CAMPUR ADUK

Saturday, September 9, 2023

THE BLACK CAT

Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.

Isi cerita yang di baca Budi :

Hal-hal aneh terjadi di sebuah desa kecil di Inggris, dimulai ketika seorang pria yang mengendarai mobil tiba-tiba bertemu dengan seekor kucing hitam aneh di kursi belakang dan, melalui tatapannya yang memesona, kucing tersebut menyebabkan pria tersebut menabrakkan mobilnya ke tiang lampu, membunuhnya. Kucing hitam itu melakukan perjalanan kembali ke rumahnya, sebuah rumah tua yang bertele-tele yang ditempati oleh Robert Miles, mantan profesor perguruan tinggi supernatural yang tidak sehat dan bermusuhan yang terkenal sebagai seorang medium. Profesor Miles tinggal sendirian kecuali kucing hitamnya yang sama bermusuhannya, dan menghabiskan waktunya membuat rekaman audio di makam orang yang baru saja meninggal. Sementara itu, seorang turis Amerika bernama Jill Trevers, berkelana ke ruang bawah tanah terbuka untuk mengambil foto untuk lembar memonya ketika dia menemukan mikrofon kecil di lantai tempat itu. Menjelajah keluar,

Di tempat lain, Maureen Grayson, seorang remaja lokal dan pacarnya, Stan, berada di perahu dayung di kanal terdekat ketika mereka mendayung ke gudang perahu dan mengunci diri di ruangan kedap udara sehingga mereka dapat berhubungan seks. Maureen menjadi gugup, dan Stan menemukan bahwa kunci pintu yang terkunci telah hilang. Mereka terjebak saat udara ruangan mulai habis.

Keesokan harinya, Lillian Grayson menelepon polisi untuk melaporkan hilangnya putrinya dan Sersan Wilson menelepon seorang pria dari Scotland Yard, Inspektur Gorley yang berkendara ke kota dengan sepeda motornya dan segera mendapat tilang dari Sersan Wilson setibanya di kantor polisi. Sementara itu, pencarian Jill untuk pemilik mikrofon mini membawanya ke Miles, yang berdiskusi dengannya tentang hambatan persepsi dan cara menghindarinya. Dia mencoba menghipnotis Jill, tetapi dicegah oleh kucing hitam, yang tiba-tiba melompat dan mencakarnya. Jill bergegas pergi.

Malam itu, seorang pria lokal bernama Ferguson meninggalkan pub lokal dan berjalan pulang. Kucing itu muncul dan membuatnya takut ke dalam gudang bekas. Ketika kucing itu tiba-tiba muncul di hadapannya, Ferguson mencoba melarikan diri melalui balok yang tinggi dari tanah. Kucing itu menggaruk tangannya saat dia memegang balok di atas kepalanya untuk menjaga keseimbangannya, dan dia terjatuh hingga tewas dan mendarat di beberapa paku di tanah.

Keesokan paginya, Inspektur Gorley tiba di tempat kejadian dan meminta Jill membantu memotret orang mati tersebut. Saat dia melakukannya, dia melihat cakaran kucing di tangannya, yang mengingatkannya pada apa yang diderita Miles pada hari sebelumnya.

Di rumah Miles, Nyonya Grayson datang dan memintanya untuk membantunya menemukan putrinya yang hilang. Miles, yang diketahui pernah menjalin hubungan asmara dengan Ny. Grayson bertahun-tahun yang lalu, dengan enggan setuju untuk membantu. Memegang gelang milik Maureen, Miles mengalami kesurupan dan menjelaskan gudang perahu, serta lokasi kunci yang hilang. Polisi dan Ny. Grayson bergegas ke tempat kejadian dan menemukan semua seperti yang dikatakan Miles. Mendobrak pintu yang terkunci, yang telah dikunci dari dalam, mereka menemukan mayat Maureen dan Stan yang membusuk. Kuncinya ada di terpal di luar, suatu hal yang mustahil bagi seorang pembunuh karena satu-satunya jalan keluar dari ruangan itu adalah ventilasi AC yang tersumbat dan terlalu kecil untuk manusia. Malam itu, korban kucing berikutnya adalah Ny.

Jill pergi ke rumah Miles keesokan harinya dan menunjukkan kepadanya foto-foto goresan tangan pria yang meninggal itu yang diambilnya. Jill sekarang percaya bahwa Miles memberikan pengaruh supernatural yang jahat pada kucing tersebut, tetapi Miles mengatakan bahwa kucinglah yang mendominasi dirinya.

Malam itu, Miles membius kucing itu dan membawanya keluar, menggantungnya di leher di dahan pohon. Kekuatan supranatural dilepaskan oleh kematian kucing tersebut, yang juga menimpa Jill saat dia tidur di tempat tidurnya di penginapan desa. Kucing itu muncul lagi di hadapan Miles, yang sekarang menjadi kutukan hantu pada Miles yang ketakutan. Inspektur Gorley berkunjung larut malam ke kamar Jill untuk berdiskusi dengannya tentang kilatan cahaya misterius dan kejadian yang terjadi satu jam sebelumnya. Saat dia pergi, Gorley melihat makhluk jahat itu sendiri, dan diserang serta terhipnotis olehnya. Dia terhuyung-huyung di jalan di depan mobil yang bergerak dan tertabrak.

Keesokan harinya Jill, yang masih menganggap Miles adalah pembunuh sebenarnya, menyelinap ke rumahnya ketika dia keluar dan mengintip di sekitar kantornya, mengungkap rekaman audio percakapannya dengan orang mati. Ketika Miles tiba-tiba kembali, dia berlari bersembunyi di ruang bawah tanah dan bertemu dengan kucing hitam, yang secara ajaib muncul dan menghilang di depan matanya. Melarikan diri ketakutan, dia terpojok oleh Miles. Dia mengatakan padanya bahwa kucing itu telah menyadari kebenciannya yang terpendam terhadap penduduk desa dan bertindak tanpa sepengetahuan atau kendalinya. Jill berlari, tapi diserang, pertama oleh kelelawar di ruang bawah tanah, dan kemudian lagi oleh Miles yang menjatuhkannya dengan tongkat.

Jill bangun dalam keadaan terikat dan tersedak dan menemukan Miles mengurungnya hidup-hidup di ruang di dinding ruang bawah tanah. Dia juga telah mengambil kuncinya dan mengosongkan kamar hotelnya, membuatnya tampak seperti dia telah meninggalkan desa. Namun, Inspektur Gorley, yang selamat dari kecelakaan mobil, pergi bersama Sersan Wilson, dan atasannya, Inspektur Flynn, ke rumah Miles dan bersikeras mencari tanda-tanda kucing itu, dan Jill. Mereka tidak menemukan apa pun dan hendak pergi ketika mereka semua mendengar tangisan samar kucing yang datang dari ruang bawah tanah. Mereka menemukan tembok yang baru ditutup batu bata dan setelah merobohkannya, mereka menemukan Jill hampir tidak hidup, dan kucing yang dikurung di sana tanpa Miles menyadarinya. Saat Jill ditarik keluar, Miles bergumam kepada Gorley bahwa kucing itu telah menang dan dia telah menjadi korban kejahatannya sendiri. 

***

Budi selesai baca cerpen.

"Eko belum dateng juga," kata Budi.

Budi menutup buku dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.

"Emmmm. Baca buku lain saja!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di baca dengan baik sama Budi. Cukup lama Budi baca buku tersebut. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Karena ada Eko, ya Budi selesai baca buku dan buku di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Memang di meja ada sepiring singkong rebus, segelas kopi, satu gelas aqua, dan buku gitu. Eko mengambil buku di meja dan berkata "Buku sejarah."

"Iya memang buku sejarah!" kata Budi.

"Tumben Budi baca buku sejarah," kata Eko.

"Jas merah," kata Budi.

"Jas merah. Siapa yang pake jas merah. Aku pake kaos," kata Eko.

"Maksud ku itu, ya ada kaitan dengan buku sejarah. Jas merah (Jangan melupakan sejarah)" kata Budi.

"Ooooo. Jangan melupakan sejarah," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko membuka dengan baik buku. Memang isi buku cerita tentang cerita G30S PKI. 

"Cerita ini. Memang cerita hitam dan putih. Tentang sejarah negeri ini," kata Eko.

"Masa lalu kelam," kata Budi.

"G30S PKI," kata Eko.

"Yaaa aku mengikuti cerita sejarah dengan baik dengan membaca di buku, ya yang di tulis di buku saja. Pertanyaan ku apa mungkin ada yang tersembunyi dari sejarah masa lalu? Hitam dan putih dari masa lalu?" kata Budi.

"Masa lalu. Mungkin?" kata Eko.

Eko menaruh buku di meja.

"Menurut aku sih. Komunis itu bentuk idiologi. Memasukan paham idiologi komunis dengan cara membentuk partai di negeri ini, ya PKI (Partai Komunis Indonesia). Di negeri ini, ya ada idiologi demokrasi Pancasila. Maka terjadi dua benturan idiologi pada masa lalu. Jadi idiologi komunis tidak sesuai dengan keadaan negeri, ya jadi di runtuhkan dengan baik. Idiologi demokrasi Pancasila naik dengan baik," kata Budi.

"Gesekan politik pada masa lalu. Mungkin terjadi sih," kata Eko.

"Masa lalu, ya banyak rakyat tidak berpendidikan. Jadi keadaan masa lalu dapat di pengaruhi, ya di hasut ini dan itu jadi fitnah ini dan itu," kata Budi.

"Mungkin sih omongan Budi, ya keadaan masa lalu," kata Eko.

"Maka itu. Ada yang tidak ikutan dalam pergerakan PKI, ya kena juga," kata Budi.

"Ya masa lalu. Tuduh menuduh tanpa bukti jelas," kata Eko.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko.

"Aku juga baca di buku tentang Diberlakunya tap MPRS nomor XXV tahun 1966 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia merupakan langkah yang tepat dalam menghadapi ancaman dibidang Paham Pikiran/Ideologi. Ya karena pergerak G30S PKI gitu, ya gimana Eko?" kata Budi.

"Keputusan pada masa lalu karena menanggulangi masalah," kata Eko.

"Bagaimana orang-orang masih terkait PKI, ya anggap saja anak cucunya gitu. Apa masih diskriminasi ini dan itu?" kata Budi.

"Mana aku tahu itu mah. Itu sih urusan pemerintahan," kata Eko.

"Memang urusan pemerintahan. Kita kan rakyat kecil," kata Budi.

"Lagian cuma urusan idiologi saja!" kata Eko.

"Memang cuma urusan idiologi saja!" kata Budi.

"Main catur saja!" kata Eko.

"Oke. Main catur!" kata Budi.

Budi mengambil buku di meja di taruh di bawah meja. Papan catur di ambil Budi dari bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur gitu. Keduanya main catur dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK