***
Budi selesai menyanyi, ya main gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca cerpen saja," kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya di baca dengan baik cerpen yang ceritanya menarik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Dua hari sebelum pernikahannya, bujangan Doug Billings melakukan perjalanan ke Las Vegas bersama sahabatnya Phil Wenneck, seorang guru sekolah dasar yang sarkastik, Stu Price, seorang dokter gigi yang gelisah, dan Alan Garner, calon saudara iparnya yang aneh. Sid, ayah dari tunangan Doug, Tracy, meminjamkan Doug Mercedes-Benz W111 antiknya untuk dikendarai ke Vegas. Mereka memesan suite di Caesars Palace dan merayakannya dengan menyelinap ke atap hotel dan mengambil foto Jagermeister. Keesokan harinya, Phil, Stu dan Alan terbangun, tidak dapat mengingat malam sebelumnya. Doug tidak bisa ditemukan, gigi Stu hilang, kamar berantakan, harimau Bengal di kamar mandi, dan bayi di lemari. Mereka melihat kasur Doug tertusuk patung di luar, dan ketika mereka meminta Mercedes mereka, pelayan mengantarkan mobil polisi Las Vegas.
Menelusuri kembali langkah mereka, ketiganya melakukan perjalanan ke rumah sakit, menemukan bahwa mereka dibius dengan Rohypnol, menyebabkan kehilangan ingatan, dan mereka pergi ke rumah sakit dari kapel pada malam sebelumnya. Di kapel, mereka mengetahui bahwa Stu menikahi seorang gadis panggilan bernama Jade, meskipun menjalin hubungan dengan pacarnya yang mendominasi dan berselingkuh, Melissa. Di luar kapel, ketiganya diserang oleh gangster yang menuntut untuk mengetahui di mana "dia" berada. Bingung, mereka melarikan diri dan melacak Jade, ibu bayi tersebut.
Mereka ditangkap oleh polisi karena mencuri kapal penjelajah tersebut. Setelah diberitahu bahwa Mercedes disita, ketiganya dibebaskan ketika mereka tanpa disadari secara sukarela menjadi sasaran demonstrasi teser. Saat mengemudikan Mercedes, mereka menemukan seorang pria Tionghoa telanjang bernama Leslie Chow di bagasi, yang memukul ketiganya dengan linggis dan melarikan diri. Alan mengaku bahwa dia membius minuman mereka untuk memastikan mereka mendapatkan malam yang baik, percaya bahwa obat tersebut adalah Ekstasi.
Kembali ke kamar mereka, mereka menemukan Mike Tyson, yang membuat Alan pingsan dan memerintahkan mereka untuk mengembalikan harimaunya ke rumahnya. Setelah Stu membiusnya, mereka memasukkannya ke dalam Mercedes, dan pergi ke rumah Tyson. Namun, harimau itu terbangun dan menyerang mereka, mencakar leher Phil dan merusak interior mobil. Mereka mendorong mobil sepanjang perjalanan ke mansion dan mengantarkan harimau itu ke Tyson, yang menunjukkan rekaman kamera keamanan yang menunjukkan mereka tidak kehilangan Doug sampai mereka kembali ke hotel. Saat mengemudi kembali, mobil mereka ditabrak oleh Cadillac Escalade hitam yang diawaki oleh gangster dari kapel dan Chow, bos mereka. Chow menuduh mereka menculiknya dan mencuri chip poker senilai $80.000. Saat mereka menyangkalnya, dia memberi tahu mereka bahwa dia memiliki Doug, dan mengancam akan membunuhnya jika chip tersebut tidak dikembalikan. Tidak dapat menemukan chip Chow, Alan, dengan bantuan Stu dan Jade, menggunakan pengetahuannya tentang penghitungan kartu untuk memenangkan $82.400 dengan bermain blackjack.
Mereka bertemu Chow di Guru Mojave untuk menukarkan chip tersebut dengan Doug, hanya untuk mengetahui bahwa "Doug" yang dimaksud sebenarnya adalah pengedar narkoba yang secara tidak sengaja menjual roofies tersebut kepada Alan. Karena pernikahan Doug yang asli akan dilangsungkan lima jam lagi, Phil menelepon Tracy untuk memberi tahu dia bahwa mereka tidak dapat menemukannya. Bersamaan dengan itu, pernyataan Doug yang lain bahwa seseorang yang mengambil roofies lebih mungkin berakhir di lantai daripada di atap, menyebabkan Stu menyadari keberadaan Doug.
Mereka kembali ke Caesars Palace di mana mereka menemukan Doug yang kebingungan dan terbakar sinar matahari di atap. Mereka memindahkannya ke sana di kasurnya sebagai lelucon, tapi lupa ketika atapnya sudah rusak; Doug melemparkan kasur ke patung itu sebagai upaya memberi isyarat minta tolong. Sebelum berangkat, Stu mengatur pertemuan dengan Jade untuk kencan minggu berikutnya. Karena tidak ada penerbangan yang tersedia, keempatnya pulang dengan Mercedes yang hancur, di mana Doug mengungkapkan bahwa dia memiliki uang asli Chow sebesar $80.000 di sakunya. Meskipun mereka datang terlambat, Doug dan Tracy sudah menikah. Di pesta pernikahan, Stu dengan gembira putus dengan Melissa. Alan menemukan kamera digital Stu berisi foto pesta pora dari malam di Las Vegas, dan keempatnya setuju untuk melihat gambar tersebut sebelum menghapusnya.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Eko belum datang juga. Kalau begitu. Baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita-berita di koran, ya banyak yang menarik-menarik dari urusan pemerintahan di dalam negeri yang ini dan itu, pemerintahan luar negeri yang ini dan itu, olahraga yang ini dan itu, dan artis yang ini dan itu. Cukup lama Budi baca koran, ya akhirnya Eko datang juga gitu. Eko memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Gorengan," kata Eko.
Eko mengambil gorengan di piring, ya gorengan di makan dengan baik gitu.
"Biasanya singkong rebus. Hari ini. Gorengan. Beli apa buat Budi?" kata Eko.
"Buat!" kata Budi.
"Buat toh. Enak gorengan yang di buat Budi?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Rasanya. Ada rasa yang beda, ya gorengan yang aku makan. Pake bahan apa Budi?" kata Eko.
Eko mengambil gelas aqua di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Biasa Budi menaruh gelas aqua untuk tamu, ya di taruh di bawah meja, ya satu dus. Eko meminum dengan baik gitu. Sebenarnya, ya minuman air mineral banyak merek yang jual di Indonesia. Air mineral berkompetisi dengan baik, ya usaha yang di jalan. Salah satu roda penggerak ekonomi demi hidup ini.
"Daun mantang," kata Budi.
Eko menaruh gelas aqua di meja.
"Daun mantang. Tanaman Budi di pot yang di taruh di depan, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya," kata Budi.
"Enak sih. Bakwan goreng, ya pake daun mantang," kata Eko.
"Daun mantang, ya biasa di buat sayur. Ya enak lah di buat makanan bakwan goreng," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Koran," kata Eko.
Eko mengambil koran di meja, ya di baca dengan baik koran gitu. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan, ya menunggu Eko selesai baca koran gitu. Eko membaca koran dengan teknik baca cepat gitu, ya jadi cepat selesai baca korannya.
"Beritanya...bagus-bagus," kata Eko.
Eko menaruh koran di meja gitu.
"Yang buat berita, ya pinter-pinter di bidangnya," kata Budi.
"Pendidikan tinggi dan berpengalaman yang buat berita," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Salah satu penggerak roda ekonomi, ya orang-orang yang kerja buat berita di koran," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sebenarnya?" kata Budi.
"Sebenarnya apa Budi?" kata Eko.
"Aku cemburu," kata Budi.
"Budi....cemburu. Karena Tasya jalan dengan cowok, ya Budi?" kata Eko.
"Bukan urusan aku dengan Tasya!" kata Budi.
"Yaaa aku kirain....urusan cinta Budi dengan Tasya, ya ada masalah.....karena pihak ketiga, ya cowok yang keren, ganteng, dan kaya," kata Eko.
"Yang aku maksud itu. Berita artis Laura dan Al Ghazali jalan bareng gitu. Aku cemburu gitu," kata Budi.
"Oooo artis toh. Permainan biasanya toh. Mencintai tak harus di miliki, ya versi penggemar," kata Eko.
"Mencintai tak harus miliki," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Becanda," kata Budi.
"Kalau aku sih. Yaaa artis Eca dan Alam jalan bareng gitu. Aku cemburu," kata Eko.
"Beneran Eko cemburu?" kata Budi.
"Becanda," kata Eko.
"Yaaa aku dan Eko, ya sama aja. Becanda," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga," kata Eko.
"Oke. Main permainan ular tangga," kata Budi.
Budi mengambil koran di meja di taruh di bawah meja dan mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ngomongin orang-orang yang buruk yang pandai berpura-pura dalam menjalankan hidup ini, ya kerja di pemerintahan dan perusahaan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Jika terjadi masalah. Pastinya bisa di selesaikan dengan permainan, ya bisa lepas dari jeratan hukum," kata Budi.
"Realitanya begitu. Kongkalikong. Nepotisme di jalankan dengan baik," kata Eko.
"Kacau dan kacau," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main permainan ular tangga dengan baik gitu.