pergi menuju sungai untuk bermain. Ia sangat senang melihat ikan-ikan kecil berenang kesana-kemari di sungai. Tiba-tiba saja ia mendengar teriakan minta tolong yang ternyata seekor Buaya. Pak Buaya terhimpit oleh sebuah pohon besar yang tumbang. 

Anak Sapi teringat akan nasehat ibunya agar berhati-hati dengan Buaya.

"Tolong aku hai sapi yang baik." kata Pak Buaya.

"Ada apa Pak Buaya? Kenapa tubuhmu terhimpit pohon tumbang?" tanya Anak Sapi.

"Pada saat terjadi gempa bumi, tak kusadari ada sebuah pohon besar di dekatku yang tumbang. Jadi aku terhimpit pohon. Tolong lepaskan aku Anak Sapi baik," Pak Buaya memelas meminta tolong.

"Aku tak mau menolongmu, karena jika engkau terlepas dari pohon itu engkau pasti akan memakanku." Anak Sapi menolak menolong Pak Buaya.

"Jika engkau tak menolongku sekarang aku pasti akan mati, jadi aku berjanji tak akan memakanmu Anak Sapi." Pak Buaya memelas.

"Baiklah kalau begitu aku akan menolongmu," kata Anak Sapi.

Anak Sapi kemudian dengan susah payah mendorong batang pohon besar. Pak Buaya akhirnya terlepas dari himpitan pohon. Setelah terlepas, tiba-tiba saja mulut Pak Buaya menggigit kaki Anak Sapi. Anak Sapi tentu saja kaget.

"Aduh...Apa-apaan Pak Buaya? Kenapa menggigitku? Kau ingkar janji Pak Buaya! Aku menyesal telah menolongmu," Anak Sapi marah.

"Diamlah Anak Sapi bodoh. Aku sudah tiga hari tidak makan. Silahkan kau tanya binatang lain, mereka pasti akan melakukan hal sama jika ada di posisiku," Pak Buaya tidak perduli.

Kebetulan saat itu ada sebuah tikar lapuk hanyut di sungai. Anak Sapi meminta pendapatnya setelah menceritakan pada tikar kejadian yang menimpanya. Tapi tikar justru membela Pak Buaya.

"Itu sudah nasibmu hai Anak Sapi jadi terimalah. Waktu aku masih dalam kondisi baru, selalu dipakai oleh manusia. Tapi sekarang lihatlah aku dibuang di sungai begitu saja," kata Tikar Lapuk.

Tidak lama ada keranjang tua hanyut di sungai. Anak Sapi menanyakan hal sama pada keranjang tua tapi jawaban keranjang tua sama dengan jawaban tikar lapuk. Kemudian muncul seekor Bebek tua. Setelah Anak Sapi menceritakan masalahnya pada bebek tua, lagi-lagi si bebek justru membela Buaya. Bebek tua mengatakan ia melarikan diri karena hendak disembelih oleh majikannya. Setelah Bebek tua pergi, munculah Si Kancil. Anak Sapi menceritakan masalahnya pada Si Kancil. 

Pak Buaya tenang-tenang saja karena yakin Si Kancil pasti membelanya. Si Kancil mengatakan ia harus tahu kejadian sebenarnya. Ia meminta Pak Buaya dan Anak Sapi agar mengulang kembali kejadiannya dari awal. Pak Buaya dan Anak Sapi setuju. Pak Buaya melepaskan gigitannya pada kaki Anak Sapi. Kemudian Anak Sapi mendorong kembali batang pohon ke tubuh Pak Buaya.

"Oh jadi begitu kejadian awalnya," kata Si Kancil.

"Iya betul Kancil," kata Pak Buaya.

"Sekarang giliranmu hai Anak Sapi! Lepaskan batang pohon ini," kata Pak Buaya pada Anak Sapi.

Mendengar itu Si Kancil segera membisiki Anak Sapi agar cepat melarikan diri. Anak Sapi sangat senang mengetahui bahwa ini hanyalah akal Si Kancil untuk membantunya melarikan diri dari Pak Buaya. Mereka berdua segera berlari kencang meninggalkan Pak Buaya yang tidak bisa bergerak terhimpit pohon. Mengetahui hal tersebut Pak Buaya sangat marah.

"Hai Anak Sapi! Hai Kancil! Mau kemana kalian? Kurang ajar kau Kancil ternyata ini tipu muslihatmu," Pak Buaya sangat marah.

"Rasakan akibatnya Pak Buaya! Kau tak bisa dipercaya. Sudah dibantu tapi malah mau memakan Anak Sapi. Selamat tinggal Pak Buaya," teriak Si Kancil.

***

Tony selesai baca buku.

"Bagus ceritanya," kata Tony.

Tony menutup bukunya dan menaruh di meja. 

"Main game ah!" kata Tony.

Tony ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv dan juga Playstasion. Tony dengan asik main game mobil.

KANCIL MENIPU HARIMAU

Andi pulang sekeloh, ya seperti biasa berganti baju dengan baik. Makan Andi di ruang makan, ya ibu menyiapkan makan untuk Andi. Dengan lahapnya Andi makan makanan yang di buat ibu. Sampai perut Andi kenyang. Andi pun ke ruang tengah. Sebenarnya Andi ingin main keluar rumah karena hari hujan, ya di dalam rumah saja. Andi mengambil buku di meja dan segera di bacanya dengan baik banget.

Isi buku yang di baca Andi :

Si Kancil setelah menyeberangi sungai. Si Kancil beristirahat sejenak di tengah hutan. Perutnya sudah tidak merasa lapar lagi karena terus berlari setelah menyeberangi sungai, takut dikejar Buaya. Setelah rasa lelahnya sedikit hilang, ia kemudian berjalan-jalan di tengah hutan untuk mencari makan. Pada saat itu, seekor Harimau lapar tiba-tiba muncul di depannya.

"Wah, senang sekali bertemu denganmu Kancil. Kebetulan perutku lapar," kata Harimau kepada Kancil sambil nyengir memperlihatkan taringnya yang tajam. 

Kancil terlihat tenang meski sebenarnya dia sangat ketakutan. Dia berpikir tentang bagaimana menipu Harimau lapar ini. Akhirnya ia berpikir untuk menggunakan tipuan yang sama dengan tipu daya pada buaya, yaitu mencari makan terlebih dahulu.

"Biar saya cari makan dulu, Harimau. Setelah saya kenyang, Anda bisa memakan saya," jawab Kancil.

"Benarkah aku bisa memakanmu ? Kamu jangan coba-coba membodohiku Kancil. Aku akan memberimu kesempatan untuk mencari makanan dulu, tapi jika kamu kabur, aku pasti bisa menangkapmu Kancil," Pak Harimau mengancam Kancil.

 "Tentu saja Pak Harimau, bagaimana bisa tubuh kecilku keluar dari kejaranmu? Aku akan mencari makan dulu, tapi tolong bisakah Pak Harimau berbalik dulu? Aku takut melihat taring yang tajam," kata Kancil.

"Baiklah, aku membalikkan badanku. Setelah aku selesai makan, beri tahu aku Kancil," kata Pak Harimau.

Setelah Pak Harimau membalikkan badannya, Kancil langsung kabur. Sementara itu, Pak Harimau menunggu Kancil makan dengan tidak sabar.

“Kamu belum makan Kancil?" Pak Harimau bertanya, mulai marah.

Lama tak ada jawaban dari Kancil, Pak Harimau membalikkan badannya. Setelah membalikkan badannya, Pak Harimau terkejut menyadari bahwa Kancil telah melarikan diri. Pak Harimau marah dan ditipu oleh Kancil. Ia langsung mengejar Si Kancil dengan melihat jejak kaki yang ditinggalkan Si Kancil.

"Betapa bodohnya aku bisa tertipu oleh Kancil. Awas Kancil! Kemanapun kamu pergi, aku akan mengejarmu," Harimau berteriak dengan sangat marah.

Sementara itu, Si Kancil terus berlari di tengah hutan dengan cepat dan terengah-engah. Suatu ketika dia melihat seekor Ular sedang tidur. Si kancil langsung berhenti berlari karena takut membangunkan Ular.

"Oh, ada Ular tidur. Saya harus berhenti sejenak, agar Ular ini tidak bangun. Tapi jika saya tetap di sini, Harimau pasti akan menangkap saya. Bagaimana ini?" Kancil itu mencoba masuk akal.

Tapi bukan namanya Si Kancil kalau tidak pandai. Masuk akal untuk kembali membodohi Harimau yang lapar.

"Biarkan aku duduk di sini menunggu Harimau dulu," kata Kancil dalam hati.

Tak lama kemudian Harimau tiba di tempat Si Kancil dan mengancam akan segera memakannya.

"Rupanya kau di sini Kancil. Kau Kancil kasar berani menipuku. Aku akan memakanmu sekarang juga," kata Harimau.

"Sssst... tolong jangan bicara keras-keras Harimau. Sekarang saya disuruh oleh Baginda Sulaiman untuk menjaga ikat pinggangnya," kata Kancil sambil menunjuk Ular yang sedang tidur.

"Kamu pikir aku bodoh Kancil? Itu Ular bukan ikat pinggang. Sini Kancil biar aku makan tubuhmu. Aku muak dengan tipu dayamu," kata Harimau dengan sangat marah.

“Waduh, ternyata Harimau tidak tahu tentang sabuk Baginda Sulaiman, penguasa binatang. Waktu Raja Hutan tidak tahu? Siapa yang memakai sabuk Baginda Sulaiman, maka dia akan ditakuti. Oleh semua binatang di hutan," Kancil mencoba menipu Harimau lagi.

"Jangan bodohi Kancil lagi! Aku tidak percaya!" Harimau membentak Kancil

“Kalau tidak percaya, coba pakai ikat pinggang ini dulu. Tidak ada salahnya mencoba kan?” kata Kancil

"Hmmm... ada benarnya juga. Aku coba ke sini dulu," Harimau berpikir tidak ada salahnya mencoba ikat pinggang yang sebenarnya Ular itu.

Harimau menjulurkan lidahnya untuk membelai ikat pinggang sebelum memakainya. Itu membangunkan Ular yang sedang tidur. Ular kemudian menjadi sangat marah pada Harimau yang mengganggu waktu istirahatnya.

"Harimau kasar! Kenapa kamu mengganggu tidurku?" teriak Ular pada Harimau.

Harimau itu kaget, ternyata ikat pinggang itu adalah Ular. Harimau segera mundur untuk menjauh dari Ular, tetapi Ular itu lebih cepat membungkus tubuh Harimau sambil menggigitnya. Harimau itu tidak mau kalah, ia menggigit tubuh Ular itu dan mencakar tubuh Ular itu dengan cakarnya yang tajam. Untuk waktu yang lama, Harimau bertarung sengit dengan Ular. Sang Kancil pun segera mengambil kesempatan itu. Dengan cerdik, dia langsung kabur dari mereka berdua.

"Aku harus berlari cepat sebelum mereka berdua menyadari apa yang sebenarnya terjadi," Kancil itu segera berlari dan menghilang di tengah hutan. 

***

Andi selesai baca buku.

"Cerita yang bagus," kata Andi.

Andi menutup buku dan menaruh buku di meja. Keadan di luar masih hujan. Andi ke kamarnya dan segera belajar di kamar, ya mengulang pelajaran yang di ajarkan guru di sekolah.

PUTRI TANABATA

Haruka berada di rumahnya dan duduk di ruang tengah.

"Hari melelahkan kerjaan ku banyak di kantor," kata Haruka.

Haruka ingin nonton Tv, ya ingin mengambil remot di meja untuk menghidupkan Tv. Haruka melihat buku di meja, ya di ambil lah.

"Buku ini aku beli di toko buku belum aku baca," kata Haruka.

Haruka membuka buku dan segera membaca buku.

Isi buku yang di baca Haruka.

Pada zaman dahulu kala, tinggalah seorang pemuda yang hidup di desa. Pemuda tersebut sangat rajin bekerja. Dia bekerja di sebuah hutan yang dekat dengan tempat tinggalnya. Di suatu pagi yang cerah, dia pergi ke hutan dengan hati bahagia. Namun, langkah kakinya terhenti ketika kakinya tersandung sebuah baju di tepi sungai. Dia memperhatikan baju tersebut, baju itu sangat indah. Menyangka bahwa baju itu tidak ada pemiliknya, akhirnya sang pemuda mengambil baju tersebut lalu disimpannya. Sang pemuda akhirnya melanjutkan perjalanan. Ketika di tengah jalan, seorang wanita cantik menemui sang pemuda dan bertanya tentang sesuatu hal.

 “Permisi, apakah anda menemukan baju bidadariku ?” tanya sang wanita.

Sang pemuda terkejut melihat kecantikan wanita tersebut. Sang wanita sangat cantik layaknya bidadari. Karena sang pemuda baru mengetahui bahwa wanita di hadapannya adalah seorang bidadari, dia lantas berbohong. Pria itu berbohong karena telah jatuh cinta kepada sang wanita.

 “Tidak, aku tidak menemukan baju bidadarimu,” jawab sang pria.

Sang wanita akhirnya tertunduk sedih. Dia tidak bisa membayangkan apabila dia tidak dapat kembali ke kahyangan. Sebab, baju bidadarinya tidak ditemukan kembali. Dia dapat terbang ke kahyangan apabila menggunakan baju bidadarinya. Melihat kesedihan sang bidadari, akhirnya sang pemuda angkat bicara. Dia menawarkan agar wanita tersebut tinggal di rumahnya.

“Jika kamu tidak dapat kembali ke kahyangan, sebaiknya engkau tinggal bersamaku saja, aku akan menikahimu,” kata sang pemuda.

Akhirnya bidadari tersebut menyetujui ajakan sang pemuda. Mereka segera menikah dan tinggal bersama. Wanita tersebut akhirnya di kenal dengan Putri Tanabata. Waktu demi waktu pun berlalu, tanpa di duga seekor merpati hinggap ke rumah Putri Tanabata dan sang pemuda. Merpati itu bermain-main di rumah mereka. Tanpa di sadari, sang merpati menemukan baju bidadari Putri Tanabata. Merpati tersebut memainkan baju tersebut dengan mematuk-matukan paruhnya pada baju bidadari Putri Tanabata. Putri Tanabata terkejut sekaligus kegirangan karena telah menemukan baju bidadarinya. Di tidak sabar untuk kembali ke kahyangan.

Sebenarnya, Putri Tanabata juga sedih apabila pergi meninggalkan suaminya di bumi. Namun, walau bagaimana pun dia sebenarnya adalah seorang biadadari. Seorang bidadari sewajarnya tinggal di kahyangan. Putri Tanabata lalu menghampiri suaminya untuk membicarakan perihal kepergiannya.

“Suamiku, baju bidadariku telah kutemukan. Aku akan berencana pergi ke kahyangan,” jelas Putri Tanabata.

Mendengar penjelasan istrinya, sang pemuda terkejut.

“Jika kamu pergi ke kahyangan, bagaimana dengan diriku ? aku pasti akan kesepian,” sahut sang pemuda sedih.

Putri Tanabata menghela nafas, lalu berkata “Dengarlah suamiku, kita masih akan tetap bertemu. Buatlah 1000 pasang sendal yang terbuat dari jerami. Sendal-sendal tersebut harus engkau kuburkan di bawah pohon bambu. Itu adalah syarat supaya engkau bertemu kembali denganku.”

Putri Tanabata dan suaminya akhirnya berpisah. Sang istri harus pergi ke kahyangan, sementara suaminya harus sabar menunggu hingga pertemuan itu bisa terwujudkan. Akhirnya sang pemuda membuat 1000 pasang sendal jerami sebagai syarat untuk bertemu kembali dengan istrinya, Putri Tanabata. Pembuatan sendal jerami itu membutuhkan waktu berbulan-bulan. Hingga dirasa cukup, sang pemuda menguburkan sendal-sendal jerami itu di bawah pohon bambu. Pohon bambu itu akhirnya meninggi dan terus meninggi, sampai menjulang ke langit. Ternyata, sang pemuda hanya membuat 999 pasang sepatu jerami. Hal tersebut membuat tinggi pohon bambu kurang satu langkah mencapai kahyangan. Dengan sekuat tenaga dan semangat yang tinggi, sang pemuda berhasil mencapai pucuk pohon bambu yang tinggi. Sang pemuda akhirnya memanggil istrinya, Putri Tanabata.

“Istriku, Putri Tanabata... ini aku suamimu,” teriak sang pemuda.

Mendengar suara yang telah dikenalinya, Putri Tanabata bergegas menuju asal sumber suara. Akhirnya mereka bertemu setelah sekian lama berpisah.

Sang ayah Putri Tanabata mendatangi mereka. Dia lalu bertanya perihal pemuda yang menemui putrinya.

“Dia adalah suamiku, Ayah. Ketika aku berada di bumi, aku menikahi penduduk bumi,” jelas Putri Tanabata.

Sebenarnya ayah Putri Tanabata tidak menyukai manusia penduduk bumi. Namun, karena putrinya tampak mencintai sang pemuda, dia lalu mengizinkan mereka untuk tinggal bersama. Sang pemuda akhirnya diberi tugas untuk menjaga kebun labu selama 3 hari sebagai syarat untuk bisa tinggal di kahyangan bersama Putri Tanabata.

“Engkau boleh tinggal di sini, dengan syarat harus menjaga kebun labu selama 3 hari. Labu-labu tersebut tidak boleh engkau santap, karena akan menyebabkan bencana dan kamu harus kembali lagi ke bumi,” jelas sang ayah Putri Tanabata.

Mendengar penjelasan ayah mertuanya, sang pemuda menyanggupi. Dengan semangat, suami Putri Tanabata menjalankan tugasnya. Namun, takdir berkata lain. Pada saat sang pemuda masih menjaga kebun labu, tiba-tiba cuaca menjadi sangat panas. Sang pemuda akhirnya memakan buah labu tersebut untuk melepas dahaganya. Perbuatan sang pemuda akhirnya memunculkan bencana. Sebagian buah labu yang belum dimakan ternyata mengeluarkan air yang cukup deras. Air tersebut lama kelamaan bertambah besar, hingga munculah sebuah sungai. Kahyangan pun akhirnya digenangi oleh air. Perbuatan sang pemuda terdengar oleh ayah mertuanya. Hingga sang ayah mertua mengusir sang pemuda dari kahyangan.

Sang pemuda dan istrinya, Putri Tanabata, berpisah. Mereka terpisah jarak yang sangat jauh, karena sang pemuda berada di bumi dan istrinya berada di kahyangan. Mereka hanya dapat bertemu pada tanggal 17 Juli saja.

***

Haruka berhenti baca buku.

"Bagus ceritanya. Pinter yang membuat ceritanya. Hikmah dari cerita yang aku baca ini adalah jangan melanggar peraturan, karena hal tersebut dapat merugikan diri sendiri." kata Haruka.

Haruka menutup bukunya dan di taruh di meja.

"Kayanya cerita yang aku baca pernah di angkat ke film kartun," kata Haruka.

Haruka mengambil remot di meja dan segera mengghidupkan Tv. Di pilihlah acara yang bagus di Tv. Acara yang di tonton Haruka, ya musik gitu....Girlband dan Boyband. Haruka menikmati tontonannya di Tv, ya bagus banget untuk di tonton.

PENGENDALIAN KEPRIBADIAN

Dono di ruang tamu sedang asik membaca buku. Kasino dan Indro sedang asik nonton Tv.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Aku ingin tanggapan mu tentang cerita yang di buat Dono!" kata Indro.

"Tanggapan aku. Boleh!" kata Kasino.

"Tokoh Lestiana, ya diambil dari nama 'Lesti'....cuma di tambah 'ana' saja. Dalam cerita fantasi. Lestiana ada hubungan Dono, ya teman masa kecil sampai dewasa. Lestiana di jodohkan dengan Risky, ya jadinya menikah gitu. Dono di buat untuk tidak mendapatkan cinta Lestiana, ya cinta pertama. Jadi Dono di buat kecewa dengan keadaan gitu. Kenapa di buat cerita seperti ini?" kata Indro.

"Kalau itu tanya sama Dono. Kan yang membuat cerita Dono!" kata Kasino.

"Aku kan minta tanggapan Kasino!" kata Indro.

"Ok. Aku tanggapin. Ceritanya memang sengaja di buat begitu. Lestiana di buat beruntung ada dua cowok yang menyukai dirinya, ya Risky dan Dono. Dono di buat kecewa dengan keputusan Lestiana, ya tidak boleh ada cinta hanya teman saja dengan alasannya Lestiana telah di jodohkan sama Risky. Biasanya yang kecewa itu kebanyakan cewek. Di cerita ini di buat Dono kecewa. Memang sih dunia kenyatan kecewa karena putus cinta itu sakit. Data di dapatkan... cowok mengalami depresi karena putus hubungan dengan cewek. Dono sebagai tokoh utama mengajarkan bagaimana menghilangkan rasa kecewa, ya dengan cara menyadari kesalahan diri sendiri dan belajar untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi. Ketenangan itulah kunci jawaban pengendalian kepribadian yang labil...gara-gara kecewa gitu," penjelasan Kasino.

"Menyadari kesalahanan diri sendiri dan memperbaiki diri agar lebih baik lagi. Kalau begitu kan Dono bisa saja mendapatkan Lestiana..dong?!" kata Indro.

"Seharusnya Dono bisa mendapatkan Lestiana. Cerita yang menentukan penulisnya. Kita kan tokoh dalam cerita jadi harus menjalankannya sesuai apa yang di ketik penulis di leptopnya dengan baik. Dono tidak bisa mendapatkan Lestiana karena sebuah janji yang di sepakatin Dono dengan Lestiana," kata Kasino.

"Janji yang harus di jalanin dengan baik karena telah sepakat. Cowok di katakan baik, ya bisa di pegang kan omongannya dan tindakannya," kata Indro.

"Tujuannya itu. Cowok yang baik itu yang di pegang omongannya dan tindakkannya," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Sama aja dengan janji pernikahan kan. Lestiana dengan Risky?!" Indro.

"Sama aja," kata Kasino.

"Berarti. Benar-benar Lestiana beruntung mendapatkan dua cowok yang mencintai dirinya. Risky menikahin Lestiana. Dono tetap menjadi teman Lestiana dan tidak boleh ada cinta keduanya....hanya teman saja!" kata Indro.

"Eeeemmmm," kata Kasino.

Acara Tv tetap berlangsung dengan baik banget, ya Kasino dan Indro tetap nonton Tv dengan baik.

"Oooo iya Kasino bagimana dengan Konser Juara Di Hati...kemarin malam?!" kata Indro.

"Kemarin malam memang tidak ada cerita yang di publikasikan, ya bisa di bilang istirahat gitu. Tentang Konser Juara Di Hati....kemarin malam. Seperti biasa sih Konser Musik bagus banget," kata Kasino.

"Seperti biasa bagus toh," kata Indro.

"Fokus nonton Tv saja. Tidak perlu di bahas lebih jauh gitu!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv dengan baik banget karena acara Tv memang bagus banget untuk di tonton. Dono tiba-tiba berhenti baca bukunya. Raoh muncul di atas kepala Dono dengan wujud kecil banget.

"Dunia ini tetap begini-begini aja," kata Dono.

"Yang menggerakkan tetap manusia dengan tujuan masing-masing. Dari dulu sampai sekarang," kata Roh.

"Manusia yang menggerakkan segalanya dengan baik dengan tujuannya masing-masing," kata Dono.

"Pandai-pandai bersyukur!" kata Roh.

"Iya," kata Dono.

"Aku pergi dulu!" kata Roh.

"Emmm," kata Dono.

Roh pergi dengan cara menghilang. Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK