Setelah nonton acara Tv di ruang tengah, ya sinetron tema cinta gitu, ya Eko duduk di depan rumahnya dengan santai banget gitu, ya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya sambil menikmati minum aqua gelas dan juga makan gorengan gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Di laboratorium senjata biologis rahasia di Filipina, para ilmuwan sedang mengerjakan serum bernama Death One, yang dapat menghidupkan kembali orang mati. Ketika Dr. Alan Holder dan asistennya Norma bereksperimen pada subjek uji manusia yang telah meninggal, mayat tersebut hidup kembali dan bereaksi dengan keras, mendorong Dr. Holder untuk mengundurkan diri dari proyek tersebut. Saat dia bersiap untuk menyerahkan serumnya kepada militer, sekelompok pria bersenjata yang bersaing menyergap fasilitas tersebut, dan satu-satunya penjahat yang masih hidup melarikan diri bersama Death One. Selama pengejaran berikutnya, tembakan menembus wadah berisi serum. Dr Holder awalnya tidak menunjukkan kekhawatiran tentang virus yang lolos dengan cara seperti itu karena ketidakmampuannya untuk bertahan lebih dari setengah menit dengan adanya oksigen sampai dia mengetahui bahwa penjahat tersebut secara tidak sengaja menyentuh serum dan menjadi terinfeksi. Jenderal Morton dan tentaranya tiba di Sweet River Resort, tempat penjahat melarikan diri, dan menemukan penjahat tersebut telah menginfeksi seorang pelayan, membunuh seorang pelayan, dan memotong tangannya sendiri dalam upaya yang gagal untuk menghentikan penyebaran infeksi sebelum akhirnya menyerah. infeksi.
Morton memerintahkan pengunjung dan staf untuk dibunuh dan dikuburkan di kuburan massal, dan jenazah penjahat diangkut ke insinerator fasilitas tersebut. Seperti yang ditakuti Dr. Holder dan Norma, abunya menyebar ke udara, menginfeksi seluruh kawanan burung di dekatnya. dan jenazah penjahat diangkut ke insinerator fasilitas. Seperti yang ditakuti Dr. Holder dan Norma, abunya menyebar ke udara, menginfeksi seluruh kawanan burung di dekatnya. dan jenazah penjahat diangkut ke insinerator fasilitas. Seperti yang ditakuti Dr. Holder dan Norma, abunya menyebar ke udara, menginfeksi seluruh kawanan burung di dekatnya.
Sementara itu, trio GI yang sedang berlibur mencari gadis dan bertemu dengan bus terdekat, yang penumpangnya antara lain David, Nancy, Carol, Lia, Suzanna, Jane, pacar Jane, Tom, dan sopir bus Joe. Di dekatnya, seorang turis bernama Patricia dan pacarnya Glenn menemukan burung-burung mati, yang menghidupkan kembali dan menyerang mereka. Burung-burung menyerang bus sementara GI berusaha mengevakuasinya dan Lia digigit. Patricia dan Glenn berhenti di garasi terdekat tetapi melarikan diri ketika zombie yang menggunakan parang menyerang Patricia dan garasi tersebut meledak setelah dia membakar zombie tersebut. Para GI dan rombongan bus berhenti di Sweet River Resort yang sekarang sepi. Orang-orang itu menemukan sekotak senjata yang ditinggalkan oleh tentara dan mulai membentengi resor sementara Carol dan salah satu GI, Bo, pergi untuk mencari bantuan.
Ketika mobil mereka mogok, Carol pergi mencari air tetapi dianiaya oleh zombie dan menjadi zombie setelah kakinya robek. Bo melarikan diri ketika lebih banyak zombie muncul, akhirnya bergabung dengan Patricia dan Glenn. Glenn meninggal dan hidup kembali sebagai zombie dalam perjalanan ke rumah sakit, membunuh Bo sementara Patricia melarikan diri.
Kembali ke laboratorium, Dr. Holder dan timnya mulai mengerjakan penawar Death One. Sementara itu, anak buah Morton memulai operasi untuk membasmi zombie, yang sekarang diidentifikasi dengan nama sandi "belalang", merujuk pada pola perilaku zombie yang berkerumun dari kota ke kota.
Sementara itu, Jane dan Tom disergap dan dibunuh oleh kepala zombie di lemari es dapur hotel. Lia menghidupkan kembali, membunuh dan melahap Susanna dan hampir membunuh Nancy sebelum terlempar dari balkon dan dibunuh. Kenny dan Roger bertemu Patricia saat dia datang untuk menyampaikan berita tentang kematian Bo, tetapi zombie mengerumuni hotel. Sebelum melarikan diri, Kenny, Roger, Patricia, Nancy, dan Joe membunuh banyak zombie dengan menggunakan senjata baru mereka, namun David dimakan dalam pertempuran tersebut.
Keesokan paginya, para penyintas bertemu dengan beberapa tentara Morton, yang membunuh Joe. Empat lainnya melarikan diri, saat tahap akhir pemberantasan zombie Morton dimulai dan Dr. Holder mengungkapkan ketakutannya bahwa infeksi atmosfer mungkin tidak hanya terbatas di pulau itu. Sesampainya di rumah sakit terdekat, keempatnya bertemu dengan seorang wanita hamil yang sedang melahirkan. Saat Nancy membantu melahirkan bayi yang baru lahir, Patricia melawan zombie Glenn dan memenggal kepalanya, sementara Kenny dan Roger melawan kru pembersihan Morton. Nancy dibunuh oleh bayi baru lahir yang menjadi zombie ketika ia lolos dari rahim ibu dan menempel di wajahnya. Sementara itu, Kenny, Roger, dan Patricia melarikan diri untuk mencari lebih banyak zombie. Mereka berhasil mencapai helikopter, namun hanya Kenny dan Patricia yang lolos, saat Roger diserang oleh zombie ketika mencoba bergabung dengan mereka dan dibunuh oleh kru pembersihan.
Blue Heart, DJ yang memberikan komentar untuk sebagian besar film tersebut, mendedikasikan rekaman berikutnya untuk "semua mayat hidup di seluruh dunia", yang dirinya sendiri telah terinfeksi. Setelah mendengar siaran tersebut, Kenny memutuskan untuk kembali ke pulau itu, meyakinkan Patricia bahwa dia bermaksud menyelamatkan umat manusia yang tersisa.
***
Eko selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan di depan rumah Eko gitu. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Malam minggu di nikmati dengan baik, ya sederhana," kata Budi.
Budi mengambil pisang goreng di piring, ya di makan dengan baik pisang goreng.
"Ya memang keadaannya. Sederhana!" kata Eko.
"Enak pisang goreng. Beli apa buat Eko?" kata Budi.
"Beli!" kata Eko.
"Beli toh!" kata Budi.
"Cukup bersantai di depan rumah saja," kata Eko.
"Ya memang cukup bersantai di depan rumah Eko gitu. Sisi lain, ya orang-orang menikmati hidup ini dengan jalan baik ini dan itu, ya salah satunya nonton konser musik, ya live gitu," kata Budi.
"Hidup ini pilihan manusia, ya menikmati hidup ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Di meja ada aqua gelas di siapkan Eko untuk tamu. Budi mengambil aqua gelas di meja, ya di minum dengan baik aqua gelas gitu. Tiba-tiba Budi terbayang sesuatu dari apa yang ia tonton di Tv?, yaa Budi berkata "Cantik."
Aqua gelas di taruh di meja gitu.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Sebuah cerita!" kata Budi.
"Ceritanya seperti apa?" kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi pemuda yang baik, ya orang tuanya kaya gitu. Budi masih sekolah SMA gitu. Tasya cewek yang baik, ya punya kerjaan penyanyi dangdut dari panggung-panggung, ya kerjaan Tasya telah di jalankan dari dirinya SD sampai sekarang masih duduk SMA gitu. Budi masih jomlo, ya masih sekolah SMA gitu. Budi sering ngumpul dengan teman-temannya satu kelas dan tim basket gitu. Nama teman-teman Budi, ya Eko, Abdul, Erwin, dan Joni. Budi tertarik dengan Tasya, ya teman satu kelas gitu. Hubungan Budi dan Tasya tetap teman baik sampai lulus sekolah SMA. Budi melanjutkan pendidikannya ke Universitas begitu dengan teman-temannya. Sedang Tasya, ya ingin kuliah di Universitas tapi tuntutan kerjaan menyanyi dangdut, ya yang terkadang keluar kota dan juga karir pun lagi-lagi bangusnya gitu. Bertahun-tahun Budi menjalankan pendidikan, ya jadi sarjana dan kerja di perusahaan. Tasya menjadi penyanyi dangdut terkenal gitu. Budi dan Tasya bertemu, ya hubungan pertemanan yang baik banget, ya sampai kisah cinta terjadi dengan baik. Budi dan Tasya menikah gitu. Budi mencukupi kebutuhan sehari-hari Tasya dengan baik, ya selayaknya suami yang mencintai istrinya dengan baik gitu. Tasya masih ingin jadi penyanyi dangdut karena karirnya masih bagus. Budi membolehkan dengan baik, ya Tasya masih jadi penyanyi dangdut tetap diawasi dengan baik. Budi memang selalu melihat Tasya berdandan cantik ketika mau menyanyi di panggung hiburan gitu. Budi bertanya pada Tasya, ya berkata "Tasya berpenampilan cantik untuk siapa?". Tasya menjawab, ya berkata "Aku cantik untuk suami ku yang baik. Kerjaan jadi penyanyi, ya aku berpenampilan cantik untuk penggemar". Budi tetap tersenyum dengan dengan baik melihat kecantikan Tasya tersebut. Budi tetap masih membolehkan Tasya jadi penyanyi dangdut demi penggemarnya. Rumah tangga Budi dan Tasya berjalan dengan baik, ya bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita singkat yang bagus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Artis," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cewek berpenampilan cantik untuk siapa?" kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Oke. Main catur!" kata Budi.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Cewek memang bahagia, ya jika dapat suami yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sikapnya pun pengertian dan baik gitu," kata Eko.
"Bahagia," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini, ya ada sisi buruk dari penderitaan hidup ini," kata Budi.
"Ya anggap dalam obrolan kita, ya itu ujian hidup ini saja," kata Eko.
"Oke. Ujian hidup," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ujian hidup di jalankan dengan kesabaran dengan baik," kata Budi.
"Sabar dan sabar," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
Budi dan Eko terus main catur dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment