CAMPUR ADUK

Wednesday, December 9, 2020

DI ULANG-ULANG

Dono sedang santai di ruang tamu sambil minum teh. 

"Teh ini enak," kata Dono. 

Indro yang selesai urusan kerjaannya, ya ke ruang tamu. Duduk di ruang tamu sambil menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum. 

"Enak teh ini," kata Indro. 

Dono menaruh cangkir teh di meja begitu juga Indro. 

"Don hari ini tetap seperti biasanya, ya?!" kata Indro. 

"Biasa apanya?!" kata Dono. 

"Manusia tetap sibuk dengan tujuannya masing-masing!" kata Indro. 

"Rencana manusia untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan yang di harapkan dengan baik. Contohnya : jadi juara yang terbaik di bidang yang di gelutin ini dan itu," kata Dono. 

"Maksudku itu!" kata Indro. 

"Hidup dari dulu tidak pernah berubah, ya seperti itu saja di ulang-ulang dari satu generasi ke generasi selanjutnya demi mengisi dunia ini, ya kata Roh yang selalu bilang pada ku!" kata Dono. 

"Di ulang-ulang toh," kata Indro. 

Indro mengambil cangkir tehnya di meja dan di minumnya. 

"Enak," kata Indro. 

Indro pun menaruh cangkir teh di meja. 

"Banyak orang ingin di nilai, ya seberapa dia kaya, pinter, dan baiknya!" kata Indro. 

"Kalau data di kumpulkan dari masyarakat yang ini dan itu, ya bener sih omongan Indro!" kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Jadi bener toh. Aku dapetnya dari orang kaya sekitar sini, ya inginnya tuh orang di nilai kaya hartanya seperti mobil, motor dan seisi rumahnya," kata Indro. 

"Kerjaan manusia yang kaya seperti itu semua. Kalau orang kaya sadar, ia berkata seperti ini "Aku lebih baik hidup sederhana saja!"....," kata Dono. 

"Orang yang kaya yang sadar itu selalu berkata sederhana saja. Jadi bijak itu mah!" kata Indro. 

"Orang bijak seperti tuh banyaklah. Dekatnya pada kebaikan. Sering nolong orang dengan sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan. Tapi tidak ingin sanjungan apa pun? Cuma terpanggil saja untuk menolong karena harta banyak, ya di bagikan pada orang miskin!" kata Dono. 

"Orang dermawan toh!" kata Indro. 

"Iya dermawan. Contohnya, ya bisa di lihat di Tv kan!" kata Dono. 

"Ada Don. Banyak Don!" kata Indro. 

"Hartanya berkurang apa enggak?!" kata Dono. 

"Enggak Don. Malah bertambah gitu. Contohnya : Pak Joko Widodo yang bagi-bagiin sodakoh kan. Maka itu rezekinya di tambah dengan keberhasilan anak-anaknya," kata Indro. 

"Contoh yang tepat banget," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Sudah ah ngobrolnya lebih main game di Hp aja!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dengan remot Indro memilih chenel yang paling bagus acaranya. Dono, ya asik main game di Hp-nya. Kasino, ya sibuk di tempat kerjaan gitu

TANAH

Indro dan Kasino duduk di halaman belakang untuk menikmati pagi yang cerah. 

"Tanah," kata Indro. 

"Ada apa dengan tanah?" kata Kasino. 

"Nabi Adam itu terbuat dari Tanah, ya Kasino," kata Indro. 

"Memang terbuat dari Tanah, ya berdasarkan ceritanya sih," kata Kasino. 

"Kalau kita mati, ya kita kembali jadi Tanah," kata Indro. 

"Ya memang sih kita kembali jadi Tanah," kata Kasino. 

"Jadi bener," kata Indro. 

Indro pun mengambil cangkir yang berisi teh, ya segera di minumnya.

"Emmmm enak," kata Indro. 

Kasino pun mengambil cangkir berisi di teh dan meminumnya. 

"Enak teh ini," kata Kasino. 

Kasino dan Indro menaruh cangkir teh di meja. 

"Kayu....itu leburnya jadi Tanah kan, Kasino?!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

"Tembok rumah itu, Tanah kan?!" kata Indro. 

"Iya Tanah, tembok rumah sampai genteng," kata Kasino. 

"Mobil dan motor, ya Tanah kan?!" kata Indro. 

"Entar dulu. Kalau mobil dan motor itu terbuat dari logam unsurnya. Memang sih di ambil dari perut bumi sih. Di pikir dengan baik, ya Tanah lah," kata Kasino. 

"Segala hal terbuat dari Tanah. Hidup dengan kemegahan dunia ini ternyata terbuat dari tanah. Kalau mati, ya kembali menjadi tanah. Hidup ini sekedar saja ternyata," kata Indro. 

"Memang sekedar saja hidup," kata Kasino. 

Kasino dan Indro pun mengambil cangkir teh di meja, ya segera di minumnya. Roh pun mendengarkan omongan Kasino dan Indro. 

"Dua pemuda yang paham tentang awal dan akhirnya hidup," kata Roh. 

Kasino dan Indro yang memang tidak bisa mendengarkan apa omongan Roh, karena tidak punya ilmunya. Kasino dan Indro pun menaruh cangkir teh di meja. 

"Atas izin Allah SWT, kita hidup kan....Kasino?!" kata Indro. 

"Iya, kalau kita mati pun ke hendak Allah SWT," kata Kasino. 

"Jadi bener dong!" kata Indro. 

"Memang bener lah!" kata Kasino. 

"Segala hal yang kita usaha kan ini dan itu untuk hidup di muka bumi saja. Berarti banyak orang yang lupa dasarnya karena salah mengartikan hidup," kata Indro. 

"Hidup itu mudah jadi sulit karena segala hal di kuasai oleh orang yang kaya tapi tidak mengerti arti hidup. Segala hal yang di usahakan orang kaya itu, ya terbuat dari tanah tetap saja sombong," kata Kasino. 

"Semua kan karena peradaban di bentuk manusia. Yang ini dan itu untuk hidup ini dan itu. Padahal kalau sadar, ya segala hal ya sia-sia," kata Indro. 

"Peradaban yang membuat manusia lupa dasarnya," kata Kasino. 

"Sudah ngobrolnya, ya main game di Hp-ku!" kata Indro. 

"Hidup ya di nikmati saja. Walau hidup itu sejenak. Aku main game di Hp-ku juga!" kata Kasino. 

Kasino dan Indro, ya asik main game di Hp-nya. Dono yang sedang mengetik di leptopnya berhenti. 

"Perkara-perkara di antara manusia ini lebih banyak kebodohanku saja. Harta yang di kumpulan, ya hanya sekedar saja untuk menjalankan hidup saja," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya untuk menyelesaikan cerita yang di buatnya. Kasino asik main game di Hp-nya, ya begitu juga dengan Indro. Keadaan lingkungan pun mulai beraktivitas dengan tujuan manusia yang mengejar mimpi dan harapan.

PERMAINAN SAJA!

Dono diam di depan leptopnya di ruang makan. Roh pun muncul di sebelah kanan Dono dan berkata "Apa yang kamu inginkan sudah tercapai. Tentang kebenaran masa lalu dan masa depan sudah aku jelaskan dengan baik."

"Aku mengerti hidup ini sementara. Dunia ini cuma permainan saja di masa lalu untuk mendidik anak-anak untuk masa depan sekarang dan selanjutnya. Aku merasa semu semuanya karena aku bicara dengan Roh," kata Dono.

"Seharusnya kamu tidak membuka rahasia tentang kebenaran rahasia dunia ini. Maka hidup mu punya arti," kata Roh.

"Aku yang salah. Pada akhirnya aku benar tetap sendirian di muka bumi ini," kata Dono.

"Anak muda yang berhasil membuka rahasia kebenaran dunia ini dengan ilmu kematian," kata Roh.

"Ya...," kata Dono sambil menghelakan nafasnya.

Dono pun mengetik di leptopnya membuat cerita yang di kumpulkan dari jaringan internet ini dan itu. Kasino dan Indro yang sedang asik menonton Tv di ruang tengah.

"Kasino kenapa Dono tidak menarik lagi mengumpulkan data-data Pemilu ini dan itu?" kata Indro.

"Dono itu bidangnya pemerintahan, tapi tidak kerja di pemerintahan ya swasta kerjanya. Semua pergerakan pemerintahan ini dan itu di pelajarin dengan baik. Pada akhirnya Dono menemukan titik yang paling benci di dunia ini. Permainan saja!" kata Kasino.

"Permainan saja!" kata Indro.

"Ya....memang cuma permainan saja di dunia ini. Siapa yang menang dalam permainan jadi pemimpin? Siapa yang kalah, ya mengikuti aturan dari pemenang jadi pemimpin?!" kata Kasino.

 "Kalau di pikir dengan baik, ya benarlah. Cuma permainan saja!" kata Indro.

"Swasta yang benar-benar swasta, ya hanya kerja keras dan kerja keras demi hidup. Contohnya : pedagang. Kalau orang-orang yang bekerja di menjadi pegawai negeri sampai pejabat dan pejibut, ya mengikuti aturan yang di bentuk demi kelangsungan dari program kerja yang di bentuk dengan baik. Pembangunan dan pembangunan ini dan itu," kata Kasino.

"Memang sih kenyataan sebenarnya itu sih," kata Indro.

"Semua menaruh harapan pada pemimpin untuk masa depan lebih baik, kata orang-orang yang punya mimpi ingin perubahan jadi kaya terbebas dari kemiskinan," kata Kasino.

"Aku tidak berpikir menaruh harapan seperti itu. Jadi beban saja. Harus kerja keras dan kerja keras mengubah apa yang di depanku menghasilkan sesuatu yang baik dan aku bisa hidup di muka bumi ini dengan layak," kata Indro.

"Sikap yang baik," kata Kasino.

"Jadi bagaimana dengan hasil Pemilu yang ini dan itu?!" kata Indro.

"Hasil cukup memuaskan saja. Ya sekedar pendapat saja. Menyenangkan orang lain lebih baikkan. Pujian saja!" kata Kasino.

"Menyenangkan orang lain toh. Pujian saja. Memuaskan hasilnya Pemilu ini dan itu. Walau sebenarnya ada data ini dan itu, ya masih bisa di perhitungkan dengan baik. Ok aku samain saja. Pujian saja, Bagus!" kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv. Dono masih mengetik di leptopnya, ya tiba-tiba berhenti.

"Terjadi pembunuhan di sebuah villa. Mayat yang di bunuh di kuburkan di halaman belakang. Setelah sepuluh tahun berlalu. Villa pun di isi dengan penghuni yang baru. Teror hantu pun terjadi di villa tersebut. Pemilik baru villa ketakutan sekali. Sampai akhir cerita, ya terungkaplah pembunuhnya dan di tangkap polisi. Mayat pun di kuburkan di tempat yang layak. Ok....cerita misterinya seperti itu saja dengan judul 'Villa berdarah'...," kata Dono.

Dono mengetik apa yang di omonginnya dengan baik di leptopnya. Kasino dan Indro, ya tetap asik nonton Tv yang acaranya bagus baget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK