CAMPUR ADUK

Thursday, April 20, 2023

FREE GUY

Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Guy adalah karakter non-pemain (NPC) di Free City, sebuah permainan vidio role-playing online (MMORPG) multipemain masif. Para pemain Kota Bebas dibedakan dari NPC dengan kacamata hitam yang mereka kenakan, berkelahi satu sama lain, dan menyebabkan kekacauan. Tidak menyadari bahwa dunia tempat mereka tinggal adalah video game, sebagian besar NPC tidak menyadari kekacauan yang disebabkan oleh para pemain, sambil menjalani kehidupan skrip mereka. Pengembang perangkat lunak yang menganggur, Millie, memainkan Free City untuk menemukan bukti bahwa Soonami Studios mencuri kode sumber dari game konsep yang dia kembangkan, Life Itself, yang menyertakan kecerdasan buatan baru teknik untuk NPC-nya. Temannya, Keys bersimpati, tetapi enggan membantu, karena dia sekarang bekerja sebagai dukungan teknis di Soonami.

Guy bekerja sebagai teller bank bersama sahabatnya, satpam Buddy. Setelah avatar Millie "MolotovGirl" menarik perhatiannya dengan menyanyikan lagu favoritnya "Fantasy", dia mulai menyimpang dari pemrogramannya, mengejutkan Buddy dengan tidak sengaja menembak pemain bertopeng tengkorak yang merampok bank dan pergi dengan kacamata hitamnya. Memercayai Guy sebagai peretas yang menyamar sebagai NPC, Keys dan rekan kerjanya, Mouser, tidak berhasil mencoba melarangnya dari permainan. Mengakses tampilan permainan pemain, Guy mengunjungi area baru dan bertemu Millie di rumah simpanan Revenjamin Buttons, tempat mereka mencoba mencuri bukti yang mengarah ke kode sumbernya. Percaya Guy menjadi pemain pemula, dia menyarankan dia untuk naik level sebelum mencoba lagi. Guy dengan cepat berkembang melalui permainan dengan menyelesaikan misi dengan murah hati, menonjol dari pemain lain dan menjadi sensasi di seluruh dunia yang dikenal sebagai "Pria Berbaju Biru" sementara CEO Soonami Studios, Antwan Hovachelik meminta ahli seni memodifikasi desainnya untuk sekuelnya, Free City 2. 

Saat Keys akhirnya menyadari bahwa Guy benar-benar seorang NPC, NPC lain yang berinteraksi dengan Guy juga mulai mengembangkan kesadaran diri. Keys mengetahui bahwa Free City 2 akan dirilis dalam 48 jam dan akan sepenuhnya menggantikan Free City, menghentikan semua NPC game. Keys memberi tahu Millie, dia memberi tahu Guy yang sebenarnya tentang keberadaannya, tetapi dia menjadi frustrasi dan memutuskan kontak. Guy berbicara dengan Buddy dan menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dari realitas mereka. Buddy membantu Guy mendapatkan bukti yang diinginkan Millie dari Revenjamin Buttons. Antwan melihat popularitas Blue Shirt Guy mengancam rencananya untuk meluncurkan Free City 2 dan memerintahkan server reboot, yang mengatur ulang ingatan Guy. Guy mendapatkan kembali kesadaran dirinya saat Millie menciumnya.

Guy mengingat lokasi sebuah pulau yang berisi sisa-sisa kode sumber Life Itself dan mereka berusaha mencapai pulau tersebut sebelum peluncuran Free City 2 menghapus semua konten lama dari server. Antwan menembakkan Keys, mengeluarkan setiap pemain dari Free City, dan mengirimkan karakter berotot yang belum selesai yang menyerupai Guy bernama Dude ke dalam game. Awalnya kewalahan, Guy mengenakan kacamata hitam pada Bung, mengalihkan perhatiannya dan membiarkan Guy melanjutkan ke pulau. Dalam upaya terakhir untuk menghentikannya, Antwan mulai menghancurkan server game di kantor Soonami dengan kapak api, menghapus Buddy dan sebagian besar dunia game, sambil menembakkan Mouser. Sebelum dia dapat menghancurkan server terakhir, Millie menawarkan kesepakatan untuk membatalkan gugatannya dan menyerahkan keuntungan dari Waralaba Free City kepadanya sebagai imbalan atas ciptaannya.

Beberapa waktu kemudian, penjualan untuk Free City 2 merosot karena bug dalam kode dan permainan online yang tertinggal. Antwan yang diperangi berada di garis bidik, tetapi mengklaim bahwa dia adalah "korban". Sementara itu, Millie menyelamatkan kodenya dan merilis game indie Free Life, yang menampilkan Guy, Dude, dan NPC lain dari Free City. Dalam game tersebut, Guy mengungkapkan kepada Millie bahwa kodenya sebenarnya adalah surat cinta untuknya dari Keys. Selama pengembangan Life Itself, Keys telah menyandikan apa yang dia ketahui tentang seleranya menjadi rutinitas AI dalam game, yang akhirnya dimasukkan ke dalam Free City. Ini menjelaskan mengapa Guy merasa tertarik secara unik pada MolotovGirl. Setelah Millie meninggalkan permainan, dia dan Keys berciuman. Kembali ke Free Life, Guy dan Dude bersatu kembali dengan Buddy yang termasuk di antara NPC yang direkonstruksi.

***

Budi selesai baca buku, ya buku di taruh bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Hidup ini antara baik dan buruk," kata Budi. 

"Realita hidup ini," kata Eko. 

"Setelah bulan Ramadhan berakhir. Hidup manusia tetap terlihat seperti biasa. Baik dan buruk," kata Budi. 

"Ya baik tetap jalan baik. Atau yang baik terpengaruh keadaan jadi buruk. Ya buruk tetap buruk. Atau ya yang buruk jadi baik," kata Eko. 

"Jadi baik dan tetap baik, ya tidak jadi masalah. Ya kalau buruk, ya jiwa kegelapannya yang bangkit," kata Budi. 

"Jiwa kegelapannya bangkit. Sama aja Setan berwujud manusia," kata Eko. 

"Ya begitulah sesuai omongan Eko. Setan berwujud manusia," kata Budi. 

"Hidup ini, ya jadi buruk karena di butakan segalanya. Hidup ini lebih banyak sia-sia yang di jalankan manusia," kata Eko. 

"Buta segalanya," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Pergaulan buruk, ya pasti berdampak buruk. Lingkungan buruk. Kalau hidup di lingkungan baik tidak masalah. Kalau hidup di lingkungan buruk, ya harus bertahan dari ujian keburukan dari orang-orang yang perilaku buruk. Sabar menjalankan hidup ini," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Main catur saja!" kata Budi. 

"OK. Main catur!" kata Eko. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Ngomongin sholat Idul Fitri. Diadakannya lebih baik di lapangan atau di mesjid?" kata Budi. 

"Kaya berita tahun lalu-lalu sih. Sholat Idul Fitri di adakan di rumah juga boleh!" kata Eko. 

"Berita tahun lalu-lalu kan, ya karena wabah penyakit. Maka sholatnya berubah. Sampai lebih baik sholat Idul Fitri di rumah," kata Budi. 

"Kalau sekarang sih. Sholat Idul Fitri, ya di adakan di lapangan boleh. Sebenarnya setiap organisasi punya mesjid masing-masing, ya lebih baik di mesjid masing-masing," kata Eko. 

"Sholat Idul Fitri di mesjid saja lebih baik!" kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

Eko dan Budi melangkahkan bidak catur dengan baik. 

"Kalau sisi data pergaulan. Ada yang menjalankan ibadah dan juga tidak," kata Budi. 

"Realitanya begitu," kata Eko. 

"Apa yang di perlihatkan di beritakan Tv, ya sisi baik saja tentang orang taat ibadah, ya sampai sholat Idul Fitri. Tapi ternyata dunia ini luas. Ya ada tidak menjalankan ibadah, ya pergaulan buruk," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Keduanya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK