Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Eko. Manusia itu meyakini ajaran agama turun menurun berdasarkan keyakinannya kan?" kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Terkadang terjadilah perselisihan antara manusia ini dan itu karena beda keyakinan, ya Eko?" kata Budi.
"Ya kalau itu sih tergantung pokok masalahnya sih, ya sampai terjadi perselisihannya," kata Eko.
"Ya aku paham omongan Eko," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Cerita versi Islam seperti ini. Cerita versi Kristen atau Katolik, ya seperti itu?" kata Budi.
"Yang di omongin Budi. Cerita apa?" kata Eko.
"Nabi Isa versi Islam. Nabi Isa, ya Yesus, ya versi Kristen atau Katolik," kata Budi.
"Ooooo cerita itu," kata Eko.
"Kalau aku lahir di masa lalu, ya mungkin aku tahu kebenaran di masa lalu. Kenapa jadi versi A dan B, ya cerita?" kata Budi.
"Kenyataannya?" kata Eko.
"Ya lahir di masa depan. Jadi tidak tahu permasalahan di masa lalu. Cuma baca buku sejarah tentang awal ajaran berkembang dan menyebar di seluruh dunia. Buku sejarah kan hasil penelitian orang-orang pinter, ya lulusan Universitas gitu," kata Budi.
"Kan ada satu cara untuk mengetahui kebenaran tentang mana yang benar ajaran agama yang berkembang dengan mendengarkan Roh bicara, ya menjelaskan semuanya," kata Eko.
"Kalau ilmu itu kan ilmu misteri dalam cerita seorang pemuda," kata Budi.
"Memang ilmu itu misteri?" kata Eko.
"Aku akan bercerita dengan memakai wayang, ya cerita Yesus gitu. Aku muslim, ya niatnya menghormati saja sih," kata Budi.
"Toleransi," kata Eko.
"Iya....toleransi beragama," kata Budi.
"Kalau begitu silakan Budi, ya sambil memainkan wayang yang terbuat dari kardus bekas, nilainya kreatif. Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
"Baiklah aku bercerita dan memainkan wayang dengan baik!" kata Budi.
Budi mengambil wayang di kursi yang kosong, ya bercerita dengan baik, ya sambil memainkan wayang yang terbuat dari kardus bekas dengan baik lah.
Isi cerita yang ceritakan Budi :
"Selama masa Kaisar Agustus dan Raja Herodes Agung, Maria dikunjungi oleh malaikat Gabriel yang mengatakan kepadanya bahwa dia akan melahirkan Yesus, Anak Allah. Kemudian, Maria mengunjungi Elizabeth, ibu dari Yohanes Pembaptis, yang mengatakan kepadanya bahwa dia adalah wanita yang paling diberkati dan bahwa anaknya diberkati.
Ketika orang Romawi mengadakan sensus, Maria melakukan perjalanan dengan suaminya Joseph ke kampung halamannya di Betlehem untuk mendaftar. Di sana, Yesus lahir di palungan. Seminggu kemudian, Maria dan Yusuf pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan Yesus di Bait Allah. Di sana, mereka disambut oleh Simeon, yang memberkati Yesus sebagai Kristus. Pada usia dua belas tahun, Yesus terpisah dari orang tuanya selama perjalanan Paskah ke Yerusalem. Ketika Maria bertanya tentang keberadaannya, Yesus memberi tahu mereka bahwa dia ada di rumah Bapa-nya. Bertahun-tahun kemudian, pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius dan Raja Herodes Antipas, Yohanes Pembaptis membaptis Yesus di Sungai Yordan dan Roh Kudus turun ke atas Yesus.
Yesus kemudian dicoba di padang gurun oleh Setan tetapi bertahan dari pencobaan Iblis. Bepergian ke Kapernaum, Yesus merekrut murid-muridnya Petrus, Yakobus dan Yohanes setelah membantu mereka menemukan banyak ikan. Selama pelayanan khotbahnya, Yesus membangkitkan putri Yairus. Yesus kemudian merekrut dua belas rasul dari antara murid-murid-Nya termasuk Matius dan Yudas Iskariot. Pengikut Yesus juga termasuk beberapa wanita termasuk Maria Magdalena, Joanna dan Susanna.
Ada beberapa ajaran dan pesan Yesus termasuk Perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai, Ucapan Bahagia, Aturan Emas, mengasihi musuh anda, dan perumpaan tentang penabur. Saat mengunjungi rumah Simon orang Farisi, seorang wanita seorang wanita berdosa mengurapi kaki Yesus, mendorong Yesus untuk mengampuni dosa-dosanya. Yesus dan murid-muridnya kemudian melakukan perjalanan melintasi Danau Galilea di mana ia menenangkan badai. Di Gerasa, Yesus mengusir orang yang kerasukan setan dan setan memasuki kawanan babi. Di Betsaida, Yesus memberi makan lima ribu dengan lima roti dan dua potong ikan. Kemudian, Yesus dan murid-muridnya melakukan perjalanan ke gunung di mana Yesus bertemu dengan nabi Musa dan Elia dan berubah rupa.
Ketika pelayanan khotbah dan penyembuhan Yesus bertumbuh, Ia menjangkau orang-orang berdosa dan terbuang termasuk pelacur dan pemungut cukai, membuat marah orang-orang Farisi dan guru agama. Yesus juga berteman juga berteman dengan Zakheus pemungut cukai, meyakinkan dia untuk membayar orang-orang yang telah dia peras. Saat mengkhotbahkan Perumpamaan Orang Samaria yang baik hati. Yesus berteman dengan seorang gadis kecil dan memberi tahu murid-murid-Nya untuk tidak melarang anak-anak kecil datang kepada-Nya. Yesus menarik perhatian orang-orang Farisi, pemimpin agama Yahudi, dan Roma setelah dia mengusir para pedagang keluar dari Bait Suci. Di Yerusalem, Yesus mengajarkan perumpaan tentang penyewa dan membayar pajak kepada Kaisar. Di perjamuan terakhir, Yesus memperingatkan murid-muridnya tentang pengkhianatan dan kematiannya yang akan datang. Yudas bersekongkol dengan para pemimpin agama untuk mengkhianati Yesus.
Di Taman Getsemani, Yesus dikhianati oleh Yudas dan ditangkap oleh otoritas Yahudi. Petrus menyangkal mengemal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok. Keesokan harinya, Yesus dikutuk oleh para pemimpin agama. Dia kemudian dibawa ke hadapan Pontius Pilatus, yang mengirim dia ke Herodes. Sementara Pilatus membebaskan Yesus dari kesalahan, para pemimpin agama dan orang banyak menuntut kematian Yesus. Setelah dicambuk, Yesus dipaksa untuk memikul salib-Nya di jalanan. Ketika dia pingsan karena kelelahan, Simon dari Kirene wajib memikul salibnya. Di Golgota, Yesus disalibkan di samping dua perampok, salah satunya mengakui dia sebagai Mesias. Setelah kematian Yesus pada siang hari, langit menjadi gelap gulita dan tirai Bait Suci terbelah di tengahnya. Yusuf dari Arimatea menguburkan Yesus di kuburan. Yesus bangkit dari kematian pada hari ketiga. Sebelum naik kembali ke Surga, Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa semua kuasa dan otoritas telah diberikan kepada-Nya dan memerintahkan mereka untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya"
***
Cukup lama Budi bercerita dengan menggunakan wayang. Ya akhirnya selesai. Ya Eko memuji permainan wayang Budi dan juga cerita yang di ceritakan Budi. Wayang di taruh di kursi kosong dengan baik. Budi dan Eko, ya melanjutkan acara dengan main catur dengan baik.