CAMPUR ADUK

Wednesday, April 13, 2022

PEMIMPIN YANG DEKAT DENGAN RAKYATNYA

Malam di bulan Ramadhan. Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Budi, ya setelah melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik sholat tarawih di mesjid dan baca al qur-an di mesjid. Budi dan Eko, ya menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. Abdul tidak bisa main ke rumah Budi, ya Abdul ada urusan dengan orang tuanya. 

"Cewek-cewek muslimah yang mengisi acara di Tv, ya cantik dan pinter," kata Budi. 

"Eeeeeeemmm kebiasaan," kata Eko. 

"Lagian sekedar bahan obrolan saja," kata Budi. 

"Memang tidak masalah sih sekedar bahan obrolan," kata Eko. 

"Kalau kita bicara urusan politik, ya masih kaitan dengan pemerintahan. Kayanya ilmu kita masih kurang, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ilmu kita kurang lah. Kita ini cuma lulusan SMA saja," kata Eko. 

"Ya realitanya begitu. Lulusan SMA, ya masih kurang ilmu ini dan itu. Beda dengan orang-orang yang lulusan Universitas seperti orang-orang yang ada di berita di Tv," kata Budi. 

"Emnmmm," kata Eko. 

"Aku ada cerita," kata Budi. 

"Budi ada cerita toh. Silakan bercerita. Aku siap mendengarkan cerita Budi!" kata Eko.

"Baiklah aku bercerita. Nama tokohnya siapa ya? Ooooooo ini saja namanya Surya saja," kata Budi. 

"Surya kan matahari. Matahari, ya sinarnya begitu hangat terasa banget," kata Eko. 

"Surya memang matahari. Surya nama tokoh dalam cerita yang aku buat. Alasan menggunakan nama Surya, ya nama ini terkenal sih, ya nama artis," kata Budi. 

"Ok. Teruskan ceritanya!" kata Eko. 

"Surya anak yang baik, ya cuma ada kekurangan di dalam diri Surya. Surya, ya anak pertama dari tiga saudara saudari. Orang tua Surya tetap menyayangi anaknya dengan baik. Surya tetap menjalankan hari-harinya sama dengan anak normal lainnya, ya sekolah gitu. Walau keadaan miskin, ya orang tua Surya bekerja keras demi anaknya berpendidikan. Ibu Surya, ya dagang di pasar traditional. Sedang Ayah Surya, ya kerjaannya tukang sokli. Kalau jaman dulu sih tukang sokli, ya kerjaannya narik gerobak sampah. Benar-benar kerja keras tukang sokli. Jaman sekarang, ya sokli pake motor yang ada gerobaknya lah. Kerjaan di mudahkan. Surya terus menjalankan pendidikannya sampai selesai sekolahnya, ya sebatas SMA saja. Lulus sekolah SMA, ya Surya mencari kerjaan dengan mencari infomasi lewat koran dan juga dari teman. Ternyata Surya dapet informasi dari teman. Joko teman Surya. Ya Joko dan Surya memasukkan lamaran kerjaannya ke perusahaan. Hasil dari usahanya, ya Surya dan Joko di terima kerja di perusahaan, ya kerjaannya buruh lah. Surya dan Joko menjalankan dengan baik kerjaannya jadi buruh. Ibu dan Ayah, ya senang Surya sudah kerja. Ada berita di Tv tentang Pak Presiden Joko Widodo, ya bagi bantuan bentuk BLT, jadi cerita itu di masukkan dalam cerita. Ibu yang biasa kerjaannya dagang di pasar tradisional. Ada pejabat yang turun ke bawah, ya dekat dengan rakyatnya. Pak Presiden Joko Widodo, ya membagikan bantuan pada pedagang yang di kategorikan miskin, ya berdasarkan informasi anak buahnya. Ibu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di pasar, ya begitu juga dengan teman-teman Ibu yang kerjaannya pedagang di pasar tradisional. Pak Presiden Joko Widodo menyerahkan BLT, ya pada masyarakat. Masyarakat senang dengan bantuan tersebut. Urusan itu selesai. Saat di rumah Ibu pun bercerita pada Ayah, Surya dan adik-adik Surya.... tentang Ibu dapet BLT dari Pak Presiden Joko Widodo. Ayah berkata "Pemimpin negeri ini yang dekat dengan rakyatnya". Surya pun berkata "Presiden Joko Widodo itu baik, ya sesuai dengan berita di Tv dan juga realita kenyataannya". Ibu berkata "Aku suka pemimpin negeri yang baik hati pada rakyatnya". Kata adik-adik Surya "Presiden baik". Surya beserta orang tuanya, ya menggunakan bantuan dari pemerintahan berupa BLT, ya di gunakan dengan baik. Hidup dari keadaan orang miskin sampai mampu itu susah banget, apa lagi kalau tinggal di tanah numpang punya orang kaya atau juga ngontrak. Begitu lah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Seperti biasanya," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

"Pemimpin Yang Dekat Dengan Rakyatnya," kata Eko.

"Judul yang tempat untuk cerita aku, ya sesuai dengan omongan Eko lah. Pemimpin Yang Dekat Dengan Rakyatnya," kata Budi.

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko. 

"Ok...main catur saja!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. 

CINTA YANG DI PUTUS TUHAN

Malam di bulan Ramadhan. Eko dan Budi, ya duduk di depan rumah Budi lah, ya setelah sholat tarawih dan juga baca al qur-an di mesjid, ya keduanya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah. Sedangkan Abdul tidak bisa ke rumah Budi, ya main gitu seperti biasanya. Abdul lagi ada urusan kerjaan dengan temannya. 

"Aku punya cerita," kata Budi. 

"Budi punya cerita toh," kata Eko. 

"Emmmm," kata Budi. 

"Kalau begitu cerita lah!" kata Eko. 

"Baik aku cerita. Begini ceritanya. Nama tokohnya siapa ya? Ini saja nama tokohnya...Yeni," kata Budi.

Eko memotong omongan Budi dan berkata "Kenapa Yeni nama tokohnya? Kan bisa saja nama tokohnya namanya Putri!"

"Ya aku kan membuat cerita. Jadi aku yang memutuskan siapa nama tokoh dalam cerita ku!" kata Budi.

"Budi yang memutuskan nama tokoh untuk ceritanya. Emmmm....kalau di pikir dengan baik, ya seperti di berita Tv tentang seorang yang di pukul sama mahasiswa saat demo. Di putuskan dengan baik sama orang-orang di balik layar untuk menciptakan konfik dan siapa yang jadi korban," kata Eko. 

"Kok di kaitkan dengan berita Tv seperti itu. Cuma nilai kontrafersi berita Tv aja yang ini dan itu demi menaikan nama tokoh yang jadi korban pemukulan sama mahasiswa?!" kata Budi. 

"Sudut pandang dari sisi aku saja," kata Eko. 

"Ooooo sudut pandang. Ya memang sih sudut pandang itu ada pro dan juga kontra," kata Budi. 

"Sebenarnya sih kurang Extrim. Senjata itu bisa di buat. Jadi lebih baik bukan di pukul melainkan di tembak tokoh yang jadi korban saat demo mahasiswa," kata Eko. 

"Kalau itu sih Extrim banget. Tokohnya di buat mati," kata Budi. 

"Maka itu. Lebih baik gunakan sikap Komunis dari pada sikap Liberal atau Demokrasi dalam menyelesaikan masalah," kata Eko. 

"Tegas maksudnya Eko?!" kata Budi. 

"Ya ketegasan itu penting," kata Eko. 

"Nanti pelanggaran HAM lagi deh," kata Budi. 

"Jadi repot urusan HAM. Ya sudahlah jalan yang terbaik, ya musyawarah mencapai mufakat untuk menyelesaikan masalah berdasarkan hukum yang telah di sepakatin bersama," kata Eko. 

"Sudah ah ngomongin itu. Kita ini lulusan SMA, ya kurang ilmu ini dan itu. Kalau di bahas lebih lanjut yang di takutin sih...bukannya selesai, ya malah keruh," kata Budi. 

"Ya sekedar bahan obrolan. Dan juga maklum lah obrolan lulusan SMA, ya kurang ilmu ini dan itu," kata Eko. 

"Aku mau melanjutkan cerita aku," kata Budi. 

"Silakan Budi bercerita!" kata Eko. 

"Aku lanjutkan cerita aku. Yeni seorang cewek yang cantik. Yeni berasal dari keluarga yang tidak mampu. Yeni sudah belajar menyanyi dari kecil, ya di bangku sekolah sudah belajar menyanyi. Pendidikan sekolah kan ada mata pelajaran kesenian. Yeni demi membantu orang tua, ya jadi biduan. Ya hasilnya lumayan sih untuk kebutuhan sehari-hari. Sampai lulus SMA, ya Yeni masih menggelutin kerjaannya sebagai biduan. Tono, ya teman Yeni semasa sekolah SMA. Tono memang menjalin kisah cinta sama Yeni, ya dari SMA sampai lulus SMA. Yeni memang cantik sih, ya banyak cowok yang menyukai Yeni dan apalagi kerjaan Yeni penyanyi, ya otomatis lah. Tono dengan sikapnya sabar dan tidak cemburuan ketika Yeni bersama cowok di atas panggung menyanyi. Yeni senang sih mendapatkan pacar yang penyabar dan tidak cemburuan. Tono memang sudah bekerja, ya maklum lulusan SMA, ya kerjanya jadi buruh di perusahaan. Yeni senang karena Tono sudah kerja, ya jadinya sih...cita-cita keduanya, ya ingin menikah di usia muda. Lama-lama pacaran kan tidak baik, ya jadi bahan gunjingan orang-orang. Tono yang berusaha dengan baik untuk mensukseskan cita-citanya bersama Yeni, ya menikah muda. Suatu ketika. Tono mengalami kecelakaan motor, ya Tono mati di tempat ke jadian. Yeni terpukul banget dengan kematian Tono. Harapan yang di sepakatin untuk nikah di usia muda, ya tinggal sebuah kenangan saja....karena Tono meninggal. Yeni sebenarnya susah melupakan Tono, ya cintanya. Orang-orang terdekat Yeni mengajarkan pada Yeni untuk ikhlas urusan Tono. Ya akhirnya Yeni....ikhlas. Perlahan-lahan Yeni maju ke depan dan melupakan masa lalu kisahnya bersama Tono. Yeni tetap dengan kerjaannya menyanyi dan terus berusaha bergembira saat ia bernyanyi di panggung. Begitu ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Emmmm," kata Budi. 

"Ngomong-ngomong judul ceritanya apa?" kata Eko. 

"Judulnya...'Cinta Yang Di Putus Tuhan'..," kata Budi. 

"Judulnya tepat. Hidup dan mati kan keputusan Tuhan. Dalam urusan cinta. Jika hubungan anak Adam bisa bersatu karena Tuhan memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan. Jika hubungan anak Adam, ya salah satu mati atau keduanya, ya Tuhan yang memutuskan ikatan cinta itu putus," kata Eko. 

"Emmmm," kata Budi. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko. 

"Ok...main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh atas meja lah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK