Langit sangat cerah sekali. Dono duduk di bawah pohon sambil memandang langit yang cerah di hari jumat.
"Seadainya ada keajaiban di jalan hidup saya," celoteh Dono.
Dono melihat jam di pada jam tangan yang terpasang pada tangan kirinya.
"Sudah waktunya sholat jumat," celoteh Dono.
Dono bangun dari duduknya di bawah pohon untuk menuju mesjid untuk melaksanakan sholat jumat. Saat berjalan menuju mesjid di pinggir jalan raya. Dono berjalan dengan hati-hati. Ada sebuah motor yang mulai aneh dan bergerak menuju arah Dono. Motor pun menyerempet Dono. Untung saja Dono langsung menghindar dengan insting cepat.
"Woy.......kalau bawa motor pake mata jangan seperti orang gila yang tidak bisa mengontrol kendaraan yang di jalannya," teriak Dono yang nyaring banget.
Tapi pengendara motor terus melaju terus dan mengganggap kejadian tersebut tidak ada.
"Dasar....orang gila," kata Dono.
Dono tidak lagi memperdulikan lagi masalah itu dan menjalankan niatnya ke mesjid untuk sholat jumat. Sampai di depan mesjid bertemu Dono dengan Kasino dan langsung bersalaman.
"Gimana keadaan mu hari ini?" tanya Kasino.
"Hampir celaka dengan pengendara motor yang ugal-ugalan," cerita Dono.
"Ya...sabar ya..Dono. Hidup di dunia ini kita mau jalan kebaikan untuk keharmonisan, tetapi di sisi lain sebaliknya membuat malapetaka pada manusia yang lain. Alias orang gila menjalankan hidup. Otaknya tahu di taruh di mana?" kata Kasino.
"Di pantat..kali Kasino," saut Dono.
"Bodoh..tambah...bodoh,,,dong. Kaya otak udang," kata Kasino.
"Yo.i," kata Dono.
Dono dan Kasino mengambil wudu untuk menjalankan sholat jumat. Setelah itu masuk mesjid Dono dan Kasino tak lupa membaca doa masuk mesjid. Dono mulai mau menjalankan sholat sunah tiba-tiba pundaknya di tepuk oleh Kasino. Dono gak jadi menjalankan sholat sunah dulu dan mengikuti maunya Kasino.
"Dono saya ingin pemahaman kamu tentang cinta. Berkenaan cinta di kalangan artis?" kata Kasino.
"Saya..kirain hal yang penting. Cuma urusan gak penting. Cinta di kalangan artis tersebut lebih banyak kebohongan dari pada kejujurannya. Karena tujuannya naikin pamoritas mereka menjadi artis," penjelasan Dono.
"Kalau begitu saya punya peluang dong mendapatkan cewek yang pekerjaannya menjadi penyanyi alias artis," kata Kasino.
"Kamu punya peluang. Tapi tetap saja kamu jadi dengan artis jadi sorotan mata semua orang. Jadi konsumsi publik alias ada nilai jual. Jadi harus menghadapi semua resiko kalau pingin mendapatkan pasangan artis. Hidup penuh dengan realita sekenario demi ini dan itu," penjelasan Dono.
"Ok...saya siap itu mah," kata Kasino.
Dono dan Kasino mulai sholat sunah setelah menyelesaikan pembicaraan mereka dengan suara kecil. Kemudian di mulai acara sholat jumat dengan khotbah dari imam sholat. Dono dan Kasino mendengarkan dengan baik beserta jamaah yang lain. Sampai sholat jumat di laksanakan dengan baik dan khusuk. Baru Dono dan Kasino pulang bersama dengan berjalan kaki pulang ke rumah.
Di tengah jalan malah Kasino mengajak Dono untuk makan di warung yang menjual mie ayam dan bakso. Dengan senang hati Dono menerima ajakan Kasino karena suara perut pun berbunyi dan waktunya makan siang. Dono dan Kasino memesan makan dan minuman sama pemilik warung yang bernama pak Tito. Segeralah pak Tito menyajikan makan dan minuman yang di pesan Dono dan Kasino.
Dengan lahap ke duanya makan mie ayam dengan penuh nikmat dan santai sampai kenyang. Lalu setelah itu Kasino membayarnya dengan uang pas ke pak Tito. Keluarlah keduanya dari warung mie ayam dan bakso. Kemudian Dono memukul pundaknya Kasino.
"Terima kasih atas traktirnya makan siang," kata Dono.
"Sama-sama Don," jawab Kasino.
Dono dan Kasino berjalan menuju pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Lalu Indro dateng langsung berhenti di samping Dono dan Indro.
"Ayo naik!" kata Indro dengan tegas.
"Baik..Indro," jawab Dono dan Kasino bersamaan.
Dono dan Kasino naik motornya Indro. Dengan penuh hati-hati Indro membawa motornya dan membonceng Dono dan Kasino sampai di rumah.
Karya: No