Roh pertama berkata "Seperti biasanya membuat cerita."
Dono pun berhenti dari mengetik di leptopnya dan mendengarkan omongan Roh. Roh ke dua pun muncul di atas kepalanya Dono.
Roh kedua berkata "Seperti biasanya sesuai dengan rencana kamu. Manusia itu penuh dengan rencana untuk melakukan kegiatan yang di inginkan".
"Seperti biasa aku di ganggu," kata Dono.
"Sebenarnya aku tidak ingin menggangu kamu. Karena kamu bisa mendengarkan suara-suara gaib karena ilmu mu. Jadi kamu mendengarkan omongan aku dan juga dia," kata Roh pertama.
"Aku sih golongan pengganggu. Kalau di bilang penggangu, ya benar sih. Banyak orang yang tersesat karena bisikan diri ku. Mungkin karena banyak manusia itu telahir bodoh. Maka jatuh pada kebodohan. Merasa diri manusia itu pinter padahal sebenarnya bodoh sih. Ribuan tahun di bodohin manusia dengan ilmu yang ini dan itu, ya tetap di jalankan sampai sekarang, ya tetap manusia itu bodoh," kata Roh kedua.
"Aku paham dengan baik, ya karena mendengarkannya dengan baik," kata Dono.
"Banyak manusia tidak bisa mendengarkan aku sih," kata Roh pertama.
"Memang banyak manusia juga tidak mendengarkan aku juga. Ya karena pendengaran mereka tertutup tertutup dengan baik," kata Roh kedua.
"Aku melihat semua ulah manusia yang di sembunyikan dengan baik. Walau sebenarnya manusia berusaha menyembunyikannya dari manusia lain dengan baik," kata Roh pertama.
"Aku juga melihat ulah manusia yang ini dan itu. Terkadang aku sesatkan dengan bisikan ini dan itu. Ya agar manusia itu menjadi buruk lebih jauh lagi. Hatinya menjadi gelap segelap mungkin," kata Roh kedua.
"Karena kamu mendengarkan aku bicara. Aku membimbing mu dengan baik di jalan kebaikan, ya demi kebaikan mu. Berjalan di muka bumi ini," kata Roh pertama.
"Omongan ku di dengarkan dengan baik juga. Jadinya percuma aku menyesatkan dirimu. Amalan mu banyak. Maka itu kamu dapat mendengarkan suara aku dengan baik," kata Roh kedua.
"Aku paham. Malaikat dan Setan," kata Dono.
"Kalau begitu. Aku pergi saja. Karena urusannya cuma membuat cerita saja," kata Roh kedua.
Roh kedua pergi dengan cara menghilang.
"Selama berjalan di jalan kebaikkan. Amalan itu tetap di katakan baik. Walaupun sekecil banget amalan itu. Tetap aku hitung dengan baik," kata Roh pertama.
"Emmmmm," kata Dono.
"Kalau begitu aku pergi juga," kata Roh pertama.
Roh pun pergi dengan cara menghilang.
Dono yang tidak lagi mendengarkan suara Roh, ya suara gaib gitu. Dono melanjutkan mengetiknya di leptopnya dengan baik.
"Manusia terkadang belum di sesatkan oleh Setan. Sudah tersesat sendiri karena kebodohannya," celoteh Dono.
Dono terus mengetik di leptopnya dengan baik. Indro yang berada di Jakarta, ya tepatnya di rumahnya. Indro duduk di halaman belakang sambil main game di Hp-nya. Kasino yang selesai merawat tanaman di potnya. Kasino pun duduk bersama Indro.
"Hari yang tenang," kata Kasino.
Kasino mengambil gelas yang berisi teh, ya di minum dengan baik. Memang Indro mendengarkan omongan Kasino dengan baik sih. Indro berhenti main game di Hp-nya.
"Memang keadaan hari ini tenang," kata Indro.
Kasino menaruh gelas berisi teh di meja.
"Ngomong-ngomong....gimana kabar Dono?" kata Kasino.
"Kabar Dono. Ya baik saja. Ada di rumahnya. Dono lagi asik seperti biasa. Mengetik di leptopnya. Membuat cerita ini dan itu, ya sesuai dengan keinginan Dono lah," kata Indro.
"Kabar Dono baik. Seperti biasa kerjaannya mengetik di leptopnya. Membuat cerita ini dan itu berdasarkan kehidupan sehari-hari yang di dapatkan ceritanya dari lingkungan masyarakat dan di sesuaikan dengan baik. Ya sesuai keinginan Dono," kata Kasino.
"Cerita Dono. Ya terkadang sekedar cerita saja," kata Indro.
"Ya memang realitanya begitu sih. Sekedar cerita saja," kata Kasino.
"Pasarnya masih....SMA. Karena ada cerita di Tv, ya tentang anak-anak sekolahan," kata Indro.
"Dono kan mengikuti pasar dari acara Tv saja. Kalau masih SMA, ya ceritanya terus di buat dengan baik di kaitkan dengan SMA lah," kata Kasino.
"Cerita misteri pun masih di tayangkan dengan baik di Tv. Ya acaranya bagus sih. Cuma?" kata Indro.
"Cuma apa Indro?" kata Kasino.
"Cerita Drakula kan yang di tayangkan di Tv. Identik banget dengan ajaran Kristen. Apa tujuannya menaikkan agama Kristen ya?" kata Indro.
"Ya menurut Indro. Tujuannya menaikan agama Kristen. Ya tidak ada masalahkan. Semua rencana manusia dengan tujuan ini dan itu," kata Kasino.
"Kontrafesi yang paling aku tidak suka. Ya orang Kristen ngaku jadi orang Islam. Orang Islam ngaku jadi orang Kristen. Ya begitu juga dengan agama lainnya," kata Indro.
"Kalau urusan itu sih. Tidak perlu di permasalahkan lah. Kan cuma kontrafesi saja," kata Kasino.
"Ya.....memang sih. Cuma kontrafesi. Seperti cerita tentang orang Islam menikah dengan orang Kristen di gereja. Jadi bahan obrolan manusia yang membahasnya berdasarkan keilmuan ini dan itu. Tetap saja dari dulu sampai sekarang, ya cuma gitu-gitu saja pembahasannya. Antara iya dan tidak," kata Indro.
"Nama juga manusia mencari rezeki dengan cara membahas sesuatu yang jadi permasalahan manusia. Ya jadinya antara iya dan tidak lah. Tetap kontrafersi lah," kata Kasino.
"Kalau begitu sih aku lanjut main game di Hp aku saja!" kata Indro.
Indro segera main game di Hp-nya dengan baik.
"Aku juga main game ah!" kata Kasino.
Kasino pun main game di Hp-nya dengan baiklah.