Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen misteri yang ceritanya menarik banget, ya sambil minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang baca Budi :
Peter Kleist dari Amerika tiba di Austria untuk beristirahat dari studi perguruan tinggi dan mencari tahu sejarah keluarganya. Di bandara, dia disambut oleh pamannya, Karl Hummel, yang mengajaknya menginap di rumahnya. Peter mengetahui dari Karl bahwa kakek buyutnya, Baron Otto Von Kleist, yang dijuluki "Baron Blood", adalah seorang sadis terkenal yang menyiksa dan membunuh lebih dari 100 penduduk desa. Legenda mengatakan dia membakar seorang penyihir bernama Elizabeth Holle, yang mengutuknya dengan mantra yang memungkinkan dia bangkit dari kematian sehingga dia bisa membalas dendam padanya selamanya. Kastil tua Baron dan bekas kediamannya sedang direnovasi menjadi hotel bagi wisatawan. Peter membujuk pamannya untuk membawanya ke kastil.
Di kastil, mereka bertemu Herr Dortmundt, pengusaha yang bertanggung jawab atas proyek hotel, dan Eva, mantan mahasiswa Karl. Tugasnya adalah memastikan Dortmundt tidak membuat perubahan permanen pada arsitektur kastil. Setelah berkeliling kastil, Karl mengundang Eva ke rumahnya untuk makan malam. Saat makan, Peter mengangkat topik Baron Von Kleist. Putri kecil Karl, Gretchen, mengaku telah melihat Baron di hutan dekat kastil, tetapi tidak ada yang mendengarkannya. Peter menunjukkan dokumen kuno yang dia temukan di rumah kakeknya di Amerika. Ini adalah mantra yang konon akan menghidupkan kembali Baron ketika dibacakan di menara lonceng kastil pada tengah malam.
Melawan peringatan Karl, Peter dan Eva pergi ke kastil dan membaca mantra. Meski saat itu tengah malam, bel berbunyi pukul dua, saat yang sama Baron Von Kleist di bunuh. Langkah kaki yang berat mendekat dari luar. Eva memohon kepada Peter untuk menarik kembali mantranya, menggunakan mantra alternatif pada dokumen yang sama. Tapi hembusan angin meniup perkamen itu ke perapian. Peter keluar untuk menyelidiki, tetapi tidak ada seorang pun di sana.
Di hutan kastil, Baron muncul dari kuburnya dan mengunjungi kantor dokter. Dokter membalut lukanya. Ketika dokter bersikeras memanggil ambulans, Baron mengambil pisau bedah dan menikamnya sampai mati.
Keesokan paginya, Peter dan Eva mengakui perbuatan mereka. Karl bersikeras bahwa mereka hanya membayangkan sesuatu dan menyuruh mereka melupakannya. Baron diam-diam memasuki istananya dan membunuh Dortmundt, menggantungnya di langit-langit. Ketika mayatnya ditemukan oleh Fritz, penjaga kastil, Baron membunuhnya. Dengan kematian Dortmundt, rencana untuk memulihkan kastil gagal, dan properti itu dilelang.
Keesokan harinya, Alfred Becker, seorang jutawan yang menggunakan kursi roda, membeli kastil tersebut. Dia menawarkan Eva pekerjaan untuk membantunya memulihkan kastil ke kondisi aslinya. Dia dengan senang hati menerimanya. Kemudian, Eva diserang di salah satu koridor kastil oleh Baron. Dia diselamatkan oleh gangguan Peter. Eva berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan untuk memulai awal baru di tempat lain.
Malam itu, Eva kembali ke apartemennya di kota, hanya untuk menemukan Baron menunggunya. Dia melarikan diri melalui jendela dan mencari perlindungan di rumah Karl. Akhirnya yakin bahwa Baron masih hidup, Karl setuju untuk membantu Eva dan Peter menemukan cara untuk menghancurkannya. Mereka mengunjungi Christina, seorang medium lokal, yang memunculkan roh Holle dari dunia bawah untuk mendapatkan informasi tentang Baron. Christina memberi mereka jimat ajaib dan memberi tahu mereka bahwa orang yang membesarkan Baron adalah satu-satunya yang bisa menghancurkannya. Karena itu, dia akan melakukan segala daya untuk membunuh Peter dan Eva. Setelah Peter, Eva, dan Karl pergi, Baron membunuh Christina.
Dalam perjalanan pulang dari sekolah, Gretchen diteror oleh Baron, yang mengejarnya melewati hutan. Kembali ke kastil, Gretchen bertemu Becker untuk pertama kalinya. Dia memberi tahu ayahnya bahwa Becker adalah Baron; dia mengenali matanya. Karl, Peter, dan Eva menghadapi Becker. Dia menunjukkan kepada mereka kastil yang telah dipugar, lengkap dengan boneka yang ditusukkan pada tiang. Becker bangkit dari kursi rodanya dan menjatuhkan Peter, Karl, dan Eva. Dia kemudian membawa mereka ke ruang penyiksaannya.
Ketika Eva bangun, dia diikat ke kursi dan melihat mayat Fritz di peti mati terbuka berlapis paku di sampingnya. Becker mengikat Karl ke rak, sementara dia menyiksa Peter dengan poker panas. Saat Eva berusaha melepaskan ikatannya, dia secara tidak sengaja menjatuhkan jimat itu ke tubuh Fritz. Beberapa tetes darah Eva dari lukanya mendarat di tubuh Fritz dan jimatnya. Rahasia cara menghancurkan Baron terungkap: semua korban Baron bangkit dari peti mati mereka, diberdayakan oleh jimat ajaib dan darah orang-orang yang membesarkannya. Korban mayat hidup menyerang Baron dan mencabik-cabiknya. Eva melepaskan ikatan Peter dan Karl, dan ketiganya melarikan diri dari kastil sementara jeritan Baron yang sekarat dan tawa Holle bergema di udara malam.
***
Budi selesai baca cerpen misteri yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Cinta," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Ya aku ingin cerita gitu. Ya berkaitan urusan cinta tentang kesalah pahaman," kata Budi.
"Cerita toh. Ya kalau begitu sih. Silakan Budi bercerita, ya aku mendengarkan cerita Budi dengan baik banget, ya seperti sandiwara radio gitu!" kata Eko.
"Begini cerita!" kata Budi.
Isi cerita yang di ceritakan Budi pada Eko :
Sule seorang pengusaha yang sukses. Nunung anak orang kaya, ya kerjaannya model gitu. Sule bertemu dengan Nunung, ya jadi jatuh cinta pada pandangan pertama gitu. Sule pun menjalin cinta dengan Nunung dengan baik. Sule dan Nunung saling mencintai, ya menikah dengan baik. Buah cinta telahir kembar, ya di berinama Abdul dan Aladuloh gitu. Rumah tangga Sule dan Nunung, ya beserta anak kembarnya bahagia gitu.
Tiba-tiba Sule ada masalah dengan kerjaannya, ya di jatuhkan teman kerja Ajiz. Ya Sule terbelit hutang ini dan itu. Ajiz juga menggelapkan uang proyek gitu. Sule bangkrut usahanya gitu. Keadaan Sule yang awal kaya karena kerja keras, ya jadi miskin gitu. Nunung tidak bisa hidup dengan keadaan miskin, ya jadi memilih pisah dengan Sule. Nunung membawa Aladuloh. Sule bersama Abdul gitu. Sule berusaha dengan baik untuk menyelesaikan masalahnya dengan bantuan temannya, ya Andre. Akhirnya Sule berhasil memenjarakan Ajiz dengan anak buahnya.
Sule membangun usaha dengan baik sampai sukses gitu. Sampai Abdul dewasa, ya menjalankan usaha Sule. Abdul menjalankan usaha dengan baik banget sampai bertemu dengan cewek cantik bernama Putri. Abdul menjalin hubungan dengan Putri dengan baik banget gitu. Abdul seperti biasa menyibukkan diri kerja di kantor gitu. Ketika di jalan, ya Putri melihat Abdul jalan bareng sama cewek gitu.
Putri berkata "Abang main di belakang aku. Jalan dengan cewek."
Putri mencoba menelpon Abdul untuk memastikan bahwa penglihatan Putri tidak salah, ya Abdul jalan bareng dengan cewek gitu. Putri tidak bisa di hubungin Abdul. Ternyata Hp Abdul, ya jatuh sampai rusak gitu.
"Hp rusak di servis atau beli yang baru?" kata Abdul.
Putri kesel tidak bisa menghubungi Abdul gitu. Putri Ada urusan kerjaan, ya jadi menangguhkan urusan dengan Abdul. Ya Abdul pilihannya membeli Hp baru gitu. Abdul ingin bertemu dengan Putri, ya jadi menemui Putri di tempat kerja gitu. Ketika Abdul bertemu dengan Putri, ya Abdul di tampar Putri.
"Kenapa aku di tampar?" kata Abdul.
"Aku melihat Abang jalan dengan cewek," kata Putri.
"Aku jalan dengan cewek. Pada hal aku sibuk kerja di kantor," kata Abdul.
"Alasan saja. Kenapa Abang tidak bisa di hubungin?" kata Putri.
"Hp Abang rusak, ya jatuh. Putri tidak bisa menghubungi Abang," kata Abdul.
"Alasan saja," kata Putri.
Abdul menunjukkan Hp yang baru.
"Aku beli Hp baru. Berarti Hp ku yang lama rusak!" kata Abdul.
"Aku kesel. Abang jalan dengan cewek yang tidak aku kenal!" kata Putri.
"Ini marah apa cemburu sih?" kata Abdul.
"Dua-duanya," kata Putri.
"Beneran Putri. Abang tidak jalan dengan cewek. Abang sibuk kerja di kantor," kata Abdul.
"Putri tidak percaya," kata Putri.
Putri meninggalkan Abdul, ya begitu saja.
"Sabar dan sabar menghadapi Putri," kata Abdul.
Abdul tidak mengejar Putri, ya jadi pulang saja ke rumah untuk istirahat gitu. Hubungan Abdul dan Putri, ya masih masalah tentang Abdul jalan bareng dengan cewek gitu. Sampai akhirnya Putri mendapat kejelasan dengan baik, ya ternyata itu bukan Abdul tapi saudara kembar Abdul yang telah lama terpisah karena permasalahan orang tua, ya antara Sule dan Nunung gitu. Nama saudara kembar Abdul, ya Aladuloh. Ya Aladuloh memang ada hubungan dengan cewek bernama Rara gitu. Sule bertemu dengan Nunung dengan baik, ya menjalin hubungan lagi dengan baik gitu. Abdul dan Aladuloh, ya senang kedua orang tuanya bersatu lagi gitu. Putri jadi minta maaf sama Abdul karena kesalah pahaman gitu. Pipi Abdul yang di tampar Putri, ya jadi di cium Putri gitu tanda minta maaf gitu. Abdul menerima minta maaf Putri gitu. Hubungan Putri dan Abdul jadi baik lagi.
***
"Begitulah ceritanya!" kata Budi, ya telah selesai menceritakan cerita pada Eko.
"Cerita yang bagus banget gitu," kata Eko.
"Ya sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kesalah pahaman karena keadaan cowok kembar, ya bisa terjadi seperti cerita yang di ceritakan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Masalah bisa di selesaikan dengan baik, ya urusan cinta bisa kembali baik," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Ya dunia ini. Ada kisah cinta tidak bisa menyelesaikan masalahnya, ya akhirnya putus juga karena masalahnya selingkuh sih," kata Eko.
"Selingkuhnya keterlaluan. Pastinya tetap putus lah!" kata Budi.
"Kisah cinta patah hati!" kata Eko.
"Patah hati!" kata Budi.
"Ya kalau begitu. Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Oke. Main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan dibagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.
"Hidup ini tetap sama aja, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya tetap sama hidup ini," kata Eko.
"Syukur dengan baik, ya keadaan kita baik. Di sisi lain, ya prihatin melihat keadaan orang-orang yang mengalami hal ini dan itu," kata Budi.
"Ujian hidup," kata Eko.
"Iya. Ujian hidup ini," kata Budi.
"Contohnya : berita Tv tentang ini dan itu, ya ujian hidup ini gitu," kata Eko.
"Contoh yang tepat!" kata Budi.
"Sabar dan sabar," kata Eko.
"Sabar," kata Budi.
Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik gitu.