CAMPUR ADUK

Tuesday, August 3, 2021

BERHALA

Dono dan Indro duduk di taman dengan santai, ya sambil melihat keadaan sekitar. Kasino sedang ada kerjaan dengan temannya, ya nama juga swasta kerjaanya. Indro melihat patung di taman dan berkata "Berhala."

Dono diam saja mendengar omongan Indro. Ya Indro berkata pada Dono "Don patung yang berada di tengah taman itu di sebut berhala tidak ada masalahkan, ya Don?"

"Ya tidak ada masalah sih. Cuma patung ini. Untuk menghias seisi kota dengan patung ini dan itu," kata Dono.

"Yang salah itu kalau patung di sembah-sembahkan?!" kata Indro.

"Aku malas ngomongin tentang itu. Salah atau tidak menyembah patung itu!" kata Dono.

"Sekedar obrolan saja!" kata Indro.

"Ok lah. Sekedar obrolan saja!" kata Dono.

"Menyembah patung yang di buat manusia, ya salah kan Don?!" kata Indro.

"Bisa di bilang salah sih....karena men-Tuhan-kan patung yang di buat itu. Bukan pinter malah jadi bodoh. Padahal patung yang di buat manusia yang di Tuhan-kan itu.....tidak mungkin menjelma menjadi Tuhan. Cuma patung saja!" kata Dono.

"Berhala-berhala harus di hancurkan karena membuat kesesatan. Imam Mahdi yang membenarkan jalan manusia. Imam Mahdi yang di tunggu dari dulu tidak pernah muncul dari umat Islam. Yang ada cuma para ulama saja yang ngomongin tentang Imam Mahdi yang menunjukkan kebenaran pada jalan Islam," kata Indro.

"Ulama itu...ya Imam Mahdi-lah," kata Dono.

"Jadi ulama itu...Imam Mahdi, ya Don?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Ajaran agama Islam yang membangun Nabi Muhammad SAW. Jadi Nabi Muhammad SAW itu Imam Mahdi, ya Don?!" kata Indro

"Iya...lah Indro!" kata Dono.

"Begitu toh," kata Indro.

"Mana ada umat Islam menyembah patung yang di buat manusia. Hukumnya syirik!" kata Dono.

"Jadi selama ini umat Islam menunggu siapa ya?!" kata Indro.

"Mana aku tahu?!" kata Dono.

"Kalau kenyataannya...Imam Mahdi itu Nabi Muhammad SAW dan seluruh umat Islam," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Apa menunggu orang terpilih yang dapat menunjukkan kebenaran dari ajaran Islam, ya Don?!" kata Indro.

"Mungkin," kata Dono.

"Bisa jadi sih. Jadi orang terpilih itu dapat menjelaskan kebenaran dari ajaran Islam itu!" kata Indro.

"Emmmmm," kata Dono.

"Ya sudahlah Don. Sekedar obrolan saja. Ayo pulang!" kata Indro.

"Ayo!" kata Dono.

Dono dan Indro beranjak dari duduknya di taman, ya berjalan dengan baik menuju arah rumah. Sedangkan Kasino masih sibuk dengan urusan kerjaannya dengan temannya.

BUAH ATAS KEJUJURAN

Tere selesai nonton Tv, ya film kartun di ruang tengah. Tere beranjak dari duduknya di ruang tengah ke kamarnya. Ya di dalam kamar Tere segera membaca buku cerita dengan baik.

Isi buku cerita yang di baca Tere.

Suatu hari ada seorang anak gadis yang sedang bersedih. Ia duduk sambil meneteskan air mata. Ia ingin sekali membelikan buah apel untuk ibunya yang sedang sakit. Tetapi, gadis itu tak memiliki uang sama sekali.

“Andaikan aku bisa membelikan ibu buah kesukaannya, pasti ibu akan sangat senang,” isak gadis kecil itu.

Ia lalu berjalan di sepanjang jalanan kota. Saat sedang berjalan, tiba-tiba matanya tertuju pada salah satu benda. Ya! Dompet. Sepertinya dompet itu jatuh dari saku pemiliknya. Gadis kecil itu segera mengambil dompet itu. Matanya berbinar-binar.

“Aha! Aku bisa membeli buah apel untuk ibuku dengan uang yang ada di dompet ini,” seru gadis kecil itu.

Tetapi kemudian ia berpikir. Ibunya pasti akan sedih jika mengetahui hal itu. Ah! harus bagaimana ia saat ini. Gadis kecil itu kembali membuka dompet itu. Selain ada uang yang banyak, di sana juga ada identitas pemilik dompet. Kebetulan sekali, alamat pemilik dompet itu tak jauh dari situ.

“Lebih baik aku mengembalikan dompet ini kepada pemiliknya,” ucap si gadis kecil. Kemudian ia pun berjalan menuju rumah si pemilik dompet.

Sungguh senang si pemilik dompet begitu ia mendapati dompetnya kembali. Si pemilik dompet sangat berterima kasih kepada gadis kecil itu. Kemudian ia pun memberikan beberapa lembar uang kepada sang gadis kecil. Gadis kecil itu nyaris tak percaya. Ia bisa membeli beberapa buah apel tuk ibunya. Gadis kecil itu bergegas pergi ke toko buah. Ia membeli beberapa buah apel untuk ibunya di sana. Sang ibu sangat bangga mendengar cerita gadis kecil itu. Sang ibu bahagia karena memiliki anak yang jujur dan berbakti. Kini gadis kecil dan ibunya itu pun bisa menikmati apel tersebut dengan riang gembira.

***

Tere terus membaca buku sampai pesan moral yang di tulis dengan baik di buku yaitu kejujuran akan selalu membawa kebaikan. Yuk, kita tiru sifat gadis kecil yang jujur itu!

Tere memahami apa yang baru ia baca dengan baik dan berkata "Cerita yang bagus asal cerita dari Australia."

Tere menutup bukunya dan di taruh di meja.

"Istirahatlah!" kata Tere.

Tere pun tiduran di tempat tidur, ya jadinya tidur sih.

KISAH 4 KOMANDAN

Chika duduk di ruang tengah selesai membantu ibu. Chika mengambil buku di meja dan segera di baca dengan baik.

Isi buku yang di baca Chika :

Pada suatu hari, saat Prancis dipimpin oleh Napoleon Bonaparte, pasukan Prancis yang dipimpin oleh empat komandan terbaik meraih kemenangan besar di medan perang. Napoleon sangat gembira dan menawarkan hadiah pada keempat komandannya itu.

“Mintalah apa saja dan aku akan mengabulkan- nya,” kata Napoleon kepada keempat komandannya itu.

“Aku selalu ingin punya rumah di Paris,” kata salah seorang komandan berkebangsaan Jerman. Matanya terlihat berbinar-binar

“Boleh. Kau akan mendapatkan rumah di kota itu, rumah mewah akan aku minta disiapkan untukmu” kata Napoleon.

“Aku selalu ingin memiliki sebuah hotel,” pinta komandan kedua yang berkebangsaan Prancis. Dia sangat bersemangat.

“Boleh. Aku akan memesan sebuah hotel untukmu. Lengkap dengan isinya,” kata Napoleon.

“Aku selalu ingin punya pabrik pembuatan gula,” kata komandan ketiga yang berkebangsaan Polandia. Dia memang berasal dari pengusaha pabrik pembuat gula sebelumnya.

“Boleh. Aku akan mernberikan pabrik itu untuk- mu,” kata Napoleon.

“Dan kau, Tuan. Apa yang kau inginkan?” tanya Napoleon akhirnya kepada komandan keempat.

“Berikan aku cuti dua mingguan,” kata si komandan keempat.

“Boleh. Kau boleh cuti mulai besok,” kata Napoleon. Wajahnya terlihat agak heran, namun mengabulkan permintaan komandan keempatnya tersebut.

Komandan keempat kebetulan berkebangsaan Swiss. Teman-temannya sesama komandan heran mengapa ia hanya meminta hadiah cuti? Mengapa tidak meminta hadiah yang besar-besar?

“Mengapa kau hanya minta hadiah cuti?” tanya ketiga komandan kepada komandan dari Swiss.

“Kau meminta banyak,”jawab komandan Swiss, “Tapi, ingatlah! Napoleon adalah orang yang sibuk. la akan memerintahkan kepada sekretarisnya untuk memenuhi janji-janjinya. Sekretarisnya juga orang yang sibuk. la akan menyerahkan tugasnya itu pada asistennya yang juga sibuk. Begitulah perintah Napoleon akan turun dari bawahan ke bawahan dan akhirnya terlupakan. Dan kalian tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan,” jawab komandan dari Swiss.

“Kami akan menuntut kepada Napoleon jika memang begitu!” kata ketiga komandan.

“Napoleon tidak akan ingat hal itu,” kata komandan keempat.

“Lagipula, bagaimana jika Napoleon kalah. Seharusnya kalian meminta hadiah yang bisa diberikan langsung oleh Napoleon, seperti yang aku lakukan. Paling tidak, aku bisa ambit cuti dan berbisnis untuk mendapatkan uang tambahan,” kata komandan dari Swiss. Lalu, ketiga komandan lainnya hanya bisa berdiri saling pandang.

***

Chika terus membaca bukunya sampai pesan moralnya yaitu janganlah berharap atau meminta sesuatu terlalu berlebihan kepada orang lain. Minta dan berharaplah sewajarnya. Sebenarnya yang paling bisa kamu andalkan adalah dirimu sendiri. Berusahalah dengan keras untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, jika kamu sudah berusaha dengan keras, Tuhan pasti akan mengabulkan.

Chika selesai baca bukunya dengan baik dan berkata "Bagus cerita ini, ya asalnya dari....Perancis."

Chika menutup bukunya dan menaruh di meja. 

"Mengerjakan PR-ah!" kata Chika.

Chika masuk ke kamarnya, ya mengerjakan PR lah.

HANG TUAH

Dede duduk di ruang tamu sambil membaca bukunya dengan baik.

Isi buku yang di baca Dede :

Zaman dahulu kala Pantai Barat Semenanjung Melayu tempat Kerajaan Bintan bertahta negeri yang subur makmur dengan Rajanya yang berkuasa seorang Sultan. Tersebutlah seorang bocah lelaki yang sangat terkenal dengan keberaniannya serta sangat rajin membantu pekerjaan orang tuanya dan selalu mencari kayu bakar di dalam hutan. Anak lelaki ini bernama Hang Tuah, dia pun berteman dengan empat orang kawannya yang sama-sama anak para pemberani semua.

Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Lekiu dan Hang Kesturi, semua temannya itu pun selalu membantu kedua orang tua mereka masing-masing yang termasuk anak-anak yang sangat rajin. Kelima bocah lelaki ini mempunyai cita-cita yang sama untuk menjadi pelaut yang ulung serta dapat membawa kapal besar dan berlayar di lautan lepas, mereka ingin menjadi pelayar handal yang dapat menaklukan lautan bebas. Dan mereka selalu bersama-sama menjadi teman yang saling percaya, dan ketika usia mereka menginjak remaja mereka berlima berlayar di lautan, tidak terasa mereka kini sudah berada di tengah lautan bebas.

"Hai teman-teman lihatlah ada tiga kapal mendekat kemari!" Hang Tuah berseru kepada kawan-kawannya sambil tangannya menunjuk ketengah lautan.

Namun semua temannya tidak bisa melihat apa yang ditunjukkan sang kawan Hang Tuah, mereka hanya melihat arah yang ditunjuk tersebut dengan mata seolah-olah dipelototkan. Dan tidak selang beberapa lama barulah mereka dengan jelas melihat benar apa yang dikatakan sang kawannya Hang Tuah, tiga kapal layar mendakat ke arah perahu layar mereka.

"Hai kawan lihatlah perahu itu dengan seksama dan lihat pula bendera kapal mereka, sepertinya kapal dari para perompak atau bajak laut!" seru Hang Tuah.

"Baiklah kalau memang itu kapal perompak, kita lawan saja sampai titik darah penghabisan," teriak Hang Kesturi dengan beraninya menantang kawan-kawan untuk melawan kapal perompak.

"Baiklah kita lawan saja mereka!" seru kelima teman-temannya hampir serentak bareng menjawab.

"Kita putar haluan cari daratan, kita akan menghajar perompak di daratan, sebab di daratan kita akan lebih leluasa lagi," bekata lagi Hang Tuah kepada kawan-kawannya mangatur setrategi bertempur.

Perahu mereka pun putar haluan mencari daratan terdekat, di sebuah pulau yang tidak berpenghuni mereka mendaratkan kapal layarnya dan mereka berlima pun turun dari kapal, lalu menunggu datangnya perompak yang mengejar mereka. Tak terelakkan lagi pertempuran pun berlangsung dengan sangat sengitnya, Hang Tuah dipercayakan teman-temannya untuk membantai kepala perompak yang berwajah sangat bengis seram sekali dan berbadan sangat tinggi besar. Keris pusaka dari sang pemuda Hang Tuah pun telah terhunus dicabut dari sarangnya tanda pertempuran harus segara dilakukan dengan segala kelincahan dan kemampuan berkelahinya.

"Bocah ingusan! beraninya kalian melawanku yang sudah malang melintang di lautan bebas ini," katanya dengan suara membahana menambah seramnya penampilan sang kepala perampok.

"Menyerahlah kalian semua," katanya lagi.

Hang Tuah segera menghadapinya dengan keris pusaka terhunus di depan kepala perompak. 

Tentu saja sang kepala perompak makin sombong saja lantas berkata "Engkau menantangku dengan pisau dapur kecilmu yang tumpul sedemikian rupa, ha ha! ha ha! ha ha!" dia pun tertawa diiringi gelak tawa teman-teman perompak yang tidak memandang sebelah mata terhadap kelima anak muda tersebut.

Hang Tuah dengan dengan marahnya dianggap enteng kapala perompak pun meloncat dan menerjang dengan cepat sekali yang tidak disangka oleh sang kepala perompak. Keris Pusakanya telah menyelesaikan tugasnya dengan cepat sekali, sang kepala perompak tewas seketika dengan luka didadanya tertikam keris pusaka tembus sampai mengenai jantungnya.

Perlawanan yang dilakukan para perompak menjadi tidak berarti sama sekali setelah mengetahui ketua mereka telah tewas seketika hanya dengan satu kali loncatan, mereka kini semua menjadi ketakutan dibuatnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Hang Tuah berserta kawan-kawannya, mereka dengan cepat memukul mundur semua kawanan perompak hampir semuanya pada lari tunggang langgang.

Namun ada lima orang yang dapat tertangkap saat itu, dan kelimanya dijadikan tawanan lalu dibawa pulang dan akan diserahkan nanti kepada sang Sultan, sebagai Raja di negeri yang mereka cintai. Perompak yang berhasil melarikan diri hanya memakai satu kapal layar saja, dengan demikian dua kapal yang lainnya menjadi milik  Hang Tuah dan berserta kawan-kawannya.

Mereka kini membawa tiga kapal layar masing-masing dua dari hasil hampasan kapal layar perompak yang dikalahkan dan di tinggal lari oleh lima anak buah perompak sebagai tawanan. Sampailah Hang Tuah dan kawan-kawan di Negeri Bintan, lalu meraka menghadap sang Sultan Raja Negeri. Atas keberaniannya, Sultan pun memberikan gelar pangkat Laskar Kerajaan mereka berlima bergabung dengan armada tempur laut Kerajaan. Dan beberapa tahun berlalu kemudian sang Raja pun memberikan gelar pangkat kepada Hang Tuah menjadi pimpinan anggota armada angkatan laut yang sangat disegani karena keberaniannya.

Maka Negeri Bintan pun menjadi negeri yang kokoh dalam angkatan pertahanan lautnya dan menjadi Negeri yang makmur disemenanjung Melayu. Beberapa tahun kemudian Hang Tuah yang perkasa mendapat perintah pengawalan sang Sultan Raja Bintan ke Pulau Jawa demi melamar Putri Raja dari Kerajaan Majapahit. Dengan segenap persiapan Hang Tuah dengan pasukan Armada Laut yang tangguh telah siap berangkat menuju Kerajaan Majapahit, diperjalanan rombongan tidak menghadapi kendala yang berarti sama sekali.

Dan digelarlah pesta pernikahan yang sangatlah meriah kala itu, sang Sultan sangat bahagia sekali mempersunting istri cantik dari putri Raja Majapahit yang sangat terkenal, lalu putri yang telah resmi menjadi istri Sultan pun di boyong kembali ke Negeri Bintan. Dan setelah semua tugas selesai, sang Raja memberi anugerah pangkat yang sangat luar biasa kepada Hang Tuah, kini dia menjadi Laksamana pimpinan khusus seluruh armada Kerajaan Bintan.

Namun semua tidak berjalan dengan lancar saat kedudukkan tinggi yang sedang dipikulnya banyak fitnah yang timbul, sang Raja mendapatkan hasutan dari perwira lain yang sangat iri hati terhadap Hang Tuah. Hang Tuah difitnah telah menghamburkan uang Kerajaan Negeri Bintan hanya untuk berfoya-foya saja dan tidak ada rasa tanggung sebagai Laksamana tertinggi Negeri.

Raja pun memanggil Laksamana tertinggi Hang Tuah dan Hang Jebat, kedua laksamana tertinggi dan laksamana Hang Jebat diberhentikan dari jabatan yang disandangnya dan yang lebih parah lagi kedua sahabat ini pun di adu dombakan oleh perwira-perwira tinggi yang iri terhadap kedua laksamana ini.

Walaupun secara pribadi Hang Tuah telah menyadarkan sahabatnya jangan terpancing emosi namun perkelahian tidak dapat dihindari, Hang Jebat pun tewas dalam perkelahian melawan Hang Tuah yang perkasa. Penyesalan kemudian tidaklah berarti lagi bagi Hang Tuah yang telah menewaskan sang sahabat setia semenjak dari kecil, namun disisi lain Raja menganggap Hang Tuah pahlawan karena berhasil membunuh pemberontak Negeri Bintan.

Dan Pangkat laksamana pun kini telah dipegang kembali Hang Tuah dan kembali memimpin Armada laut yang berjaya di Kerajaan Bintan. Tugas ke luar Negeri pun segera ditanganinya dengan penuh tanggung jawab dan penuh keberanian seperti kini dia sedang mengemban tugas di Negeri India untuk tugas persahabatan antara Negeri.

Hang Tuah yang sakti mendapatkan ujian dari Raja India untuk menaklukan seekor kuda liar yang sangat galak sekali, namun dengan ketenangan yang luar biasa, sang kuda jantan tersbut dapat ditaklukan, sang kuda jantan dengan segera menjadi jinak tidak melawan dan tenang. Tentu saja Raja India pun menjadi sangat senang melihat betapa saktinya laksamana tertinggi Negeri Bintan yang terkenal tersebut.

Tugas selanjutnya kini sedang diemban untuk sebuah persahabatan dengan Negeri China, Kaisar agung yang bernama Khan adalah Kaisar yang tidak boleh dipandang langsung wajah atau mukanya. Dan dalam jamuan makan Laksamana meminta makanan yang lezat dari sayuran kangkung yang menjadi makanan kesukaannya, dan pas sedang makan sayuran dia pun mendongakkan kepalanya sambil melihat wajah sang Kaisar.

Tentu saja hal ini membuat sang Kaisar menjadi marah besar, para perwira-perwira pengawal Kaisar hendak menangkap Hang Tuah, namun Kaisar Khan memberi isyarat untuk tidak bertindak gegabah. Dalam masalah ini, dia pun merasa kagum atas kecerdikkan yang telah dilakukan Hang Tuah Laksamana tertinggi Negeri Bintan. Menyusul tugas-tugas kenegaraan yang lainnya Laksaman Hang Tuah selalu berhasil melaksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab yang besar.

Sampai suatu hari yang telah ditentukan, Hang Tuah diberi tugas untuk membela tanah air tercinta dari serangan musuh yang sangat kuat pasukan Armada dari Barat yang dipimpin seorang Admiral perang yang sudah berpengalaman hebat bernama D Almeida dengan pasukan-pasukan yang sangat kuat sekali. Pertempuran pun tidak dapat terelakkan, pasukan Armada Hang Tuah telah bertempur dengan segala kemampuan bertempur yang sangat hebat sekali, pertemuan berlangsung sangat sengit sekali.

Namun takdir telah diatur Sang Maha Pencipta Alam Semesta, Hang Tuah telah gugur dalam pertempuran melawan pasukan dari Barat, nyawa menjadi taruhan demi membela dan mempertahankan tanah air tercinta. Satu pembela kebenaran telah gugur di medan perang dengan segala keberanian yang dimilikinya, kini dia telah menjadi satu pahlawan bagi bangsa di Negeri Bintan semenanjung Melayu dan Negeri Kerajaan Majapahit Pulau Jawa Indonesia. Hang Tuah telah pergi meninggalkan segala kenangan kepahlawanan yang sangat di kagumi, jiwa kesatriaan yang patut dijadikan panutan bagi siapa saja demi menegakkan keadilan yang nyata. 

Sekian.

***

Dede selesai membaca bukunya.

"Bagus cerita asal dari Malaysia," kata Dede.

Dede menaruh buku di meja. Heru dateng ke rumah Dede, ya untuk ngajak main. Dede keluar dari rumahnya, ya untuk main bersama Heru....main sepedah keliling kompleks perumahan saja.

MORANG MAHAWANGSA

Aryo selesai urusan kerjaanya, ya duduk santai di ruang tengah. Ada buku di meja dan segera di ambil Aryo membaca buku tersebut.

Isi buku yang di baca Aryo :

Alkisah pada zaman dahulu, hidpulah seorang pemuda bernama Merong Mahawangsa yang sangat gagah dan perkasa. Dia dikatakan sebagai keturunan Alexander Agung, kapten angkatan laut dan pengelana terkenal yang datang ke Asia beberapa tahun yang lalu. Itu adalah masa ketika Kekaisaran Romawi berada di puncak kekuasaannya, pada masa pemerintahan Hadrian – salah satu dari Lima Kaisar yang Baik.

Pada saat itu, Dinasti Han Tiongkok, dikukuhkan dengan kokoh sebagai kekaisaran yang berkuasa dan berkembang ke Asia Tengah, seratus tahun sebelum periode Tiga Kerajaan. Namun Romawi menghadapi masalah dengan kapal mereka. Armada Romawi melakukan perbaikan dan perdagangan di Goa. Tiba-tiba, mereka sadar bahwa mereka mungkin meminta Merong Mahawangsa yang gagah berani untuk mengawal seorang pangeran Romawi ke Asia Tenggara.

Tujuannya adalah agar sang pangeran menikah dengan seorang putri Cina yang cantik dari Dinasti Han. Dan mereka segera memulai perjalanan mereka untuk bertemu dengan putri cantik itu. Putri Cina dan pangeran Romawi seharusnya bertemu di tengah jalan dan menikah dengan alasan netral. Namun, semuanya tidak berjalan semulus yang direncanakan. Bangsa bajak laut Geruda memutuskan untuk menculik putri Tiongkok dan menggunakannya sebagai tebusan.

Perkelahian dimulai saat armada Merong Mahawangsa diserang pasukan Geruda saat mendekati Selat Melaka sambil singgah di pulau kecil untuk mengisi perbekalan. Akhirnya, Merong Mahawangsa berhasil menyelamatkan sang Putri dan mempertemukannya kembali dengan tunangannya dalam sebuah pernikahan. Pernikahan itu telah mempertemukan dua peradaban besar dari Timur dan Barat.

***

Aryo terus membaca buku dengan baik, ya begitu juga pesan moral yang di tulis di buku dengan baik yaitu membantu orang adalah perbuatan yang mulia.

Aryo selesai baca bukunya.

"Ceritanya yang bagus asal dari Malaysia," kata Aryo.

Aryo menutup bukunya dengan baik dan di taruh di meja.

"Main game ah!' kata Aryo.

Aryo segera main game di Hp-nya dengan baik.

PEMUDA YANG RAKUS DAN MALAS

Oki selesai mengerjakan PR-nya, ya keluar dari kamarnya dengan membawa buku cerita di tangannya. Oki duduk di ruang tengah dengan membaca bukunya dengan baik.

Isi cerita yang di baca Oki :

Pada jaman dahulu kala di negara Myanmar, hiduplah seorang tuan tanah kaya raya yang ingin membangun sebuah rumah peristirahatan untuk biksu-biksu pengembara. Ia memerintah para penduduk desa untuk bekerja membangun rumah tersebut.

“Kalian akan mendapat pahala, dengan bekerja membangun rumah peristirahatan ini. Sebab, rumah ini nantinya untuk biksu-biksu pengembara. Jadi, aku tidak akan membayar kalian,” kata tuan tanah kepada para penduduk desa.

Semua penduduk tidak ingin mengecewakan tuan tanah. Mereka mulai bekerja membangun rumah peristirahatan itu tanpa diupah sepeser pun. Tapi, ada seorang lelaki yang tidak mau ikut bekerja. Tubuh laki-laki itu besar sekali dan berotot, Ia hanya duduk-duduk memandangi orang-orang yang sedang bekerja. Tuan tanah marah besar saat melihat laki-laki kekar itu tidak mau bekerja. “Hei, mengapa engkau tidak bekerja?” teriak tuan tanah.

“Aku sangat ingin ikut dalam pekerjaan yang mulia ini,” kata si lelaki itu.

“Tapi, perutku kosong. Siapa yang bisa bekerja dengan perut yang kosong?” katanya lagi.

Tuan tanah dengan kesal menyuruh pelayannya memberi lelaki itu makanan. Si lelaki melahap makanan yang disajikan dengan cepat. Sebentar saja makanannya sudah habis tidak bersisa. Lelaki itu minta makanan lagi dan diberi oleh pelayan tuan tanah. Singkat cerita, si lelaki kekar itu telah makan sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia pergi ke sungai, mencuci tangannya, mencuci mulutnya, dan kembali ke tempat semula. Duduk dan memandangi penduduk desa bekerja. Dia tidak melakukan apapun selain memperhatikan penduduk desa yang sedang bekerja. Tuan tanah yang lagi-lagi melihat si lelaki hanya duduk dan tidak mau bekerja semakin murka. Ia mendatangi si Ielaki dan berteriak, “Mengapa kau masih tidak bekerja?”

“Aku ingin sekali bekerja,” kata si lelaki itu dengan santai sambil mengangkat kakinya.

“Aku benar-benar ingin turut dalam pekerjaan mulia ini. Tapi, perutku ini penuh sekali. Siapa yang bisa bekerja dengan perut yang penuh?” Ianjut si laki-laki memberi alasan.

Tuan tanah marah dan kesal sekali. Tetapi, ia hanya bisa memukul-mukul kepalanya sendiri karena tidak berani memukul si lelaki yang bertubuh besar dan berotot itu. Sementara, si lelaki itu justru tidur dengan santainya.

***

Oki terus membaca buku sampai pesan moral yang di tulis di buku dengan baik yaitu jangan menjadi orang yang malas. Orang yang malas tidak akan menjadi orang yang sukses dimasa yang akan datang. Selain itu makanlah secukupnya agar perut kamu tidak penuh dengan begitu, kamu dapat belajar atau melakukan aktivitas lainnya.

Oki selesai membaca bukunya, ya memahami buku yang ia baca dengan baik.

"Cerita yang bagus dari asal cerita Myanmar," kata Oki.

Oki menutup bukunya dan menaruh buku di meja. 

HENDRIK SI ANAK BAIK

Rere selesai membantu ibu memasak di dapur dan juga sudah makan bersama ayah dan ibu di ruang makan. Rere ke ruang tengah. Duduk dengan santai Rere sambil memegang buku dengan baik, ya di bacanya itu buku dengan baik pula.

Isi buku yang di baca Rere :

Suatu hari, Hendrik terlihat asyik berlari di atas tanggul. Tiba-tiba, ia teringat perkataan ayahnya. Tanggul yang sedang ia tapaki itu sangat berguna untuk desanya. Jika tidak ada tanggul itu, maka air ombak bisa menenggelamkan desa. Bahkan, jika tanggul itu ada lubang, harus segera diperbaiki. Jika tidak, ombak akan masuk melalui lubang dan membuat lubang lebih besar lagi. Hari hampir sore, namun Hendrik belum juga ingin kembali ke rumahnya. Ia menikmati sore yang indah itu. Ia menatap ke langit, dilihatnya burung-burung beterbangan. Dia menatap ke barat, tampak matahari akan segera tenggelam.

“Sungguh indah,” gumam Hendrik saat melihat langit berubah menjadi senja.

Karena hari hampir gelap, ia pun memutuskan untuk pulang. Saat sedang berjalan, tiba-tiba ia mendengar suara air menetes. Ia segera mencari asal suara. Rupanya ada sebuah lubang kecil pada tanggul itu, dan air menetes lewat lubang tersebut. Hendrik pun bingung. Sebentar lagi, arus pasang akan segera datang. Tentu air laut dengan cepat akan membuat lubang itu bertambah besar. Hendrik takut desanya akan tenggelam. Ia berpikir untuk memanggil ayah dan pamannya untuk menambal tanggul tersebut. Namun, jarak ke rumahnya cukup jauh. Bisa-bisa, tanggul sudah jebol sebelum ia kembali ke tanggul.

“Apa yang harus aku lakukan?” pikir Hendrik.

Tiba-tiba, Hendrik mendapat ide. Ia memasukkan jarinya ke lubang tersebut. Seketika, air berhenti menetes. Hendrik sangat senang karena usahanya berhasil. Hari sudah malam. Hendrik merasa kedinginan. Ia berteriak meminta tolong, tapi tak ada yang mendengar. Tapi jika ia pergi, tanggul akan jebol. Akhirnya, dengan tubuh menggigil, Hendrik memutuskan untuk bertahan di sana.

Beberapa lama kemudian, datanglah ayah, paman, dan beberapa orang desa. Hendrik menceritakan semuanya. Dengan segera, paman menambal lubang itu. Warga desa pun berterima kasih kepada Hendrik, karena Hendrik telah menyelamatkan desa.

***

Rere terus membaca bukunya dengan baik sampai pesan moral yang di tulis di buku yaitu anak yang baik pasti disayangi banyak orang. Oleh karena itu, yuk, jadi anak yang baik!

Rere memahami semua apa yang baru ia baca ya buku di tutup dengan baik dan juga di taruh di meja.

"Cerita yang bagus dari asal cerita, ya Belanda," kata Rere.

Rere beranjak dari duduknya di ruang tengah, ya ke kamarnya untuk mengerjakan PR.

ANAK YANG SANGAT MENYUKAI KEJU

Amel selesai bermain dengan adiknya Beno. Amel masuk ke kamarnya dan mengambil buku di rak buku. Amel yang memegang buku yang ingin di bacanya, ya duduk dengan baik untuk membaca buku tersebut.

Isi buku yang di baca Amel :

Klaas van Bommel, anak laki-laki berusia 12 tahun. Klaas sangat suka makan keju. Dalam sehari, dia bisa makan keju sangat banyak. Suatu hari, ibunya melarang Klaas makan keju. Klaas pun justru marah-marah pada ibunya.

“Kenapa aku tidak boleh makan keju? Aku ingin keju! Aku ingin keju!” teriak Klaas.

“Tidak, Klaas! Kau sudah cukup banyak makan keju,” kata ibu.

Klaas pun cemberut lalu berlari masuk kamar. Setelah puas marah-marah, Klaas akhirnya tertidur. Klaas terbangun saat tengah malam. Dia melihat ada cahaya di jendela. Ketika jendela dibuka, ada ribuan peri kecil beterbangan masuk ke kamar.

“Kudengar kau suka makan keju. Kami mempunyai banyak keju untukmu,” kata salah satu peri.

“Benarkah?” tanya Klaas senang.

“Duduklah. Kami akan membawakan keju untukmu,” jawab peri.

Klaas lalu duduk. Tidak lama kemudian, peri-peri itu datang membawa keju yang sangat banyak. Peri-peri itu melemparkan keju ke arah Klaas. Klaas menangkapnya, lalu memakannya dengan lahap. Awalnya Klaas sangat senang bisa makan banyak keju. Tapi, para peri itu terus melemparkan keju ke tubuhnya. Lama kelamaan, seluruh tubuh Klaas tertutup keju kecuali kepalanya.

“Sudah, sudah cukup kejunya. Aku sudah kenyang,” kata Klaas.

“Tunggu, Klaas. Kami masih punya keju berukuran besar untukmu,” kata peri.

Kemudian, muncul empat peri membawa keju yang sangat besar. Mereka melemparkan keju itu ke arah Klaas. Klaas berteriak ketakutan.

“Hwaaa”

Klaas pun terjatuh dari tempat tidurnya. Ternyata dia hanya bermimpi. Sejak saat itu, Klaas sudah tidak pernah serakah dan makan keju terlalu banyak lagi. 

***

Amel terus membaca bukunya dengan baik, ya pesan moral yang di tulis dengan baik di buku yaitu jangan Serakah. Makanlah secukupnya meskipun kita sangat suka makanan itu. Kalau kita kebanyakan makan, nanti perut kita bisa sakit. 

Amel selesai membaca bukunya dan berkata "Buku cerita yang bagus asalnya dari Belanda."

Amel menutup bukunya dan di taruh di rak buku dengan baik. 

"Istirahat ah!" kata Amel.

Amel pun tiduran di kasurnya dengan baik, ya jadinya tidur sih.

KISAH PANGERAN BERHIDUNG BESAR

Yesi selesai mengerjakan PR-nya dan segera membuka buku ceritanya, ya di baca dengan baik sih.

Isi buku yang di baca Yesi :

Suatu hari, seorang raja sedang bercanda ria dengan para pengawalnya. Raja bercanda tentang penyihir berhidung besar. Penyihir yang mendengar candaan raja merasa tersinggung. Akhirnya, dia mengutuk raja.

“Raja, suatu hari nanti kau akan memiliki anak berhidung besar,” kata penyihir.

Kutukan itu pun terbukti. Beberapa bulan kemudian, ratu melahirkan seorang bayi. Bayi itu memiliki hidung besar dan diberi nama Pangeran Andre. Supaya Pangeran Andre tidak malu, raja meminta bantuan kepada para pembantunya. Raja meminta para pembantunya mengajarkan pada putranya kalau hidung besar adalah hidung yang bagus. Sebaliknya, hidung kecil adalah hidung yang tidak bagus.

Ketika Pangeran Andre sudah dewasa, raja menjodohkan putranya dengan Putri Rosebud. Pangeran Andre dan rombongan segera pergi ke istana Putri Rosebud untuk melamarnya. Selama perjalanan, banyak orang tertawa ketika melihat hidung Pangeran Andre. Pangeran Andre pun merasa heran.

“Kenapa mereka menertawakan hidungku?” tanya Pangeran Andre.

“Mereka iri dengan hidung Tuan. Sebab hidung mereka kecil dan tidak normal,” jawab pembantunya.

Akhirnya, Pangeran Andre sampai di istana Putri Rosebud. Sesampainya di sana, raja dan semua pengurus kerajaan tertawa melihat hidung Pangeran Andre.

“Kenapa mereka menertawakan aku? Bukankah hidung mereka yang tidak normal?” pikir Pangeran Andre kebingungan.

Putri Rosebud datang. Pangeran hendak mencium tangan sang Putri. Namun, pangeran tidak bisa karena terhalang hidungnya yang besar. Akhirnya dia sadar, “Ternyata hidungku yang tidak normal,” kata pangeran. Setelah berkata seperti itu, tiba-tiba hidung pangeran mengecil dan kembali berukuran normal. Ternyata, kutukan penyihir akan hilang jika Pangeran Andre mau mengakui keanehan hidungnya.

***

Yesi berhenti membaca bukunya.

"Cerita yang bagus, ya asalnya Perancis," kata Yesi.

Yesi melanjutkan baca bukunya, ya pesan moral yang di tulis di buku dengan baik yaitu kepribadian Ikhlas. Kita harus menerima kekurangan orang lain. karena setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kekurangan orang lain jangan dijadikan bahan untuk mengejek.

Yesi memahami semua apa yang ia baca dengan baik, ya buku di tutup dengan baik karena selesai membaca buku. Yesi menaruh buku di meja, ya begitu saja sih dan segera keluar dari kamarnya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama ayah dan ibu. Acara yang di tonton dengan baik, ya musik gitu....Mikrofon Impian. Yesi bersama kedua orang tuanya, ya menonton acara yang bagus itu dengan baik.

PETUALANGAN SHEILA DI NEGERI PERI

Anita selesai nonton Tv film kartun, ya Tv di matiin pake remot dan remot di taruh di meja. Anita beranjak dari duduk di ruang tengah ke kamarnya. Di kamar, ya Anita duduk santai dan membuka bukunya dengan baik dan di baca dengan baik.

Isi buku yang di baca Anita :

Ibunya selalu mengingatkannya agar tak terlalu jauh masuk ke hutan. Menurut kepercayaan para penduduk, orang yang terlalu jauh masuk ke hutan, tak akan pernah kembali. Sheila sering datang ke tempat perbatasan kabut di hutan. Setiap kali Sheila pergi bermain, ibunya selalu membekalinya dengan sekantong kue, permen cokelat, dan sebotol jus buah. Di sana, Sheila duduk di bawah pohon dan menikmati bekalnya. Suatu kali, seperti biasa Sheila duduk menikmati bekalnya. Tiba-tiba, Sheila merasa ada beberapa pasang mata memerhatikannya. la memandang berkeliling untuk mencari tahu. Namun, ia tak meliihat siapa-siapa.

“Heil Siapa pun itu, keluarlah! Jika kalian mau, kalian boleh makan kue bersamaku,” teriak Sheila.

Mendengar tawaran Sheila, tiga peri muncul di depan Sheila. Tubuh mereka hanya separuh tinggi badan Sheila. Mereka memiliki sayap di punggung dan telinga mereka berujung lancip. Peri-peri itu bernama Plo, Plea, dan Plop. Ketiga peri itu bersaudara. Mereka mau menikmati kue bersama Sheila. Suatu hari, Sheila bertanya kepada ketiga temannya, “Pio, Plea, dan Plop. Mengapa ada daerah berkabut di hutan ini? Apa isinya?” tanya Sheila penuh rasa ingin tahu.

Mendengar pertanyaan Sheila, ketiga peri ragu untuk memberi tahu Sheila. Setelah berpikir sejenak, akhirnya mereka memberitahu rahasia hutan berkabut.

“Para peri tinggal di balik hutan berkabut, termasuk kami. Kabut itu adalah pelindung agar tak seorang pun dapat masuk ke wilayah kami tanpa izin. Kami adalah peri penjaga daerah berkabut. Jika kabut menipis, kami akan meniupkannya lagi banyak-banyak. Jika ada tamu yang tak diundang masuk ke wilayah kami, kami membuatnya tersesat,” jelas Pio, Plea, dan Plop.

“Bisakah aku datang ke negeri kalian?’ tanya Sheila berharap.

Ketiga peri berdiskusi. “Baiklah. Kami akan mengusahakannya,” kata mereka.

Tak lama kemudian, Sheila diajak Pio, Plea, dan Plop ke negeri mereka. Hari itu, Sheila membawa kue, cokelat, dan permen banyak-banyak. Sebelumnya, Sheila didandani seperti peri oleh ketiga temannya agar bisa mengelabui pare peri lain. Sebab, manusia dilarang masuk ke wilayah peri. Ketiga teman Sheila ini juga memberi kacamata khusus pada Sheila. Dengan kacamata itu, Sheila dapat melihat dengan jelas.

Kemudian, dengan bimbingan Pio, Plea, dan Plop, akhirnya Sheila sampai ke negeri peri. Di sana, banyak rumah mungil yang bentuknya aneh-aneh. Ada rumah berbentuk jamur, berbentuk sepatu, bahkan ada yang berbentuk teko. Pakaian mereka seperti kostum karnaval. Kegiatan para peri pun bermacam-macam. Ada yang mengumpulkan madu, bernyanyi, membuat baju dari kelopak bunga, dan sebagainya. Semua tampak riang gembira. Sheila sangat senang. la diperkenalkan pada anak peri lainnya. Mereka sangat terkejut mengetahui Sheila adalah manusia. Namun, mereka senang dapat bertemu dan berjanji tidak akan memberi tahu ratu para peri. Tiba-tiba, ratu para peri datang. “Siapa itu?” tanyanya penuh selidik.

“Ratu, dia adalah teman hamba dari hutan utara,” jawab Plop ketakutan.

Sang ratu memerhatikan Sheila dari ujung rambut sampai ujung kaki. Setelah itu, ia pergi. Namun sayang, cuping telinga palsu Sheila copot. sang ratu melihat hal itu dan murka.

“Manusia! Bagaimana ia bisa sampai kemari? Siapa yang membawanya?” teriak sang ratu.

Pio, Plea, dan Plop maju ke depan dengap gemetar. “Kami, Ratu,” jawab mereka gugup.

Namun, sebelum Ratu Peri memarahi Pio, Plea, dan Plop, Sheila berkata, “Mereka tidak bersalah, Ratu. Akulah yang memaksa mereka agar membawaku kemari.”

“Kalau begitu, kau harus dihukum menggantikan mereka,” kata sang ratu.

Sheila dimasukkan ke dalam panci raksasa. la akan direbus selama setengah jam. Namun, Sheila ternyata tidak apa-apa. Ternyata, kebaikan hati Sheila membuat ia lolos dari hukuman. Akhirnya, ia diperbolehkan pulang dan tiga teman perinya bebas dari hukuman. Ratu para peri membuat Sheila mengantuk dan tertidur. la menghapus ingatan Sheila tentang negeri peri. Ketika terbangun, Sheila telah berada di tempat tidurnya.

***

Anita terus membaca bukunya sampai membaca pesan moral yang di tulis di dengan baik di buku yaitu akui kesalahanmu dengan jujur. Jika kamu jujur maka Tuhan akan selalu menghindarkanmu dari bahaya. Selain itu turuti perintah orang tuamu, mereka tahu apa yang terbaik untukmu, dan akan selalu menghindarkanmu dari mara bahaya.

Anita memahami dengan baik buku yang di bacanya dan menutup bukunya.

"Cerita yang bagus dari asalnya Belanda," kata Anita.

Anita membiarkan saja bukunya di meja saja. Anita keluar dari kamarnya, ya ke dapur untuk memasak di dapur. Anita membantu ibu memasak di dapur sih.

MENUNJUKKAN KEBENARAN

Kasino duduk di ruang tamu, ya sedang main game di Hp-nya. Indro selesai dari urusan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya. Saat di ruang tengah.

"Aku ingin nonton Tv. Tapi ada sesuatu yang ingin aku tanya sama Kasino. Nanti saja nonton Tv-nya!" kata Indro.

Indro bergerak dari ruang tengah ke ruang ramu. Indro memang melihat Kasino di ruang tamu sedang asik main game di Hp-nya. Indro duduk dengan baik di sebelah Kasino.

"Kasino," kata Indro.

Kasino memang mendengar omongan Indro, ya Kasino berhenti main game di Hp-nya.

"Apa Indro?" kata Kasino.

"Dono kemana Kasino?" tanya Indro.

"Dono ada urusan dengan Rara. Ya kisah cinta gitu," kata Kasino.

"Dono beruntung mendapatkan Rara, ya cewek yang baik bisa menerima kekurangan Dono. Kecacatan yang ada di dalam diri Dono," kata Indro.

"Cewek yang seperti Raralah. Susah untuk di cari. Bisa menerima kekurangan cowok. Padahal Rara bisa mendapatkan cowok yang lebih baik dari Dono," kata Kasino.

"Semua dasarnya cinta," kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

"Kasino. Aku ingin ngomong tentang Dono," kata Indro.

"Tadi bukannya ngobongin Dono kan?!" kata Kasino.

"Yang lain Kasino!" kata Indro.

"Ngomongin Dono. Berarti tentang pertanyaan yang belum di jawab ya?!" kata Kasino.

"Ya bukan itu. Ada hal yang lain. Aku ingin bicarakan!" kata Indro.

"Tentang Roh," kata Indro.

"Kalau tentang Roh, ya tanya ke Dono saja. Itukan lebih baik!" saran Kasino.

"Aku inginya minta pendapatmu Kasino!" kata Indro.

"Pendapatku toh. Ok apa yang ingin Indro mau omongin!" kata Kasino.

"Dono itu lahir dari orang tua yang beragama Islam dan mempunyai kelebihan dapat mendengarkan Roh dari ilmunya. Berarti menunjukkan kebenaran dari agama Islam kan?!" kata Indro.

"Ya bisa di bilang begitu sih. Keberuntungan bagi agama Islam ada orang berhasil dapet mendengarkan Roh," kata Kasino.

"Jadinya memang keberuntungan agama Islam di tunjukkan kebenaran agamanya. Tapi Kasino. Jika Dono lahir dari orang tua agama lain. Contoh salah satunya....Kristen saja. Maka Dono membenarkan ajaran agama Kristen, ya Kasino?!" kata Indro.

"Kalau Dono lahirnya dari umat agama Kristen, ya Dono membenarkan ajaran agama Kristen lah," kata Kasino.

"Dono lahir di agama lain, ya sama aja jadinya," kata Indro.

"Kenyataan tetap kenyataan. Dono lahir dari orang tua beragama Islam. Jadi keberuntungan agama Islam ada orang yang mampu mendengarkan Roh dengan ilmunya dengan baik," kata Kasino.

"Kenyataan tetap kenyataan. Islam yang menang," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Ya sudahlah Kasino ngobrolnya. Aku nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino melanjutkan main game di Hp-nya dengan baik. Indro ke ruang tengah. Duduklah Indro dengan baik di ruang tengah dan mengambil remot di meja, ya segera menghidupkan Tv dengan baik. 

"Sinteron saja!" kata Indro.

Indro menonton dengan baik acara Tv, ya sinetron yang bertemakan cinta dan menaruh remot di meja. Sedangkan Dono sedang asik bersama Rara, ya ngobrol dengan asik di ruang tamu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK