Siang hari yang panas banget sampe-sampe keringat bercucuran. Bowo pun mengiup di bawah pohon rindang untuk menurunkan suhu tubuhnya yang panas dan juga ada tukang es dugan yang berjualan di pinggir jalan di bawah pohon rindang tersebut.
Bowo memesan es dugan ke mamang penjual es dugan. Segera di siap satu gelas es dugan untuk pembelinya. Bowo pun menikmati es dugan yang segar itu. Suhu tubuh Bowo pun turun banget di tambah udara bertiup sejuk banget kalau duduk di bawah pohon rindang.
Enak-enak menikmati es dugan lewat cewek cantik dengan pakean yang serba mengundang hasrat naik. Suhu tubuh Bowo naik melihat cewek tersebut karena lewat di depan matanya....biasa mata lelaki. Dengan cepat Bowo meminum es dugan untuk menurunkan suhu tubuhnya yang naik gara-gara pemandangan yang gimana gitu.
Es dugan di gelas habis juga. Segera Bowo membayar es yang di minumnya sama mamang penjual es dugan. Bowo pun berjalan lagi untuk menuju rumahnya.
Lewat cewek cantik yang pakean fulgar lagi di depan mata Bowo langsung suhu tubuh naik. Eeee kaki Bowo dilindas sepedah yang bawa cewek cantik yang gak bisa mengendalikan sepedahnya.
Maunya Bowo marah gitu ke cewek yang bawa sepedah. Malah gak jadi suhu tubuh hampir meledakkan diri seperti bom atom....jadi gak jadi karena yang di hadapi cewek cantik.
Pada akhirnya di biarkan cewek cantik tersebut dan Bowo memaafkan ketidak sengajaannya. Bowo pun menahan sakit di kakinya. Sampai di rumah di komperes di ceburkan di ember yang berisi air.
"Ademnya," kata Bowo.
Bowo pun bersantai sampe rasa sakitnya menghilang di kakinya baru setelah itu duduk lah Bowo di teras. Tapi ternyata suhu tubuh Bowo tidak menurun. Jojo pun melihat keadaan temannya yang aneh saat main ke rumahnya langsung di sentuh keningnya Bowo.
"Panas...banget...Bowo..kaya kamu sakit," kata Jojo.
"Pantesan....rasanya saya gak karuan," kata Bowo.
"Kalau begitu banyak istirahat!"kata Jojo.
"Iya," saut Bowo.
Bowo pun lebih baik istirahat ke dalam untuk bersantai di sambil nonton Tv. Ketiduran Bowo di sofa. Bangun-bangun magrib. Suhu tubuh Bowo pun menurun jadi normal gitu.
Lalu Bowo pun keluar rumah untuk melihat lingkungannya. Lewat cewek cantik tetangganya dengan pakean yang mengundang gimana gitu. Suhu tubuh Bowo naik lagi.
"Kacau ini mah....saya sakit lagi ini...mah," kata Bowo.
Segera masuk rumah dan menutup pintu. Lalu segera mandi Bowo tujuannya agar suhu tubuh turun. Akhirnya berhasil Bowo menurunkan suhu tubuhnya lagi.
Bowo pun lebih baik duduk di kamar setelah sholat magrib dan lebih banyak berzikir. Jojo pun main lagi ke rumah Bowo dan membawakan makan dan minuman sekalian obat untuk menurunkan panas.
Bowo pun menerima kebaikan temannya tersebut. Jojo pun senang kalau Bowo gak...sakit. Saat ngobrol di depan rumah Bowo dan Jojo. Lewat juga cewek cantik dengan pakean yang gimana gitu. Bowo tidak naik lagi suhunya. Malah Bowo jojong aja ngobrol sama Jojo dan mengabaikan pemandangan yang mengundang hasrat naik.
Setan pun yang ngikutin Bowo dari tadi untuk membuat keadaan gak karuan pun kalah.
"Coba dia...ibadah....saya bisa terus membuat dia menaikan suhu hasrat nafsunya......setiap melihat cewek berpakaian fulgar," kata Setan.
Setan pun pergi meninggalkan Bowo dengan menghilang. Bowo pun selesai ngobrol dengan Jojo langsung melaksanakan sholat isya di kamarnya dan setelah itu berzikir. Rasa tenang dan adem di dalam diri Bowo sampai waktu tidur pun dateng.
Karya : No
No comments:
Post a Comment