Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Perwira NATO Andrea Rossi-Colombotti adalah pria wanita dengan libido yang tidak biasa: dia hanya bisa merayu wanita dalam situasi di mana hidupnya dalam bahaya. Dia masuk ke rumah pacar Korsika, dan gadis itu, bersenjata dan menggairahkan, percaya Andrea sebagai penjahat dan hampir menembaknya sebelum dirayu, tetapi dia kemudian mengakhiri hubungan mereka. Belakangan, saat menghabiskan sore hari dengan seorang pramugari Asia, Andrea mencoba membangkitkan gairah dengan mengarang cerita tentang seorang kerabat yang sekarat, tetapi pramugari itu mengetahui kepalsuan dan hubungan itu berakhir dengan malapetaka.
Frustrasi dengan kondisinya, Andrea mengunjungi psikiater. Dia mengungkapkan bahwa masalahnya dimulai pada masa dewasa, tetapi dia telah menggoda wanita dan menderita akibatnya sepanjang hidupnya. Psikiater merekomendasikan agar Andrea mencoba mencari kualitas spiritual pada wanita daripada berfokus pada atribut fisik mereka, dan mencoba untuk terhubung dengan mereka secara emosional.
Andrea mengunjungi resor ski, di mana dia bertemu dengan Gigliola yang cantik, yang bepergian bersama orang tua dan pamannya - pendeta Katolik. Mengikuti saran dokter, dia tidak merayunya tetapi malah memikatnya dan mengajaknya kencan romantis. Tertarik dengan manisnya gadis itu, Andrea melamar. Malam sebelum pernikahan, Andrea membawa pacarnya bersama keluarganya ke sirkus, di mana seorang penjinak singa betina cantik menantang siapa pun untuk menciumnya di tengah sekelompok singa. Andrea tidak bisa menolak tawaran seperti itu dan dengan penuh semangat mencium penjinak singa, mengakhiri asmara dengan Gigliola.
Andrea selanjutnya terlibat dengan seorang wanita Amerika, istri seorang mayor yang kebetulan adalah atasannya. Perselingkuhan yang penuh gairah namun berpotensi berbahaya berakhir dengan cepat, dan Andrea dikirim ke Sisilia, di mana dia bertemu dengan seorang gadis Sisilia dari keluarga terhormat yang pemarah. Keluarga gadis itu menuduhnya tidak murni, dan Andrea menyamar sebagai dokter untuk memeriksanya tetapi memanfaatkan kesempatan berbahaya untuk merayunya. Keluarga menangkapnya saat beraksi dan mengejarnya, dan, dengan susah payah, dia melarikan diri.
Andrea sekarang mengambil satu-satunya alternatif yang dia tahu: dia kembali ke kampung halamannya di Italia dan ke Gigliola, kekasih pertamanya, yang masih tinggal di sana. Gigliola meninggalkannya setelah skandal di sirkus, tetapi dia masih mencintainya, dan dia berharap cintanya akan membantunya mengatasi masalahnya. Ketika dia mendengar tentang kondisi Andrea dan upayanya untuk menyembuhkannya, dia berjanji untuk memberikan dirinya kepadanya jika hal itu akan menyebabkan dia berhenti merayu wanita lain. Namun, Andrea tidak tahan merayu wanita yang sangat dia cintai dan malah bermalam dengan wanita yang terkenal membawa sial bagi para prianya.
Kekasih Andrea berikutnya adalah seorang countess yang suaminya jauh lebih tua diyakini tuli. Dia membujuk Andrea ke dalam komplotan untuk membunuh suaminya: mereka akan mendudukkannya di bawah bola batu yang berat dan seimbang di atas dinding, dan dengan sedikit kejutan, bola itu akan jatuh di atasnya. Takut dengan usaha berbahaya seperti itu, Andrea setuju tetapi tidak benar-benar berniat mewujudkan rencana tersebut. Namun, hitungannya tidak benar-benar tuli, dan setelah mendengar rencananya, dia mencoba untuk mengubahnya pada Andrea: dia mengatur bola menjadi lebih goyah, dan meyakinkan Andrea untuk duduk. Tapi kursinya patah karena beban Andrea dan saat hitungan mengatur yang baru, Andrea secara tidak sengaja membanting pintu dan menyebabkan bola jatuh saat hitungan.
Andrea diadili atas dugaan kejahatannya, yang menarik perhatian dan publisitas luas. Banyak mantan kekasihnya muncul di pengadilan untuk berbicara tentang dia, tetapi hanya Gigliola yang percaya bahwa dia tidak bersalah dan berusaha membelanya. Psikiater yang berkonsultasi dengan Andrea dipanggil, tetapi saat bersaksi, dia putus asa. Yang bisa ditawarkan Andrea kepada pengadilan hanyalah permintaan maaf yang tulus atas kondisinya dan masalah yang ditimbulkannya. Di saat-saat terakhir, datang berita yang memenangkan pembebasan Andrea: otopsi mengungkapkan bahwa penghitungan tersebut memiliki pendengaran yang baik dan seharusnya dapat mencegah kematiannya, dan karena itu kematian tersebut dianggap sebagai kecelakaan.
Andrea dan Gigliola kemudian terlihat menikah dengan bahagia dan tinggal di sebuah apartemen bertingkat tinggi di Milan, meski kondisi Andrea belum sembuh.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Terlihat banget kalau nonton Tv, ya sudut ini dan itu," kata Budi.
"Kerjaan orang-orang pinter yang kerja di Tv, ya mengambil sudut ini dan itu, ya di perhitungkan dengan baik dengan tujuan mengangkat tema cerita," kata Eko.
"Ya begitulah kerjaan orang-orang pinter yang kerja di bidangnya dengan baik, ya demi hidup ini," kata Budi.
"Hasil itu, ya uang. Kerja keras terbayar dengan baik," kata Eko.
"Uang dan uang," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Tiba-tiba Budi berpikir tentang sesuatu dengan baik dan berkata "Catatan Si Budi."
"Yang aku tahu sih, ya Catatan Si Boy, ya film tema cinta yang populer gitu," kata Eko.
"Ya memang film Catatan Si Boy, ya populer. Yang maksud ku itu, ya cerita tentang si Budi," kata Budi.
"OK. OK. OK. Budi mau bercerita. Silakan bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio dengan baik gitu," kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi pemuda yang baik dan kaya, ya karena orang tuanya pengusaha gitu. Budi menjalin kisah cinta dengan baik, ya dengan Tasya teman SMA gitu. Hubungan Budi dan Tasya, ya putus gitu. Sebenarnya orang tua Tasya, ya tidak suka dengan Budi gitu. Tasya melanjutkan pendidikannya, ya kuliah ke Amerika gitu. Budi kuliah di Jakarta gitu. Budi berteman dengan baik dari SMA, ya sampai kuliah bersama teman-teman baik Abdul, Eko, dan Erwin. Adiknya Budi bernama Tania, ya selalu ikut campur urusan pertemanan Budi dan teman-teman. Budi suka balap mobil, ya ikut balapan resmi dengan baik gitu. Yang seponsorin kegiatan balapnya Budi, ya ayahnyalah, ya orang kaya punya perusahaan gitu. Budi sering ngumpul dengan teman-teman baik, ya sebuah klab malam gitu. Ada seorang cewek cantik, ya membuat Budi tertarik karena telah lama jomlo, ya karena putus dari Tasya gitu. Budi berteman dengan cewek cantik itu, ya bernama Yeni. Budi jadi akrab dengan Yeni gitu. Ya Budi dan Yeni sering jalan bareng, ya sampai jadian gitu. Hubungan Budi dan Yeni mengalami masalah yang pelik, ya karena ayah Yeni ternyata pengedar narkoba gitu. Polisi Lapor Pak, ya menangkap ayahnya Yeni gitu. Yeni memilih putus hubungan dari Budi. Yeni meninggalkan kota Jakarta, ya bersama ibunya ke Singapura gitu, ya tujuan kuliah dan melupakan masalah ayahnya yang di tangkap polisi karena narkoba. Budi yang putus dari Yeni, ya menghibur diri dengan ngumpul sama teman-temannya gitu. Suatu ketika, ya Budi mau ke mobilnya, ya berada di parkiran gitu. Budi melihat ada cewek cantik di ganggu preman gitu, ya ingin merampas tasnya gitu. Budi segera menolong cewek tersebut, ya bertarung dengan dua preman. Memang pertarungan sengit banget. Budi berhasil mengalahkan preman gitu. Budi telah menolong cewek yang ia tolong, ya jadinya berteman baik gitu. Cewek itu, ya bernama Nia. Hubungan perteman Budi dan Nia, ya berjalan dengan baik gitu. Jhon, ya cowok yang menyukai Nia. Bisa di bilang sih, ya mantan Nia gitu. Jhon berusaha untuk balikan dengan Nia. Karena sekarang Nia sedang dekat dengan Budi, ya jadi niat Jhon balikan dengan Nia terhalang gitu. Jhon main halus untuk menjauhkan Budi dari Nia gitu. Nia, ya ingin jadian sama Budi. Ketika Nia tahu tentang cewek yang masih di sukai, ya sebagai kenangan tersimpan di Hp adalah Tasya. Nia jadinya tidak suka dengan foto kenangan Budi dengan Tasya di Hp gitu. Budi tetap mencoba lembaran kisah cinta yang baru karena dirinya masih muda gitu. Budi jadian sama Nia, ya dengan syarat dari Nia menghapus kenangan Budi dengan Tasya di Hp-nya, ya di lakukan Budi menghapus foto kenangan gitu. Hubungan Budi dan Nia berjalan dengan baik gitu. Jhon yang tidak suka hubungan Budi dengan Nia, ya jadi membuat perkara ini dan itu. Budi bertarung dengan Jhon dengan pertarungan jalanan bersama teman-teman masing-masing gitu. Budi bisa mengalahkan Jhon gitu. Urusan Budi dengan Jhon selesai, ya jika Jhon masih ingin urusan di perpanjang Budi mengancam Jhon untuk di masukan ke penjara gitu. Nia menemukan foto kenangan Budi sama Yeni di sebuah album foto di rumah Budi. Nia meminta Budi membuang foto diri Budi bersama Yeni. Ya Budi membuang foto tersebut demi Nia gitu. Hubungan Budi dan Nia berjalan dengan baik, ya sampai Budi bosen dengan sikap Nia yang mau menang sendiri gitu. Budi memilih putus dari Nia gitu. Ya Nia tidak ingin putus dari Budi gitu. Budi ngumpul dengan baik sama teman-temannya. Nia berusaha dengan baik, ya berubah sikapnya dengan tujuan balikan sama Budi gitu. Tasya liburan kuliah, ya ke Jakarta. Tasya menemui Budi. Yeni, ya liburan kuliah ke Jakarta. Yeni menemui Budi. Nia pun menemui Budi. Tiga cewek yang pernah jadi pacar Budi, ya masih ingin hubungan kisah cinta gitu. Budi pun memilih Tasya, ya dari pada Yeni dan Nia. Tasya di pilih, ya awal kisah cinta yang berkesan di hati Budi. Budi dan Tasya berpacaran dengan baik gitu. Yeni dan Nia, ya mengikhlaskan Budi bersama Tasya gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus sih. Tapi lebih bagus itu, ya film Catatan Si Boy, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang lah yang bagus itu, ya film Catatan Si Boy. Aku cuma sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta penuh lika liku. Pada akhirnya tokoh Budi kembali bersama Tasya lagi!" kata Eko.
"Begitu ceritanya," kata Budi.
"Cowok ganteng dan kaya, yang di sukai cewek tiga lagi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya sudahlah main catur saja!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja gitu. Budi dan Eko menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Hidup ini tetap antara baik dan buruk, ya kan Budi?" kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Antara kaya dan miskin," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Kaya kerjaannya membangun ini dan itu, ya menguasai ini dan itu. Yang miskin, ya berjuang dengan cara baik demi hidup, ya ada. Yang miskin berpikir pendek, ya ada, ya jalannya buruk. Yang kaya, ya sombong tingkahnya sampai sanak family, ya ada. Yang kaya, ya ada yang biasa aja, ya karena harta tidak di bawa mati karena harta cuma roda penggerak ekonomi saja," kata Eko.
"Realitanya hidup di kota Bandar Lampung," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu.
"Hidup ini. Nafsi-Nafsi, ya untuk mencapai tujuan yang inginkan, ya dengan doa dan usaha," kata Budi.
"Bener omongan Budi. Hasil dari doa dan usaha, ya rezeki masing-masing, ya banyak dan sedikitnya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko main catur dengan baik.