Indro membaca blog Dono dengan baik pake Hpnya dan selesai di baca sih. HP pun di masukkan ke dalam saku celana di sebelah kanan oleh Indro dan berkata ke Dono "Don...kamu menulis blog, yang pembicaraan kita tadi pagi...ya?".
"Iya, kenapa?" tanya Dono kembali.
"Ya...masalahnya kenapa kamu masukkan masalah Era Presiden SBY dari tingkat sosial di masyarakat....apa tidak takut nanti diteksi orang pemerintahan....bahwa kamu penyebar berita hoax?" tanya Indro.
"Bukan aku sok berani nulis gitu. Tapi data itu data temuan aku di masyarakat," kata Dono.
"Data temuan di masyarakat toh," kata Indro.
"Indro, Dono...itu berpendidikan. Hal seperti itu biasa bagi Dono untuk menemukan data-data itu," saut Kasino.
"Aku...tahu. Dono berpendidikan...apalagi ia tahu sistem kerja di pemerintahan....sebenarnya khawatir saja sebagai teman," kata Indro.
"Terima masih Indro, sudah khawatir. Tapi...itu tidak jadi masalah Indro. Mau di cap pembohong silakan atau jujur pun silakan. Toh...aku nulis cerpen itu cuma hoby aja!!!" penjelasan Dono.
"Ya...aku tahu....sih. Cuma Hoby saja!!!" saut Indro.
"Oh....iya, kita ngobrol di taman kota, apa kita tidak takut penyakit virus corona?" tanya Kasino.
"Aku...tidak takut," kata Dono tegas.
"Kenapa...kamu tidak takut Don, ya harusnya takut?" tanya Kasino.
"Untuk apa takut pada virus corona, bagi orang yang pernah kena serangan jantung dan hampir tidak bisa bangun lagi," kata Dono.
"Iya...bener omongan Dono. Iya tidak pernah takut lagi dengan kematiannya dan ikhlas menjalankan seluruh jalan hidup ya jika serangan itu datang lagi dan akhir ya tidur selamanya," kata Kasino.
"Sudah...jangan omongan itu. Aku terus berdoa agar kamu, Don tetap hidup bisa ngobrol seperti ini setiap saat," kata Indro.
"Iya...aku mengerti kamu, Indro. Kebaikan kamu aku terima. Aku tetap bertahan hidup di muka bumi. Sedang tulisanku...di blog jadi nilai sejarah perjalanan hidup ku, bahwa aku pernah hidup demi satu hal yang ku sukai bercerita," kata Dono.
"Aku...mengerti Don," kata Dono.
"Ayo pulang dan kita nikmati malam senin ini dengan kebersamaan persahabatan yang baik!!!" kata Kasino.
"Ayo!!!" saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro beranjak dari duduk di taman ya berjalan menuju arah rumah. Saat di persimpangan jalan, ada penjual sate ayam dan es jus buah...maka itu Indro membelinya. Setelah itu. Ketiga ya melanjutkan perjalanan sambi menikmati es jus buah Dan bungkusan sate ayam di bawa Indro untuk makan malam di rumah.
"Hidup...ini tenang ya tidak di ribetin dengan perasaan cewek," kata Indro.
"Kok...ngomongnya gitu Indro?" tanya Kasino.
"Kaya ada yang aneh...sama Indro, kalau ngomong gitu. Biasanya paling antusias urusan cewek," saut Dono.
"Masalahnya...selalu aja cowok harus mengerti perasaan cewek yang ini dan itu," kata Indro.
"Itukan...sudut omongan dari cowok. Padahal dari sudut cewek. Ya cewek harus berusaha memahami perasaan cowok," kata Dono.
"Kalau...begitu sama dong!!!" kata Indro.
"Ya...samalah. Cowok dan cewek...punya hati dalam menjalankan hubungan," tegas Kasino.
Sampai di rumah juga. Ketiganya pun mengucap salam saat masuk rumah "Asalamualaikum".
Ya ketiganya pun menjawab "Waalaikumsalam".
Indro pun langsung ke dapur untuk mengambil pairing untuk makan sate ayam. Dono, ya duduk di ruang tengah bersama Kasino untuk nonton Tv. Indro pun membawa piring yang sudah ada sate ayamnya ke ruang tengah, ya tujuannya makan sate ayam bersama sahabat sambil nonton Tv. Ketiganya menikmati makan sate sambil nonton Tv yang acaranya menarik banget.
"Don....!" kata Indro.
"Apa?" tanya Dono.
"Hari ini tontoan Tvnya bagus ya!" kata Indro
"Iya," saut Dono.
"Di acara LIDA 2020, yang kita tonton ini. Cantikan mana Lesti atau Rara...penampilan hari ini?" tanya Indro.
"Permainan.....lagi. Aku jawab...ya, yang cantik adalah Dewi Persik," kata Dono.
"Kok...Dewi Persik. Harusnya... Lesti atau Rara gitu!" kata Indro.
"Aku...maunya Dewi Persik. Kenapa?" tanya Dono.
"Iya...gak apa-apa sih," kata Indro.
Indro pun diam dan asik makan sate ayam sambil nonton Tv, ya begitu juga dengan Dono dan Kasino.
CAMPUR ADUK
Sunday, March 22, 2020
SUARA RAKYAT
Pagi yang cerah sekali di hari minggu. Dono duduk santai di halaman belakang seusai olahraga pagi, ya lari gitu sekitar komplek perumahan bersama Indro dan Kasino.
"Berita kenaikan harga barang pokok," celoteh Dono saat baca berita di Hpnya.
Indro mendengar omongan Dono dan berkata "Kasihan juga rakyat kecil....kalau harga barang pokok naik".
"Iya," saut Dono.
Indro pun kepikiran sesuatu jadi berkata "Don...hidup di Era Presiden SBY, pernah kenaikan harga barang pokokkan?".
"Iya...pernah sih," kata Dono.
"Berarti...beritanya sama aja Era Presiden Joko Widodo. Berarti beda gejala kenaikan harga barang pokok. Tetap saja...kalau di Era Presiden SBY, kejahatan merajalela dan pengangguran banyak. Padahal Presiden SBY itu dari militer, tapi tidak bisa menanggulangi hal seperti itu...ya," kata Indro.
"Omongan kamu benerlah....Indro. Karena kemiskinan merajalela efeknya jadinya...ya kejahatan gitu. Era Presiden SBY...itu rebutan jadi pemimpin semuanya....lewat partai politik ini dan itu, ya hasil kerjanya banyak tidak sesuai dengan kenyataan," kata Dono.
Indro pun, ya langsung main Hpnya pasti nya game. Dono pun kembali serius baca artikel di Hpnya, ya memberitakan ini dan itu. Kasino selesai baca komiknya dan berkata "Emang bener beritanya tenang kenaikan harga barang pokok?"
"Ya...iyalah....beritanya di tulisnya begitu di salah satu media elekronik......nie," kata Dono sambil menunjukkan tulisan artikel di Hpnya.
Kasino membacanya dengan baik dan berkata "Pantes...aku belanja kemarin untuk kebutuhan rumah, ya naik sih harga ya. Tetap terjangkau sih di kantong aku. Tapi...di kantong orang miskin, ya pasti bingunglah kenaikan harga barang pokok," kata Kasino.
"Berarti berita bener, atau terpengaruh gejala dari pemberitaan maka harga barang pokok naik," kata Dono.
"Kan...yang di tulisankan karena ada persoalan yang menimbulkan harga barang pokok naik Don," kata Kasino.
"Iya...sih. Persoalannya ini dan itu, ya sebenarnya sih sudah teratasi masalahnya...cuma dampaknya saja belum bisa di kembalikan semuanya," kata Dono.
"Kalau....dampak, ya iyalah...bener butuh waktu untuk bisa di kembalikan ke normal. Kaya penyakit saja, yang berita ini dan itu," kata Kasino.
"Bener......omongan kamu, Kasino," kata Dono yang menegaskan omongan Kasino.
Kasino pun kembali baca komik, ya buku yang lain. Dono pun....membuka Youtobe untuk menonton acara lawak. Dengan asik Dono, menonton lawak....sampai tertawa terpingkal-pingkal karena alur cerita dan tingkah laku yang lucu dari para pemain OVJ (Opera Van Java). Yang terpenting yang di tonton Dono, ya kehebahan dari Deny...dalam menggombalin para artis cewek yang jadi bintang tamu di OVJ (Opera Van Java)....jadi kelepek-kelepek gitu...espresinya.
Indro pun menghentikan main game di Hpnya karena kalah gitu.
"Don...heboh sendiri ketawanya?" tanya Indro.
"Ya...abisnya tontonannya bagus. Lawak!!!" kata Dono.
"Oh...begitu," saut Indro.
Indro teringat untuk membuat makan siang jadi beranjak duduk bersama dengan teman-teman dan segera ke dapur untuk memasak. Ya Dono...terus asik nonton lawak sampai selesai baru di ganti dengan film kartun Jepang "Samurai X". Kasino mendengar musik dari kartun Jepang, jadi penasaran gitu dan melihat yang di tonton Dono di Hpnya.
"Samurai X," kata Kasino.
"Iya....Kasino, nostalgia...gitu. Abis alur ceritanya bagus dan karakter tokohnya...hebat banget," kata Dono menerangkan.
"Aku...juga suka dengan Samurai X," kata tegas Kasino.
Kasino pun kembali membaca buku komik dan Dono, ya asik nonton lagi di Hpnya. Indro pun selesai memasak dan memanggil teman-temannya dengan suara keras, untuk di ajak makan siang bersama. Ya Dono dan Kasino, ya segera pindah dari duduk halaman belakang ke dalam rumah untuk makan siang bersama. Hidangan pun telah siap di meja makan untuk di santap. Dono, Kasino dan Indro pun berkata bersamaan "Makan".
"Iya," saut Dono.
Indro pun kepikiran sesuatu jadi berkata "Don...hidup di Era Presiden SBY, pernah kenaikan harga barang pokokkan?".
"Iya...pernah sih," kata Dono.
"Berarti...beritanya sama aja Era Presiden Joko Widodo. Berarti beda gejala kenaikan harga barang pokok. Tetap saja...kalau di Era Presiden SBY, kejahatan merajalela dan pengangguran banyak. Padahal Presiden SBY itu dari militer, tapi tidak bisa menanggulangi hal seperti itu...ya," kata Indro.
"Omongan kamu benerlah....Indro. Karena kemiskinan merajalela efeknya jadinya...ya kejahatan gitu. Era Presiden SBY...itu rebutan jadi pemimpin semuanya....lewat partai politik ini dan itu, ya hasil kerjanya banyak tidak sesuai dengan kenyataan," kata Dono.
Indro pun, ya langsung main Hpnya pasti nya game. Dono pun kembali serius baca artikel di Hpnya, ya memberitakan ini dan itu. Kasino selesai baca komiknya dan berkata "Emang bener beritanya tenang kenaikan harga barang pokok?"
"Ya...iyalah....beritanya di tulisnya begitu di salah satu media elekronik......nie," kata Dono sambil menunjukkan tulisan artikel di Hpnya.
Kasino membacanya dengan baik dan berkata "Pantes...aku belanja kemarin untuk kebutuhan rumah, ya naik sih harga ya. Tetap terjangkau sih di kantong aku. Tapi...di kantong orang miskin, ya pasti bingunglah kenaikan harga barang pokok," kata Kasino.
"Berarti berita bener, atau terpengaruh gejala dari pemberitaan maka harga barang pokok naik," kata Dono.
"Kan...yang di tulisankan karena ada persoalan yang menimbulkan harga barang pokok naik Don," kata Kasino.
"Iya...sih. Persoalannya ini dan itu, ya sebenarnya sih sudah teratasi masalahnya...cuma dampaknya saja belum bisa di kembalikan semuanya," kata Dono.
"Kalau....dampak, ya iyalah...bener butuh waktu untuk bisa di kembalikan ke normal. Kaya penyakit saja, yang berita ini dan itu," kata Kasino.
"Bener......omongan kamu, Kasino," kata Dono yang menegaskan omongan Kasino.
Kasino pun kembali baca komik, ya buku yang lain. Dono pun....membuka Youtobe untuk menonton acara lawak. Dengan asik Dono, menonton lawak....sampai tertawa terpingkal-pingkal karena alur cerita dan tingkah laku yang lucu dari para pemain OVJ (Opera Van Java). Yang terpenting yang di tonton Dono, ya kehebahan dari Deny...dalam menggombalin para artis cewek yang jadi bintang tamu di OVJ (Opera Van Java)....jadi kelepek-kelepek gitu...espresinya.
Indro pun menghentikan main game di Hpnya karena kalah gitu.
"Don...heboh sendiri ketawanya?" tanya Indro.
"Ya...abisnya tontonannya bagus. Lawak!!!" kata Dono.
"Oh...begitu," saut Indro.
Indro teringat untuk membuat makan siang jadi beranjak duduk bersama dengan teman-teman dan segera ke dapur untuk memasak. Ya Dono...terus asik nonton lawak sampai selesai baru di ganti dengan film kartun Jepang "Samurai X". Kasino mendengar musik dari kartun Jepang, jadi penasaran gitu dan melihat yang di tonton Dono di Hpnya.
"Samurai X," kata Kasino.
"Iya....Kasino, nostalgia...gitu. Abis alur ceritanya bagus dan karakter tokohnya...hebat banget," kata Dono menerangkan.
"Aku...juga suka dengan Samurai X," kata tegas Kasino.
Kasino pun kembali membaca buku komik dan Dono, ya asik nonton lagi di Hpnya. Indro pun selesai memasak dan memanggil teman-temannya dengan suara keras, untuk di ajak makan siang bersama. Ya Dono dan Kasino, ya segera pindah dari duduk halaman belakang ke dalam rumah untuk makan siang bersama. Hidangan pun telah siap di meja makan untuk di santap. Dono, Kasino dan Indro pun berkata bersamaan "Makan".
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...