Kasino duduk di taman sambil minum air mineral di botol. Seberang jalan ada sebuah sekolahan. Indro setelah membeli es dugan, ya ke tempat Kasino duduk lah.
"Lihat apa Kasino?" kata Indro sambil minum es dugan.
"Lihat artis....cantik di seberang jalan," kata Kasino yang niat becanda.
Indro melihat di seberang jalan dengan baik.
"Artis yang mana yang di lihat Kasino ya?" kata Indro.
"Itu artis?" kata Kasino sambil menunjukkan arah ke depan pake tangan kanannya.
Indro memang melihat arah tangannya Kasino dengan baik banget ke arah depan untuk melihat artis yang di tunjuk Kasino.
"Di seberang jalan hanya ada anak-anak yang sekolah SD saja," kata Indro.
"Yang aku maksudkan itu....memang anak-anak SD itu jadi artis," kata Kasino.
"Becanda Kasino," kata Indro.
"Memang becanda," kata Kasino.
Kasino minum air mineralnya di botol dengan baik. Indro pun minum es dugannya dengan baik.
"Kalau di pikir dengan baik sih. Memang. Anak-anak SD yang kita lihat di seberang jalan. Kemungkinan di masa depan ada yang jadi artis," kata Indro.
"Ada pengalaman hidup penulis. Teman baiknya....jadi artis di Ibukota. Jadi penyanyi," kata Kasino.
"Jadi dasar pembicaraan ini pengalaman hidup penulis toh," kata Indro.
"Yo,...i," kata Kasino.
"Kecil belajar dan bermain dengan baik. Dewasa meraih mimpi yang tidak di sangka sangka...jadi artis," kata Indro.
"Jalan nasif manusia tidak ada yang tahu kan. Cukup tekunin hoby yang di sukai....contohnya : menyanyi. Esok hari siapa tahu....hoby yang di tekunin itu membuahkan hasil? Jadi artis!" kata Kasino.
"Yang kita omongin cowok kan?!" kata Indro.
"Cowoklah. Temannya penulis itu....yang jadi artis di Ibukota," kata Kasino.
Kasino pun minum air mineral di botolnya dengan baik. Indro minum es dugan dengan baik.
"Hidup ini cuma di berulang-ulang saja..ya Kasino?" kata Indro.
"Ya memang hidup. Serasa di berulang-ulang," kata Kasino.
"Generasi ke generasi. Terus berlangsung untuk mengisi dunia ini," kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
Air mineral di minum lagi sama Kasino sampai habis dan botol kosong di buang ke tong sampah. Indro segera minum habis es dugan dan juga makan dugannya. Plastik pun di buang ke tong sampah sama Indro. Kasino dan Indro pun bergerak meninggalkan tempat tersebut.
"Jadi artis itu enak...ya Kasino?" kata Indro.
"Relatif jawabannya," kata Kasino.
"Oooo berarti. Ada paitnya juga," kata Indro.
"Namanya hidup itu ada rasa manis dan juga pahit dalam menjalankan kehidupan dalam bentuk bidang yang di tekunin dengan baik. Contoh : artis," kata Kasino.
"Emmmm," kata Indro.
"Hidup ini.....memang berulang-ulang," kata Kasino.
"Rasanya begitu sih. Contohnya : seorang menyanyikan lagu di panggung yang megah. Yang di nyanyikan lagu yang terkenal. Jadi lagu terkenal itu di nyanyikan berkali-kali....cuma momentnya saja yang berbeda," kata Indro menjelaskan.
"Ternyata benar hidup ini rasanya di ulang-ulang," kata Kasino.
"Kalau orang senang pada pada lagu yang baguskan, ya di dengerinnya berulang-ulang," kata Indro.
"Sama saja dengan orang yang suka nonton film yang bagus, ya di ulang-ulang nontonnya," kata Kasino.
"Emmmm," kata Indro.
"Kadang pola bicara pun serasa di ulang-ulang," kata Kasino.
"Kenyataannya begitu," kata Indro.
Kasino dan Indro terus berjalan dengan baik sampai di rumah. Ya seperti biasa di rumah. Kasino dan Indro nonton Tv di ruang tengah. Jadi kebiasaan Kasino dan Indro pulang ke rumah langsung nonton Tv di ruang tengah, ya rasanya di ulang-ulang cuma momentnya berbeda gitu. Kasino dan Indro menonton Tv dengan baik banget dengan acara berita yang bagus gitu. Dono tidak ada di rumah, ya ada urusan kerjaan di tempat kerjaan.