"Aku mengerti hidup ini sementara. Dunia ini cuma permainan saja di masa lalu untuk mendidik anak-anak untuk masa depan sekarang dan selanjutnya. Aku merasa semu semuanya karena aku bicara dengan Roh," kata Dono.
"Seharusnya kamu tidak membuka rahasia tentang kebenaran rahasia dunia ini. Maka hidup mu punya arti," kata Roh.
"Aku yang salah. Pada akhirnya aku benar tetap sendirian di muka bumi ini," kata Dono.
"Anak muda yang berhasil membuka rahasia kebenaran dunia ini dengan ilmu kematian," kata Roh.
"Ya...," kata Dono sambil menghelakan nafasnya.
Dono pun mengetik di leptopnya membuat cerita yang di kumpulkan dari jaringan internet ini dan itu. Kasino dan Indro yang sedang asik menonton Tv di ruang tengah.
"Kasino kenapa Dono tidak menarik lagi mengumpulkan data-data Pemilu ini dan itu?" kata Indro.
"Dono itu bidangnya pemerintahan, tapi tidak kerja di pemerintahan ya swasta kerjanya. Semua pergerakan pemerintahan ini dan itu di pelajarin dengan baik. Pada akhirnya Dono menemukan titik yang paling benci di dunia ini. Permainan saja!" kata Kasino.
"Permainan saja!" kata Indro.
"Ya....memang cuma permainan saja di dunia ini. Siapa yang menang dalam permainan jadi pemimpin? Siapa yang kalah, ya mengikuti aturan dari pemenang jadi pemimpin?!" kata Kasino.
"Kalau di pikir dengan baik, ya benarlah. Cuma permainan saja!" kata Indro.
"Swasta yang benar-benar swasta, ya hanya kerja keras dan kerja keras demi hidup. Contohnya : pedagang. Kalau orang-orang yang bekerja di menjadi pegawai negeri sampai pejabat dan pejibut, ya mengikuti aturan yang di bentuk demi kelangsungan dari program kerja yang di bentuk dengan baik. Pembangunan dan pembangunan ini dan itu," kata Kasino.
"Memang sih kenyataan sebenarnya itu sih," kata Indro.
"Semua menaruh harapan pada pemimpin untuk masa depan lebih baik, kata orang-orang yang punya mimpi ingin perubahan jadi kaya terbebas dari kemiskinan," kata Kasino.
"Aku tidak berpikir menaruh harapan seperti itu. Jadi beban saja. Harus kerja keras dan kerja keras mengubah apa yang di depanku menghasilkan sesuatu yang baik dan aku bisa hidup di muka bumi ini dengan layak," kata Indro.
"Sikap yang baik," kata Kasino.
"Jadi bagaimana dengan hasil Pemilu yang ini dan itu?!" kata Indro.
"Hasil cukup memuaskan saja. Ya sekedar pendapat saja. Menyenangkan orang lain lebih baikkan. Pujian saja!" kata Kasino.
"Menyenangkan orang lain toh. Pujian saja. Memuaskan hasilnya Pemilu ini dan itu. Walau sebenarnya ada data ini dan itu, ya masih bisa di perhitungkan dengan baik. Ok aku samain saja. Pujian saja, Bagus!" kata Indro.
Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv. Dono masih mengetik di leptopnya, ya tiba-tiba berhenti.
"Terjadi pembunuhan di sebuah villa. Mayat yang di bunuh di kuburkan di halaman belakang. Setelah sepuluh tahun berlalu. Villa pun di isi dengan penghuni yang baru. Teror hantu pun terjadi di villa tersebut. Pemilik baru villa ketakutan sekali. Sampai akhir cerita, ya terungkaplah pembunuhnya dan di tangkap polisi. Mayat pun di kuburkan di tempat yang layak. Ok....cerita misterinya seperti itu saja dengan judul 'Villa berdarah'...," kata Dono.
Dono mengetik apa yang di omonginnya dengan baik di leptopnya. Kasino dan Indro, ya tetap asik nonton Tv yang acaranya bagus baget.
No comments:
Post a Comment