Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Nyanyi dan main gitar saja. Menghibur diri!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Ini adalah tahun 1857, dan sebagian besar anak benua India berada di bawah kendali Perusahaan Hindia Timur Inggris. Pada tanggal 7 April, di Barrackpore di Benggala Barat, Mangal Pandey, seorang sepoy (prajurit asal India) di Infanteri Asli Benggala ke-34 dari pasukan perusahaan, sedang dibawa ke eksekusinya dengan cara di gantung karena mengobarkan pemberontakan terhadap aturan perusahaan. Menyaksikan eksekusi tersebut adalah teman Pandey, Kapten William Gordon, yaaa yang merasa lega ketika eksekusi ditunda karena algojo menolak untuk menggantung Pandey. Film ini kemudian mundur ke empat tahun sebelumnya. Saat bertempur di Afghanistan, yaaa Pandey menyelamatkan nyawa Gordon dengan menyeretnya ke tempat aman ketika keduanya menjadi sasaran penembak jitu Afghanistan. Setelah itu, Gordon mencari Pandey di sebuah kamp dan menawarkan pistolnya sebagai tanda terima kasih. Tiga tahun kemudian (31 Desember 1856), selama pesta Malam Tahun Baru di Istana Gubernur Jenderal di Kalkuta, yaaa Pandey membuat marah Kapten Hewson ketika ia mencoba menghentikannya dari memukul seorang pelayan India karena secara tidak sengaja menyentuh Emily Kent, putri Tuan Graham Kent, seorang pengusaha Inggris yang berpengaruh. Gordon menyaksikan penyerangan itu tetapi tidak menghentikannya, yang menyebabkan ketegangan dengan Pandey. Namun, ia meminta maaf kepada Pandey selama pertandingan gulat, dan persahabatan terbentuk di antara mereka yang melampaui pangkat, warna kulit, dan ras.
Perusahaan kemudian memperkenalkan senjata baru pada bulan Januari 1857 untuk pasukannya : senapan musket berulir Enfield. Desas-desus menyebar di antara para sepoy bahwa kartrid kertas yang menampung bubuk dan bola untuk senapan dilumasi dengan lemak babi atau lemak sapi; proses pengisian senapan mengharuskan prajurit untuk menggigit kartrid, dan para prajurit percaya bahwa ini akan menyebabkan mereka mengonsumsi daging babi atau sapi — tindakan yang menjijikkan bagi prajurit Muslim dan Hindu, masing-masing, karena alasan agama. Seorang buruh kasta rendah bernama Nainsukh menggoda Pandey, seorang Brahmana, yaaa bahwa ia telah kehilangan kastanya dengan menggunakan senjata seperti itu, tetapi Pandey menolak ejekan Nainsukh. Para sepoy, yang dipimpin oleh Pandey, mengungkapkan kekhawatiran mereka kepada Jenderal Hearsey, yaaa tetapi ia meyakinkan mereka bahwa tidak ada kartrid seperti itu. Para sepoy tetap khawatir ketika mereka diminta untuk menguji coba senapan baru itu dalam latihan menembak, tetapi Gordon, setelah berbicara dengan Hearsey, menegaskan kembali bahwa tidak ada peluru seperti itu dan meminta seorang sepoy untuk menguji coba senapan itu. Pandey mengajukan diri, dan para sepoy lainnya menegurnya setelah itu. Namun, untuk menunjukkan kepercayaannya kepada Gordon, ia menyatakan keyakinannya bahwa rumor itu tidak benar.
Sementara itu, Gordon menghentikan upacara Sati yang akan berlangsung dan menyelamatkan seorang janda, Jwala. Ia mengatur agar Jwala dirawat, dan keduanya perlahan menjadi lebih dekat, dan akhirnya berselingkuh. Selain itu, Pandey semakin membuat Kapten Hewson marah dengan menghentikannya yang mencoba memperkosa seorang tawaif bernama Heera, yaaa yang dijual ke rumah bordil yang dikelola oleh Lal Bibi. Ia menderita pemukulan serius dari Hewson dan tiga petugas lainnya keesokan harinya, tetapi Gordon campur tangan dan menyelamatkan Pandey. Pandey bertemu Heera di rumah bordil setelahnya, dan mereka mulai saling jatuh cinta. Beberapa waktu kemudian, Nainsukh mengajak Pandey dan beberapa sepoy lainnya untuk melihat pabrik milik Tn. Kent, tempat pembuatan gemuk kartrid; ternyata, gemuk itu adalah lemak babi dan lemak sapi. Pandey, yang percaya bahwa Gordon berbohong kepadanya, mengembalikan pistol Gordon dan mengakhiri persahabatan mereka.
Mendengar penolakan Resimen ke-34 untuk menggunakan senapan, Resimen ke-19 di Berhampore juga menolak untuk menggunakannya dalam parade di lapangan pada 12 Februari 1857, dan pemberontakan terjadi di antara para sepoy. Gordon gagal mencoba untuk menghalangi Pandey dan para pemberontak dari memberontak, dan juga tidak berhasil meyakinkan Mayor Jenderal George Anson, Panglima Tertinggi India, yaaa untuk berhenti menggunakan peluru. Sementara itu, para pemberontak bertemu dengan Tatya Tope dan utusannya Azimullah dan mereka semua setuju untuk bersatu di bawah kepemimpinan Kaisar Mughal yang sudah tua Bahadur Shsh Zahar dan bangkit dalam pemberontakan. Anson memutuskan untuk mengirim Resimen Ratu dari Rangoon untuk mencegat dan menaklukkan para pemberontak; dijadwalkan tiba di Berhampore pada 1 April. Heera memberi tahu Pandey tentang rencana ini, setelah menghabiskan malam sebelumnya bersama Hewson. Para pemberontak merevisi jadwal mereka untuk berbaris pada tanggal 30 Maret, tetapi istri salah satu pemberontak, yang marah kepada suaminya setelah bertengkar saat suaminya menceritakan tentang pemberontakan yang akan datang, memberi tahu majikannya yang berkebangsaan Inggris tentang rencana tersebut. Karena majikan wanita itu berselingkuh dengan Hewson saat itu, dia mendengar percakapan itu dan kemudian menyiksa pemberontak itu agar mengungkapkan tanggal pawai.
Pada tanggal 29 Maret, para pemberontak diberitahu tentang kedatangan Resimen Rangoon. Pandey mencoba untuk mengumpulkan mereka untuk menangkis serangan, dan ketika para perwira, termasuk Gordon, menanyakan apa yang mereka lakukan, para pemberontak menyerang mereka. Dengan kedatangan resimen tersebut, para pemberontak ingin melempar senjata mereka; Namun, Pandey menembaki pasukan lawan, menewaskan dua orang dan melukai empat orang. Kemudian, dia diadili di pengadilan militer, dan Gordon bersaksi atas namanya, dengan penuh semangat membela tindakannya dan memperingatkan tentang pemberontakan berdarah jika dia digantung. Meskipun Gordon telah memperingatkan, pengadilan militer menjatuhkan hukuman mati pada Pandey. Malam sebelum eksekusi Pandey, Heera mengunjunginya di sel penjaranya dan menyuruhnya meletakkan sindoor di dahinya, menandai pernikahan mereka.
Keesokan harinya (tanggal 8 April), di hadapan Gordon, para perwira Inggris, rekan-rekan sepoy-nya, dan penduduk kota, Pandey digantung. Terinspirasi oleh eksekusinya, para penonton memberontak. Cerita diakhiri dengan gambar-gambar Pemberontakan India tahun 1857, dan rekaman gerakan kemerdekaan India di kemudian hari.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Langsung saja Budi...main permainan iii ada hantu!" kata Eko.
"Okey. Main permainan iii ada hantu!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan iii ada hantu dengan baik gitu sih.
"Hidup ini...masih sama kan Budi?" kata Eko.
"Hidup ini tetap sama sih...Eko!" kata Budi.
"Budi masih kan ngumpulin data ini dan itu?" kata Eko.
"Yaaa masih sih Eko...aku ngumpulin data ini dan itu, ya penelitian aku gitu!" kata Budi.
"Berkaitan dengan pemerintahan, ya dinas ini dan itu," kata Eko.
"Ya memang dinas ini dan itu, ya data yang aku kumpulkan dengan baik," kata Budi.
"Sampai....polisi dan tentara, ya kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang sampai polisi dan tentara, ya data yang aku kumpulkan ini dan itu," kata Budi.
"Seperti biasanya sih, ya orang-orang yang kerja di pemerintahan mengawasi rakyat ini dan itu. Termasuk mengawasi kita ini juga sih," kata Eko.
"Biasanya sih...begitu sih, ya orang-orang yang kerja di pemerintahan mengawasi rakyat ini dan itu. Contohnya : jika ada orang yang melanggar peraturan di tangkap sama orang-orang kerja di pemerintahan, ya maksudnya polisi gitu," kata Budi.
"Ya Budi sebagai rakyat biasa saja dan hanya lulusan SMA, ya jadinya mengawasi orang-orang yang kerja di pemerintahan dengan mengumpulkan data ini dan itu," kata Eko.
"Ya bisa di bilang begitu sih, ya mengawasi orang-orang yang kerja di pemerintahan," kata Budi.
"Demokrasi. Jadi ikut andil dengan baik, ya memeriksa orang-orang yang kerja di pemerintahan," kata Eko.
"Yaaa memang negeri ini....menjalankan Demokrasi!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Secara umum saja sih....orang-orang yang kerja di pemerintahan menggerakkan ekonomi kan Budi?" kata Eko.
"Orang-orang yang kerja di pemerintahan, ya di gaji dengan baik. Uang di gunakan dengan baik, ya untuk kebutuhan sehari-hari. Ya jadi orang-orang yang kerja di pemerintahan menggerakkan ekonomi dengan baik gitu," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan iii ada hantu gitu.