Si Kancil setelah menyeberangi sungai. Si Kancil beristirahat sejenak di tengah hutan. Perutnya sudah tidak merasa lapar lagi karena terus berlari setelah menyeberangi sungai, takut dikejar Buaya. Setelah rasa lelahnya sedikit hilang, ia kemudian berjalan-jalan di tengah hutan untuk mencari makan. Pada saat itu, seekor Harimau lapar tiba-tiba muncul di depannya.
"Wah, senang sekali bertemu denganmu Kancil. Kebetulan perutku lapar," kata Harimau kepada Kancil sambil nyengir memperlihatkan taringnya yang tajam.
Kancil terlihat tenang meski sebenarnya dia sangat ketakutan. Dia berpikir tentang bagaimana menipu Harimau lapar ini. Akhirnya ia berpikir untuk menggunakan tipuan yang sama dengan tipu daya pada buaya, yaitu mencari makan terlebih dahulu.
"Biar saya cari makan dulu, Harimau. Setelah saya kenyang, Anda bisa memakan saya," jawab Kancil.
"Benarkah aku bisa memakanmu ? Kamu jangan coba-coba membodohiku Kancil. Aku akan memberimu kesempatan untuk mencari makanan dulu, tapi jika kamu kabur, aku pasti bisa menangkapmu Kancil," Pak Harimau mengancam Kancil.
"Tentu saja Pak Harimau, bagaimana bisa tubuh kecilku keluar dari kejaranmu? Aku akan mencari makan dulu, tapi tolong bisakah Pak Harimau berbalik dulu? Aku takut melihat taring yang tajam," kata Kancil.
"Baiklah, aku membalikkan badanku. Setelah aku selesai makan, beri tahu aku Kancil," kata Pak Harimau.
Setelah Pak Harimau membalikkan badannya, Kancil langsung kabur. Sementara itu, Pak Harimau menunggu Kancil makan dengan tidak sabar.
“Kamu belum makan Kancil?" Pak Harimau bertanya, mulai marah.
Lama tak ada jawaban dari Kancil, Pak Harimau membalikkan badannya. Setelah membalikkan badannya, Pak Harimau terkejut menyadari bahwa Kancil telah melarikan diri. Pak Harimau marah dan ditipu oleh Kancil. Ia langsung mengejar Si Kancil dengan melihat jejak kaki yang ditinggalkan Si Kancil.
"Betapa bodohnya aku bisa tertipu oleh Kancil. Awas Kancil! Kemanapun kamu pergi, aku akan mengejarmu," Harimau berteriak dengan sangat marah.
Sementara itu, Si Kancil terus berlari di tengah hutan dengan cepat dan terengah-engah. Suatu ketika dia melihat seekor Ular sedang tidur. Si kancil langsung berhenti berlari karena takut membangunkan Ular.
"Oh, ada Ular tidur. Saya harus berhenti sejenak, agar Ular ini tidak bangun. Tapi jika saya tetap di sini, Harimau pasti akan menangkap saya. Bagaimana ini?" Kancil itu mencoba masuk akal.
Tapi bukan namanya Si Kancil kalau tidak pandai. Masuk akal untuk kembali membodohi Harimau yang lapar.
"Biarkan aku duduk di sini menunggu Harimau dulu," kata Kancil dalam hati.
Tak lama kemudian Harimau tiba di tempat Si Kancil dan mengancam akan segera memakannya.
"Rupanya kau di sini Kancil. Kau Kancil kasar berani menipuku. Aku akan memakanmu sekarang juga," kata Harimau.
"Sssst... tolong jangan bicara keras-keras Harimau. Sekarang saya disuruh oleh Baginda Sulaiman untuk menjaga ikat pinggangnya," kata Kancil sambil menunjuk Ular yang sedang tidur.
"Kamu pikir aku bodoh Kancil? Itu Ular bukan ikat pinggang. Sini Kancil biar aku makan tubuhmu. Aku muak dengan tipu dayamu," kata Harimau dengan sangat marah.
“Waduh, ternyata Harimau tidak tahu tentang sabuk Baginda Sulaiman, penguasa binatang. Waktu Raja Hutan tidak tahu? Siapa yang memakai sabuk Baginda Sulaiman, maka dia akan ditakuti. Oleh semua binatang di hutan," Kancil mencoba menipu Harimau lagi.
"Jangan bodohi Kancil lagi! Aku tidak percaya!" Harimau membentak Kancil
“Kalau tidak percaya, coba pakai ikat pinggang ini dulu. Tidak ada salahnya mencoba kan?” kata Kancil
"Hmmm... ada benarnya juga. Aku coba ke sini dulu," Harimau berpikir tidak ada salahnya mencoba ikat pinggang yang sebenarnya Ular itu.
Harimau menjulurkan lidahnya untuk membelai ikat pinggang sebelum memakainya. Itu membangunkan Ular yang sedang tidur. Ular kemudian menjadi sangat marah pada Harimau yang mengganggu waktu istirahatnya.
"Harimau kasar! Kenapa kamu mengganggu tidurku?" teriak Ular pada Harimau.
Harimau itu kaget, ternyata ikat pinggang itu adalah Ular. Harimau segera mundur untuk menjauh dari Ular, tetapi Ular itu lebih cepat membungkus tubuh Harimau sambil menggigitnya. Harimau itu tidak mau kalah, ia menggigit tubuh Ular itu dan mencakar tubuh Ular itu dengan cakarnya yang tajam. Untuk waktu yang lama, Harimau bertarung sengit dengan Ular. Sang Kancil pun segera mengambil kesempatan itu. Dengan cerdik, dia langsung kabur dari mereka berdua.
"Aku harus berlari cepat sebelum mereka berdua menyadari apa yang sebenarnya terjadi," Kancil itu segera berlari dan menghilang di tengah hutan.
***
Andi selesai baca buku.
"Cerita yang bagus," kata Andi.
Andi menutup buku dan menaruh buku di meja. Keadan di luar masih hujan. Andi ke kamarnya dan segera belajar di kamar, ya mengulang pelajaran yang di ajarkan guru di sekolah.
No comments:
Post a Comment