Malam ini, ya bulan bersinar terang dan bentuknya sempurna...bulan purnama. Seperti biasanya Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di Pulau Paskah, ya seekor kelinci muda bernama EB dimaksudkan untuk menggantikan ayahnya sebagai Kelinci Paskah. Terintimidasi oleh tuntutan panggilan dan mengabaikan perintah ayahnya, EB melarikan diri ke Hollywood untuk mengejar mimpinya menjadi seorang drummer. Di Van Nuys, EB ditabrak oleh Fred O'Hare, seorang pemalas yang sedang menganggur, yang sedang mengemudi ke rumah bos saudara perempuannya Sam untuk menjaga rumah, sementara orang tuanya memaksanya untuk pindah. Berpura-pura cedera, EB membujuk Fred untuk membawanya masuk saat dia pulih, tetapi ketika EB menyebabkan masalah, Fred mencoba melepaskannya di hutan belantara. EB membujuk untuk membantunya dengan mengaku sebagai Kelinci Paskah, yang Fred sebagai seorang anak telah menyaksikan pengiriman telur.
Ayah EB mengirim pengawal kerajaannya, Baret Merah Muda, untuk mencarinya dan membawanya kembali. Di Hollywood, EB melihat Baret mendekatinya dan bersembunyi di dalam bisnis tempat Fred mengadakan wawancara kerja. EB menikmati sesi rekaman yang sukses dengan The Blind Boys of Alabama sebagai drummer pengganti mereka, tetapi merusak wawancara kerja Fred. Dalam prosesnya, EB mendapat tip tentang kemungkinan audisi untuk David Hasselhoff, ya yang mengundangnya untuk tampil di acaranya.
Setelah itu, Fred menghadiri kontes Paskah sekolah adik angkatnya Alex dengan EB bersembunyi di dalam tas. EB, khawatir bahwa Baret Merah Muda tampaknya telah menemukannya karena tiga bayangan setelan kelinci di dinding dan muak dengan penampilan Alex yang mengerikan tentang "Peter Cottontail", berlari keluar dan mengganggu pertunjukan, memaksa Fred untuk berpura-pura melakukan tindakan ventriloquist dengan kerja sama EB sebagai bonekanya dan memimpin pertunjukan dalam bernyanyi, "Aku Ingin Permen". Baik ayah Fred, Henry dan Alex, marah karena tindakan itu, tetapi Fred terinspirasi untuk menjadi Kelinci Paskah sendiri. Meskipun skeptis, EB setuju untuk melatihnya dan menemukan bahwa Fred memiliki bakat asli untuk itu.
Sementara itu, komandan kedua Kelinci Paskah, Carlos the Chick, merencanakan kudeta melawan dia untuk mengambil alih Paskah. Carlos menginspirasi anak-anak ayam untuk membangkitkan kelinci dan mulai berlatih untuk menjadi Kelinci Paskah, atau, Cewek Paskah, tetapi tampaknya tidak memiliki kualitas yang dibutuhkan Kelinci Paskah. Saat Baret Merah Muda mendekat, EB menyiapkan umpan untuk memalsukan kematiannya dan pergi ke pertunjukan Hasselhoff. Baret melihat umpan dan, ngeri bahwa Fred tampaknya telah membunuh EB, menangkapnya dan membawanya ke Pulau Paskah. Fred dihadapkan oleh ayah EB dan Carlos, namun Carlos berpura-pura marah tentang kematian EB, membungkam Fred ketika dia mencoba untuk mengatakan yang sebenarnya, dan merebut kendali pabrik Paskah, mengikat ayah EB dan menempatkan dia dan Fred untuk direbus hidup-hidup. . Sementara itu, EB mulai merasa bersalah karena bertindak egois dan meninggalkan Fred,
EB balapan kembali ke pabrik. Dia menghadapi Carlos, tetapi tidak bisa bergerak dalam permen bergetah dan dilemparkan ke garis ukiran kelinci coklat. EB bertahan dengan menghindari bilah mesin, sementara Fred makan melalui tali licorice hitam, melarikan diri dengan ayah EB, yang tidak bisa makan karena rasa permen yang buruk. Carlos, sekarang kombinasi cewek-kelinci karena keajaiban The Egg of Destiny, bertarung dengan EB dan mengalahkannya dengan mudah karena ukurannya. Carlos kemudian mencoba untuk memimpin Egg Sleigh dengan sidekick Phil mengarahkan, tetapi EB mengimprovisasi sesi drum yang mendorong Phil untuk menari tak terkendali mengikuti irama dan memberikan sinyal yang salah, menyebabkan giring jatuh dan menaklukkan Carlos. EB dan ayahnya berdamai, dan dia dan Fred dimahkotai sebagai kelinci Paskah bersama, sementara Carlos dipaksa menarik Egg Sleigh.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi terpikir sesuatu dan berkata "Mati".
"Mati. Siapa yang mati Budi?" kata Eko.
"Kucing tetangga yang mati di tabrak mobil," kata Budi.
"Serius Budi. Kucing tetangga mati karena di tabrak mobil," kata Eko.
"Becanda," kata Budi.
"Ooo becanda toh. Padahal aku...anggap serius. Ya cerita kucing tetangga mati di tabrak mobil, ya benar gitu," kata Eko.
"Kalau kucing tetangga benar mati di tabrak mobil, ya pasti cerita berkaitan dengan cerita horor gitu," kata Budi.
"Cerita horor," kata Eko.
"Kucing punya sembilan nyawa. Jika mati karena di tabrak mobil. Maka kucing masih hidup, ya nyawa tinggal delapan. Orang yang menabrak kucing, ya mengalami kesialan ini dan itu. Ya kucing balas dendam karena dirinya di tabrak mobil gitu. Orang itu, ya mati mengenaskan di bunuh kucing," kata Budi.
"Serem ceritanya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi yang di maksud Budi yang berkaitan dengan mati apa?" kata Eko.
"Sebenarnya sih. Aku inget mati saja," kata Budi.
"Ya inget mati. Ya bagus sih. Hidup ini kan tidak selamanya. Bagi yang paham agama, ya berlomba-berlomba beribadah dengan baik karena mati sewaktu-waktu untuk mengumpulkan amal baik dengan baik gitu," kata Eko.
"Bagi yang paham agama, ya berlomba-lomba dalam ibadah untuk bekal dengan baik, ya amal baik karena mati sewaktu-waktu. Bagi orang-orang jauh agama, ya kemungkinkan sih ingin hidup selama dunia ini dengan tujuan bersenang-senang dan juga takut mati sih," kata Budi.
"Memang sih. Bagi orang-orang jauh dari agama ingin hidup selamanya dunia ini, ya bersenang-senang dengan baik. Takut mati juga sih," kata Eko.
"Orang-orang yang jauh dari agama, ya percaya atau tidak....siksa kubur dan siksa di neraka?" kata Budi.
"Tanda tanya toh," kata Eko.
"Bagi yang yakin pada agama yang di yakini, ya percaya saja....siksa kubur dan siksa di neraka....ada gitu. Maka yang paham agama tetap dengan baik ibadah dengan tujuannya terbebas dari siksa kubur dan masuk surga," kata Budi.
"Bagi yang yakin pada agama yang di yakin, ya tetap ibadah dengan baik," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Sebaliknya itu?" kata Budi.
"Sebaliknya apa?" kata Eko.
"Kuburan. Sebaiknya di pager atau tidak?" kata Budi.
"Sebaiknya. Menurut aku sih. Lebih baik tidak di pager. Manusia supaya inget mati karena hidup ini tidak selamanya," kata Eko.
"Aku sependapat dengan Eko. Kuburan tidak perlu di pager, ya agar manusia inget mati karena hidup ini tidak selamanya," kata Budi.
"Manusia ada yang takut dengan kuburan, ya nuansa horor gitu," kata Eko.
"Takut pada kuburan. Berarti takut bertemu hantu," kata Budi.
"Mungkin itu, ya Jin nakal yang berubah jadi serem untuk menakuti manusia yang penakut," kata Eko.
"Mungkin sih...Jin nakal," kata Budi.
"Cerita horor terkadang bikin merinding, ya bulu kuduk berdiri karena cerita di waktu malem seperti ini," kata Eko.
"Serem!!!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Budi masih ngumpulkan data lingkungan ini dan itu?" kata Eko.
"Ya masihlah aku ngumpulkan data lingkungan ini dan itu. Tujuan belajar, ya penelitian aku," kata Budi.
"Masih toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu.