"Gubuk derita," kata Budi.
"Ada apa dengan gubuk derita?!" kata Eko.
"Zaman sekarang ini. Hidup di kota. Ya terlihat bermacam-macam bangunan rumah yang ini dan itu......pokoknya rumahnya sesuai rencana manusia, ya di buat gedong gitu. Aku teringat lagu gubuk derita dan juga tentang rumahnya orang miskin, ya gubuk sih," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
"Nama juga ruang lingkup di kehidupan sehari-hari dari orang kaya sampai miskin," kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi menaruh gelas berisi kopi, ya di meja lah.
"Orang miskin yang hidup di gubuk derita, ya kalau masak masih pake kayu," kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
"Kaya acara Tv yang menceritakan masak ini dan itu, ya pake tungku sih," kata Eko.
"Hasil makan yang di masak pake tungku, ya enak juga sih," kata Budi.
"Orang desa hidup di gubuk derita masih mau. Karena cinta sih," kata Eko.
"Tapi kan kalau orang kaya, ya mana mau hidup di gubuk derita. Ya terbiasa hidup enak ini dan itu," kata Budi.
"Maka itu Budi. Carilah cewek yang bisa di ajak susah dan senang. Jangan cari cewek yang ingin seneng saja!" kata Eko.
"Omongan Eko sih, ya ada bener sih. Cari cewek itu, ya bisa di ajak susah dan senang. Jangan cari cewek yang inginnya seneng saja, ya cewek kaya raya sih," kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Mengikuti maunya cewek kaya itu, ya jadi kelimpungan banget sih, ya enggak Budi?!" kata Eko.
"Ya begitulah. Karena harus menyesuaikan derajatnya sih," kata Budi.
"Main catur saja!" kata Eko.
"Ok....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Eko. Liburan. Main ke pantai," kata Budi.
"Liburan. Boleh sih main ke pantai. Ya ngajak Abdul juga kan?!" kata Eko.
"Ya iyalah ngajak Abdul juga," kata Budi.
"Main ke pantai. Berenang dan juga mancingkan Budi?!" kata Eko.
"Iya Eko. Berenang dan mancing," kata Budi.
Budi teringat gubuk di pinggir pantai.
"Eko....di pinggir pantai, ya ada gubuk kan?!" kata Budi.
"Ada sih. Tempat yang di sediakan pengelola pantai, ya sampai penginapan. Tujuannya tradisional sih, ya tetap ada moderen juga," kata Eko.
"Daya tarik, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Iya daya tarik," kata Eko.
"Kadang orang kaya, yang menghilangkan rasa stresnya hidup di kota, ya main ke pantai dan tinggal di penginapan yang di kelola pantai," kata Budi.
"Maka itu, ya pengola pantai menyiapkan segala fasilitas yang ini dan itu, ya tujuannya membuat senang pengunjung dan rasa stresnya hilang," kata Eko.
"Konsep sederhana dalam menjalankan hidup itu lebih baik, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Iya. Konsep sederhana menjalankan hidup lebih baik!" kata Eko menegaskan omongan Budi.
"Gubuk derita, ya sudahlah. Lebih baik fokus main catur!" kata Budi.
"Ok!" kata Eko.
Eko dan Budi, ya main catur dengan baik.