"Artis dan Artis," celoteh Indro.
Dono pun mengentikan baca bukunya dan di taruh di meja, lalu membuka toples dan mengambil keripik pisang. Dono, ya menikmati makan keripik pisang.
"Artis lagi dan lagi," celoteh Indro.
Dono pun minum, teh anget untuk menghilangkan rasa seret di tenggorokannya. Indro pun selesai juga baca artikelnya di Hpnya.
"Enak...ya Don, jadi artis?" kata Indro.
"Jadi..artis. Ya ada enaknya dan juga tidak enaknya," kata Dono.
"Jadi dua toh pokok permasalahannya. Kalau enak jadi artis?" kata Indro.
"Enaknya jadi artis. Saat artis itu berdiri di atas panggung, contohnya penyanyi. Ia menunjukkan pesona dirinya dengan penampilan yang cantik banget, bagaikan burung merak yang sedang menunjukkan keindahan dari bulunya cantik," kata Dono.
"Indah di pandang mata karena melihat pesona kecantikan yang menajubkan dan akhirnya yang menonton pun bersorak sorai sambil bertepuk tangan tanda kagum. Gimana dengan gak enaknya....Don?" kata Indro.
"Gak...enaknya. Ya...artis tersebut kembali menjadi dirinya sendiri seperti burung kecil yang tidak ada nilai harganya dan kadang keluar kata-kata dari mulutnya 'Aku letih banget mengejar karir sampai puncak, terkadang aku kecewa dengan hasilnya....tidak sesuai kenyataan'," kata Dono.
"Jadi hidup jadi artis....penuh dengan panggung sandiwara," kata Indro.
"Iya, tepat sekali Indro. Panggung sandiwara. Peran yang terus di mainkan jika jadi artis, sesuai lakon yang ia mainkan," tegas Dono.
"Kadang...lebih baik jadi orang biasa-biasa aja dari pada jadi artis," kata Indro.
"Seperti itulah...pilihan," tegas Dono.
Indro pun mengambil keripik pisang di toples dan segera memakannya. Dono pun kembali membaca bukunya. Indro, ya minum teh anget untuk menghilangkan rasa seret makan keripik pisang. Kasino, ya selesai membereskan tanaman di pot dan duduk bersama Dono dan Indro. Ya Indro pun segera main game di Hpnya. Kasino, segera menuangkan tekok kecil yang berisi teh yang masih anget ke gelas dan segera di minumnya teh anget.
"Segernya," kata Kasino.
Kasino pun mengambil keripik di toples dan segera di makannya.
"Oh..iya. Dono, Indro...hari minggu....cuma di rumah aja. Gak ada kegiatan yang lain?" kata Kasino.
Dono, ya menghentikan baca bukunya dan berkata "Gak ada kegiatanlah".
Indro pun menghentikan main gamenya di Hpnya dan berkata "Gak ada kegiataan gitu. Cuma seperti ini, kebiasaan di rumah".
Kasino pun minum teh angetnya.
"Jadi..gak ada rencana kemana gitu?" kata Kasino.
"Rencana...main kemana? Kalau ke pantai di daerah sini. Ah sudah biasa. Harusnya luar biasa gitu," kata Indro.
"Kalau...mau luar biasa. Kenapa gak ke pulau Natuna atau ke pulau Subaru. Kan di sana pantainya bagus banget," saran Dono.
"Kejauhan..itu Don. Sekalian aja ke pulau Sabang, di Aceh," kata Indro.
"Wah...wah...wah. Berarti..tidak ada rencana kemana-mana...ini mah. Ya udahlah. Jalanin kebiasaan setiap hari di rumah," kata Kasino.
"Setuju," kata Dono dan Indro bersamaan.
Dono, ya kembali baca bukunya dan Indro, ya kembali main game di Hpnya. Kasino, ya beranjak dari duduk bersama Dono dan Indro dan masuk ke dalam rumah, ya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Kasino pun memilih chanel Tv yang menarik gitu dan chanel yang di pilih Kasino adalah RRI, yang sedang menayangkan lagu-lagu yang menarik. Dengan santai Kasino menikmati tontonan di Tv, di hari minggu yang tenang banget banget.