Geby belajar memasak sama Ibunya, Gisel. Geby senang sekali di bimbing Ibu. Masakkan buatan Geby telah matang dan Ibu mencicipinya.
"Enak masakkan buatan Geby. Anak Ibu yang pintar," kata Ibu, Gisel.
"Terima kasih Ibu. Ayah belum pulang juga. Padahal Geby masakkan untuk Ayah juga," kata Geby.
"Tunggu sebentar lagi ya nak. Ayah pasti pulang," kata Ibu.
"Iya, Ibu," kata Geby.
Geby pun menunggu Ayah pulang, sampai Geby ke tiduran di sofa. Makanan yang di buat Geby di bereskan Ibu dan di masukkan ke kulkas, kalau mau makan di panaskan saja.
Ayah, Gading pun sampai di rumah setelah urusan kerjaannya sudah selesai.
"Aku pulang," kata Ayah, Gading.
"Iya," saut Ibu, Gisel.
Gading duduk di sofa melihat anaknya, Geby tidur dengan pulasnya.
"Anak Ayah yang cantik," kata Gading.
"Ayah pulangnya telat. Geby nunggu in Ayah untuk mencobaain Masakkan buatan Geby," kata Gisel.
"Iya. Ayah salah, pulangnya telat. Masalahnya banyak kerjaan," kata Gading.
Gading pun menggendong Geby yang tidur di sofa, ya di pindah untuk tidur di kamarnya. Geby pun tidur di kasurnya di selimuti. Gading pun mencium kening anaknya.
"Selamat malam Geby. Anak Ayah yang cantik," kata Gading.
Ayah pun mau keluar dari kamar Geby. Ternyata Geby terbangun dari tidurnya dan berkata "Ayah".
Ayah pun berkata juga "Iya, Geby ada apa?".
"Selamat malam Ayah," kata Geby.
"Selamat malam juga," kata Ayah, Gading.
Geby pun tidur. Ayah keluar dari kamar anaknya. Ayah pun berbenah diri. Ibu menghangatkan makanan yang di buat Geby. Ayah pun makan masakkan buatan Geby, anak tersayang dan di temannin istri ya tercinta Gisel.
"Enak..masakan buatan Geby. Ibu, kamu pintar mengajar kan Geby...pandai memasak," pujian Ayah, Gading.
"Terima kasih Ayah," kata Ibu, Gisel.
Ayah terus menikmati makan buatan anaknya...sampai kenyang. Setelah itu istirahat karena hari sudah larut malam. Esok paginya. Geby bangun pagi-pagi. Bersama Ibu, Geby memasak untuk Ayah. Ayah sudah siap berangkat kerja.
Di ruang makan. Ayah duduk menyantap makan buatan Geby yang enak banget. Geby pun senang melihat menikmati makanan buatan Geby. Selesai sarapan. Ibu memberikan kotak berisi makan buatan Geby, untuk Ayah. Ya Ayah pun membawa kotak makan tersebut dan pergi ke kantor.
Geby pun di antara Ibu ke sekolah. Saat di kantor. Gading menaruh kotak makan di atas meja. Anwar masuk ruangan Gading dan melihat kotak makan di atas meja.
"Gading, bawa bekal makan...kaya anak TK...aja!" kata Anwar.
"Bekal makan itu buatan Geby," kata Gading.
"Geby sudah pinter masak toh sampai buat bekal makanan untuk Ayahnya. Aku ingin punya anak, kaya Geby," kata Anwar.
"Nikah dulu Anwar, baru punya anak, " kata Gading.
"Iya, aku tahu!" kata Anwar.
Anwar yang penasaran pun membuka kotak makan.
"Tengok Gading...ada pesannya makanan ini di susun rapih dan bertulis 'Love'," kata Anwar.
Gading pun melihatnya dan "Gisel, istri dan Ibu yang baik mendidik...Geby dengan baik," kata Gading.
Anwar ingin mencobain bekal makan buatan Gaby dengan mohon sama Gading, ya di bolehkan sih.
"Emm...Enak...makan ini. Gisel pinter jadi istri dan Ibu yang baik karena mendidik Geby...sampai bisa membuat makanan yang enak ini," pujian Anwar.
"Ya," saut Gading.
Anwar pun menutup kotak makan, karena ada urusan kerjaan. Gading dan Anwar pun segera rapat dengan teman kerja yang lainnya. Setelah urusan selesai baru deh Gading menyantap bekal makan buatan Geby yang enak banget...banget.
CAMPUR ADUK
Wednesday, April 29, 2020
NONTON & MAIN
Hamid keluar dari rumah dan berjalan ke rumahnya Anwar. Sampai di rumah Anwar.
"Asalamualaikum," salamnya Hamid.
"Waalaikumsalam," jawab Anwar sambil membuka pintu.
Terlihat Hamid dan berkatalah Anwar "Masuk Hamid!".
"Iya," kata Hamid.
Hamid masuk rumah Anwar. Keduanya segera ke dalam rumah sampai duduk di ruang tengah.
"Sepi amat keadaan rumah?" tanya Hamid.
"Ayah dan Ibu ada urusan jadi aku...jaga rumah," kata Anwar.
"Oh, begitu," kata Hamid.
"Kita nonton Tv aja ya!" kata Anwar.
"Iya, nonton Tv aja. Tapi nonton acara Tv apa?" kata Hamid.
"Nonton..film kartun Upin Ipin...yang aku sukai," kata Anwar.
"Ok, nonton film kartun Upin Ipin. Aku juga suka," kata Hamid.
Tv pun di hidupkan pake remot di tangannya Anwar. Muncullah film kartun Upin Ipin. Anwar dan Hamid menonton Tv dengan tenang banget sampai film kartun Upin Ipin pun selesai dan Tv di matikan oleh Anwar pake remot.
"Film kartunnya bagus," pujian Hamid.
"Iya. Gimana kita main ular tangga!" kata Anwar.
"Ular tangga. Ayo kita mainkan!" kata Hamid.
Keduanya sepakat, ya main ular tangga untuk siapa yang memulai duluan? Keduanya suit dan yang menang Hamid, jadi Hamid pun mengocok dadu duluan, baru deh Anwar. Permain ular tangga antara Hamid dan Anwar berjalan dengan seru banget.....sampai akhir yang menang adalah Anwar. Hamid pun melihat jam diding rumahnya Anwar ternyata jam menunjukkan setengah enam, jadi Hamid pamit pulang ke Anwar karena hari sudah menjelang magrib dan juga mau buka puasa. Anwar mempersilakan Hamid pulang. Sepuluh langkah Hamid melangkahkan kakinya dari rumah Anwar. Hamid berpapasan dengan orang tua Anwar dan berkata "Om, Tante".
"Iya," jawab bersama Ayah dan Ibunya Awnar.
Ayah dan Ibu Anwar, ya segera masuk rumahnya dan pintu di tutup. Hamid pun bergegas pulang untuk buka bersama dengan orang tuanya di rumahnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...