Eko duduk di depan rumahnya, ya sedang asik menikmati minum kopi dan juga makan gorengan gitu.
"Baca koran aja ah!" kata Eko.
Eko mengambil koran yang di taruh di bawah meja. Ya koran di baca Eko dengan baik gitu. Berita dari urusan pemerintahan dari dalam negeri, ya sampai luar negeri dengan menceritakan masalah ini dan itu. Eko terus membaca berita di koran sampai olah raga. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko. Ya Budi pun duduk bersama Eko lah. Ya Eko berhenti baca korannya, ya koran di taruh di meja gitu. Budi melihat foto di koran, ya foto cewek cantik.
"Ini cewek," kata Budi sambil menunjuk foto yang ada di koran.
"Memangnya ada apa dengan foto cewek itu?" kata Eko.
"Cewek cantik gitu!!!" kata Budi.
"Kebiasaan memuji cewek cantik. Untung saja foto di koran. Kalau di depan ceweknya. Ceweknya senenglah di puji cantik sama Budi. Ya kemungkinan pujian Budi sekedar pujian saja. Tidak ingin mengambil hati cewek. Beda dengan cowok lain. Ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya iyalah Eko. Sekedar pujian saja. Siapa yang mau mengambil hati cewek yang ada di foto di koran. Aku siapa dan dia siapa? Kalau aku kaya raya, ya mungkin bisa jatuh kepelukan aku," kata Budi.
"Mimpi, ya Budi?" kata Eko.
"Mimpi kan boleh mendapatkan cewek cantik. Dan....juga hal wajarkan cowok jomlo ingin mendapatkan cewek yang di sukai. Kaya acara Tv yang masa lalu tentang milih cewek jadi pacar gitu," kata Budi.
"Acara Tv masa lalu tentang milih cewek, ya jadi pacar toh," kata Eko.
"Enaknya jadi artis," kata Budi.
"Kok enaknya jadi artis omongan Budi?" kata Eko.
"Jadi artiskan. Aku bisa di wawancarai sama artis yang ada di foto di koran," kata Budi.
"Talksik. Dodit dan Astrini Putri," kata Eko.
"Ya acara Tv....Talksik," kata Budi.
"Acara itu memang menarik sih," kata Eko.
"Memang menarik acara Tv Talksik," kata Budi.
"Kalau Budi artis, ya seandainya gitu. Di bahas dari perjuangan Budi dari buruh pabrik jadi artis lewat hoby Budi saja, ya menyanyi. Karir Budi terus naik, ya sampai main sinetron dan film gitu. Lalu Budi ada pemain cinta dengan Astrini Putri gitu. Di wawancarai di acaranya Astrini Putri dan Dodit. Dodit tahu hubungan Budi dan Astrini Putri, ya jadinya Dodit iri gitu. Dodit berkata "Aku yang kerja bareng dengan Astrini Putri, ya deket-deket gitu. Pendatang baru sudah deket. Aku iri banget hubungan kalian berdua".....," kata Eko.
"Iri dapet cewek cantik. Aku suka," kata Budi.
"Cuma permainan saja Budi!" kata Eko.
"Walau hanya permainan saja. Yang penting bahagia gitu. Jadinya mimpi yang indah gitu," kata Budi.
"Nanti tidak bisa tidur kalau mikirin cewek cantik yang di sukai," kata Eko.
"Masa Eko. Kan aku belum pernah dapetin cewek, ya sampai pacaran. Aku kan jomlo," kata Budi.
"Kaya cerita sinetron dan film tentang merindukan cewek yang di sukai gitu," kata Eko.
"Sinetron dan film toh. Kenyataan kemungkinan ada, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya ada lah. Hal wajar mikirin cewek yang di sukai," kata Eko.
"Memang wajar sih. Nama juga cowok menyukai cewek yang di sukai," kata Budi.
"Sudah ah tidak perlu obrolin cewek itu terus. Lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Ok. Ok. Ok. Main catur. Padahal sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
Eko mengambil koran di meja, ya di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik lah. Sedangkan Abdul, ya tidak main ke rumah Eko. Abdul berada di rumahnya, ya tepatnya di ruang tengah lagi nonton Tv, acara DA5 gitu.
"Acaranya seperti biasa bagus," kata Abdul memuji acara Tv yang ia tonton dengan baik.
Abdul menonton Tv dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.