Malam hari seorang pemuda sedang berlari masuk sebuah gang kecil untuk menghindari pengejaran dari polisi. Sedang polisi yang mengejar pemuda yang di kejarnya sudah keletihan sampe-sampe jatuh karena terselandung saat melangkah dan bangun lagi untuk mengejar pemuda yang sudah jadi target dalam daftar pengedar narkoba.
Sampai di ujung gang ternyata gang buntu. Pemuda tersebut kebingungan dan berpikir cepat saja untuk memanjat tembok pembatas gang buntu. Polisi langsung memegangnya pada bagian kakinya dan menariknya agar turun ke bawah baru di ringkus. Di bawalah pemuda pengedar narkoba tersebut oleh polisi ke kantor untuk proses selanjutnya.
***
Ada seorang anak kecil yang Teguh lewat gang tersebut maklum anak jalanan. Tak sengaja dan di duga menemukan sebuah pistol di jalan. Perkiraan Teguh adalah pistol mainan di bawalah pulang pistol tersebut.
Di rumah yang dianggap rumah padahal lebih buruk dari itu.
Cukup untuk berlindung dari hujan dan panas yang menyengat kalau siang hari. Teguh pun mencoba memainkan pistol tersebut. Tapi ternyata di panggil temannya segera Teguh menyembunyikan mainannya di bawah tempat tidurnya.
Segera Teguh menemui temannya si Hengki.
"Ayo...kita jualan," ajakan Hengki.
"Ayo.....jualan. Kalau gak jualan kita makan apa?" kata Teguh.
"Maka itu....kita jualan...untuk bertahan hidup.
Selebihnya...main game di warnet," kata Hengki.
"Iya. Kita masih anak-anak," kata Teguh.
Teguh dan Hengki menemui Pak Boni yang mempunyai barang dagangan. Pak Boni memberikan barang dagangannya ke Teguh dan Hengki untuk di jajakan ke pembeli di sekitar lingkungan tersebut.
***
Polisi yang meringkus pemuda pengedar narkoba tersebut baru sadar bahwa pistolnya hilang. Segera laporan ke komandannya. Berdasarkan intruksi komandanya segera disuruh di cari sampai pistol tersebut di temukan karena berbahaya di salah gunakan. Segeralah mencari polisi yang bertugas tersebut.
"Karena keteledoran saya....jadi kerjaan tambahan," gerutu polisi.
Polisi pun menyusurin area pengejaran di mana ia menghilangkan pistolnya gak sengaja. Lalu teringatlah polisi tersebut kapan pistolnya jatuh? Saat jatuh di tempat yang ia...ingat.
Sampai di tempat ia terjatuh. Polisi mencari pistolnya yang terjatuh di tempat tersebut. Sudah obrak-abrik gak ketemu juga. Tetap bersabar polisi mencari pistol tersebut.
***
Teguh pulang ke rumahnya setelah berjualan dan membawa makan untuk di makan di rumahnya. Tak sengaja Teguh bertemu seorang Bapak-Bapak terlihat menyeramkan. Kebetulan ada anak kecil lewat situ maka bertanyalah polisi ke Teguh. Ternyata Teguh ketakutan dan segera berlari.
Polisi mencurigai anak tersebut segera mengejarnya siapa tahu tentang pistol terjatuh tersebut? Sampai di rumah yang bukan di sebut rumah cuma tempat berlindung. Polisi pun berhasil menangkap anak tersebut dan bertanya baik-baik "Nak...apa kamu tahu tentang pistol yang...saya gak sengaja di jatuhkan di tempat kita bertemu?"
Sebenarnya Teguh takut menjawabnya, tapi di desak terus jadi jawab dengan jujur karena pekerjaannya adalah seorang pedagang yang harus bersikap jujur dalam menjalankan hidup "Iya...saya tahu Pak."
"Dimana...pistol itu?" kata polisi.
"Sebentar ...saya ambilkan," kata Teguh.
Teguh mengambil pistol di bawah tempat tidurnya dan segera di berikan kepada Bapak yang mencari pistol tersebut.
"Alhamdulilah," ucap syukur Pak polisi menemukan pistolnya.
Segera pistol di masukkan ke dalam sarungnya di ikat pinggang polisi. Mulai Pak polisi mencari tahu siapa anak yang telah menemukan pistolnya?. Teguh pun ternyata anak jalan yang sebatang kara, lalu Pak polisi membawanya untuk di kirimkan ke panti asuhan agar di didik menjadi anak berguna.
***
Hengki mendatengin rumah Teguh seperti biasanya, tapi tidak menemukan Teguh. Khawatir memang si Hengki dengan temannya....tetap biasa kembali karena tahu nasip anak jalan seperti apa?.
Hengki pun meninggalkan rumah Teguh begitu saja....lalu menjalankan jalan kehidupannya seperti biasa.
***
Bertahun-tahun membina diri menjadi orang baik dan berguna. Teguh jadi polisi juga karena berkat bertemu Pak polisi yang menunjukkan jalan di kirimkan dirinya di panti asuhan. Kadang Pak polisi sering menjenguk Teguh untuk membawakan makan, minuman dan pakaian.
Buah dari kerja keras pun berhasil. Teguh menjadi orang berguna....pada awalnya seorang anak jalannya yang sebatang kara. Suatu ketika Teguh pun ada tugas pengejaran pengedar narkoba di mana Teguh dulu pernah tinggal di area tersebut.
Saat menangkap tersangka. Tak di sangka dan tak di duga adalah temannya sendiri.....yang biasa berjualan untuk menyambung hidup dan main ke warnet untuk menghibur diri mereka berdua main game.
Kini jalan telah berbeda setelah dewasa. Hengki mengambil resiko jadi pengedar narkoba demi hidup yang susah tapi liar tampa aturan beda dengan Teguh berhasil membimbing diri jadi orang berguna. Teguh pun sebenarnya sedih dalam hatinya memasukkan temannya kepenjara karena kasus narkoba.
Tapi namanya tugas tetap tugas di jalanin dengan baik oleh Teguh. Hengki pun menerima jalan nasipnya yang harus di dalam penjara....bahwa dirinya tetap harus mengikuti alur hidup dirinya sendiri begitu juga Teguh...sebagai penegak hukum.
Karya : No
No comments:
Post a Comment