CAMPUR ADUK

Sunday, January 26, 2020

HOBI NONTON

Malam tenang sekali. Dono asik nonton film Kamen Rider Ziro One di leptopnya. Kasino asik nonton Tv bersama Indro di ruang tengah, ya pindah ke ruang tamu.

"Don nonton apa?" tanya Kasino.

"Ini, nonton film Kamen Rider Zero One....yang terbaru," kata Dono.

Kasino pun ikut nonton juga di leptopnya Dono.

"Don....hobi amat nonton Kamen Rider?" tanya Kasino.

"Biasa....aja. Cuma penggemar aja dari awal aku suka nonton Kesatria Baja Hitam, masih kecil sampai sekarang....tertarik aja alur ceritanya dan penokohannya. Yang terpenting itu kostumnya itu," penjelasan Dono.

"Oh begitu. Kok gak non One Piece.... seri barunya udah tayang," kata Kasino.

"One Piece....udah nonton tadi sebelum Kamen Rider," kata Dono.

"Oh..begitu. Tapi...hobi kita...ini kekanak-kanak gak sih Don?" kata Kasino.

"Ya...gak lah....cuma hobi nonton aja," kata Dono.

Film Kamen Rider Ziro One pun selesai juga dan segera Dono mematikan Leptopnya. Ya Dono beranjak dari duduknya dengan membawa leptop ya mau ke kamar. Kasino juga beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah ya...nonton Tv.

Dono terdiam, ya melihat tontonan yang di tonton Indro, ya acara Tv di chanel Trans yang menayangkan film Go Kong.

"Pantes.....reting bacaan di blog aku...naik. Acara Tv-nya di chanel Trans...yang nayanggin film Go Kong," kata Dono.

"Memangnya, kamu nulis cerita Go Kong juga Don?" tanya Indro.

"Iya....cuma cerita pendek aja gaya cerita aku," jawab Dono.

"Mungkin kebetulan aja....Don. Reting bacaan mu naik yang judul cerita Go Kong dengan acara Tv yang menayangkan film Go Kong...juga," kata penjelasan Kasino.

"Mungkin juga kebetulan," saut Dono.

"Tapi...kan. Masih ada kaitannya dengan perayaan Imlek, ya kemungkinan berpengaruh besar gitu dengan keadaan jaringan media apa pun?!," kata Indro.

"Mungkin juga," saut Dono.

"Iya, Mungkin juga. Ah...sudahlah jangan di bahas. Aku mau nonton lagi," kata Kasino.

"Iya, bener kata Kasino. Nonton lagi," kata Indro.

"Tapi...tumben kamu nonton film Go Kong, ya biasanya nonton acara musik dangdut?" tanya Dono.

"Oh iya...aku lupa," kata Indro.

Indro langsung ganti chanel Tv-nya ke chanel yang lain yang acaranya perlombaan musik dangdut. Kasino pun ikut aja maunya Indro. Sedangkan Dono masuk kamarnya dan menaruh leptop di meja belajarnya dan langsung mengambil buku yang ia sukai, ya ia baca sambil tidur-tidur di kasur....nyantai gitu.

Indro dan Kasino, ya tetap asik nonton Tv, ya acaranya musik dangdut.

VAMPIR

Lila berjalan di daerah sepi gitu, ya kemalaman sih Lila karena main cukup lama ke tempat Risa. Lila merasa ada yang mengikuti dirinya. Maka itu Lila berlari yang cukup kencang karena takut gitu.

Muncul sesosok di hadapan Lila.

"Aaaaa," teriak Lila.

Lila jongkok dan menutup mata.

Sesosok yang membuat Lila pun menghilang begitu saja. Lila yang langsung bangun dan berlari meninggalkan tempat tersebut. Eee kembali datang sesosok yang menakutkan  dengan mata merah dan gigi taring yang tajam.

"Vampir," teriak Lila.

Lila berlari untuk menjauh dari makluk tersebut. Sesosok pemuda berlari cepat, ya langsung menolong Lila gitu, jadi selamat dari serangan Vampir yang ingin menangkap Lila dan memangsanya untuk di hisap darahnya.

Pemuda tersebut, menendang Vampir. Pertarungan yang sengit di keduanya. Lila hanya bisa melihat pertarungan tersebut. Pemuda langsung menggunakan pisikisnya, ya Vampir tidak bergerak gitu.

"Kamu...Vampir juga," kata Vampir.

Pemuda langsung menghancurkan jantung Vampir dengan tangannya, ya pake kemampuan pisikis gitu. Vampir pun mati.

Lila pun merasa pemuda yang menolongnya adalah Vampir, ya jadinya segera cepat pulang.

"Kemana gadis...itu," kata pemuda.

Lila sampai juga di rumahnya, ya berbenah diri dan tidur di kamarnya.

"Hari ini aku selamat dari Vampir," kata Lila.

Lila yang lelah tidur di kamarnya. Esok harinya Lila, ya seperti biasa bersekolah. Lila sudah ada di kelasnya, ya untuk menerima pendidikan dengan baik. Sampai waktu istirahat. Lila di goda oleh Boni dengan topeng Vampir, saat Lila menatap langit yang cerah sendirian di lantai atas gedung sekolah.

"Aaaa Vampir," kata Lila yang takut.

Lila pun memukul Boni.

"Adu....sakit tahu. Ini aku Boni," kata Boni sambil membuka topeng Vampir.

"Boni, maaf. Abisnya kamu menakutin aku," kata Lila.

"Aku maafkan. Lagian menyendiri di atas gedung sekolah, kesambet loe," kata Boni.

"Masalahnya, aku berpikir keras...kenapa aku di ikutin Vampir," kata Lila.

"Vampir. Bukan Vampir itu tidak ada," kata Boni.

"Ada kok, kemarin aku bertemu dengan Vampir dan hampir aku di bunuh oleh Vampir," cerita Lila.

"Ya...sudahlah....jangan di pikirkan. Ayo turun. Masuk kelas!" kata Boni.

"Ayo," saut Lila.

Lila dan Boni ya menuju kelas untuk melanjutkan pendidikan hari ini sampai selesai.

***
Usai pendidikan, ya pulang....ke rumah Lila. Seperti biasa membantu Ibu berjualan bunga, jadi beres-beres toko bunga dengan baik. Saat Ibu mengantarkan bunga pesanan kelangganan yang memesan bunganya.

Lila sedirian di toko bunga. Pemuda yang penuh misterius..tiba-tiba ada di toko Lila, ya....sebenarnya Lila takut dan terkejut. Maka itu Lila memberanikan diri untuk menghadapi pemuda misterius dan berkata "Mau apa dengan ku?".

Pemuda misterius mendekati Lila lebih dekat lagi jaraknya sekitar satu jengkal dan berkata "Kenapa Vampir mengikuti kamu?".

"Aku tidak tahu," jawab Lila.

Pemuda pun menghirup bau tubuh Lila.

"Harum bau tubuh mu seperti bau bunga. Jangan kamu gadis suci," kata pemuda misterius.

"Gadis....suci. Aku tidak mengerti maksud omongan kamu," kata Lila.

Pemuda misterius pun memastikan kembali dengan penciumannya.

"Iya, kamu gadis suci....maka itu kamu di incar Vampir," kata pemuda misterius.

Lila malas ngobrol dengan orang tidak di kenalnya, ya jadi di usir dari tokonya. Ya pemuda pun menerima di usir dari toko bunga. Waktu berganti menjadi malam.

Lila pun berjalan untuk ke mini market untuk membeli sesuatu. Sesesok mengikuti Lila dengan terang-terangan gitu. Ya Lila berlari secepat mungkin sampai di taman. Sesosok yang mengikuti Lila menunjukkan dirinya dan berubah jadi Manusia Serigala, ya ingin membunuh Lila. Untung saja pemuda misterius cepat dateng dan menolong Lila. Ya segeralah bertarung pemuda misterius dengan Manusia Serigala. Awalnya pemuda misterius kalah dengan Manusia Serigala. Tapi keadaan berubah..saat pemuda berubah menjadi wujud Vampir, ya Kelelawar besar sih lebih kaya monster gitu dan segera bertarung untuk membunuh Manusia Serigala. Ya menang sih si pemuda misterius. Jadi ya kembali ke wujudnya normal, manusia. 

Pemuda pun mendekati Lila.

"Apa kamu tidak apa-apa?" kata pemuda misterius.

"Gak apa-apa," jawab Lila.

"Kenalkan aku....Jesen. Aku Vampir, yang akan melindungi kamu," kata Jesen sambil mengulurkan tangannya, ya ingin berjabat tangan sama Lila.

Lila pun berjabat tangan dengan pemuda yang misterius dan berkata "Aku....Lila".

Lila dan Jesen pun jadi teman baik. Sesuai dengan omongan Jesen, ya Lila di lindungi oleh Jesen dari para Vampir yang mengincar diri Lila, karena Lila adalah gadis suci, yang terlahir lima ratus tahun sekali....untuk menyempurnakan wujud dari makluk kegelapan.

Lila seneng aja di jagain oleh Jesen. Makin lama makin hubungan makin baik antara Lila dan Jesen. Tumbuh rasa cinta di antara keduanya. Sampai akhirnya Jesen mengerti maksud dari gulungan naskah kuno tentang gadis suci terlahir lima ratus tahun sekali. Lila menerima Jesen apa adanya. Jadi sampai keduanya pun menikah, ya akhir cerita Lila menjadi Vampir juga karena Jesen menggigitnya di lehernya. Jesen pun sempurna jadi Vampir dan tidak berubah lagi jadi makluk buas karena darah suci menekan perubahan monster, tetapi kekuatan pisikisnya makin dasyat banget dan jadilah Jesen..... raja Vampir.

KEGIATAN HARI INI

Minggu yang cerah. Bobo, ya main ke rumahnya Andi. Saat di jalan, ya Bobo bertemu dengan Heru yang ingin ke rumah Andi....jadi bareng gitu menuju rumah Andi. Sesampai di rumah Andi, ya Bobo dan Heru melihat Andi yang sedang duduk di teras rumah karena memang menunggu Heru dan Bobo.

"Andi, hari ini kita main apa?" tanya Bobo.

"Main apa ya?" kata Andi yang berpikir.

"Main ini kartu remi aja," saran Heru.

"Boleh juga, main remi. Ayo kita main," kata Andi.

Bobo dan Heru duduk di lantai, ya menunggu Andi yang mengambil kartu remi gitu. Andi mendapatkan kartu remi....ya di bawa keluar rumahnya dan segera duduk di lantai bersama teman-temannya.

"Siapa yang mau ngocok kartu?" kata Andi.

"Gimana kita hompimpa saja, yang kalah ngocok kartu," saran Heru.

"Boleh juga," kata Andi.

"Ok, gak ada masalah," kata Bobo.

Andi, Heru dan Bobo....ya hompimpa dan akhirnya yang kalah sih.....Heru, jadi ngocok kartu.

"Eee teman-teman, kita main apa?" tanya Heru.

"Cangkolan aja," kata Bobo.

"Setuju," kata Andi

"Ok, cangkolan," kata Heru.

"Tapi....cuma main kartu aja gak seruh. Yang kalah kenapa gak di coreng aja pake areng, jadi mainnya lebih menarik," saran Heru.

"Kenapa gak pake bedak aja," saran Andi.

"Emangnya ada bedak dan arengnya?" tanya Bobo.

"Gak ada," saut Andi dan Heru dengan bersamaan.

"Ya...udah...main kartunya biasa aja," kata Bobo.

"Iya," saut Heru.

"Iya," saut Andi.

Heru yang telah mengocok kartu dan membagikan kartu remi ke teman-temannya, ya mulai permainannya. Permainan kartu berlangsung dengan asik banget gitu, ya sampai waktu azan dhuzur di kumandangkan.

"Berhenti main kartu....nya. Ke mesjid yuk....sholat dhuzur," kata Bobo.

"Ayo...ke mesjid sholat dhuzur," kata Andi.

"Iya, sholat dhuzur," kata Heru.

Andi membereskan main kartu di bantu Bobo dan Heru, setelah itu kartu pun di taruh di meja ruang tamu dan pintu di tutup Andi, ya tidak lupa di kunci. Andi, Bobo dan Heru pun berjalan menuju masjid....ya dekat rumah Andi sih.

Sampai di mesjid. Ya langsung deh ketiganya mengambil wudu...baru deh masuk ke mesjid. Imam pun sudah dateng ke mesjid, ya segera di laksanakan sholat dhuzur berjamaah. Andi, Bobo dan Heru berada di barisan anak-anak di depan Bapak-bapak.

Sholat berjamaah berjalan dengan baik. Andi, Bobo dan Heru....ya keluar dari mesjid sih. Eee ketemu pak Ustad Arifin, ya saliman lah Andi, Bobo dan Heru. Ustad Arifin, ya kebetulan bertemu dengan Andi, Heru dan Bobo ya...di ajak ke rumahnya untuk makan petis buah mangga yang baru di petik dari pohonnya.

Nama juga anak-anak, apalagi dapet rezeki makan ya...seneng banget. Andi, Heru dan Bobo ya ...gak sungkan-sungkan menikmati makan petis buah mangga yang pedes, kecut dan enak gitu.

Ustat Arifin senang melihat Bobo, Heru dan Andi yang bersahabat baik. Makan pun habis, perut ketiganya pun kenyang. Andi, Heru dan Bobo, ya permisi pulang gitu. Ustad Arifin yang mempersilakan ketiganya untuk balik ke rumah mereka masing-masing. Ya namanya anak-anak di didik dengan baik, ya biasa mengucapkan terima kasih banyak kepada Ustad Arifin karena sudah makan petis mangga yang enak banget.

***
Bobo, Heru dan Andi berjalan menuju rumahnya. Waktunya tiba, ya ketiganya pisah sih menuju rumahnya masing-masing. Bobo sampai juga di rumahnya.

"Ibu, aku pulang," kata Bobo.

"Iya," saut Ibu.

Bobo pun, ya segera ke kamarnya untuk mengerjakan sesuatu yang memang ia sukai yaitu menggambar. Sampai terdengar azan Asar, ya Bobo meninggalkan aktivitasnya...langsung di kamar mandi ya...mandi gitu biar seger baru ngambi wudu, setelah itu Bobo masuk ke kamar yang khusus untuk tempat sholat. Ibu sudah di kamar tersebut, ya sholat azar duluan dan dedek bayi di samping Ibu. Baru deh Bobo masuk ke kamar, untuk sholat. Bobo pun sholat azar dengan khusuk banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK