CAMPUR ADUK

Saturday, February 29, 2020

SANTAI DI RUMAH

Dono lagi asik santai di halaman belakang, ya sambil baca buku. Indro, ya nemenin Dono duduk di halaman belakang, ya sambil baca artikel di jaringan internet pake Hpnya.

"Artis dan Artis," celoteh Indro.

Dono pun mengentikan baca bukunya dan di taruh di meja, lalu membuka toples dan mengambil keripik pisang. Dono, ya menikmati makan keripik pisang. 

"Artis lagi dan lagi," celoteh Indro.

Dono pun minum, teh anget untuk menghilangkan rasa seret di tenggorokannya. Indro pun selesai juga baca artikelnya di Hpnya.

"Enak...ya Don, jadi artis?" kata Indro.

"Jadi..artis. Ya ada enaknya dan juga tidak enaknya," kata Dono.

"Jadi dua toh pokok permasalahannya. Kalau enak jadi artis?" kata Indro.

"Enaknya jadi artis. Saat artis itu berdiri di atas panggung, contohnya penyanyi. Ia menunjukkan pesona dirinya dengan penampilan yang cantik banget, bagaikan burung merak yang sedang menunjukkan keindahan dari bulunya cantik," kata Dono.

"Indah di pandang mata karena melihat pesona kecantikan yang menajubkan dan akhirnya yang menonton pun bersorak sorai sambil bertepuk tangan tanda kagum. Gimana dengan gak enaknya....Don?" kata Indro.

"Gak...enaknya. Ya...artis tersebut kembali menjadi dirinya sendiri seperti burung kecil yang tidak ada nilai harganya dan kadang keluar kata-kata dari mulutnya 'Aku letih banget mengejar karir sampai puncak, terkadang aku kecewa dengan hasilnya....tidak sesuai kenyataan'," kata Dono.

"Jadi hidup jadi artis....penuh dengan panggung sandiwara," kata Indro.

"Iya, tepat sekali Indro. Panggung sandiwara. Peran yang terus di mainkan jika jadi artis, sesuai lakon yang ia mainkan," tegas Dono.

"Kadang...lebih baik jadi orang biasa-biasa aja dari pada jadi artis," kata Indro.

"Seperti itulah...pilihan," tegas Dono.

Indro pun mengambil keripik pisang di toples dan segera memakannya. Dono pun kembali membaca bukunya. Indro, ya minum teh anget untuk menghilangkan rasa seret makan keripik pisang. Kasino, ya selesai membereskan tanaman di pot dan duduk bersama Dono dan Indro. Ya Indro pun segera main game di Hpnya. Kasino, segera menuangkan tekok kecil yang berisi teh yang masih anget ke gelas dan segera di minumnya teh anget.

"Segernya," kata Kasino.

Kasino pun mengambil keripik di toples dan segera di makannya.

"Oh..iya. Dono, Indro...hari minggu....cuma di rumah aja. Gak ada kegiatan yang lain?" kata Kasino.

Dono, ya menghentikan baca bukunya dan berkata "Gak ada kegiatanlah".

Indro pun menghentikan main gamenya di Hpnya dan berkata "Gak ada kegiataan gitu. Cuma seperti ini, kebiasaan di rumah".

Kasino pun minum teh angetnya.

"Jadi..gak ada rencana kemana gitu?" kata Kasino.

"Rencana...main kemana? Kalau ke pantai di daerah sini. Ah sudah biasa. Harusnya luar biasa gitu," kata Indro.

"Kalau...mau luar biasa. Kenapa gak ke pulau Natuna atau ke pulau Subaru. Kan di sana pantainya bagus banget," saran Dono.

"Kejauhan..itu Don. Sekalian aja ke pulau Sabang, di Aceh," kata Indro.

"Wah...wah...wah. Berarti..tidak ada rencana kemana-mana...ini mah. Ya udahlah. Jalanin kebiasaan setiap hari di rumah," kata Kasino.

"Setuju," kata Dono dan Indro bersamaan.

Dono, ya kembali baca bukunya dan Indro, ya kembali main game di Hpnya. Kasino, ya beranjak dari duduk bersama Dono dan Indro dan masuk ke dalam rumah, ya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Kasino pun memilih chanel Tv yang menarik gitu dan chanel yang di pilih Kasino adalah RRI, yang sedang menayangkan lagu-lagu yang menarik. Dengan santai Kasino menikmati tontonan di Tv, di hari minggu yang tenang banget banget.

NGOBROL BIASA!!!

Surya, ya sedang asik duduk di kafe sambil minum jus jeruk. Tora dateng kafe sih setelah urusannya selesai dengan Istrinya.

"Surya....maaf telat," kata Tora sambil duduk bersama Surya.

"Iya, aku maafkan," kata Surya.

Tora pun mesen minuman sama pelayan kafe yaitu jus alpukat. Pelayan kafe, ya segera menyediakan pesanan dengan cepat. Ya di tunggu sih dateng juga minuman jus alpulkat dan di taruh di meja oleh pelayan kafe.

"Terima kasih," kata Tora.

"Iya, silakan menikmati," kata pelayan kafe.

Pelayan kafe, kembali ke posisinya menunggu pesanan dari pengunjung yang dateng di kafe.

"Dita...mana?" tanya Tora.

"Paling kerjaanya belanja di mall. Biasa...cewek...belanja lama, banyak milih ini dan itu," kata Surya.

"Oh...begitu," saut Tora.

***

Dita yang di omongin Tora dan Surya, ya lagi asik milih baju gitu di mall dan akhirnya bersin.

"Aku...flu, atau ada yang ngomongin aku. Biasanya...sih. Tora dan Surya..nie," kata Dita yang berprasangka.

Dita pun meneruskan memilih bajunya yang ingin ia beli.

***

"Oh...Surya, hari ini jadi suting....acara malam malam di Net?" tanya Tora.

"Jadi...lah. Udah di kontrak ngisi acara," kata Surya.

"Tema...apa yang di angkat hari ini?" tanya Tora.

"Biasalah. Keadaan kita gini, bercerita saja!!!!" kata Surya.

"Oh...iya, ngomong-ngomong. Dari tadi minum jus terus. Kapan makannya?" kata Tora.

"Oh...iya aku lupa pesan. Tapi yang bayar kamu, Tora," kata Surya.

"Kok aku, kamu yang ngundang main di kafe jadi aku yang harus bayar," kata Tora.

"Becanda. Tetap aku yang bayar," kata Surya.

"Kalau gitu aku suka," kata Tora.

Surya dan Tora memesan makan sama pelayan kafe, ya makan yang di pilih ayam bakar gitu. Segera secepat mungkin pelayan kafe, ya menyajikannya. 

"Oh...iya, acara pencarian bakat masih terus ada di Tv...kaya lancar-lancar saja...ya Surya," kata Tora.

"Lancarlah...masih banyak peminatnya, untuk mengubah nasif dari bukan siapa-siapa menjadi sesuatu yang luar biasa alias artis yang populer," kata Surya.

"Iya juga. Berarti banyak yang dateng ke Jakarta untuk mencari peruntungan jadi orang sukses," kata Tora.

"Banyak yang dateng ke Jakarta. Maka itu, pertumbuhan ekonomi di Jakarta pesat...jadilah kota metropolitan. Banyak memberikan harapan masa depan yang lebih baik. Beda dengan kota yang lain. Kuncinya itu media berkembang pesat di Jakarta....jadi daya tarik," penjelasan Surya.

"Bener kamu, Surya. Medialah kunci...sukses di kota Jakarta, memberikan satu harapan untuk menjadi orang sukses," kata Tora.

Pelayan kafe dateng, ya menyajikan makan pesan. 

"Terima kasih," kata Tora.

"Iya, silakan di makan," kata pelayan kafe.

Pelayan kafe pun kembali ke tempatnya lagi untuk menunggu pengunjung yang pesan gitu. Tora dan Surya segera menyantap makanan.

"Enak," kata Tora.

"Enak...banget," kata Surya.

Surya dan Tora, terus asik makan. Dita, ya selesai juga dari beli baju di mall, ya buru-buru dateng ke kafe. Terlihat oleh Dita, ya Tora dan Surya asik makan gitu. Segera Dita masuk ke dalam kafe. 

"Tora, Surya...maaf telat," kata Dita sambil duduk di sebelah Surya.

"Telat banget," kata Surya.

"Benar-benar telat," kata Tora.

"Maaf...deh," kata Dita kembali.

"Iya, di maafkan," saut Surya dan Tora bersamaan.

Dita pun memesab minum ke pelayan kafe, ya jus jeruk gitu. Segera pelayan kafe menyiapkan pesanan gitu. 

"Oh..iya, ngobrol tentang apa kalian berdua?" tanya Dita.

"Apa..ya?" kata Surya.

"Apa...ya?" kata Tora.

Pesanan pun dateng dan di taruh di meja oleh pelayan kafe.

"Terima kasih," kata Tora.

"Kok...Tora yang ngomong. Harusnya aku. Terima kasih," kata Dita.

"Iya, silakan," kata pelayan kafe.

Tora dan Surya selesai makan dan berkata bersamaan "Kenyang". Gita, ya lagi asik minum jus jeruknya.

"Tora, ayo kita ke studio untuk suting, acara malam malam!" kata Surya.

"Ayo!!!" kata Tora.

Tora dan Surya beranjak dari tempat duduk untuk membayar makanan di kasir. 

"Tunggu...aku belum selesai," kata Dita yang masih minum jus jeruknya.

"Cepetan!!!" kata Surya.

"Cepetan!!!!" kata Tora.

"Iya," saut Dita.

Dita selesai minum jus jeruknya. Surya telah membayar semuanya makan dan minuman di kasir. Ya segera keluar dari kafe Surya dan Tora. Dita, ya ngekor dari belakang. Ketiganya, jalan bersama akhirnya menuju studio Tv untuk kerja, mengisi acara Tv....malam malam.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK