CAMPUR ADUK

Wednesday, August 7, 2019

PISTOL

Malam hari seorang pemuda sedang berlari masuk sebuah gang kecil untuk menghindari pengejaran dari polisi. Sedang polisi yang mengejar pemuda yang di kejarnya sudah keletihan sampe-sampe jatuh karena terselandung saat melangkah dan bangun lagi untuk mengejar pemuda yang sudah jadi target dalam daftar pengedar narkoba.

Sampai di ujung gang ternyata gang buntu. Pemuda tersebut kebingungan dan berpikir cepat saja untuk memanjat tembok pembatas gang buntu. Polisi langsung memegangnya pada bagian kakinya dan menariknya agar turun ke bawah baru di ringkus. Di bawalah pemuda pengedar narkoba tersebut oleh polisi ke kantor untuk proses selanjutnya.

***

Ada seorang anak kecil yang Teguh lewat gang tersebut maklum anak jalanan. Tak sengaja dan di duga menemukan sebuah pistol di jalan. Perkiraan Teguh adalah pistol mainan di bawalah pulang pistol tersebut.
Di rumah yang dianggap rumah padahal lebih buruk dari itu. 

Cukup untuk berlindung dari hujan dan panas yang menyengat kalau siang hari. Teguh pun mencoba memainkan pistol tersebut. Tapi ternyata di panggil temannya segera Teguh menyembunyikan mainannya di bawah tempat tidurnya.
Segera Teguh menemui temannya si Hengki.

"Ayo...kita jualan," ajakan Hengki.

"Ayo.....jualan. Kalau gak jualan kita makan apa?" kata Teguh.

"Maka itu....kita jualan...untuk bertahan hidup. 

Selebihnya...main game di warnet," kata Hengki.

"Iya. Kita masih anak-anak," kata Teguh.

Teguh dan Hengki menemui Pak Boni yang mempunyai barang dagangan. Pak Boni memberikan barang dagangannya ke Teguh dan Hengki untuk di jajakan ke pembeli di sekitar lingkungan tersebut.

***

Polisi yang meringkus pemuda pengedar narkoba tersebut baru sadar bahwa pistolnya hilang. Segera laporan ke komandannya. Berdasarkan intruksi komandanya segera disuruh  di cari  sampai pistol tersebut di temukan karena berbahaya di salah gunakan. Segeralah mencari polisi yang bertugas tersebut.

"Karena keteledoran saya....jadi kerjaan tambahan," gerutu polisi.

Polisi pun menyusurin area pengejaran di mana ia menghilangkan pistolnya gak sengaja. Lalu teringatlah polisi tersebut kapan pistolnya jatuh? Saat jatuh di tempat yang ia...ingat.

Sampai di tempat ia terjatuh. Polisi mencari pistolnya yang terjatuh di tempat tersebut. Sudah obrak-abrik gak ketemu juga. Tetap bersabar polisi mencari pistol tersebut.

***

Teguh pulang ke rumahnya setelah berjualan dan membawa makan untuk di makan di rumahnya. Tak sengaja Teguh bertemu seorang Bapak-Bapak terlihat menyeramkan. Kebetulan ada anak kecil lewat situ maka bertanyalah polisi ke Teguh. Ternyata Teguh ketakutan dan segera berlari.

Polisi mencurigai anak tersebut segera mengejarnya siapa tahu tentang pistol terjatuh tersebut? Sampai di rumah yang bukan di sebut rumah cuma tempat berlindung. Polisi pun berhasil menangkap anak tersebut dan bertanya baik-baik "Nak...apa kamu tahu tentang pistol yang...saya gak sengaja di jatuhkan di tempat kita bertemu?"

Sebenarnya Teguh takut menjawabnya, tapi di desak terus jadi jawab dengan jujur karena pekerjaannya adalah seorang pedagang yang harus bersikap jujur dalam menjalankan hidup "Iya...saya tahu Pak."

"Dimana...pistol itu?" kata polisi.

"Sebentar ...saya ambilkan," kata Teguh.

Teguh mengambil pistol di bawah tempat tidurnya dan segera di berikan kepada Bapak yang mencari pistol tersebut.

"Alhamdulilah," ucap syukur Pak polisi menemukan pistolnya.

Segera pistol di masukkan ke dalam sarungnya di ikat pinggang polisi. Mulai Pak polisi mencari tahu siapa anak yang telah menemukan pistolnya?. Teguh pun ternyata anak jalan yang sebatang kara, lalu Pak polisi membawanya untuk di kirimkan ke panti asuhan agar di didik menjadi anak berguna.

***

Hengki mendatengin rumah Teguh seperti biasanya, tapi tidak menemukan Teguh. Khawatir memang si Hengki dengan temannya....tetap biasa kembali karena tahu nasip anak jalan seperti apa?.

Hengki pun meninggalkan rumah Teguh begitu saja....lalu menjalankan jalan kehidupannya seperti biasa.

***

Bertahun-tahun membina diri menjadi orang baik dan berguna. Teguh jadi polisi juga karena berkat bertemu Pak polisi yang menunjukkan jalan di kirimkan dirinya di panti asuhan. Kadang Pak polisi sering menjenguk Teguh untuk membawakan makan, minuman dan pakaian.

Buah dari kerja keras pun berhasil. Teguh menjadi orang berguna....pada awalnya seorang anak jalannya yang sebatang kara. Suatu ketika Teguh pun ada tugas pengejaran pengedar narkoba di mana Teguh dulu pernah tinggal di area tersebut. 

Saat menangkap tersangka. Tak di sangka dan tak di duga adalah temannya sendiri.....yang biasa berjualan untuk menyambung hidup dan main ke warnet untuk menghibur diri mereka berdua main game.

Kini jalan telah berbeda setelah dewasa. Hengki mengambil resiko jadi pengedar narkoba demi hidup yang susah tapi liar tampa aturan beda dengan Teguh berhasil membimbing diri jadi orang berguna. Teguh pun sebenarnya sedih dalam hatinya memasukkan temannya kepenjara karena kasus narkoba.

Tapi namanya tugas tetap tugas di jalanin dengan baik oleh Teguh. Hengki pun menerima jalan nasipnya yang harus di dalam penjara....bahwa dirinya tetap harus mengikuti alur hidup dirinya sendiri begitu juga Teguh...sebagai penegak hukum.


Karya : No

PANAS...?

Siang hari yang panas banget sampe-sampe keringat bercucuran. Bowo pun mengiup di bawah pohon rindang untuk menurunkan suhu tubuhnya yang panas dan juga ada tukang es dugan yang berjualan di pinggir jalan di bawah pohon rindang tersebut.

Bowo memesan es dugan ke mamang penjual es dugan. Segera di siap satu gelas es dugan untuk pembelinya. Bowo pun menikmati es dugan yang segar itu. Suhu tubuh Bowo pun turun banget di tambah udara bertiup sejuk banget kalau duduk di bawah pohon rindang.

Enak-enak menikmati es dugan lewat cewek cantik dengan pakean yang serba mengundang hasrat naik. Suhu tubuh Bowo naik melihat cewek tersebut karena lewat di depan matanya....biasa mata lelaki. Dengan cepat Bowo meminum es dugan untuk menurunkan suhu tubuhnya yang naik gara-gara pemandangan yang gimana gitu.

Es dugan di gelas habis juga. Segera Bowo membayar es yang di minumnya sama mamang penjual es dugan. Bowo pun berjalan lagi untuk menuju rumahnya.

Lewat cewek cantik yang pakean fulgar lagi di depan mata Bowo langsung suhu tubuh naik. Eeee kaki Bowo dilindas sepedah yang bawa cewek cantik yang gak bisa mengendalikan sepedahnya.
Maunya Bowo marah gitu ke cewek yang bawa sepedah. Malah gak jadi suhu tubuh hampir meledakkan diri seperti bom atom....jadi gak jadi karena yang di hadapi cewek cantik.

Pada akhirnya di biarkan cewek cantik tersebut dan Bowo memaafkan ketidak sengajaannya. Bowo pun menahan sakit di kakinya. Sampai di rumah di komperes di ceburkan di ember yang berisi air.

"Ademnya," kata Bowo.

Bowo pun bersantai sampe rasa sakitnya menghilang di kakinya baru setelah itu duduk lah Bowo di teras. Tapi ternyata suhu tubuh Bowo tidak menurun. Jojo pun melihat keadaan temannya yang aneh saat main ke rumahnya langsung di sentuh keningnya Bowo.

"Panas...banget...Bowo..kaya kamu sakit," kata Jojo.

"Pantesan....rasanya saya gak karuan," kata Bowo.

"Kalau begitu banyak istirahat!"kata Jojo.

"Iya," saut Bowo.

Bowo pun lebih baik istirahat ke dalam untuk bersantai di sambil nonton Tv. Ketiduran Bowo di sofa. Bangun-bangun magrib. Suhu tubuh Bowo pun menurun jadi normal gitu.

Lalu Bowo pun keluar rumah untuk melihat lingkungannya. Lewat cewek cantik tetangganya dengan pakean yang mengundang gimana gitu. Suhu tubuh Bowo naik lagi.

"Kacau ini mah....saya sakit lagi ini...mah," kata Bowo.

Segera masuk rumah dan menutup pintu. Lalu segera mandi Bowo tujuannya agar suhu tubuh turun. Akhirnya berhasil Bowo menurunkan suhu tubuhnya lagi.

Bowo pun lebih baik duduk di kamar setelah sholat magrib dan lebih banyak berzikir. Jojo pun main lagi ke rumah Bowo dan membawakan makan dan minuman sekalian obat untuk menurunkan panas.

Bowo pun menerima kebaikan temannya tersebut. Jojo pun senang kalau Bowo gak...sakit. Saat ngobrol di depan rumah Bowo dan Jojo. Lewat juga cewek cantik dengan pakean yang gimana gitu. Bowo tidak naik lagi suhunya. Malah Bowo jojong aja ngobrol sama Jojo dan mengabaikan pemandangan yang mengundang hasrat naik.

Setan pun yang ngikutin Bowo dari tadi untuk membuat keadaan gak karuan pun kalah.

"Coba dia...ibadah....saya bisa terus membuat dia menaikan suhu hasrat nafsunya......setiap melihat cewek berpakaian fulgar," kata Setan.

Setan pun pergi meninggalkan Bowo dengan menghilang. Bowo pun selesai ngobrol dengan Jojo langsung melaksanakan sholat isya di kamarnya dan setelah itu berzikir. Rasa tenang dan adem di dalam diri Bowo sampai waktu tidur pun dateng.


Karya : No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK