Belalang langsung lompat lagi.
"Wah aku gagal menangkap belalang," kata Bobo.
Bobo berusaha lagi menangkap belalang lagi. Usaha keras Bobo berhasil menangkap belalang.
"Aku senang nangkap belalang," kata Bobo.
Bobo pun segera berlari menuju rumahnya. Ya sampai di rumah. Ibu memeriksa keadaan anaknya baru pulang sekolah.
"Apa yang di tangan mu itu Bobo?" tanya Bobo.
"Anu, Ibu. Belalang, jadi mainan Bobo," katanya dengan jujur.
"Bobo, anak Ibu yang baik dengerin omongan Ibu yang sayang sama Bobo," kata Ibu.
"Iya," saut Bobo.
"Bobo, sebaiknya itu belalang lebih baik di lepas saja. Karena belalang lebih baik hidup bebas dari pada kamu jadikan mainan. Kasihan....belalangnya," kata Ibu.
"Iya, Bobo lepas belalang ini. Tidak Bobo jadikan mainan Bobo," katanya.
Bobo pun melepaskan belalang tersebut. Belalang pun melompat dan melompat menuju semak-semak.
"Anak Ibu yang pinter.....," pujian Ibu.
"Bobo pintar."
"Ganti pakaian mu, makan setelah itu kerjakan PR kamu....Bobo!" kata Ibu.
"Iya...Ibu," kata Bobo.
Bobo segera kekamarnya untuk berganti pakaian, lalu ke ruang makan untuk makan. Ibu sudah menyiapkan makan yang enak untuk Bobo. Dengan tenang dan lahap Bobo menikmati makanan yang enak buatan Ibu tersayang sampai Bobo....kenyang.
Setelah makan, ya Bobo mengerjakan PR gitu. Memang Bobo agak kesulitan mengerjakan PR karena soalnya susah untuk di jawab oleh Bobo. Ibu pun membantu Bobo untuk menyelesaikan kesulitan Bobo dalam mengerjakan PR dengan membimbingnya dengan baik.
Pelan-pelan Bobo mengerti dan bisa menyelesaikan PRnya. Setelah itu Ibu membolehkan Bobo main game, karena telah menyelesaikan tugasnya sebagai pelajar yang punya tanggungjawab pada pendidikannya. Ibu tetap mengawasi Bobo, walau sibuk dengan urusan benahin rumah dan dedek bayi yang lucu, adik Bobo.