"Teh ini enak," kata Dono.
Indro yang selesai urusan kerjaannya, ya ke ruang tamu. Duduk di ruang tamu sambil menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum.
"Enak teh ini," kata Indro.
Dono menaruh cangkir teh di meja begitu juga Indro.
"Don hari ini tetap seperti biasanya, ya?!" kata Indro.
"Biasa apanya?!" kata Dono.
"Manusia tetap sibuk dengan tujuannya masing-masing!" kata Indro.
"Rencana manusia untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan yang di harapkan dengan baik. Contohnya : jadi juara yang terbaik di bidang yang di gelutin ini dan itu," kata Dono.
"Maksudku itu!" kata Indro.
"Hidup dari dulu tidak pernah berubah, ya seperti itu saja di ulang-ulang dari satu generasi ke generasi selanjutnya demi mengisi dunia ini, ya kata Roh yang selalu bilang pada ku!" kata Dono.
"Di ulang-ulang toh," kata Indro.
Indro mengambil cangkir tehnya di meja dan di minumnya.
"Enak," kata Indro.
Indro pun menaruh cangkir teh di meja.
"Banyak orang ingin di nilai, ya seberapa dia kaya, pinter, dan baiknya!" kata Indro.
"Kalau data di kumpulkan dari masyarakat yang ini dan itu, ya bener sih omongan Indro!" kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Jadi bener toh. Aku dapetnya dari orang kaya sekitar sini, ya inginnya tuh orang di nilai kaya hartanya seperti mobil, motor dan seisi rumahnya," kata Indro.
"Kerjaan manusia yang kaya seperti itu semua. Kalau orang kaya sadar, ia berkata seperti ini "Aku lebih baik hidup sederhana saja!"....," kata Dono.
"Orang yang kaya yang sadar itu selalu berkata sederhana saja. Jadi bijak itu mah!" kata Indro.
"Orang bijak seperti tuh banyaklah. Dekatnya pada kebaikan. Sering nolong orang dengan sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan. Tapi tidak ingin sanjungan apa pun? Cuma terpanggil saja untuk menolong karena harta banyak, ya di bagikan pada orang miskin!" kata Dono.
"Orang dermawan toh!" kata Indro.
"Iya dermawan. Contohnya, ya bisa di lihat di Tv kan!" kata Dono.
"Ada Don. Banyak Don!" kata Indro.
"Hartanya berkurang apa enggak?!" kata Dono.
"Enggak Don. Malah bertambah gitu. Contohnya : Pak Joko Widodo yang bagi-bagiin sodakoh kan. Maka itu rezekinya di tambah dengan keberhasilan anak-anaknya," kata Indro.
"Contoh yang tepat banget," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Sudah ah ngobrolnya lebih main game di Hp aja!" kata Dono.
"Iya," kata Indro.
Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dengan remot Indro memilih chenel yang paling bagus acaranya. Dono, ya asik main game di Hp-nya. Kasino, ya sibuk di tempat kerjaan gitu
No comments:
Post a Comment