"Indro," kata Dono.
Dono menekan tombol di Hp dan terlihat lah wajah Indro di Hp, ya bisa di bilang vidio call sih.
"Assalamualaikum...Don," kata Indro.
"Waalaikumsalam..Indro. Ada apa Indro?" kata Dono.
"Dono. Susah amat di hubungin?" kata Indro.
"Sibuk lah," kata Dono.
"Sibuk meratapi keadaan yang lagi patah hati karena Rara menikah dengan cowok pilihan orang tuanya?" kata Indro, ya niatnya becandaan dengan Dono.
"Aduh cerita itu. Emmmmm. Apa lagi urusan patah hati. Kaya anak SMA saja atau anak kuliahan yang baru belajar tentang cinta. Urusan dengan Rara. Cinta tah harus bersama kan?!" kata Dono.
"Cinta memang tak harus bersama sih. Jadi sebagai teman juga boleh sih," kata Indro.
"Teman. Yang aku takutin. Kenangan manis itu kembali lagi. Keberadaan ku dapat merusak hubungan Rara dengan cowok pilihan orang tuanya," kata Dono.
"Omongan Dono benar lah," kata Indro.
"Lebih baik aku di Batam menyenangkan diri. Ya salah satunya aku lagi mancing di pinggir pantai," kata Dono.
"Dono lagi mancing toh di pinggir pantai," kata Indro.
"Emmm," kata Dono.
Dono menunjukkan keadaan dengan baik, ya pantai gitu lewat Hp-nya. Indro melihat dengan baik keadaan pantai sih yang di tunjukkan Dono.
"Keadaan Batam gimana...Don?" kata Indro.
"Baik," kata Dono.
"Kalau baik saja sih infonya cuma gitu-gitu saja," kata Indro.
"Ya nama suatu daerah sih. Ada baik dan juga ada buruknya, ya manusianya sih yang di perhitung kan dengan baik. Sama saja di kota-kota lain. Maka itu polisi ada untuk menjaga keamanan dengan baik," kata Dono.
"Kalau itu komplit Dono. Ada baik dan buruk, ya tingkah laku manusianya yang di perhitungkan dengan baik," kata Indro.
"Gimana dengan keadaan di Jakarta" kata Dono.
"Jakarta sih. Sama aja sih berita di Tv....infonya gitu saja," kata Indro.
"Ada baik dan buruk dari tingkah laku manusia yang di perhitungkan, ya Indro?" kata Dono.
"Ya begitulah Don. Tingkah laku manusia ada yang baik dan buruk. Maka itu polisi ada kan untuk menjaga keamanan dengan baik," kata Indro.
"Siap Pak," kata Dono langsung melakukan hormat gitu, ya niatnya becandaan dengan Indro.
Indro yang melihat ulah Dono, ya tertawa sedikit sih dan berkata "Lapor Pak, ya Don?!"
Dono, ya berhenti hormat sama Indro.
"Ya begitu lah. Lapor Pak. Lawak gitu," kata Dono.
"Memang sih. Lapor Pak itu menghibur. Yang lawak, ya orang-orangnya kawakan gitu dalam hal melawak gitu," kata Indro.
"Pengalaman mereka yang lawak sudah banyak, ya berarti bisa menghibur penonton di rumah dengan baik dengan lawakan yang di mainkan dengan baik,"kata Dono.
"Realitanya memang begitu sih," kata Indro.
"Ngomong-ngomong beritanya yang lagi hits sekarang tentang motor GP Mandalika gitu. Pembalapnya bertemu dengan presiden," kata Dono.
"Ya begitu lah kedaan beritanya," kata Indro.
"Emmmm," kata Dono.
"Udahan ya Don. Assalamualaikum," kata Indro.
"Waalaikumsalam," kata Dono.
Indro mematikan hubungan Hp dengan Dono. Dono memasukkan Hpnya ke saku celana. Dono tetap santai di pinggir pantai, ya mancing gitu. Indro beranjak dari duduknya di halaman belakang rumah, ya masuk ke dalam rumah, ya menuju ruang tengah di mana ada Kasino yang sedang nonton Tv gitu. Indro pun duduk bersama Kasino di ruang tengah, ya nonton Tv.
"Kabar Dono gimana?" kata Kasino.
"Dono kabarnya baik," kata Indro.
"Syukurlah kalau kabarnya baik. Aku kirain masih mikirkan tentang Rara?!" kata Kasino.
"Dono tidak mikirkan tentang Rara lagi. Dono lagi santai mancing di pinggir pantai," kata Indro.
"Ooooo...Dono lagi santai toh. Mancing di pinggir pantai. Bagus lah itu," kata Kasino.
"Emmmm," kata Indro.
Indro dan Kasino, ya fokus nonton acara Tv yang bagus banget gitu sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. Nama juga lagi santai di rumah.