Ceritanya Budi tinggal di Demak. Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acaranya olahraga, ya seperti biasa sih...Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum teh dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Lakhan "Lucky" Singh, adalah raja dunia bawah Australia. Ia ditemani oleh rekan-rekan mafia Sikh - nya, Julie, Mika, Pankaj Udaas, Raftaar, Dilbagh Singh dan Guruji Gurbaksh Singh. Di sebuah desa kecil di Punjab, yaaa tempat kelahiran Lucky, hiduplah seorang Sikh lain, Happy Singh. Happy, meskipun baik hati, secara tidak sengaja telah menyebabkan banyak masalah di desa, dan penduduk desa muak dengannya. Mereka memutuskan untuk mengirim Happy dalam perjalanan panjang ke Australia bersama temannya Rangeela untuk membawa Lucky kembali ke Punjab, yang akan membuat Happy keluar dari desa untuk beberapa waktu dan membawa kedamaian ke desa.
Namun di bandara, tiket Happy dan Rangeela ke Australia secara tidak sengaja tertukar dengan tiket Puneet, yang akan terbang ke Mesir. Di Mesir, Happy bertemu Sonia, seorang pengacara dan jatuh cinta padanya. Namun dia tidak mengungkapkan cintanya padanya. Meninggalkannya, dia menuju Australia untuk bertemu Lucky. Lucky menolak untuk kembali ke kampung halamannya dan mengusir Happy dan Rangeela dari rumahnya. Tanpa uang, Happy menemukan kehangatan dan kasih sayang pada seorang wanita tua yang memberinya makanan meskipun dia orang asing.
Lucky berakhir di rumah sakit, lumpuh, setelah serangkaian insiden kekerasan yang disebabkan oleh Happy. (Dalam salah satu insiden ini, kepalanya terbentur parah, dan trauma akibat gegar otak itulah yang membuatnya lumpuh.) Tanpa diduga, Happy-lah yang diberi posisi "Kinng." Wanita yang membantu Happy jelas khawatir dan tertekan, karena putrinya kembali dari Mesir dengan pacarnya yang kaya, Puneet. Putrinya tidak tahu bahwa setelah kematian ayahnya bertahun-tahun yang lalu, ibunya menjadi sangat miskin dan terpaksa bekerja sebagai penjual bunga. Happy memberinya rumah Lucky yang luas dan membuat semua rekan mafianya bekerja untuknya.
Putri wanita itu tiba; Happy terkejut, ternyata dia adalah Sonia. Happy yang patah hati terpaksa berpura-pura bahagia kepada Sonia. Puneet berkata bahwa dia juga akan bersenang-senang dengan Happy dan Sonia di Mesir jika tiketnya ke Mesir tidak ditukar di bandara, yang menyebabkan dia berakhir di Australia. Puneet selalu cemburu dengan Sonia yang bersama Happy; namun, dia ragu ada sesuatu yang terjadi di antara mereka. Sementara itu, anggota geng Lucky menghabiskan cukup waktu dengan Kinng yang baik hati sehingga sebagian besar dari mereka berubah dan meninggalkan kehidupan yang melanggar hukum demi kehidupan yang taat hukum. Tanpa diduga, Sonia jatuh cinta pada Happy dan kebenaran menjadi sulit disembunyikan. Puneet bertekad untuk menikahi Sonia. Sonia terjebak dalam tarik-menarik emosi antara Puneet, yang mencintainya, dan Happy, yang dicintainya.
Di tengah kekacauan itu, rekan-rekan Happy mengungkapkan kepada Puneet siapa mereka sebenarnya, dan bahwa Happy adalah Raja dunia bawah Australia, bukan seorang manajer seperti yang dipercayai Puneet kepadanya. Puneet, pada gilirannya, mengungkapkan hal ini kepada Sonia, yang telah menyadari kemiskinannya sendiri. Tak lama kemudian Puneet bertemu Mika, saudara Lucky lainnya, yang setuju untuk membunuh Happy. Namun, motif Puneet untuk membunuh Happy berbeda dengan Mika: Puneet ingin membunuh Happy agar Sonia menjauh darinya, sedangkan Mika ingin membunuh Happy agar dirinya menjadi Raja.
Pada hari pernikahan Puneet dan Sonia, mereka duduk di Mandap dan mereka semua bersiap untuk menikah tetapi suara tembakan terdengar dan semua gangster juga datang ke Mandap. Puneet meninggalkan Mandap untuk menyelamatkan dirinya dari tembakan. Happy menggantikan Puneet untuk menyelamatkan Sonia tanpa menyadari bahwa dia akan menikahi Sonia, keduanya berlari mengelilingi api sebanyak tujuh kali, pada dasarnya menikah. Setelah Happy dan Sonia menikah, Punnet meminta maaf kepada mereka dan kemudian ayah Puneet membawanya. Selama ini, Mika mencoba membunuh Lucky, yang kepalanya terbentur, dan kelumpuhan akibat trauma yang dideritanya berkurang. Namun, dia patah hati saat menyadari bahwa Mika mencoba membunuhnya. Tiba-tiba, Mika muncul di tempat, siap untuk membunuh Happy, bersenjatakan geng dan kacamata khusus barunya serta alat bantu dengar. Saat dia akan menembak, Lucky melangkah maju dan menghentikannya.
Kemudian dialog terjadi antara Mika, Happy, Lucky, dan rekan-rekan Kinng. Kemudian Happy mengatakan kepadanya bahwa menjadi "kinng" tidaklah sehebat yang terlihat dan menjelaskan kepadanya karakteristik seorang Sikh sejati. Lucky mengaku bahwa ia selalu menganggap menjadi Kinng sebagai sumber kesengsaraan, karena seorang kinng sejati berjuang untuk orang lain, bukan untuk dirinya sendiri. Diliputi rasa penyesalan, Mika menjatuhkan senjatanya. Film berakhir dengan pernikahan Happy dan Sonia dan kembalinya Lucky dan anggota gengnya ke rumah mereka di desa. Sebuah bingkai foto dipajang di bagian akhir dengan kalimat yang berbunyi "dan begitulah cara mereka menjadi Singh dan Kinng yang sebenarnya".
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Emmm. Nyanyi ah. Menghibur diri. Main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu yang di nyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan, ya gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Ya Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Sederhana!" kata Eko.
"Keadaan kita kan Eko?" kata Budi.
"Iya keadaan kita...sederhana, ya tinggal di daerah Demak," kata Eko.
"Hidup ini dan tinggal di daerah Demak, ya tetap sama saja!" kata Budi.
"Memang hidup ini, ya tinggal di daerah Demak....sama aja hidup ini!" kata Eko.
"Kaya dan miskin," kata Budi.
"Di lihat dari pekerjaan yang di jalankan manusia, warisan, dan bangunan rumah....jadi terlihat dengan baik sih...kaya dan miskin," kata Eko.
"Adanya gedung kantor polisi, ya berarti hidup ini....tetap sama saja antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Budi.
"Antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Eko.
"Ajaran agama, ya pendekatan secara baik pada masyarakat dengan tujuan pembentukan akhlak baik pada manusia dengan tujuan hidup ini di jalan baik untuk kebaikan bersama," kata Budi.
"Tetap sama saja, ya pergerakan agama dengan tujuan manusia berjalan di jalan baik untuk kebaikan bersama gitu," kata Eko
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini...di nikmati saja hidup kita, ya di jalan baik," kata Eko.
Eko mengambil sepotong singkong gorengan di piring, ya di makan dengan baik gitu.
"Memang hidup kita, ya di nikmati dengan baik...karena berjalan di jalan baik," kata Budi.
Eko selesai makan sepotong singkong goreng, ya mengambil aqua gelas dan di minum gitu.
"Ketenangan hidup dan jauh dari perkara ini dan itu, ya rugi gitu," kata Eko.
Budi menaruh gelas aqua di meja gitu.
"Memang ketenangan hidup ini, ya nyaman gitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi mengambil boneka tangan di bawah meja gitu.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aliando yang punya masalah sama Andre, ya Ayahnya Aliando gitu. Ya Aliando memutuskan meninggalkan rumahnya dan meninggalkan kerjaannya di perusahaan gitu, ya PT. SENTOSA milik Andre gitu. Azzam teman baik Aliando dari masa kuliah sampai sekarang gitu. Ya Azzam kerja di perusahaan PT. JAYA dan masih tinggal di rumah kontrakan gitu. Aliando tinggal di kontrakan Azzam gitu. Demi hidup ini, ya Aliando berjualan bubur ayam gitu. Azzam sebagai teman baik Aliando, ya senang sih Azzam dengan kerjaan Aliando berjualan bubur ayam, ya ada nilai kerja kerasnya gitu. Penjual bubur ayam, ya ganteng dan bubur ayam juga enak gitu...jadi banyak orang yang membeli, ya jadi laris manis gitu. Aliando senang dengan kerjaannya jual bubur ayam, ya laris manis gitu. Ketika jualan bubur ayam selesai, ya Aliando pulang ke rumah kontrakan gitu. Azzam selesai urusan kerja di perusahaan, ya pulang ke rumah gitu. Azzam dan Aliando sedang bersantai di rumah gitu, ya ke duanya duduk santai di depan rumah gitu. Danias teman baik Azzam, ya Danias lewat depan rumah kontrakan Azzam gitu. Ya Danias, ya mau ke mesjid untuk ikut pengajian gitu. Danias dan Azzam bertemu, ya jadi Azzam ingin ikut Danias yang ikut pengajian di mesjid gitu. Aliando yang ingin di rumah kontrakan saja, ya di paksa ikut sama Azzam untuk ikut pengajian di mesjid gitu. Ya Aliando memutuskan ikut pengajian sama Azzam dan Danias. Ketiganya pergi ke mesjid. Sampai di mesjid, ya ketiganya duduk dengan baik di mesjid bersama warga lain gitu. Bang Jack biasa berceramah dengan baik untuk memberikan pemahaman agama pada umat untuk tetap berjalan di jalan baik demi kebaikan bersama, ya urusan ekonomi berjalan baik, urusan sosial berjalan baik, dan urusan lain-lain pun berjalan baik gitu. Acara di mesjid berjalan dengan baik gitu, ya sampai selesai gitu. Danias, Azzam, dan Aliando meninggal mesjid bersama warga lain gitu. Ya Aliando melihat sosok cewek yang cantik mirip dengan pacarnya yang bernama Natasha. Ya Natasha meninggal dunia karena penyakit yang di derita gitu. Aliando bertanya pada Azzam tentang cewek yang ia lihat mirip dengan Natasha gitu. Azzam memberitahu Aliando, ya cewek yang mirip Natasha itu bernama Prilly, ya anaknya Sule gitu. Azzam, Aliando, dan Danias sampai di rumah masing-masing dan istirahat dengan baik gitu. Aliando yang tertarik sama Prilly, ya Aliando masih mikirin Prilly dengan baik gitu. Esok hari, ya seperti biasa Aliando berjualan bubur ayam dengan baik. Ya Azzam seperti biasa kerja di perusahaan gitu. Prilly bersama teman baiknya Jasmin, ya membeli bubur ayam gitu. Ya Aliando yang tertarik sama Prilly dan juga Aliando penasaran sih...kenapa Prilly mirip Natasha gitu?. Ya jadinya Aliando berkenalan Prilly dan Jasmin gitu. Prilly kerja di apotik, ya begitu juga Jasmin gitu. Karena hubungan baik Aliando, ya Prilly dan Jasmin jadinya teman baik gitu. Prilly menaruh hati pada Aliando begitu juga Jasmin gitu. Prilly dan Jasmin bersaing dengan sehat dengan tujuan jadian sama Aliando gitu. Ya Aliando lebih tertarik Prilly dari pada Jasmin gitu. Hubungan baik, ya pertemanan antara Prilly dan Aliando berjalan dengan baik jadinya jadian gitu. Jasmin yang tidak bersama Aliando, ya tidak ada masalah sih gitu. Ketika Jasmin bertemu temannya Aliando, ya yang di maksud..Azzam gitu. Jasmin suka sama Azzam. Ya Azzam suka dengan Jasmin gitu, ya jadinya keduanya memutuskan untuk jadian gitu. Aliando tetap mencari tahu kenapa Prilly mirip dengan Natasha gitu?. Karena Aliando berpacaran dengan baik sama Prilly, ya jadi Aliando jadi tahu tentang masalah keluarga Prilly gitu. Ternyata Prilly punya saudari kembar yang bernama Natasha. Ya Natasha tinggal bersama Ayu, ya Ibunya Natasha gitu. Ayu menikah dengan Boy Williams yang kaya raya gitu. Sule tetap milih duda, ya tetap merawat dan mendidik dengan baik Prilly. Aliando pun mempertemukan Prilly dengan Ayu. Prilly jadi tahu kenyataannya sih, ya bahwa saudari kembarnya Prilly bernama Natasha...telah lama meninggal karena penyakit gitu. Prilly senang bertemu dengan Ibunya, ya Ayu gitu. Aliando pun pulang ke rumahnya untuk memperbaiki hubungan dengan Ayahnya, ya Andre gitu. Memang sih, ya permasalahannya Aliando dengan Andre, ya urusan Aliando di jodoh sama Wulan. Ya Wulan anak Surya gitu. Ya Surya temannya Andre gitu. Ya Aliando kehilangan Natasha karena Natasha meninggal karena penyakit yang di deritanya. Ya Aliando masih belum bisa melupakan Natasha gitu. Karena desakan Andre, ya agar Aliando menikah sama Wulan. Aliando lebih baik memutuskan meninggalkan rumah dan meninggalkan kerja di perusahaan gitu, ya tujuan mencari ketenangan gitu. Sekarang sih hubungan Aliando dan Andre jadi baik gitu. Ya Andre tidak lagi mendesak Aliando untuk menikah sama Wulan gitu. Aliando yang telah kembali menjadi dirinya sebenarnya, ya telah kerja di perusahaan gitu. Azzam senang sih Aliando telah pulang ke rumahnya dan kerja di perusahaan gitu. Aliando menemui Prilly dengan tujuan untuk menikahinya gitu. Orang tua Prilly setuju, ya Aliando menikahi Prilly gitu. Pernikahan pun di jalankan dengan baik sama Aliando dan Prilly, ya bahagia gitu. Azzam dan Jasmin senang melihat Aliando dan Prilly bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
Budi selesai bercerita, ya boneka tangan di taruh di meja gitu.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Yaaa sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Aliando!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.