CAMPUR ADUK

Tuesday, April 16, 2024

THE DRY

Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Punah semua harapan bersamaSekira kau larut dalam hatiAku menanti bayangmu iniAndai engkau nyata dalam mimpi
Kurasa resah bila kau tiadaHadirmu mengubah sejuta rasa pedih
Yang memilih aku adalah dirimuJika benar itu, jangan khianatiBerjanji padaku, percaya selalu
Biarkan semua mereka berkataAsal jangan pernah engkau khianatiBerjanji padaku, percaya selalu
Aku bagaikan mentari jinggaMenghiasi cahaya kamarmuAku pun juga seperti rembulanMenemani di saat malammu
Kurasa resah bila kau tiadaHadirmu mengubah sejuta rasa pedih
Yang memilih aku adalah dirimuJika benar itu, jangan khianatiBerjanji padaku, percaya selalu
Biarkan semua mereka berkataAsal jangan pernah engkau khianatiBerjanji padaku, percaya selalu
Yang memilih aku adalah dirimuJika benar itu, jangan khianatiBerjanji padaku, percaya selalu
Yang memilih aku adalah dirimuWo-ooo"

***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Agen Federal Aaron Falk kembali ke kampung halamannya Kiewarra di Victoria untuk menghadiri pemakaman teman masa kecilnya Luke Hadler, yang diduga membunuh istrinya Karen dan putra mereka Billy sebelum bunuh diri. Hanya bayi perempuan mereka, Charlotte, yang selamat. Orang tua Luke meminta Falk untuk tinggal dan menyelidiki kejahatan tersebut, dan dia dengan enggan setuju.

Dalam kilas balik, terungkap bahwa Falk meninggalkan kota dua puluh tahun sebelumnya untuk menghindari pelecehan ketika dia dicurigai dalam kematian pacarnya Ellie. Sekembalinya, dia menemukan banyak penduduk kota masih marah padanya, terutama ayah Ellie, Mal dan sepupunya, Grant, yang mencapnya sebagai pembohong dan pembunuh.

Dengan bantuan sersan lokal kota Greg Raco, Falk mulai menyelidiki peristiwa seputar kematian Luke. Mereka menemukan bahwa peluru senapan yang digunakan dalam kejahatan itu adalah Remingtons, sedangkan Luke hanya memiliki Winchesters. Falk juga mewawancarai Scott Whitlam, kepala sekolah setempat dan bos Karen, yang menjelaskan bahwa meskipun dia dan Luke mengalami masalah uang, mereka tampaknya tidak memiliki masalah serius. Saat Falk menemukan kata 'GRANT?' tulisan tangan di belakang kwitansi buku perpustakaan, dia curiga Grant ingin membeli pertanian keluarga Hadler karena orang tua Luke tidak dapat mengelolanya sendiri.

Falk mengunjungi Gretchen, teman masa kecil lainnya dan rekan kerja Karen yang memberitahunya bahwa ada aplikasi yang ditemukan di meja Karen untuk pendanaan sekolah. Saat mengenang album foto lama, Falk melihat foto Luke menggendong putra Gretchen yang baru lahir, Lachlan. Dia menanyainya tentang Luke sebagai ayahnya; Gretchen membantahnya, tetapi secara tidak langsung menegaskan bahwa mereka berselingkuh. Falk langsung bertanya kepada Gretchen apakah dia bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, dan dia menyuruhnya pergi. Keesokan paginya, Falk mencuri beberapa aplikasi pendanaan dan menyadari bahwa Karen menulis 'GRANT?' mengacu pada keuangan.

Falk dan Raco pergi untuk menanyai Whitlam di sekolah, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melarikan diri ke semak-semak dengan membawa jerigen bensin dan korek api. Ketika mereka mengejarnya, Whitlam mengaku kecanduan judi, mencuri uang dari sekolah untuk membayar utangnya, dan membunuh keluarga Hadler untuk menutupi penipuannya. Dia kemudian membasahi dirinya dengan bensin dan membakar dirinya sendiri. Falk dan Raco menjatuhkannya ke tanah dan memadamkan api. Whitlam dan Raco mengalami luka bakar parah dan dirawat di rumah sakit, meskipun luka Falk tidak separah itu. Penyelidikan ditutup dengan pengakuan Whitlam, dan orang tua Luke berterima kasih kepada Falk karena telah membuktikan bahwa Luke tidak bersalah.

Sebelum meninggalkan kota, Falk bertemu dengan Gretchen dan meminta maaf karena telah menuduhnya; dia memaafkannya. Dia mengungkapkan bahwa dia selalu mencintai Luke tetapi dia memilih Karen. Falk mengunjungi daerah berbatu yang sering dia dan Ellie kunjungi; dia menemukan tas punggung lamanya, yang berisi jurnal yang mencatat bahwa dia bermaksud melarikan diri karena Mal melecehkannya. Kilas balik mengungkapkan bahwa ketika Mal mengetahui dia pergi, dia menenggelamkannya dengan marah. Falk mengucapkan selamat tinggal pada Ellie, lalu berjalan kembali ke kota dengan ransel di sepanjang dasar sungai, yang sekarang benar-benar kering.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Eko," kata Budi. 

"Apa?" kata Eko. 

"Aku punya vidio, ya aku ingin pendapat Eko tentang vidio!" kata Budi.

"Pendapat aku!" kata Eko. 

Budi mengambil Hp di saku celananya dan menyetel vidio di Hp dan di berikan pada Eko, ya untuk di tonton dengan baik gitu. Ya Eko mengambil Hp Budi, ya vidio yang berdurasi pendek di tonton Eko dua kali dengan tujuan menganalisa dengan baik karena Budi ingin pendapat Eko tentang vidio di Hp. 

"Vidionya bagus," kata Eko. 

Eko selesai menonton vidio di Hp dan Hp di berikan pada Budi. Dan Budi mengambil Hp, ya Hp di taruh di meja. 

"Emmm," kata Budi. 

"Vidio tentang Ustad zaman sekarang, ya siar agama. Pendapat aku..bagus siar agama mengikuti perkembangan zaman sekarang ini. Masih berkaitan urusan ekonomi dengan baik," kata Eko. 

"Ya begitulah isi vidio tersebut," kata Budi. 

"Tema yang di angkat menarik," kata Eko. 

"Memang menarik sih tema yang di angkat sih. Bagi yang menontonnya untuk menambah ilmu dan jadi paham dengan agama yang di yakini," kata Budi. 

"Paham agama, ya baik untuk orang-orang yang menonton," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Yaaa sebenarnya aku juga menonton siar agama lain. Dengan tujuan aku menilai siar agama yang lain," kata Budi. 

"Budi menonton siar agama lain juga. Hasilnya Budi?" kata Eko. 

"Yaaa bagus-bagus saja sih," kata Budi. 

"Budi mempelajari 6 agama, ya wajar menilai siar agama lain.....bagus," kata Eko. 

"Hidup ini tetap pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Budi. 

"Ya realitanya begitu," kata Eko. 

"Bagi yang memahami dengan baik, ya nonton vidio siar agama, ya tetap berjalan dengan baik demi kebaikan diri, keluarga dan orang lain," kata Budi. 

 "Pilihan yang baik," kata Eko. 

"Ya Toleransi termasuk pilihan baik," kata Budi. 

"Berbeda-beda agama yang di yakini manusia, ya pilihan yang baik demi kebaikan bersama....Toleransi," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Vidio yang di tonton Budi, ya 6 ajaran ada kontraversi?" kata Eko. 

"Yaaa ada sih kontraversi," kata Budi. 

"Manusia," kata Eko. 

"Ya manusia. Ada kepentingan tentang vidio yang di buat kontraversi masih urusan agama, ya 6 agama," kata Budi.

"Orang-orang di balik layar membuat vidio. Kepentingan ini dan itu," kata Eko. 

"Yaaa masih berkaitan dengan ekonomi," kata Budi. 

"Manusia sebagai pelaku ekonomi, ya harus menjalankan ekonomi dengan baik demi hidup ini," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan maju mundur cantik saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan maju mundur cantik!" kata Budi.

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan maju mundur cantik dengan baik gitu.

"Budi masih ngumpulin data ini dan itu?" kata Eko.

"Ya masih sih Eko, ya aku ngumpulin data ini dan itu. Penelitian aku," kata Budi.

"Masih toh," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Proses penelitian di jalankan dengan baik. Mendapat data temuan ini dan itu, ya dengan baik kan Budi?" kata Eko.

"Iya. Memang dapet data temuan ini dan itu, ya dalam penelitian yang aku jalankan dengan baik," kata Budi.

"Berarti penelitian Budi, ya bagus!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi tetap asik main permainan maju mundur cantik. 

FLYING

Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Robin adalah seorang gadis remaja yang menjadi asisten tim senam sekolah menengahnya, ya Buffalo Flyers. Dia pernah menjadi pesaing dalam olahraga tersebut tetapi terpaksa berhenti berkompetisi setelah kakinya terluka dalam kecelakaan mobil yang menewaskan ayahnya. Ibu Robin, Marge, kemudian menikah dengan pria bernama Jack, yang menganiaya Robin. Robin terus berlatih secara rahasia di gudang kosong, didukung oleh teman-temannya, Roy (supir bus) dan Fred (seorang satpam).

Di SMA barunya di Buffalo, New York, Robin menarik perhatian teman sekelasnya bernama Tommy. Dia mencoba untuk mengajak Robin beberapa kali tetapi tidak berhasil, karena Robin tertarik pada Mark, yang ada di Flyers.

Saat membantu Flyers, Robin diintimidasi oleh dua pesenam, Leah dan Stacy, namun berteman dengan pesenam lain, Carly. Setelah kembali bugar, Robin membentuk tim. Leah dan Stacy kemudian mengerjai Robin dengan berpikir bahwa Mark menyukainya. Setelah itu, Robin mencoba berbicara dengan Tommy, tetapi dia sudah mulai berbicara dengan gadis lain.

Saat kompetisi senam regional penting di Air Terjun Niagara mendekat, Robin terpilih untuk bertanding. Namun, Marge meninggal, mendorong Robin untuk keluar dari rumah Jack. Robin dan Tommy akhirnya memulai hubungan satu sama lain. Dia mengundangnya ke rumahnya, tempat mereka berhubungan seks. Dengan bantuan Carly dan Tommy, Robin melanjutkan latihan senamnya.

Di kompetisi regional, Robin berada di posisi kedua di belakang Leah menuju final routine on floor. Jack muncul di pertemuan itu. Masih marah pada Robin, dia memukulnya sampai dia dibela oleh Roy dan Fred. Robin kemudian melakukan rutinitas tanpa cela, mencetak 10 sempurna untuk memenangkan kompetisi.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi dan main gitar!" kata Budi.

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Kemarin masih adaNamaku di hatimu
Kini sirna termakanGelapnya malam
Kau lupakan dirikuYang pernah kau cintaBagaikan hilangnya si embun pagi
Ku sadar cinta tak selamanya bersatuBagai bayang-bayang dengan badanku
Mengarungi samudra cintaBukanlah hal yang biasaTak semudah mengucapkan janji
Harta adalah hiasan hidup semataKejujuran keikhlasan itu yang utamaJangan kau taburi cinta dengan permataTetapi hujanilah semua"

***

Budi selesai bernyanyi, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita toh!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Silakan Budi bercerita dengan baik. Aku seperti biasa mendengarkan cerita Budi seperti biasanya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Owan pemuda yang baik. Hidup ini, ya memang penuh dengan kompetisi kepintaran dari kaya dan miskin dengan tujuan ini dan itu. Owan demi hidup ini, ya kerja jualan ketoprak. Sebagai muslim yang baik, ya Owan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid gitu. Untuk pemahaman agama, ya Owan mendengarkan ceramahnya Bang Jack dengan baik di mesjid. Ya Bang Jack teman baiknya adalah Udin dan Asrul. Ya Udin kerjaannya penjual bakso. Rumah tangga yang di jalan Udin dan Sandra berjalan dengan baik karena keduanya saling pengertian gitu. Asrul kerjaannya jualan sayur di pasar gitu. Rumah tangga Asrul dan Dewi, ya berjalan dengan baik karena keduanya saling pengertian gitu. Urusan kisah cinta, ya Owan gagal bersama Ghea. Ya Ghea masih kuliah di Universitas gitu. Ya Ghea menolak Owan, ya lebih memilih Raffi gitu. Ya Raffi kerja di sebuah perusahaan gitu. Owan tidak patah semangat di tolak cewek, ya karena cewek banyak di dunia ini dan harus pinter milih dengan baik gitu. Sampai Owan tertarik dengan cewek cantik, ya masih proses pendekatan sih. Cewek yang di sukai Owan bernama Mely. Pak Sule punya istri yang bernama Ibu Nunung. Pak Sule merawat dengan baik istrinya tercinta yang sedang sakit keras gitu, ya begitu juga Mely anak Ibu Nunung, ya merawat Ibu Nunung dengan baik gitu. Sampai Ibu Nunung, ya meninggal dunia dan di makamkan dengan baik. Masalahnya, ya Pak Sule harus bayar hutang sama Jhon. Uang pinjaman itu, ya di pakai untuk biaya merawat Ibu Nunung gitu. Ketika di tagih sama anak buah Jhon ya Pak Sule tidak bisa membayar gitu. Jhon tertarik dengan Mely. Jhon ingin menikahi Mely dan hutang bisa di buat lunas. Mely tidak suka dengan Jhon, ya jadi Mely memilih membayar hutang tersebut. Ya Mely kerjaannya pegawai di toko pakaian, ya milik Ibu Ayu. Mely minta bantuan Ibu Ayu untuk di pinjamkan uang untuk membayar hutang sama Jhon. Ibu Ayu, ya ngasih pinjeman sama Mely gitu. Mely bekerja keras untuk membayar hutang sama Ibu Ayu. Mely yang dapat uang pinjeman dari Ibu Ayu, ya uang pinjeman tersebut di gunakan dengan baik sama Mely untuk membayar hutang sama Jhon. Ya yang di bayar sih, ya baru setengahnya hutang yang di bayar Mely sama Jhon gitu. Mely tetap berjuang dengan baik bekerja demi bisa membayar hutang pada Jhon dari pada di nikahi Jhon gitu. Owan menyukai Mely dengan baik gitu. Jadi Owan pendekatan dengan baik sama Mely dan jadi teman baik gitu. Kedekatan Mely dan Owan, ya tidak sukai Jhon gitu. Sampai Owan bertarung dengan anak buah Jhon dua orang gitu. Pertarungan sengit gitu. Dua orang anak buah Jhon di kalahkan dengan baik sama Owan gitu. Ketika Jhon dan Owan mau bertarung. Ada polisi Pak Surya dari Kepolisian Lapor Pak!. Pak Surya sedang patroli gitu. Jhon dan Owan tidak jadi bertarung jadi pergi dari daerah situ. Sampai Mely tahu Owan berkelahi dengan anak buahnya Jhon gitu, ya Mely khawatir dengan keadaan Owan karena di dalam diri Mely suka dengan Owan gitu. Owan pun mencari tahu tentang masalah Mely dengan Jhon. Ternyata Owan baru tahu Mely ada hutang sama Jhon. Ya Jhon suka sama Mely. Owan mengerti sampai berurusan dengan Jhon. Ya Owan yang suka dengan Mely tidak peduli urusan dengan Jhon. Owan menyatakan cinta sama Mely di terima dengan baik gitu. Owan yang punya tabungan, ya jadi menyelesaikan masalah Mely dengan membayar hutang sama Jhon. Ya Jhon senang karena hutang Mely telah di bayar lunas sama Owan gitu. Jhon tidak mendekati Mely lagi karena di tolak dengan baik gitu. Jhon memilih bersama dengan Maria, ya karena Jhon suka dengan Maria gitu. Ya Maria pemilik toko mainan gitu. Owan dan Mely menjalin hubungan kisah cinta dengan baik, ya menikah dengan baik gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja," kata Budi. 

"Tokoh Owan menolong Tokoh Mely karena masalah hutang toh," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Ya lika liku kisah cinta," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan maju mundur cantik saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan maju mundur cantik!" kata Budi.

"Aku saja yang ngambil permainannya. Di bawah meja, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Iya aku taruh di bawah meja permainannya!" kata Budi. 

Eko mengambil permainan di bawah meja, ya ternyata di atas permainan ada kliping gitu. Eko mengambil kliping dan permainan. Ya permainan di taruh di meja dan kliping di pegang Eko. 

"Ini kliping buatan Budi kan?" kata Eko.

"Iya kliping yang di pegang Eko, ya kliping buatan aku," kata Budi. 

"Lihat isi kliping," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko membuka kliping dengan baik, ya isinya gambar-gambar dan tulisan tentang penjelasan gambar gitu. 

"Gambar-gambar tentang bencana yang terjadi di dunia dan tulisan yang menjelaskan tentang mayoritas agama yang di yakini manusia toh," kata Eko. 

"Ya begitu isi kliping buatan aku," kata Budi. 

"Takdir. Jika suatu daerah terkena bencana. Ya walau daerah tersebut, ya mayoritas agama yang di yakini," kata Eko. 

"Memang sih. Takdir. Bila suatu daerah terkena bencana," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Tapi?" kata Budi. 

"Tapi apa Budi?" kata Eko. 

"Kalau kata-kata orang-orang tua dulu sih. Bisa di bilang hukuman Tuhan. Suatu daerah kena bencana," kata Budi. 

"Ya omongan orang-orang tua dulu, ya bicara seperti itu tidak ada masalah. Kan hidup ini pilihan manusia," kata Eko. 

"Memang hidup ini pilihan manusia," kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Ada pertanyaan sih tentang daerah yang terkena bencana. Apakah ada yang salah dengan agama yang di yakini, ya padahal sudah mayoritas agama gitu, ya tetap terkena bencana?" kata Budi.

"Kalau pertanyaan seperti itu, ya tidak perlu di jawab," kata Eko. 

"Memang pertanyaan tersebut tidak perlu jawab," kata Budi. 

"Keputusan manusia memilih agama yang di yakini demi menjalankan hidup ini. Ya hidup pilihan manusia," kata Eko. 

"Memang hidup ini...pilihan manusia. Memilih konsep agama yang di jalankan demi menjalankan hidup ini," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Memang sekedar bahan obrolan SMA!" kata Budi.

"Emmm," Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan maju mundur cantik!" kata Eko. 

"Oke. Main permainan maju mundur cantik!" kata Budi. 

Eko menaruh kliping di bawah meja. Budi dan Eko main permainan maju mundur cantik dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK