CAMPUR ADUK

Thursday, June 24, 2021

NAMA AKHIRAT

Dono duduk di ruang tamu sedang baca buku. Kasino sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Indro selesai urusan kerjaannya di kamarnya, ya keluar dari kamarnya. Saat di ruang tengah, ya Indro melihat Kasino sedang nonton Tv dengan asik banget. Acara Tv memberitakan tentang tenaga kesehatan yang meninggal yang katanya masih di kaitkan dengan covid-19. Indro bertanya kepada Kasino yang asik nonton Tv "Kasino beneran tuh berita tentang tenaga kesehatan yang meninggal?"

"Berita memang begitu. Mau gimana?" kata Kasino.

"Percaya atau tidak dengan berita di Tv. Aku cuma penonton yang baik saja," kata Indro.

"Sama dengan ku," kata Kasino.

"Kaya orang di hukum di pengadilan karena melanggar protokol kesehatan...kan?!" kata Indro.

"Beritanya memang begitu," kata Kasino.

"Percaya atau tidak dengan berita di Tv. Aku cuma penonton yang baik saja," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino tetap nonton Tv dengan asik banget. Indro tidak melanjutkan nonton Tv, ya ke ruang tamu. Tiba-tiba terdengar toa dari mesjid tentang pemberitahuan orang yang meninggal. Dono, Kasino dan Indro mendengar toa pemberitahuan dari mesjid dan ketiga mengucap secara bersamaan "Inalilahi wainalilahi rojiun."

Indro yang sudah di ruang tengah, ya duduk di sebelah Dono. 

"Orang yang meningal itu. Nama Akhirat telah di panggil sama Malaikat," kata Dono.

Indro memang terkejut dengan omongan Dono.

"Kok Nama Akhirat di panggil sama Malaikat?" tanya Indro.

"Gimana ya?!" kata Dono berpikir panjang.

"Ayolah Don beritahu aku!" kata Indro.

"Baiklah. Orang yang meninggal itu di panggil sama Malaikat dengan Nama Akhirat. Ya Nama Akhirat, ya nama amalan dan ibadahnya selama manusia itu menjalankan hidup di muka bumi ini," kata Dono.

"Berarti namanya Firdaus maka akan di panggil Malaikat.....Firdaus juga dong?!" kata Indro.

"Ya enggaklah di panggil seperti itu. Manusia itu menyembunyikan kesalahannya baik besar dan kecil....yang tahu adalah Tuhan. Maka Manusia yang di panggil Firdaus itu cuma nama dunia saja. Sedangkan Nama Akhiratnya....amal dan ibadahnya. Ya bisa saja nama akhiratnya.......nama neraka," kata Dono.

"Namanya dunianya Firdaus. Nama Akheratnya...bisa saja nama neraka berdasarkan amal dan ibadahnya," kata Indro.

"Malaikat langsung menghisap amal dan ibadah manusia yang meninggal tersebut dan langsung di golongkan berdasarkan amal dan ibadahnya selama menjalankan ibadah di dunia ini," kata Dono.

"Berarti kalau namanya Muhammad.....belum tentu jadi utusan Tuhan dong?!" kata Indro.

"Ya iyalah. Nama Muhammad itu sudah pasaran di pake manusia zaman sekarang ini, ya belum tentu jadi utusan Tuhan lah," kata Kasino.

"Begitu juga dengan nama dewa...contohnya : nama dewa...Wisnu. Jadi belum tentu jadi dewa dan juga belum tentu masuk surga. Bisa saja masuk neraka," kata Indro.

"Manusia memakai nama dewa ini dan itu kan pemberian dari orang tua. Untuk urusan Nama Akhirat kan.....amalan dan ibadahnya yang di panggil sama Malaikat dan di tetap golongannya, ya masuk neraka ataukah masuk surga," kata Dono.

"Kesalahan yang di sembunyikan. Hanya Tuhan yang tahu. Berarti bisa masuk neraka semua manusia itu," kata Indro.

"Yang ngomong Indro ya. Bukan aku!" kata Dono.

"Kok gitu Don?!" kata Indro.

"Gimana ya?!" kata Dono berpikir panjang.

"Aku mengerti Don," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Ooooo....iya Don. Yang kita omongin ini urusan umat Islam kan. Gimana dengan agama lain?!" kata Indro.

"Kalau itu sih. Aku males membicarakannya!" kata Dono.

"Aku mengerti. Rahasia kan. Misteri kan?!" kata Indro.

"Ya bisa di bilang begitu sih!" kata Dono.

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh. Aku main game saja ah!" kata Indro.

"Emmmmm," kata Dono.

Dono melanjutkan main game di Hp-nya. Indro, ya main game di Hp-nya dengan baik banget. Kasino tetap nonton Tv dengan baik banget. Acara yang di tonton, ya tetap berita yang ini dan itu....seputar kehidupan ini dan itu...pokoknya menarik di tonton.

HASIL DARI SEBATANG JERAMI

Dono dan Kasino sedang duduk di ruang tengah, ya asik nonton Tv yang acaranya bagus banget. Acara Tv yang di tonton, ya berita seputar artis Indonesia yang ini dan itu.....pokoknya menarik untuk di tonton. Indro mau main game di Hp-nya di ruang tamu. Indro melihat buku di meja, ya tertarik gitu dan mengambil buku tersebut. Di bacalah judul buku tersebut sama Indro "Hasil Dari Sebatang Jerami."

Indro berpikir panjang dengan baik.

"Mungkin enggak ya 'Hasil Dari Sebatang Jerami' ?!" kata Indro.

Indro membuka buku tersebut.

"Mungkin!" kata Indro.

Indro pun membaca buku tersebut dengan baik banget.

Isi buku yang di baca Indro :

Di sebuah desa, hiduplah seorang pemuda bernama Taro. Taro adalah seorang pemuda miskin yang hidupnya selalu serba kekurangan. Meski hidup dalam kemiskinan, Taro selalu rajin berdoa ke pura pemujaan. Dia selalu berdoa kepada para Dewa agar hidupnya berubah dan menjadi makmur. Setiap hari, Taro selalu beribadah di pura. Kelelahan, Taro tertidur di kuil setelah berdoa.

Taro bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, Taro mendengarkan suara ajaib. Suara gaib itu menyarankan agar Taro mengambil barang yang pertama kali ditemukannya setelah bangun dari tidurnya.

 "Taro, ketika kamu bangun dari tidurmu, ambil barang pertama yang kamu temukan. Hal-hal itu akan membuat perubahan besar dalam hidup Anda, ” kata suara ajaib itu.

Keesokan harinya, Taro terbangun dari tidurnya. Ia masih tidak percaya dengan mimpinya tadi malam.

"Benarkah hal pertama yang kutemukan bisa mengubah takdirku?" dia masih termenung. Namun nasehat dari mimpi itu akhirnya ia laksanakan.

 Taro akhirnya melangkahkan kaki meninggalkan kuil. Ketika dia keluar dari kuil, Taro hanya melihat sedotan yang berada tepat di depannya. 

 "Akankah sedotan ini mengubah nasib hidupku?." Taro bergumam sambil menatap jerami. "Lebih baik, aku simpan saja sedotan ini," Taro akhirnya menyimpan sedotan itu.

Dalam perjalanan kembali, Taro didekati oleh seekor lalat. Lalat itu terbang kesana kemari di sekitar Taro. Taro terganggu oleh lalat itu. Akhirnya Taro menangkap lalat itu dan mengikatnya pada sedotan yang baru ditemukannya. Lalat hanya bisa terbang kesana kemari karena terikat oleh jerami.

Taro akhirnya berjalan pergi sambil membawa seekor lalat yang diikat dengan sedotan. Seorang anak akhirnya melihat sesuatu yang dibawa Taro. Dia memanggil ibunya untuk meminta mainan yang dibawa Taro. Menurutnya, lalat yang diikat dengan sedotan adalah mainan yang menyenangkan.

“Ibu, aku mau mainan itu…,” seru anak itu kepada ibunya.

Sang ibu kemudian menoleh ke apa yang ditunjukkan balitanya. Ternyata seekor lalat yang diikat dengan jerami. Sang ibu akhirnya mendekati Taro untuk bersiap-siap memberikan mainan itu dan menukarnya dengan barang cepat. Taro akhirnya menyetujui permintaan sang ibu untuk menukar mainannya dengan tiga buah jeruk besar manis segar.

Setelah mendapatkan ketiga jeruk tersebut, Taro melanjutkan perjalanannya kembali. Di tengah perjalanan, Taro melihat seorang nenek tua yang tampak kehausan. Sang nenek mendekati Taro dan bertanya di mana mata air terdekat.

“Nak, tahukah kamu di mana mata air terdekat berada di daerah ini? Aku haus,” kata nenek.

“Mata air di daerah ini cukup jauh, Bu. Kalau Nenek benar, ambil 3 jeruk ini,” kata Taro sambil memberikan 3 jeruk yang tampak segar dan manis.

Sang nenek pun akhirnya senang dengan pemberian Taro. Taro yang baik hati akhirnya menerima hadiah dari sang nenek, yaitu 3 gulungan kain tenun yang indah.

"Ambil barang-barang ini, anak muda. Sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan Anda memberi saya 3 jeruk segar dan manis ini," kata nenek.

Taro dengan senang hati menerima pemberian sang nenek dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Kain tenun 3 gulung tentu bukan barang murahan. Taro kemudian melanjutkan perjalanannya. Dia melihat ada seorang samurai dan salah satu pengawalnya yang berusaha menyelamatkan kuda mereka. Kuda itu tersandung dan tidak bisa bangun. Mereka akhirnya menyerah. Apalagi samurai dan pengawalnya sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu acara.

Taro kemudian menawarkan kepada samurai dan pengawalnya agar kuda itu diberikan kepadanya. Sebagai gantinya, Taro memberikan 3 kain tenun kepada samurai. Mereka menyetujui usulan Taro. Taro akhirnya merawat kuda itu sampai dia sehat seperti biasa. Setelah kuda bisa berjalan dengan baik. Taro mengajak kudanya jalan-jalan keliling desa. Di tengah perjalanan, Taro melihat seorang saudagar yang sedang memindahkan barang-barang rumah tangganya.

Taro mendekati saudagar itu dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?" Apa kau pindah rumah?” Taro bertanya kepada pedagang.

"Itu benar, anak muda. Saya akan pindah rumah dan membawa barang-barang saya. Namun, saya perlu bantuan untuk mengangkut barang-barang saya ke rumah baru saya. Begitu ya, kudamu sangat sehat dan kuat. Jika saya bisa, saya ingin menukar ladang saya dengan kuda Anda. Karena saya membutuhkan tenaga hewan untuk mengangkut barang-barang saya,” jelas saudagar itu.

Taro akhirnya dengan senang hati menukar kudanya dengan sawah dan ladang milik saudagar. Pedagang itu juga senang menggunakan kuda hadiah Taro, karena dia sangat membutuhkannya untuk mengangkut barang. Talas akhirnya memiliki areal persawahan dan ladang yang luas. Dia bekerja dengan rajin untuk mengolah ladang dan ladangnya, sehingga tanah itu menghasilkan hasil yang melimpah. Taro menjalani kehidupan yang makmur dan menikah dengan seorang gadis desa yang baik dan cantik. Mereka akhirnya hidup bahagia. Semua itu adalah hasil dari sedotan, kemudian menjadi 3 buah jeruk, 3 gulungan kain tenun, seekor kuda, dan akhirnya menjadi ladang dan ladang yang luas.

Indro berhenti baca bukunya.

"Cerita yang bagus. Kalau tidak salah dari Jepang.....cerita yang aku baca ini. Pinter yang membuat ceritanya. Kalau aku inget dengan baik artis Indonesia yang asalnya Jepang........Kenta dan Haruka, ya jalan cerita cinta keduanya bagus sih. Haruka menolak cinta Kenta," kata Indro

Indro membaca hikmah dari cerita yang ia baca "Hasil kerja keras dan hati yang tulus akan membawa hasil yang baik."

Indro memahami hikmah tersebut dan segera menutup buku, ya buku pun di taruh di meja. 

"Kalau aku inget dengan baik. Cerita yang telah aku baca pernah di buat filmnya apa sinetron ya? Karena bentuknya boneka sih kalau di tonton di Tv!" kata Indro.

Indro segera main game di Hp-nya dengan baik. Kasino dan Dono masih nonton Tv karena memang acara Tv bagus banget gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK