Dono dan Indro duduk di taman dengan santai, ya sambil melihat keadaan sekitar. Kasino sedang ada kerjaan dengan temannya, ya nama juga swasta kerjaanya. Indro melihat patung di taman dan berkata "Berhala."
Dono diam saja mendengar omongan Indro. Ya Indro berkata pada Dono "Don patung yang berada di tengah taman itu di sebut berhala tidak ada masalahkan, ya Don?"
"Ya tidak ada masalah sih. Cuma patung ini. Untuk menghias seisi kota dengan patung ini dan itu," kata Dono.
"Yang salah itu kalau patung di sembah-sembahkan?!" kata Indro.
"Aku malas ngomongin tentang itu. Salah atau tidak menyembah patung itu!" kata Dono.
"Sekedar obrolan saja!" kata Indro.
"Ok lah. Sekedar obrolan saja!" kata Dono.
"Menyembah patung yang di buat manusia, ya salah kan Don?!" kata Indro.
"Bisa di bilang salah sih....karena men-Tuhan-kan patung yang di buat itu. Bukan pinter malah jadi bodoh. Padahal patung yang di buat manusia yang di Tuhan-kan itu.....tidak mungkin menjelma menjadi Tuhan. Cuma patung saja!" kata Dono.
"Berhala-berhala harus di hancurkan karena membuat kesesatan. Imam Mahdi yang membenarkan jalan manusia. Imam Mahdi yang di tunggu dari dulu tidak pernah muncul dari umat Islam. Yang ada cuma para ulama saja yang ngomongin tentang Imam Mahdi yang menunjukkan kebenaran pada jalan Islam," kata Indro.
"Ulama itu...ya Imam Mahdi-lah," kata Dono.
"Jadi ulama itu...Imam Mahdi, ya Don?!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Ajaran agama Islam yang membangun Nabi Muhammad SAW. Jadi Nabi Muhammad SAW itu Imam Mahdi, ya Don?!" kata Indro
"Iya...lah Indro!" kata Dono.
"Begitu toh," kata Indro.
"Mana ada umat Islam menyembah patung yang di buat manusia. Hukumnya syirik!" kata Dono.
"Jadi selama ini umat Islam menunggu siapa ya?!" kata Indro.
"Mana aku tahu?!" kata Dono.
"Kalau kenyataannya...Imam Mahdi itu Nabi Muhammad SAW dan seluruh umat Islam," kata Indro.
"Emmmm," kata Dono.
"Apa menunggu orang terpilih yang dapat menunjukkan kebenaran dari ajaran Islam, ya Don?!" kata Indro.
"Mungkin," kata Dono.
"Bisa jadi sih. Jadi orang terpilih itu dapat menjelaskan kebenaran dari ajaran Islam itu!" kata Indro.
"Emmmmm," kata Dono.
"Ya sudahlah Don. Sekedar obrolan saja. Ayo pulang!" kata Indro.
"Ayo!" kata Dono.
Dono dan Indro beranjak dari duduknya di taman, ya berjalan dengan baik menuju arah rumah. Sedangkan Kasino masih sibuk dengan urusan kerjaannya dengan temannya.
No comments:
Post a Comment