CAMPUR ADUK

Thursday, May 8, 2025

CRUISING

Malam hari. Setelah nonton Tv yang menarik dan bagus tentang seni dan kebudayaan Banten di chenel TVRI, ya seperti biasa sih....Budi duduk santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Di New York City, di tengah musim panas yang terik, potongan-potongan tubuh pria ditemukan di Sungai Hudson. Polisi menduga itu adalah ulah seorang pembunuh berantai yang menjemput pris gay di bar-bar West Village seperti Eagle's Nest, Ramrod, dan Cock Pit, lalu membawa mereka ke rumah kos atau motel murah, mengikat mereka, dan menikam mereka hingga tewas.

Kapten Edelson meminta petugas Steve Burns, yang ramping dan berambut gelap seperti para korban, untuk pergi menyamar jauh ke dunia gay S &M dan bar kulit di Meatpacking District untuk melacak si pembunuh. Burns menerima tugas itu, melihat kasus yang terkenal itu sebagai cara untuk memajukan kariernya dengan cepat. Dia menyewa sebuah apartemen di daerah itu dan berteman dengan tetangganya Ted Bailey, seorang penulis drama gay muda yang sedang berjuang. Pekerjaan penyamaran Burns berdampak buruk pada hubungannya dengan pacarnya Nancy karena ketidakmampuannya untuk memberi tahu dia rincian tugasnya saat ini dan persahabatannya yang berkembang dengan Ted, yang memiliki masalah hubungan dengan pacarnya yang pencemburu dan sombong, Gregory.

Burns secara keliru memaksa polisi untuk menginterogasi pelayan Skip Lee, yang diintimidasi dan dipukuli untuk memaksa pengakuan sebelum polisi menemukan bahwa sidik jari Skip tidak cocok dengan sidik jari si pembunuh. Burns terganggu oleh kebrutalan itu, dan memberi tahu Kapten Edelson bahwa dia tidak setuju dengan tugas itu sehingga orang-orang dapat dipukuli hanya karena mereka gay. Lelah oleh pekerjaan penyamaran, Burns hampir berhenti, tetapi Edelson meyakinkannya untuk melanjutkan penyelidikan. Edelson, pada gilirannya, menegur petugas yang menginterogasi Skip.

Mengikuti petunjuk baru, Burns menyelidiki mahasiswa di Universitas Columbia yang belajar dengan salah satu korban sebelumnya, seorang profesor perguruan tinggi. Burns mengira ia telah menemukan pembunuh berantai: Stuart Richards, seorang mahasiswa pascasarjana musik gay yang menderita skizofrenia. Ia membobol apartemennya dan menemukan sekotak surat untuk ayahnya.

Burns bertemu Richards di Morningside Park dan mengajaknya berhubungan seks. Setelah Burns memintanya untuk menurunkan celananya, Richards mencoba menusuknya, tetapi Burns menusuknya dari samping, membuatnya tidak berdaya. Burns menahan Richards, di mana sidik jarinya cocok dengan sidik jari yang ditemukan pada salah satu penusukan.

Tak lama kemudian, jasad Ted yang dimutilasi ditemukan. Polisi menganggap pembunuhan itu sebagai pertengkaran kekasih yang berubah menjadi kekerasan dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Gregory, yang sebelumnya pernah berkonfrontasi dengan Burns karena kecemburuan Gregory.

Burns, yang sekarang dipromosikan menjadi detektif, kembali tinggal bersama Nancy. Saat Burns mencukur jenggotnya di kamar mandi, Nancy mengenakan jaket kulit, topi, dan kacamata hitam penerbang—persis seperti yang dikenakan si pembunuh. Burns menatap dirinya sendiri di cermin.

***

Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Yaaa memang Eko melihat dengan baik di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng seperti biasa isinya air panas gitu, ya piring yang ada singkong goreng, yaaa dan mainan mobil yang terbuat dari kardus gitu.

"Budi buat mainan mobil dari kardus, ya mobil Damkar...Budi?" kata Eko sambil menunjuk mainan mobil Damkar gitu.

Budi melihat dengan baik yang di tunjuk Eko gitu.

"Aku tidak buat mainan mobil Damkar lagi. Itu mobil mainan mobil yang kemarin-kemarin aku buat," kata Budi.

"Ooo Budi tidak membuat mainan mobil Damkar lagi toh. Kiraiin aku sih...Budi buat mainan mobil lagi," kata Eko.

"Kalau buat lagi mainan mobil Damkar tidak ada masalah sih, ya jadi dua," kata Budi.

"Di buat lagi mainan mobil Damkar jadinya dua," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Satu hati lebih baik dari dua hati kan Eko?" kata Budi.

"Urusan cinta, ya Budi?" kata Eko.

"Iya Eko...urusan cinta!" kata Budi.

"Yaaa memang sih Budi.....satu hati lebih baik dari pada dua hati, ya urusan cinta. Repot punya pacar dua atau istri dua," kata Eko.

"Repot punya pacar dua atau istri dua," kata Budi.

"Repot urusan tuntutan ini dan itu," kata Eko.

"Tuntutan ini dan itu, ya bikin pusing," kata Budi.

"Bagi yang sanggup sih, ya milih tetap dua sih dengan alasan sih kejantan gitu," kata Eko.

"Kejantan. Keperkasaan toh," kata Budi.

"Nikmat sejenak sih. Pada akhirnya repot punya anak banyak," kata Eko.

"Memang nikmat sejenak. Pada akhirnya repot punya anak banyak. Kalau anak didik jadi baik menyenangkan hati orang tua. Ya kalau anak tidak jadi baik....bikin ulah ini dan itu, ya jadi buat orang tua pusing ulah anak jadinya bisa dampak serangan jantung, ya mati deh," kata Budi.

"Urusan dua, ya lebih di pikirkan dua kali," kata Eko.

"Memang harus di pikirkan dua kali, ya urusan dua," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Emmm," kata Budi.

"Satu. Hubungan cinta yang setia, ya baik dan baik...langgeng sampai tua bersama," kata Eko.

Memang Eko, ya keputusan satu baik dan baik...setia pada pasangan, ya sampai tua bersama," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya asik main permainan ular tangga gitu.

"Hidup ini, ya tetap sama sih...ya kan Budi?" kata Eko.

"Yaaa memang Eko...hidup ini tetap sama sih!" kata Budi.

"Antara baik dan buruk perilaku manusia. Antara paham agama dan tidak paham agama," kata Eko.

"Omongan Budi benar sih," kata Budi.

"Manusia tetap memilih jalan perselingkuhan demi hasrat," kata Eko.

"Mengikuti hasrat yang bergelora, ya jadi perselingkuhan yang di jalankan," kata Budi.

"Sampai-sampai....kalau ada PSK, ya di cari sama cowok yang ingin menyalurkan hasrat yang bergelora gitu," kata Eko.

"Urusan PSK, ya dampak di sosial masyarakat jadi parah banget. Pemerintahan harus benar-benar menanganin dengan baik urusan dampak dari PSK," kata Budi.

"Memang pemerintahan harus menanggulangi dengan baik urusan PSK, ya karena dampak itu buruk banget," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan asik gitu.

CAMPUR ADUK

SHEHZADA

Malam hari, ya keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus Kontes Swara Bintang di chene...

CAMPUR ADUK