Beni sedang asik duduk di bawah pohon yang rindang, ya sambil menonton acara kawinan yang tidak jauh dari tempat dirinya duduk. Yoyo menghampiri Beni yang duduk di bawah pohon rindang.
"Beni, ngapain di sini?" tanya Yoyo sambil duduk di sebelah Beni.
"Lagi nontonin acara kawinan tuh di depan," kata Beni.
Yoyo mengeluarkan rokok dari kotaknya dan menawarkan rokok juga ke Beni "Beni rokok!"
"Iya," kata Beni.
Beni pun mengambil rokok di kotak yang yang di pegang Yoyo. Kotak rokok pun di simpan. Rokok pun di hidupkan dengan korek gas. Beni dan Yoyo asik menghisap rokok.
"Keburukan di tutupi dengan kebaikan," kata Beni sambil menghisap rokok.
"Maksudnya Beni?" tanya Yoyo, ya sambil menghisap rokok.
"Kawinan di depan mata kita," kata Beni.
"Melisa dan Johan," kata Yoyo.
"Iya," kata Beni.
"Memang sih isunya sih. Melisa sudah hamil, ya gimana Johannya Melisa ke mana-mana...alias pacaran. Aku dapet kabar ya sih dari Renata, katanya Melisa di jebolinnya saat main ke pantai," kata Yoyo.
"Keburukan di tutupin dengan kebaikan," kata Beni yang tegas sambil mengisap rokoknya.
"Iya lah demi menutupi aib gitu. Pergaulan anak muda seperti itu adanya," kata Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Tidak semua anak muda kan. Aku cuma ngerokok aja sih," kata Beni.
"Sama aja dengan aku. Sudah kecanduan rokok jadi susah untuk melepaskanya. Tapi lebih baik kita lah Beni. Toni dan kawan-kawannya sampai narkoba dan juga tubuh pun di tatoin, katanya seni padahal kan nunjukin bahwa Toni dan kawan-kawan hebat gitu," kata Yoyo.
"Terjebak pergaulan lah. Aku ini sampai merokok begini," kata Beni.
"Pergaulan memang begitu lah tawarin ini dan itu dan akhirnya di coba, ya kecanduan deh. Sampai sekarang aku ingin berhenti susah juga, ya aku sadar sih karena memang pergaulan ku memang seperti ini. Walau begini adanya jalan rezeki ku pun lancar, ya Beni," kata Yoyo.
"Yo, i," kata Beni.
"Jadi keburukan di tutupi dengan kebaikan, sama kan Beni," kata Yoyo.
"Bedalah. Buruk tetaplah buruk, tidak pernah di tutupin dengan kebaikan. Kita ini tetap jojong ke sana ke sini ngerokok," kata Beni.
"Beda, ya....aku kira sama. Ya sudah lah ngobrol di sininya. Ayok pulang!" kata Yoyo.
"Ayo," kata Beni.
Beni dan Yoyo beranjak dari duduknya di bawah pohon rindang, ya berjalan menuju ke rumah masing-masing sambil menghisap rokoknya dengan asik.
CAMPUR ADUK
Friday, August 7, 2020
SI KANCIL
Kelinci melompat lompat ke sana ke sini karena hatinya lagi riang dan gembira. Buaya pun ke luar dari air sungai dan berjalan menuju semak-semak. Bersembunyilah Buaya di semak-semak, diam saja di situ tidak bergerak seakan-akan diri Buaya kayu tua. Kelinci terus melompat ke sana ke sini, ya pada akhirnya ke hausan.
Kelinci pun menuju sungai. Makin lama makin mendekati sungai. Kancil sedang lewat pinggir sungai juga dan melihat Buaya yang diam saja kaya kayu tua...alias berbaur dengan keadaan. Kelinci mulai mendekati Buaya karena tidak sadar gitu.
Kancil pun berlari cepat untuk menyelamatkan Kelinci yang masuk perangkap Buaya. Ya Buaya pun bergerak untuk memangsa Kelinci. Kancil pun melompat dan menabrak Kelinci sampai terpental jauh.
"Dasar Kancil pengganggu, jadi lepas mangsa ku, Kelinci yang bodoh itu," kata Buaya yang marah.
Kancil, ya di kejar Buaya. Karena Kancil lincah jadi Buaya tidak bisa menangkap Kancil.
Buaya pun kesal tidak bisa menangkap Kancil, ya jadi memutuskan kembali ke sungai saja. Kelinci pun mendekati Kancil.
"Kancil terima kasih atas pertolongannya. Untung ada kamu Kancil yang menolong aku. Kalau tidak ada kamu Kancil, aku sudah di makan sama Buaya," kata Kelinci.
"Lain kali hati-hati. Banyak predator yang mengincar kita untuk jadikan santapannya," nasehat Kancil.
"Iya, aku mengerti Kancil. Aku akan lebih berhati-hati lagi untuk keselamatan hidup ku. Sekali lagi terima kasih atas pertolongannya," kata Kelinci.
"Iya, sama-sama," kata Kancil.
Kelinci melompat lompat, ya meninggalkan Kancil. Ya Kancil pun meninggalkan tempat tersebut karena berbahaya masih kawasan Buaya. Sedangkan Buaya pun berenang ke sana ke sini, ya tujuann ya mencari mangsalah.
Kelinci pun menuju sungai. Makin lama makin mendekati sungai. Kancil sedang lewat pinggir sungai juga dan melihat Buaya yang diam saja kaya kayu tua...alias berbaur dengan keadaan. Kelinci mulai mendekati Buaya karena tidak sadar gitu.
Kancil pun berlari cepat untuk menyelamatkan Kelinci yang masuk perangkap Buaya. Ya Buaya pun bergerak untuk memangsa Kelinci. Kancil pun melompat dan menabrak Kelinci sampai terpental jauh.
"Dasar Kancil pengganggu, jadi lepas mangsa ku, Kelinci yang bodoh itu," kata Buaya yang marah.
Kancil, ya di kejar Buaya. Karena Kancil lincah jadi Buaya tidak bisa menangkap Kancil.
Buaya pun kesal tidak bisa menangkap Kancil, ya jadi memutuskan kembali ke sungai saja. Kelinci pun mendekati Kancil.
"Kancil terima kasih atas pertolongannya. Untung ada kamu Kancil yang menolong aku. Kalau tidak ada kamu Kancil, aku sudah di makan sama Buaya," kata Kelinci.
"Lain kali hati-hati. Banyak predator yang mengincar kita untuk jadikan santapannya," nasehat Kancil.
"Iya, aku mengerti Kancil. Aku akan lebih berhati-hati lagi untuk keselamatan hidup ku. Sekali lagi terima kasih atas pertolongannya," kata Kelinci.
"Iya, sama-sama," kata Kancil.
Kelinci melompat lompat, ya meninggalkan Kancil. Ya Kancil pun meninggalkan tempat tersebut karena berbahaya masih kawasan Buaya. Sedangkan Buaya pun berenang ke sana ke sini, ya tujuann ya mencari mangsalah.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...