CAMPUR ADUK

Monday, September 11, 2023

SETTE NOTE IN NERO

Setelah nonton Tv di ruang tengah yang acara sinetron tema cinta, ya Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Budi mengambil mainan boneka Kamen Rider Black Sun dan mainan boneka laba-laba.

"Cerita seperti apa ya? Ya boneka mainan Kamen Rider Black Sun di mainkan dengan boneka mainan laba-laba," kata Budi.

Budi berpikir panjang, ya masih memegang dua mainan boneka tersebut. 

"Ceritanya seperti ini saja!" kata Budi.

Budi memainkan dengan baik boneka mainan tersebut dengan cerita yang di buat Budi dengan baik gitu.

Isi ceritanya :

Abdul seorang pemuda baik yang masih sekolah SMA dan juga membantu ayah dan ibunya kerja di toko, ya usaha yang di jalankan demi hidup ini gitu. Abdul menjalankan aktivitasnya dengan baik banget gitu, ya selayaknya remaja SMA yang belajar dengan baik, dan berteman dengan baik gitu. Abdul memang suka dengan seorang cewek bernama Putri. Ya Putri teman sekelas Abdul gitu. 

Ketika pulang sekolah, ya Abdul melihat seorang cewek yang mirip dengan Putri, ya jadi diikuti dengan baik sama Abdul dengan secara diam-diam gitu. Sampai di suatu tempat ada monster laba-laba yang besar banget menyerang manusia gitu. Cewek yang di ikuti Abdul tersebut, ya menolong orang yang di serang gitu. Cewek itu, ya pun di serang sama monster laba-laba. Abdul yang bersembunyi, ya jadi memberanikan diri untuk menolong cewek tersebut dari serangan monster laba-laba gitu.

Cewek itu di pegang tangannya sama Abdul, ya melarikan diri dari tempat tersebut. Monster laba-laba mengejar Abdul dan cewek tersebut gitu. Sampai Abdul dan cewek itu terpojok gitu. Cewek itu, ya membawa tas ransel gitu. Cewek itu mengeluarkan sebuah benda. Ya benda tersebut telah terpasang di pinggang Abdul dengan baik, ya jadi sabuk gitu. Cewek itu memasukkan kartu bergambar Kamen Rider Black Sun. Abdul pun berubah menjadi Kamen Rider Black Sun gitu.

Monster laba-laba menyerang Kamen Rider Black Sun gitu. Jadi pertarungan sengit antara Kamen Rider Black Sun dengan monster laba-laba gitu. Kamen Rider Black Sun bisa mengalahkan monster laba-laba dengan tinjuan penghancurnya gitu. 

"Aku berhasil mengalahkan monster," kata Kamen Rider Black Sun.

Kamen Rider Black Sun kembali menjadi Abdul lagi dan benda yang dapat mengubah Abdul jadi Kamen Rider Black Sun di serahkan pada cewek tersebut. Ya cewek itu memberikan dengan baik sama Abdul, ya karena Abdul pemuda yang baik gitu. Abdul berkenalan dengan cewek tersebut. Jadi Abdul tahu siapa nama cewek yang mirip dengan Putri?. Namanya Aura gitu. Budi berteman baik dengan Aura gitu. 

Budi terus bertarung menjadi Kamen Rider Black Sun dengan tujuan menolong orang-orang yang di serang monster gitu. Aura ternyata saudari kembarnya Putri gitu. Aura terpisah dari saudari kembarnya Putri karena ayah dan ibunya di serang monster yang ingin kekuatan sabuk kekuatan di buat ayah Aura dan Putri gitu. Ya Putri bersama ibunya, ya hidup dengan baik. Aura hidup dengan ayahnya dengan baik gitu. Yang menyerang ayah dan ibu Aura dan Putri, ya monster kelabang itu perintah dari seorang yang haus kekuatan bernama Jack yang ingin jadi raja. Jack dulunya rekan kerjanya ayahnya Aura dan Putri. Abdul jadi bimbang menyukai cewek kembar, ya Aura dan Putri gitu.

Abdul terus bertarung dengan baik menjadi Kamen Rider Black Sun menolong orang yang butuh bantuan dari serangan monster gitu. Aura pun membantu Abdul dengan baik, ya menjadi Kamen Rider Swan gitu. Sampai Abdul dan Aura berhadapan dengan Jack. Ya Jack menjadi Kamen Rider Shadow Moon. Abdul berubah jadi Kamen Rider Black Sun. Aura berubah menjadi Kamen Rider Swan. Pertarungan memang sengit banget antara Kamen Rider Black Sun dan Kamen Rider Shadow Moon. Kamen Rider Swan bertarung dengan monster kelabang, ya pertarungan yang sengit banget gitu. Sampai akhirnya Kamen Rider Black Sun mengalahkan Kamen Rider Shadow Moon gitu. Kamen Rider Swan mengalahkan monster kelabang gitu.

Kejahatan telah di hancurkan dengan baik, ya keadaan menjadi baik gitu. Abdul pun masih bingung memilih antara Aura dan Putri, ya urusan cinta yang membingungkan. Abdul memilih fokus sekolah SMA dengan baik dan tetap berteman dengan baik sama Putri dan Aura gitu.

***
Budi selesai bercerita dengan mainan boneka Kamen Rider Black Sun dan boneka mainan laba-laba gitu, ya kedua boneka mainan di taruh di bawah meja gitu, ya tepatnya di dalam kotak kardus gitu. 

"Baca cerpen ah!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja ya buku di buka dengan baik dan di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca Budi. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu, ya cerita misteri.

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada tahun 1959 Dover, Inggris, ya seorang wanita bunuh diri dengan melompat dari tebing. Pada saat yang sama, putrinya, Virginia, yang tinggal di Florence, Italia, melihat kematian ibunya dalam sebuah penglihatan. Pada tahun 1977, seorang Virginia dewasa masih tinggal di Italia dan baru-baru ini menikah dengan seorang pengusaha kaya Italia Francesco Ducci. Ducci berangkat dalam perjalanan bisnis, dan saat Virginia berkendara menjauh dari bandara setelah mengantarnya pergi, mengalami lebih banyak penglihatan—dia melihat seorang wanita tua dibunuh, cermin pecah, lukisan religius, cetakan lukisan lain dengan alamat tertulis di atasnya. itu, tembok dirobohkan, seorang lelaki berkumis, sebuah majalah dengan seorang gadis di sampulnya, sebatang rokok kuning di asbak batu biru, sebuah taksi kuning, lampu merah berkedip-kedip, retakan di dinding dengan cahaya merah , seorang lelaki pincang, temboknya dibangun kembali dengan batu bata, sebuah surat disembunyikan di bawah patung dan akhirnya sebuah melodi pendek yang terdiri dari tujuh nada.

Virginia berencana untuk merenovasi sebuah rumah besar milik suaminya yang ditinggalkan, dan menyadari bahwa bangunan tersebut mirip dengan yang dia lihat dalam penglihatannya. Setelah melihat celah di plester, dia membuat lubang di dinding ruangan, menemukan kerangka di dalamnya. Dengan asumsi kerangka itu adalah milik wanita dalam penglihatannya, Virginia menghubungi polisi. Namun, mereka tidak mempercayai ceritanya dan menuduh Ducci melakukan pembunuhan tersebut.

Pemeriksaan terhadap jenazah tersebut menunjukkan bahwa jenazah tersebut bukanlah seorang wanita tua, melainkan seorang wanita berusia dua puluhan; dibunuh sekitar lima tahun sebelumnya. Kerangka tersebut akhirnya diidentifikasi sebagai mantan pacar Ducci, Agneta Bignardi, yang menghilang beberapa tahun lalu. Virginia bertekad untuk memaafkan suaminya, dan menghubungi temannya Luca Fattori. Fattori adalah seorang peneliti fenomena psikis, dan penyelidikannya akhirnya mengarah pada Emilio Rospini yang kaya raya, yang mungkin adalah pelaku sebenarnya.

Francesco kembali dari perjalanan bisnisnya di mana Virginia memberi tahu dia tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Dia mendesaknya untuk mengabaikan masalah itu dari pikirannya, tapi dia malah semakin terobsesi untuk mempelajari misteri ini.

Virginia mendiskusikan kasus tersebut dengan saudara perempuan Francesco, Gloria, dan Melli, seorang teman pengacara Gloria. Gloria mengatakan bahwa kakaknya berangkat untuk perjalanan bisnis ke Amerika pada bulan April 1972, dan dialah yang mengganti perabotan di tempat itu. Kamar dengan mayat yang dikurung tadinya adalah kamar tidur Franceso, tetapi Gloria-lah yang membeli perabotan yang dilihat Virginia dalam penglihatannya, setelah kepergian Francesco.

Beberapa hari kemudian, Virginia membeli majalah yang memuat gambar wanita yang dibunuh di sampul depan, persis majalah yang sama dari penglihatan Virginia. Ketika Luca menyadari bahwa majalah itu baru ada selama satu tahun, menjadi jelas baginya bahwa Virginia telah mengalami firasat, bukan visi kejahatan masa lalu. Virginia dan Luca menemukan lebih banyak bukti yang tampaknya membebaskan Francesco, sehingga dia bisa dibebaskan dengan jaminan. Gloria, sementara itu, memberi Virginia sebuah jam tangan sebagai hadiah, jam tangan yang memainkan lagu yang menghantui pada jam tersebut.

Detail dari firasat mulai muncul di depan Virginia dengan frekuensi yang semakin besar. Virginia naik taksi kuning, dengan lampu radio CB berkedip, dari kantor Luca ke rumahnya (seperti yang terlihat dalam penglihatannya). Wanita tua misterius itu menelepon Virginia, meninggalkan pesan di mesin penjawabnya, menawarkan informasi tentang kasus tersebut. Ketika Virginia tiba di rumahnya, dia menemukannya tewas (dalam posisi yang sama dari penglihatan Virginia). Rospini muncul dan Virginia melarikan diri dengan panik. Meraih surat penting yang ditampilkan di meja kopi dalam visinya, Virginia melarikan diri ke gereja tetangga yang sedang menjalani perbaikan. Tempat persembunyian Virginia terungkap saat lonceng jam tangannya berbunyi. Rospini mencoba menjangkaunya dengan perancah kayu, tetapi perancah tersebut patah dan dia jatuh ke lantai marmer, beberapa meter di bawahnya.

Virginia berlari kembali ke vila lama suaminya di dekatnya, dan menelepon dia di kantornya untuk segera menemuinya. Ketika dia tiba, Virginia terkejut dengan kepincangannya (seperti dalam penglihatannya), yang menurutnya pergelangan kakinya terkilir beberapa jam sebelumnya. Mereka masuk ke dalam ruangan yang menentukan. Francesco meletakkan salinan majalah dengan Agneta di sampulnya, tepat di atas meja seperti yang dijelaskan dalam penglihatan. Semakin gugup, Virginia mulai menghisap salah satu rokok kuning Gloria, dan meletakkannya di asbak yang juga ditampilkan dalam penglihatan tersebut.

Di rumah sakit, polisi berbicara dengan Rospini yang terluka parah, yang hampir tidak bisa menjelaskan penjelasannya tentang kejadian tersebut. Pada tahun 1972, wanita tua itu, Signora Casati, memiliki pembeli gelap sebuah lukisan berharga di galeri terdekat. Francesco, Rospini, dan Agneta Bignardi semuanya terlibat dalam pencurian itu. Rospini membunuh seorang penjaga, sebuah fakta yang disebutkan dalam surat yang ditulis Agneta kepada Casati. Rospini tidak berusaha membunuh Virginia, tapi hanya berusaha mengambil kembali surat itu. Casati sudah mati ketika dia tiba, dibunuh oleh Francesco, yang mengalami cedera pergelangan kaki setelah melompat keluar jendela. Francesco-lah yang membunuh Agneta lima tahun lalu setelah dia membuatnya marah karena mencoba kabur hanya dengan lukisan itu.

Sendirian bersama suaminya, Virginia menjadi semakin ketakutan karena adanya unsur-unsur yang menyatu dalam penglihatannya. Mata rantai penting terakhir dalam rantai ini terjadi ketika Francesco melihat surat yang memberatkan di meja rias. Virginia mengklaim bahwa dia belum membacanya, tapi dia menolak untuk mempercayainya. Dia tiba-tiba menyerang istrinya dengan poker perapian. Pukulan pertamanya meleset saat dia merunduk dan menghancurkan cermin (terlihat dalam penglihatan). Pukulan berikutnya mengenai kepalanya. Saat Virginia terbaring di lantai, mengeluarkan banyak darah, dia bersiap untuk memasukkannya ke dalam lubang galian di dinding. Akhirnya, semua detail ruangan sesuai dengan visinya: Virginia menyadari bahwa dia adalah korban selama ini.

Beberapa saat kemudian, Luca mengetahui dari sampul majalah tentang lokasi dan waktu sebenarnya Francesco membunuh Agneta Bignardi. Dia kemudian berlari ke vila Ducci, sambil dikejar oleh dua polisi sepeda motor yang mencoba menangkapnya karena ngebut. Dia berhasil melepaskan diri dari kerah bajunya cukup lama untuk menjelaskan kecurigaannya. Francesco mengundang mereka semua ke rumahnya dan ke kamar, mengungkapkan keprihatinan atas hilangnya istrinya. Terlepas dari pertanyaan polisi dan pernyataan Luca, mereka tidak dapat mematahkan pengendalian diri Francesco yang lembut. Saat Luca berbalik untuk pergi, dikawal oleh polisi, semua orang mendengar nada yang menghantui, seperti lonceng kotak musik, muncul dari dinding tempat Virginia disembunyikan - tujuh nada gelap.

***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya cerita misteri, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik dekat Budi.

"Singkong rebus," kata Eko.

Eko mengambil singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus gitu.

"Hidup ini masih tetap sama kan Eko?" kata Budi.

"Hidup ini masih sama!" kata Eko.

Eko mengambil satu gelas aqua di meja, ya memang di siapkan untuk tamu, ya tamu itu Eko gitu. Aqua gelas di minum dengan baik sama Eko.

"Antara baik dan buruk," kata Budi.

"Emmm," kata Eko sambil menaruh gelas aqua di meja dan Eko berkata "Ya realitanya begitu. Antara baik dan buruk hidup hidup ini".

"Emmm," kata Budi.

"Contohnya, ya kaya cerita di Tv saja kan Budi, ya antara baik dan buruk?" kata Eko.

"Ya contohnya tepat sih seperti berita di Tv. Sisi baik, ya menceritakan tentang kebaikan manusia yang tolong menolong dengan sesama. Sisi baik, ya berkaitan dengan urusan agama. Sisi buruk, ya menceritakan tentang kriminalitas ini dan itu, ya di tangangin dengan baik sama penegak hukum untuk di tangkap dan di penjara dengan baik. Sisi buruk, ya menjauh dari agama," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Acara Tv ini dan itu, ya tetap bagus-bagus," kata Budi.

"Realitanya begitu. Ya buatan orang-orang pinter di bidangnya!" kata Eko.

"Memang buatan orang pinter di bidangnya!" kata Budi.

"Roda penggerak ekonomi!" kata Eko.

"Realitanya begitu!" kata Budi.

"Berita tentang urusan pemerintahan ini dan itu, G20. Bagus juga!" kata Eko.

"Realitanya begitu!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

"Emmmm. Kalau begitu. Lebih baik main catur saja!" kata Eko.

"Oke. Main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK