CAMPUR ADUK

Sunday, August 15, 2021

PAHAMI DENGAN ILMU

Kasino dan Indro duduk santai di bawah pohon rintang di atas bukit. Indro melihat keadaan lingkungan dengan menggunakan teropong yang ia bawa. Kasino melihat keadaan sih, ya asik minum minuman botol, ya rasanya minuman sesuai dengan apa yang di iklan di Tv.

"Kadaan lingkungan seperti biasanya," kata Indro berhenti meneropong, ya melihat lingkungan.

"Aku pinjam teropongnya!" kata Kasino.

"Nei...Kasino!" kata Indro memberikan teropong ke Kasino.

Kasino mengambil teropong di tangannya Indro. Ya Indro membuka botol minumannya dan segera di minum dengan baik. Kasino menggunakan teropong dengan baik, ya melihat lingkungan dengan baik lah.

"Benar-benar lingkungan yang bagus," kata Kasino.

Kasino terus melihat lingkungan dengan teropong.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

Kasino berhenti meneropong keadaan lingkungan.

"Kalau di pikir dengan baik. Enak hidup orang miskin yang rumahnya geribik ya?" kata Indro.

"Hidup orang miskin kan susah payah. Kok di katakan enak.....Indro?" kata Kasino.

"Orang miskin mati kan tidak mikirin harta, ya hidupnya cuma bertahan hidup saja. Beda dengan orang kaya, ya kalau matikan mikirin hartanya," kata Indro.

"Oooo. Omongan Indro ada benarnya sih. Orang miskin mati, ya tidak mikirin harta karena hidupnya hanya bertahan hidup. Kalau orang kaya, ya kenyataannya matinya mikirin hartanya karena selama hidup orang kaya, ya rumah bagus dan gedong dan isinya harta ini dan itu. Orang kaya juga takut kehilangan hartanya, ya di curi atau di rampok.....jadi miskin," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Harta itu tidak di bawa mati, ya di usahakan dengan baik untuk kelangsungan hidup. Menikmati hidup saja," kata Indro.

"Memang harta tidak di bawa mati. Kalau manusia sadar dari melihat banyaknya kematian dari penyakit ini dan itu...yang di tayangkan di Tv dengan baik," kata Kasino.

"Yang sadar maka ia bersudut pada Tuhan karena jalan hidupnya salah," kata Indro.

"Semua tergantung dari ilmu yang di ajarkan orang tua, ya maksudnya agama yang di jalankan orang tua dan di berikan pada anaknya...untuk menjalankan hidup di muka bumi ini," kata Kasino.

"Agama itu awalnya....kepercayaan saja kan?!" kata Indro.

"Agama itu awalnya ajaranya kepercayaan saja. Jadinya di yakini saja dan jalankan dengan baik," kata Kasino.

"Agama di Indonesia yang di tulis di Undang Undang, ya hanya 6 saja kan....Kasino?!'' kata Indro.

"Kenyataannya di tulis di Undang Undang, ya hanya 6 saja!" kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Padahal ada ajaran kepercayaan ini dan itu, ya lebih cenderung di sebut orang-orang budaya saja," kata Kasino.

"Nama juga ajaran kepercayaan pribumi. Padahal ajaran itu juga bener," kata Indro.

"Semua karena datangnya ajaran dari negeri lain. Orang-orang pendatang yang hidup di negeri ini. Berkembang dengan baik ajaran negeri lain dan di kukuhkan di Undang Undang. Sedangkan ajaran kepercayaan negeri ini.....mau di bilang kata apa lagi....budaya tetap budaya!" kata Kasino.

Kasino minum minuman botolnya dengan baik, ya begitu juga Indro. 

"Kasino," kata Indro.

"Apa...Indro?" kata Kasino.

"Kalau cewek di kasih maharnya batu. Marah apa tidak?!" kata Indro.

"Maharnya batu. Itu sih tergantung ceweknya. Sejauh apa cewek memahami ilmunya," kata Kasino.

"Kalau cewek yang tidak memahami ilmu, ya pasti mahar batu di tolak," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Kasino udahan duduk di sini, ya melihat keadaan lingkungan dengan baik. Pulang yuk!" kata Indro.

"Ok kita pulang!" kata Kasino.

Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di bawah pohon di atas bukit. Keduanya berjalan dengan baik menuju arah pulang ke rumah. Sedangkan Dono sedang nonton Tv, ya acara berita hari ini....pokoknya menarik sih...tentang orang pemerintahan yang ini dan itu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK